Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizki Handayani
"ABSTRAK
Pada makanan dan minuman sering terdapat unsur-unsur yang
tidak mempunyai nilai nutrisi. Adanya unsur-unsur tersebut selalu
dihubungkan dengan sifat-sifat yang tidak diinginkan dan kadang-kadang
beracun sehingga membahayakan kesehatan konsumen. Oleh karena itu,
diperlukan syarat-syarat untuk industri makanan dan minuman agar
produksinya tidak membahayakan bagi konsumen, sehingga dilakukan
pengujian cemaran logam sesuai dengan SNI.
Menurut SNI 01-3542-1994, kopi bubuk adalah biji kopi yang
disangrai (roasted) kemudian digiling dengan atau tanpa penambahan
bahan lain dalam kadar tertentu yang tidak membahayakan kesehatan.
Analisis yang dilakukan yaitu penentuan kadar cemaran logam Pb,
Cu, Sn, Zn yang kemungkinan terkandung dalam kopi bubuk dengan
menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom.
Hasil analisis pada sampel kopi bubuk adalah sebagai berikut:
Untuk logam Pb ketujuh sampel kopi bubuk berkisar antara 0,199
mg/kg sampai 2,832 mg/kg, sehingga tidak melebihi syarat maksimum
kadar Pb menurut SNI 01-2983-1994, yaitu sebesar 20 mg/kg
Untuk logam Cu ketujuh sampel kopi bubuk berkisar antara 0,375
mg/kg sampai 24,889 mg/g, sehingga tidak melebihi syarat maksimum
kadar Cu menurut SNI 01-2983-1994, yaitu sebesar 30 mg/kg
Untuk logam Sn sebagian besar sampel tidak terdeteksi dan salah
satu sampel kopi bubuk sebesar 8,631 mg/kg, sehingga tidak melebihi
syarat maksimum kadar Sn menurut SNI 01-2983-1994, yaitu sebesar
40 mg/kg
Untuk logam Zn salah satu sampel tidak terdeteksi dan sebagian
besar sampel kopi bubuk berkisar antara 0,001 mg/kg sampai 18,239
mg/kg, sehingga tidak melebihi syarat maksimum kadar Zn menurut
SNI 01-2983-1994, yaitu sebesar 40 mg/kg"
2007
TA1451
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadani
"Potensi Usaha Mikro Kecil Menengah kota Depok sangat beragam dan berkembang pesat dikarenakan posisi kota yang strategis, diapit oleh Kota Jakarta dan Kota Bogor. Namun, khusus pada jajanan kuliner belum dijamin keamanannya dari adanya cemaran mikroba patogen dalam makanan dan minuman. Adanya cemaran mikroba patogen pada makanan dan minuman dapat menimbulkan resiko penyakit. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya cemaran mikroba patogen pada sampel susu kedelai usaha rumahan. Sampel pengujian ini diambil dari tujuh produsen susu kedelai usaha rumahan yang menjajakan dagangannya di sekitar kampus Universitas Indonesia.Uji yang dilakukan meliputi penetapan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK), Angka Paling Mungkin (APM) Coliform, serta identifikasi Escherichia coli, Salmonella-Shigella, Staphylococcus aureus, dan Pseudomonas aeruginosa yang mengacu pada metode dalam SNI 7388-2009.Dari tujuh sampel susu kedelai yang diperiksa menunjukkan sampel A, B, C, dan D tercemar sedangkan sampel E, F, dan G tidak tercemar mikroba patogen. Hasil tersebut menunjukkan bahwa belum seluruh sampel susu kedelai terjamin kualitasnya secara mikrobiologis.

Potential of Micro, Small and Medium Enterprises Depok city is very diverse and is growing rapidly due to the strategic position of the city, flanked by Jakarta and Bogor. However, especially in the culinary snacks yet secured from the presence of pathogenic microbial contamination in foods and beverages. The presence of pathogenic microbial contamination in foods and beverages can cause the risk of disease. This research conducted to identify the presence or absence of pathogenic microbial contamination in soy milk sample home-based business. The test samples were taken from seven manufacturers of soy milk home-based businesses that peddle his wares around the campus of the University of Indonesia. Testing was conducted on the determination of Total Plate Count(TPC),mold-yeast count (AKK), most probable number (MPN), as well as the identification Escherichia coli, Salmonella - Shigella, Staphylococcus aureus, and Pseudomonas aeruginosa which refers to the method in SNI 7388 - 2009.From seven samples of soy milk were examined showed a sample A, B, C, and D contaminated while samples E, F, and G are not pathogenic microbes uncontaminated. These results indicate that not all soy milk samples microbiological quality assured."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S53584
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Wahjudi
"ABSTRACT
Tujuan program IbM identifikasi bahama berbahaya makanan dari cemaran obat dan bahan kimia berbahaya pada karang taruna dan ibu PKK Kabupaten Mojokerto melalui pengujian kandungan formalin pada bahan makanan khususnya ikan asin, ikan basah/udang, ayam potong, tahu mentah, ml basah, bakso menggunakan FMR (formalin main reagent). Iptek bagi masyarakat yang akan di transfer adalah metode spot test. Makanan merupakan kebutuhan bagi semua makhluk hidup termasuk manusia. Makanan dlbutuhkan untuk memperoleh energi yang digunakan untuk beraktifitas sehari-hari. Secara umum makanan hanya mampu bertahan dalam waktu beberapa hari atau beberapa jam sampai makan tidak lagi dapat dikonsumsi sehingga harus dibuang. Mitra dalam program IbM ini adalah Karangtaruna dan lbu PKK Kelurahan Sawahan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Masing-masing kelompok terdiri atas lima kader. Metode ini adalah penerapan metode analisa kimia yang sudah ada untuk penetapan kandungan formalin, borak, dan zat pewarna berbahaya. Metode spot test yaitu metode analisa kimia dengan menggunakan reagent kit (kit tester). Metode ini mempunyai keistimewaan antara lain cepat, murah, pasti dan tidak memerlukan peralatan yang rumit dan dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun. Prinsip kerjanya adalah dengan menambahkan cairan (reagent) pada bahan makanan yang diduga menggunakan bahan yang diselidiki, dengan hasil akhir terjadinya perubahan warna khas. FMR (formalin main reagent) merupakan salah satu jenis kit tester kandungan formalin."
Surabaya: Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) Universitas Airlangga, 2017
360 JLM 1:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dhanis Adrianto Setyawan
"Latar Belakang: Di sekitar lingkungan Stasiun Pondok Cina, salah satu stasiun tersibuk di kawasan Jabodetabek, terdapat banyak sekali kudapan yang digemari oleh masyarakat yang melewatinya. Kudapan tersebut tidak terlepas dari ancaman cemaran biologi (mikroorganisme) yang dapat menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan seperti keracunan makanan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui cemaran biologi pada beberapa sampel kudapan di sekitar Stasiun Pondok Cina tersebut.
Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Angka Lempeng Total (ALT) untuk mengetahui cemaran biologi secara tidak spesifik dan Biakan Media Selektif untuk mengetahui cemaran biologi secara spesifik sesuai dengan standar BPOM no.13 Tahun 2019. Lima sampel kudapan digunakan dalam penelitian ini didasari atas popularitas kudapan tersebut, yaitu cilok, batagor, kentang goreng, lumpia basah, dan telur gulung.
Hasil: Pemeriksan ALT menunjukkan terdapat 3 kudapan yang melebihi batas yang ditetapkan oleh BPOM yaitu kentang goreng, lumpia basah, dan telur gulung dengan hasil berturut-turut 9.5 x 104 koloni/g dari standar 103 koloni/g, 4.1 x 104 koloni/g dari standar 103 koloni/g, dan 7.25 x 104 koloni/g dari standar 103 koloni/g. Sedangkan pada pemeriksaan pembiakan media selektif, tidak terdapat pertumbuhan koloni pada seluruh media biakan. Hasil penelitian menunjukkan ketiga sampel kudapan tersebut tidak memenuhi standar BPOM.
Kesimpulan: Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan edukasi untuk penjual kudapan di sekitar Stasiun Pondok Cina guna menurunkan risiko cemaran biologi pada kudapan tersebut.

Background: Pondok Cina Station is one of the busiest Train Station in the Jabodetabek area. Around that specific station, many food stalls sell street foods that many commuters like. The threats of biological hazards (microorganism) still lurking in those unstandardised street foods, commonly leading to food poisoning and affecting other aspects of human health.
Method: To identify those hazards, this  research uses Total Plate Count (TPC) to identify unspecific microorganisms and media selective culture methods to identify specific microorganisms. The results of this examination will be compared with BPOM no. 13 2019 standard to ensure its safety. Five street foods that were examined were selected by their popularity, which are Cilok, Batagor, Potato Fries, Spring Rolls, and Egg Skewer.
Result: Based on the TPC examination, three of the five foods that were examined exceeded the standard of the microbiological colony shown on the plate: Potato Fries with a result of 9.5 x 104 colony/g from 103 colony/g baseline, Spring Rolls with a result of 4.1 x 104 colony/g from 103 colony/g baseline, and Egg Skewer with a result of 7.25 x 104 colony/g from 103 colony/g baseline. In comparison, no colony is shown based on the media selective culture method.
Conclusion: With those results, three of the five examined foods didn’t meet BPOM’s criteria. In conclusion, there is a need to educate sellers of street foods in Pondok Cina Station to lower the risk of biological hazards.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurhayati
"Proses sterilisasi secara basah dilakukan pada Autoclave dcngan kondisi Operasi yailu pada suhu 121 °C, tekanan 15 psig, dan lamanya stcrilisasi I5 menit. Sedangkan proses slerilisasi irradiasi sinar gamma dilakukan di PT Indogamma dengan dosis 1-3 kGray, 3-5 kGray, 5-7 kGray, 7-9 kGray.
Proses sterilisasi panas secara basah dilakukan 2 tahap percobaan yang berbeda yaitu sterilisasi pada produk akhir dan produk ruahan. Sedangkan pada percobaan sterilisasi irradiasi sinar gamma dilakukan hanya pada produk akhir.
Hasil percobaan sterilisasi tahu secara basah dan radiasi sinar gamma berdasarkan pcrtumbuhan bilangan cemaran mikroba dan perubahan Hsik tahu pada setiap umur simpan yang berbeda. Kandungan cemaran mikroba pada tahu yang telah disterilkan berkurang bahkan tidak mengandung cemaran sampai pada pengenceran I dan umur simpan tahu relatif lebih Iama dibandingkan dengan tahu yang lidak disterilisasikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49247
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chinthia Rahadi Putri
"Pada bulan Agustus hingga Oktober 2022 ditemukan peningkatan kasus kematian terhadap gagal ginjal akut di Indonesia. Peningkatan kasus ini diketahui karena adanya temuan cemaran etilen glikol dan dietilen glikol pada obat sirup yang beredar. Melalui kejadian ini, masyarakat rentan untuk menerima misinformasi dan peran tenaga kesehatan terkhususnya apoteker sangat besar untuk melakukan edukasi serta pemberian informasi yang tepat. Sebagai upaya melakukan edukasi terhadap kasus tersebut, maka dilakukan pembuatan video edukasi kesehatan yang membahas tentang cemaran etilen glikol dan dietilen glikol pada obat sirup beserta pertolongan pertama yang dapat dilakukan.

From August to October 2022, there was an increase in deaths from acute renal failure in Indonesia. This increase in cases is known due to the findings of ethylene glycol and diethylene glycol contamination in syrup drugs in circulation. Through this incident, the public is vulnerable to receiving misinformation and the role of health workers, especially pharmacists, is very large to educate and provide appropriate information. In an effort to educate the public about this case, a health education video was made that discusses ethylene glycol and diethylene glycol contamination in syrup and the first aid that can be done."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022`
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Kartika Ratri
"Pada awal bulan Oktober 2022, tersiar informasi dari WHO mengenai obat sirop anak terkontaminasi etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) yang diduga kuat menjadi penyebab dari kasus gagal ginjal akut misterius pada anak yang mengalami peningkatan pada pertengahan Oktober 2022. Untuk melindungi masyarakat, BPOM menetapkan persyaratan saat registrasi obat bahwa semua produk obat sirop baik untuk anak maupun dewasa tidak diperbolehkan untuk menggunakan EG dan DEG. Meski begitu, kadar EG dan DEG dalam batas tertentu masih diperbolehkan ada dalam obat sirop karena kedua senyawa tersebut merupakan cemaran yang memungkinkan terdapat dalam bahan lain yang diperbolehkan. Puskesmas menjadi salah satu fasilitas untuk menyampaikan informasi dan melakukan edukasi terkait kasus ini kepada masyarakat untuk mencegah kepanikan dan kebingungan. Apoteker memiliki peran besar dalam mengumpulkan informasi dan menyampaikan hal ini. Salah satu media pemberi informasi yang dapat digunakan adalah leaflet karena praktis, mudah dibawa, biaya produksi relatif terjangkau, dan memiliki desain yang menarik dan unik.

n early October 2022, WHO released a statement about syrups for children contaminated with ethylene glycol (EG) and diethylene glycol (DEG), which were strongly suspected as the reason behind the rising cases of mysterious acute kidney failure in children in mid-October 2022. To protect public safety, BPOM stipulates requirements for drug or medicine registration that all syrup products for both children and adults are not allowed to use EG and/or DEG as ingredients. However, a certain amount of EG and/or DEG are still allowed in syrup products because these two compounds are contaminants that might be present in other permitted ingredients. Puskesmas is one of the community facilities that can take the role of conveying information and providing education regarding this case to the public to prevent panic and confusion. Pharmacists have a big role in gathering information and educating the public in this. One of the media that can be used to provide this kind of information is leaflets because they are practical, easy to carry, have relatively affordable production costs, and have an attractive and unique design."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Shabira Anjani
"Pada bulan Oktober 2022, World Health Organization (WHO) meminta setiap negara untuk melakukan pengawasan dan penelusuran terhadap produk obat sirup yang beredar. Hal ini dikarenakan telah ditemukan obat yang mengandung cemaran etilen glikol dan dietilen glikol yang dapat membahayakan nyawa. Menanggapi hal tersebut, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melakukan pengawasan komprehensif terhadap produk obat yang beredar di Indonesia. BPOM juga menetapkan peraturan yang menyatakan bahwa semua produk obat sirup di Indonesia tidak diperbolehkan menggunakan etilen glikol maupun dietilen glikol. Akan tetapi, etilen glikol dan dietilen glikol tetap dapat ditemukan sebagai cemaran pada beberapa zat pelarut sirup, seperti gliserin dan propilen glikol. Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, teridentifikasi 9 produk obat yang memiliki kandungan cemaran diatas ambang aman. Untuk menindak lanjuti penemuan tersebut, BPOM memerintahkan industri farmasi pemiliki izin edar untuk melakukan penarikan dan pemusnahan seluruh bets produk. Sebagai seorang apoteker, sudah sewajarnya untuk memberikan informasi mengenai kasus penarikan obat sirup di Indonesia kepada para pasien. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk dari pelayanan farmasi klinis. Dengan memberi informasi mengenai kasus tersebut, maka diharapkan pasien dapat dibekali dengan pengetahuan yang akurat dan megurangi rasa cemas. Informasi disajikan dalam bentuk brosur yang dibuat semenarik mungkin dengan informasi yang singkat, padat, dan mudah dimengerti masyarakat awam. Informasi yang terdapat dalam brosur antara lain mengenai pengenalan kasus, pengenalan cemaran etilen glikol dan dietilen glikol, daftar obat apa yang ditarik, dan cara memilih obat yang tepat.

In October of 2022, the World Health Organization (WHO) asked every country to monitor and trace syrup medicinal products in circulation. It is because there have been a discovery of syrup medicine that contained ethylene glycol and diethylene glycol contaminant which can be life-threatening. In response to this, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) carried out comprehensive supervision of drugs that are circulating in Indonesia. BPOM also established regulations stating that all syrup medicine in Indonesia are not permitted to use ethylene glycol or diethylene glycol. However, ethylene glycol and diethylene glycol can still be found as contaminant in syrup solvents, such as glycerin and propylene glycol. After further investigation, 9 syrup products were identified that contained contaminant concenstration above the safety threshold. To follow up on this discovery, BPOM ordered the pharmaceutical industry that are responsible to withdraw and destroy all batches of products. As a pharmacist, it is our job to provide information regarding the syrup withdrawal case to patients. This is also a form of clinical pharmacy service. By providing information about the case, pharmacist hoped that the patient can be provided with accurate knowledge and reduce the patient's anxiety. Information is presented in the form of brochures which are made as attractive as possible with information that is short, concise and easy to understand. The information contained in the brochure includes case recognition, recognition of ethylene glycol and diethylene glycol contaminat, a list of recalled drugs, and methods to choose the right drug"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Wilmayanti
"Di Indonesia, sampai 5 Desember 2022 kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal pada anak (GGAPA) diduga akibat intoksikasi EG/DEG terdapat 324 kasus. Akar permasalahan dari kasus EG/DEG tersebut diimplikasikan dengan beberapa kelalaian, yaitu industri farmasi tidak melakukan uji identifikasi secara lengkap khususnya verifikasi kemurnian terhadap raw material gliserin sebagai pelarut. Menindaklanjuti kasus tersebut, WHO menegaskan kembali kepada pemegang otoritas seperti industri farmasi dan BPOM. Industri farmasi wajib menggunakan bahan baku pharmaceutical grade dari suplier dengan lisensi resmi, serta pengujian bahan baku harus dilakukan secara hati-hati. Project Gap Analisis dipilihkan oleh QC Supervisor berkoordinasi dengan bagian TS. Penulis sudah meminta izin untuk mencantumkan beberapa data Fonko ke dalam laporan ini. Gap analisis spesifikasi diketahui terdapat 1 jenis API yang sudah OK, yaitu Oxaliplatin dan 17 jenis API yang NOK. Gap analisis spesifikasi diketahui terdapat 3 jenis excipient yang sudah OK dan 10 jenis excipient yang NOK. Gap analisis spesifikasi diketahui terdapat 3 jenis finished product yang sudah OK dan 26 jenis finished product yang NOK. Gap analisis metode pengujian diketahui 7 jenis API, 4 jenis excipient, dan 11 jenis finished product yang belum memiliki monografi di FI VI.

In Indonesia, as of December 5th 2022, there were 324 cases of Acute Kidney Disease caused by EG/DEG intoxication. The EG/DEG intoxication cases were implicated as the pharmaceutical industry did not carry out complete identification tests, especially verification of the purity of the raw material glycerin as a solvent. Following up on this case, WHO reiterated this to the pharmaceutical industry and BPOM. The pharmaceutical industry is obliged to use pharmaceutical grade raw materials from suppliers with official licenses, and raw material testing must be carried out carefully. The Gap Analysis Project wass selected by the QC Supervisor in coordination with the TS department. The author has requested permission to include some Fonko’s data in this report. Gap analysis of specifications revealed that there was 1 type of API that was OK, namely Oxaliplatin and 17 types of API that were NOK. Gap analysis of specifications shows that there are 3 types of excipient that are OK and 10 types of excipient that are NOK. Gap analysis of specifications shows that there are 3 types of finished products that are OK and 26 types of finished products that are NOK. The gap analysis of testing methods identified 7 types of API, 4 types of excipient, and 11 types of finished products that do not yet have monographs in FI VI.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Peni Kusumawati
1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>