Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Ratna Laksmiastuti
"Karies gigi bersama penyakit periodontal merupakan penyakit gigi dan mulut yang paling banyak dijumpai pada anak. Prevalensi karies pada anak di Indonesia tetap tinggi, meskipun banyak upaya telah dilakukan. Karies gigi merupakan penyakit multifaktorial, dalam arti melibatkan banyak faktor yaitu faktor etiologi dan faktor risiko.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor risiko karies dari ibu dan anak sebagai alat penilaian risiko karies dan pedoman penyusunan manajemen karies gigi pada anak melalui penggunaan suatu perangkat lunak. Identifikasi 8 delapan faktor risiko karies dari ibu dan 10 faktor risiko karies dari anak ditentukan berdasarkan kajian literatur, pengalaman klinis dan keadaan masyarakat setempat.
Penelitian diagnostik dilakukan pada 248 pasangan ibu dan anak. Melalui analisis regresi logistik dihasilkan model penilaian risiko terjadinya karies pada anak dengan sensitivitas 84,06. Penentuan titik potong dilakukan untuk mengelompokkan anak dengan risiko karies rendah dan risiko karies tinggi, supaya dapat dilakukan manajemen yang tepat dan spesifik. Penilaian risiko karies selanjutnya diaplikasikan sebagai suatu animasi penilaian tingkat risiko karies dan upaya manajemennya pada program perangkat lunak komputer.

Dental caries and periodontal diseases are the most common oral diseases impacting to the children. Caries prevalence of children in Indonesia is still high, despite a lot of efforts have been taken. Dental caries is a multifactorial disease which comprise etiologic factor and risk factor.
The research aim is to analyze maternal and children caries risk factor as a prediction instrument for children rsquo s caries risk and a guidance to determine caries management for the children by a software application. The identification 8 eight maternal caries risk factor and 10 children caries risk factor are designated based on literature study, clinical experience and local people condition.
The diagnostic study was conduct on 248 pairs of mothers and children. Using logistic regression analysis it is possible to formulate assessment model of caries risk in children, with 84.06 sensitivity. Cut off point was determined to classify the children into low risk and high risk, for proper and specific management. Hence, caries risk assessment is applied as a level animation and management by a software application program.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inayu Mahardhika Putri
"Latar Belakang: Karies melibatkan banyak faktor dalam proses pembetukan dan perkembangannya. CAMBRA adalah metode penilaian risiko karies yang melibatkan banyak faktor dalam perhitungannya. CAMBRA telah digunakan secar umum dan CAMBRA versi bahasa Indonesia untuk usia 0-5 tahun telah dibuat dan tervalidasi. CAMBRA membutuhkan pemeriksaan klinis dan wawancara dalam penilaian risiko karies yang terkadang menjadi keterbatasan karena membutuhkan kontak langsung. Smartphone dan aplikasi kesehatan di dalamnya merupakan salah satu bentuk perkembangan teknologi yang memungkinkan pejaringan informasi tanpa kontak langsung.
Tujuan: Menganalisis perbedaan hasil penilaian risiko karies pada aplikasi SKOR GIGI dan CAMBRA versi bahasa Indonesia pada anak usia 0-5 tahun tanpa karies.
Metode Penelitian: Penelitian dilakukan di RSKMG FKG UI, taman kanak-kanak, dan PAUD. Subjek penelitian adalah 36 orang tua dengan anak usia 0-5 tahun tanpa karies yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel mengisi aplikasi SKOR GIGI secara mandiri dan 6 hari kemudian dilakukan penilaian risiko karies dengan CAMBRA versi bahasa Indonesi.
Hasil: Tidak ada perbedaan bermakna hasil penilaian risiko karies dengan aplikasi SKOR GIGI dan CAMBRA versi bahasa Indonesia pada anak usia 0-5 tahun tanpa karies.
Kesimpulan: Aplikasi SKOR GIGI dapat digunakan untuk menilai risiko karies anak usia 0-5 tahun

Background: Many factors are involved in caries formation and development. CAMBRA is a caries risk assessment method that involves many factors in its calculation. CAMBRA is widely used and Indonesian version of CAMBRA for ages 0-5 has been made and validated. CAMBRA requires clinical examination and interviews in assessing caries rich which sometimes can be a limitation because it requires direct contact. Smartphones and health applications are developed nowadays to allow information gathering without direct contact.
Objective: To analyze the differences in results of caries risk assessment by CAMBRA Indonesian version and SKOR GIGI application in 0-5 years children without caries.
Methods: The study was conducted at RSKMG FKG UI, kindergarten, and PAUD. Subjects were 36 parents with children aged 0-5 in accordance with the inclusion criteria. The sample filled out SKOR GIGI application independently and 6 days later a caries risk assessment was carried out using CAMBRA Indonesia version.
Results: There was no significant difference in the results of the caries risk assessment by SKOR GIGI application and CAMBRA Indonesian version in 0-5 years children without caries.
Conclusion: SKOR GIGI application can be used to assess the caries risk of children aged 0-5 years.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizfitikka Putri Pitoyo
"Latar Belakang : Karies gigi adalah penyakit multifaktorial yang dimana terjadinya karies tergantung dari berbagai faktor. CAMBRA adalah sebuah petunjuk komprehensif bagi para dokter gigi dalam melakukan penilaian suatu risiko karies pada individu. 1 Perkembangan teknologi komunikasi saat ini semakin penting dalam kehidupan sosial masyarakat, seperti semakin meluasnya penggunaan internet dan  smartphone.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil penilaian pada aplikasi SKOR GIGI dan CAMBRA versi Bahasa Indonesia pada anak usia 0-5 tahun dengan karies.
Metode Penelitian : Penelitian ini dilakukan dengan total 36 sampel  yang memenuhi kriteria inklusi. Peneliti melakukan uji validitas reliabilitas terlebih dahulu pada 18 pernyataan yang akan digunakan pada aplikasi SKOR GIG dengan menggunakan Google Form. 36 sampel diperiksa menggunakan SKOR GIGI dan 6 hari kemudian dilakukan penilaian dengan CAMBRA versi Bahasa Indonesia. Hasil dari 2 penilaian tersebut kemudian dibandingkan untuk didapatkan hasil penelitian.
Hasil : 18 butir pernyataan pada aplikasi SKOR GIGI dinyatakan valid dan reliabel. Hasil uji McNemar menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara penilaian risiko karies dengan menggunakan aplikasi SKOR GIGI dan CAMBRA versi Bahasa Indonesia yang menandakan bahwa aplikasi SKOR GIGI mampu melakukan penilaian risiko karies yang sama seperti CAMBRA versi Bahasa Indonesia.
Kesimpulan : Tidak didapatkan perbedaan bermakna pada hasil penilaian risiko karies dengan menggunakan aplikasi SKOR GIGI dan dengan menggunakan CAMBRA versi Bahasa Indonesia pada anak usia 0-5 tahun dengan karies.

Background : Dental caries is a multifactorial disease in which the occurrence of caries depends on various factors. CAMBRA is a comprehensive guide for dentists in assessing an individual's caries risk. CAMBRA can carry out a systematic caries risk assessment and generate a caries risk level. The development of communication technology is currently increasingly important in people's social lives, such as the increasingly widespread use of the internet and  smartphones.
Objective: This study aims to determine whether there are differences in the results of caries risk assessment of  smartphone applications SKOR GIGI and CAMBRA Indonesian Version in the group of children aged 0-5 years with caries.
Methods : This research was conducted with a total of 36 samples that met the inclusion criteria. Researchers carried out examination in 36 samples using the SKOR GIGI and 6 days later an assessment using the Indonesian version of CAMBRA. The results of the 2 assessments were then compared to obtain research results.
Results : 18 statement items in the SKOR GIGI application are declared valid and reliable. The results of the McNemar test showed that there was no significant difference between the caries risk assessment using the Indonesian version of CAMBRA and  smartphone application SKOR GIGI, indicating that SKOR GIGI application was able to perform the same caries risk assessment as the Indonesian version of CAMBRA.  
Conclusion : There was no significant difference in the results of the caries risk assessment using the SKOR GIGI application and using the Indonesian version of CAMBRA in children aged 0-5 years with caries.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ishlah Fakhirah Rahmah
"Latar Belakang: Pencegahan melalui promosi kesehatan menggunakan alat bantu media terkini perlu dilakukan untuk mengurangi risiko karies gigi. Tujuan: Mengetahui efektivitas penggunaan media aplikasi web dalam meningkatkan pengetahuan risiko karies gigi dan menurunkan skor risiko karies gigi mahasiswa program studi pendidikan dokter gigi. Metode: Studi quasi experiment dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Responden berjumlah 361 mahasiswa yang diinstruksikan untuk menggunakan aplikasi web minimal 1 minggu sekali selama 21 hari. Pada responden dilakukan pengisian kuesioner pre-test dan post-test, pemeriksaan skor risiko karies gigi awal dan akhir, pengisian kuesioner evaluasi media aplikasi web. Hasil: Terdapat 361 responden yang terbagi menjadi kelompok intervensi (n = 282) dan kelompok kontrol (n = 79). Terdapat perbedaan bermakna tingkat pengetahuan antar mahasiswa dengan semester pendidikan yang berbeda, namun tidak ada perbedaan pada skor risiko karies gigi. Terdapat peningkatan tingkat pengetahuan yang bermakna pada kelompok intervensi, sedangkan tidak terdapat pada kelompok kontrol. Kedua kelompok menunjukkan penurunan skor risiko karies gigi, namun tidak ada perbedaan bermakna antara penurunan skor risiko karies gigi setelah penggunaan aplikasi web pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kesimpulan: Promosi dan edukasi kesehatan mengenai risiko karies gigi melalui media aplikasi web dapat meningkatkan pengetahuan dan menurunkan risiko karies gigi pada mahasiswa program studi pendidikan dokter gigi.

Background: Prevention through health promotion using the latest media aids is necessary to reduce caries risk. Objective: This study aimed to know the effectiveness of web application media on increasing caries risk knowledge and decreasing caries risk scores among dentistry students. Methods: The study design used is quasi-experiment with purposive sampling technique. Participants were in total of 361 respondents who were instructed to use the web application at least once a week for 21 days and to filled in pretest and posttest questionnaires, web application evaluation questionnaires, and examined their initial and final caries risk. Results: There were 361 respondents discussed with the intervention group (n = 282) and the control group (n = 79). There was a significant difference in level of knowledge between students of different semester while none in caries risk score. There was a significant increase in level of knowledge in the intervention group while in the control group there was no difference. Each group showed a decreased in caries risk score, but there was no difference between the decrease in caries risk score after the use of web application in intervention and control group. Conclusion: Health promotion and education about caries risk through web application media can improve knowledge and reduce caries risk of dentistry students."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library