Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iwany Amalliah Badruddin
"Karies gigi merupakan masalah kesehatan global dan penyakit gigi yang paling tinggi prevalensinya. Peningkatan masalah penyakit karies gigi di Indonesia masih mengkhawatirkan berdasarkan tren prevalensi pada Riskesdas 2007 sampai 2018, sedangkan Pemerintah telah menetapkan target Indonesia Bebas Karies 2030 untuk kelompok usia 12 tahun. Tren peningkatan prevalensi dan keparahan penyakit karies gigi terjadi pada semua umur, karena itu, tujuan penelitian ini adalah meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengalaman karies di Indonesia melalui data populasi Indonesia dengan pendekatan siklus kehidupan.
Metode: Analisis data sekunder dari Riskesdas 2018 berdasarkan kelompok usia menurut WHO, yaitu kelompok usia 5, 12, 15, 35-44 dan 65-74 tahun.
Hasil: Besar sampel untuk masing-masing kelompok usia adalah 668, 690, 649, 8123 dan 2602 subjek. Prevalensi penyakit karies gigi pada masing-masing kelompok usia adalah 93,4%, 68,8%, 68,1%, 92,1% dan 95,2%. Faktor yang paling berpengaruh terhadap pengalaman karies pada kelompok anak dan remaja, adalah variabel persepsi tentang masalah kesehatan gigi, dengan nilai asosiasi Odds Ratio (OR) berkisar antara 3,066 sampai dengan 11,714. Faktor sosioekonomi dan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi juga menunjukkan hubungan yang bermakna dengan pengalaman karies anak dan remaja. Faktor yang paling berpengaruh terhadap pengalaman karies pada kelompok dewasa adalah jenis kelamin (OR=2,007;95%CI 1,703-2,366). Sedangkan untuk kelompok lansia, faktor yang paling berpengaruh terhadap pengalaman karies adalah faktor kecukupan tenaga dokter gigi di puskesmas pada tingkat provinsi (OR=1,626;95%CI 1,069-2,475). Faktor merokok aktif menunjukkan asosiasi yang kuat (OR>1; p<0,05) di kelompok dewasa dan lansia. 
Kesimpulan: Faktor yang berpengaruh terhadap pengalaman karies berbeda pada setiap kelompok usia. Hal ini berimplikasi pada program pencegahan penyakit karies gigi.

Dental caries is a global health problem and the highest prevalence of dental disease. The increase in the problem of dental caries in Indonesia is still worrying based on the prevalence trend in Riskesdas 2007 to 2018, while the Government has set the 2030 Caries-Free Indonesia target for the 12 year age group. The trend of increasing prevalence and severity of dental caries occurs at all ages, therefore, the purpose of this study is to examine the factors that influence the caries experience in Indonesia through Indonesian population data with a life cycle approach.
Methods: Analysis of secondary data from Riskesdas 2018 based on age groups according to WHO, namely age groups 5, 12, 15, 35-44 and 65-74 years.
Results: The sample sizes for each age group were 668, 690, 649, 8123 and 2602 subjects. The prevalence of dental caries in each age group was 93.4%, 68.8%, 68.1%, 92.1% and 95.2%, respectively. The most influential factor on the caries experience in the group of children and adolescents is the variable perception of dental health problems, with the association value of Odds Ratio (OR) ranging from 3.066 to 11.714. Socioeconomic factors and utilization of dental health services also showed a significant relationship with the caries experience of children and adolescents. The most influential factor on the caries experience in the adult group was gender (OR=2.007; 95%CI 1.703-2.366). As for the elderly group, the most influential factor on caries experience was the adequacy of dental personnel at Public Health Centre at the provincial level (OR=1,626; 95%CI 1.069-2.475). The active smoking factor showed a strong association (OR>1; p<0.05) in the adult and elderly groups.
Conclusion: The factors that influence the caries experience are different in each age group. This has implications for the dental caries prevention program.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malawat, Alifia Firdauzi
"Latar Belakang: Berbagai studi menunjukkan hubungan status kesehatan gigi dan mulut orang tua dan anak. Keterlibatan pengaruh intergenerasi dalam paradigma life course memungkinkan penelitian untuk melihat hubungan pengalaman karies antar dua generasi dan faktor-faktor yang mungkin ada dalam lintas generasi.
Objektif: Analisis hubungan pengalaman karies orang tua dan faktor-faktor tingkat individu dan keluarga dengan pengalaman karies anak pada gigi sulung usia 3-11 tahun di Indonesia.
Metode: Studi observasional cross-sectional menggunakan data sekunder Riset Kesehatan Dasar 2018 pada anak dengan gigi sulung usia 3-11 tahun beserta ayah dan ibu kandungnya yang dilakukan wawancara dan pemeriksaan klinis.
Hasil: Anak-anak dengan ayah yang memiliki pengalaman karies (OR = 2,154) lebih berisiko untuk mengalami karies pada gigi sulung mereka dibandingkan ketika ibu mereka memiliki pengalaman karies (OR = 1,538). Persepsi tentang masalah kesehatan gigi anak (OR = 1,412), praktik menyikat gigi anak (OR = 1,257), dan praktik menyikat gigi ibu (OR = 1,248) memiliki hubungan yang bermakna dengan pengalaman karies anak. Perilaku dalam keluarga menunjukkan hubungan yang bermakna antara orang tua dan anak-anak mereka.
Kesimpulan: Pengalaman karies orang tua, begitu pula faktor-faktor tingkat individu dan keluarga, memiliki hubungan yang bermakna dengan pengalaman karies anak pada gigi sulung; sejalan dengan model life course intergenerasi.

Background: Several studies show association between parent’s oral health status and that of their children. Intergenerational complicity in life course approach paradigm enables investigation to assess the relationship between two generations’ caries experience and factors that may exist across generation.
Objective: Analyse relationship between parent’s caries experience, as well as individual-and family-level factors, with their children’s caries experience in primary teeth aged 3-11 years in Indonesia.
Method: Cross-sectional observational study using secondary data Riset Kesehatan Dasar 2018 on children with primary teeth aged 3-11 years with their biological father and mother who went through interview and clinical examination.
Results: Children whose father has caries experience (OR = 2,154) pose a greater risk of having caries experience in their primary teeth compared to when their mother has it (OR = 1,538). Perception about child’s dental health (OR = 1,412), child’s toothbrushing practice (OR = 1,257), and mother’s toothbrushing practice (OR = 1,248) were significantly associated with children’s caries experience. Behaviors established within family show significant association between parents and their children.
Conclusion: Parent’s caries experience, as well as individual-and family-level factors, have significant association with their children’s primary teeth caries experience; which complies with intergenerational life course model.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library