Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siska Esthi Andarini
"ABSTRAK
Istri sebagai penyedia perawatan bagi suaminya yang terkena stroke bertanggung jawab atas tugas perawatan yang kompleks dan tuntutan lain yang terkait, seperti pengaturan keuangan dan rumah. Tuntutan akan tugas tersebut dapat berpengaruh terhadap kesehatan mereka, baik fisik maupun mental. Sejalan dengan peningkatan akan tugas dan tuntutan, mereka merasa kewalahan, dan pada akhirnya mereka mungkin mengalami caregiver strain. Caregiver yang dapat bertahan dalam situasi buruk tersebut, bangkit kembali, dan melanjutkan hidup tanpa gangguan yang berarti mengindikasikan adanya resiliensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara caregiver strain dan resiliensi pada istri penderita stroke. Partisipan penelitian ini merupakan 30 istri dari penderita stroke yang telah berperan sebagai spouse caregiver selama minimal 3 bulan. Strain diukur dengan menggunakan The Modified Caregiver Index (Robinson, 1983; Thornton & Travis, 2003) dan resiliensi diukur dengan menggunakan The Resilience Scale (Wagnild & Young, 1993). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa korelasi antara caregiver strain dan resiliensi tidak signifikan.

ABSTRACT
Wives providing care for their husband who suffered from stroke are responsible for complex caregiving task and other demands such as financial and housing management. The demand of these tasks may affect their own health, both physically and mentally as well. As the tasks and demands increase, they feel overwhelmed, and in the end they may suffers caregiver strain. In this condition, caregiver surviving in the adversity, bounce back, and continue life without experiencing any disruption from this event indicate the presence of resilience. The purpose of the research is to identify the correlation between caregiver strain and resilience in the context of caregiving of the stroke patients. The participants are 30 wives of the stroke patients who have taken role as spouse caregivers for at least 3 months. Level of strain is identified by The Modified Caregiver Strain Index (Robinson, 1983; Thornton & Travis, 2003) and The Resilience Scale (Wagnild & Young, 1993) is used to identify the level of resilience. The result indicates that the correlation of caregiver strain and resilience is not significant."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Frascilly Grasia
"Down syndrome merupakan suatu kondisi yang berkaitan dengan keterbatasan perkembangan. Adanya keterbatasan ini membuat anak down syndrome membutuhkan caregiver untuk membantu mereka melaksanakan aktivitas seharihari. Caregiver dapat mengalami dampak negatif akibat merawat anggota keluarga yang memiliki kebutuhan khusus. Salah satu dampak negatifnya adalah caregiver strain. Caregiver strain dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah dukungan sosial. Caregiver strain dapat berkurang jika caregiver mendapatkan dukungan sosial, khususnya perceived social support.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara caregiver strain dan perceived social support. Metode pengambilan data yang dilakukan adalah pengisian kuesioner dan melakukan probing terhadap item dalam kuesioner caregiver strain (Modification of Caregiver Strain Index). Kemudian partisipan diminta untuk mengisi kuesioner perceived social support (Multidimensional Scale of Perceived Social Support).
Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang negatif antara caregiver strain dan perceived social support dengan r=-.174, namun tidak signifikan dengan p>0,05. Pada penelitian ini, partisipan ditemukan memiliki caregiver strain yang relatif rendah dan perceived social support yang relatif tinggi.

Down syndrome is condition related with developmental impairment. These impairments make the child with Down syndrome needs caregiver to help them carry out their daily activities. Caregiver may be negatively impacted due to caring for family members with special needs. One of the negative impacts is caregiver strain. Caregiver strain is influenced by several factors. One factor that influence caregiver strain is social support. Caregiver strain can be reduced if the caregiver get social support, especially perceived social support.
This study aimed to examine the correlation between caregiver strain and perceived social support. Method of data collection was questionnaires and do some probing to the items in the questionnaire caregiver strain (Modification of Caregiver Strain Index). Then participants were asked to complete a questionnaire perceived social support (Multidimensional Scale of Perceived Social Support).
The results showed a negative relationship between caregiver strain and perceived social support with r = - .174, but not significant with p> 0.05. In this study, participants were found to have relatively low caregiver strain and perceived social support were relatively high.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45758
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ayoe Sukma Ariani Widayanti
"Masalah fisik, emosi, dan kognitif yang muncul akibat menderita penyakit stroke
menyebabkan penurunan kemandirian pada penderitanya sehingga membutuhkan
asistensi dari orang lain untuk menunjang keseharian pasien. Tidak hanya pasangan
pasien, anak dari penderita stroke juga berperan menjadi young caregiver dengan
merawat orang tuanya sebagai bentuk kasih sayang dan membalas budi. Sebagai young
caregiver, seorang anak beresiko mengalami tekanan dan kesulitan yang dirasakan akibat
merawat orang lain yang disebut sebagai caregiver strain. Banyaknya dampak negatif
dari caregiver strain menyebabkan dibutuhkannya suatu upaya yang dilakukan untuk
mengurangi strain yang dirasakan. Menurut Blake, Lincoln, dan Clarke (2003) mood dari
caregiver merupakan prediktor terkuat pada caregiver strain dan menyarankan untuk
melakukan intervensi perbaikan mood dengan tujuan untuk mengurangi strain yang
dirasakan oleh caregiver. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan
untuk melihat hubungan antara caregiver strain dan regulasi mood menggunakan musik
pada anak yang berperan sebagai caregiver dari orang tuanya yang sedang menderita
penyakit stroke. Regulasi mood menggunakan musik dipilih karena musik mampu
memperbaiki mood seseorang, digemari oleh anak muda, dan mudah diakses. Penelitian
ini diikuti oleh 70 anak berusia 18 - 29 tahun yang berperan sebagai young caregiver dari
orang tuanya yang menderita stroke. Caregiver strain diukur menggunakan The Modified
Caregiver Index (Robinson, 1983; Thornton & Travis, 2003) dan regulasi mood
menggunakan musik diukur dengan Music Mood Regulation (Saarikalio, 2008). Hasil
yang diperoleh menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara caregiver
strain dan regulasi mood menggunakan musik pada young caregiver pasien stroke

Stroke sufferers need assistance from others as their ability to do daily activities decreased
due to patient's physical, emotional, and cognitive problems. Besides patient's spouse,
patient's children also take parts in taking care for their parents as a form of affection and
return of gratitude. As a young caregiver, a patient's child is at risk of experiencing
stresses and difficulties due to caregiving, referred as caregiver strain. According to
Blake, Lincoln, and Clarke (2003), a caregiver's mood is the strongest predictor of
caregiver strain and suggest mood improvement as an intervention to reduce caregiver
strain. This correlational study aims to see the relationship between caregiver strain and
mood regulation by using music in children that act as a caregiver for their parents who
are suffering from stroke. Mood regulation by using music was chosen because music can
improve one's mood, music is popular among young people, and music is easily
accessible. A total of 70 children aged 18-29 years old who acted as young caregiver for
their stroke suffering parents participated in this study. Caregiver strain was measured
using The Modified Caregiver Index (Robinson, 1983; Thornton & Travis, 2003), and
mood regulation by using music was measured using Music Mood Regulation (Saarikalio,
2008). The result shows that there is no significant relationship between caregiver strains
and mood regulation by using music in young caregivers of stroke patients"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cempaka Ayu Diana
"Pada saat seorang suami menderita suatu penyakit, maka istrinyalah yang akan berperan sebagai primary caregiver (Magai, 1996). Sebagai spouse caregiver, seorang istri lebih berisiko untuk mengalami caregiver strain, dimana strain yang dapat ia rasakan adalah akibat dari permasalahan fisik, emosional, kognitif atau sosial yang dialami oleh suaminya. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara caregiver strain dan kepuasan pernikahan pada istri yang berperan sebagai spouse caregiver dari penderita stroke. Caregiver strain merupakan persepsi atau perasaan kesulitan atas tugas dan tanggung jawab dalam memenuhi peran sebagai caregiver (Oncology Nursing Society, 2008; Factor & Weiner, 2008). Kepuasan pernikahan didefinisikan sebagai sikap sejauh mana seseorang menilai hubungan pernikahannya menyenangkan (Roach, Frazier & Bowden, 1981). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah The Modified Caregiver Strain Index (MCSI) yang dikembangkan oleh Robinson pada tahun 1983 dan telah dimodifikasi oleh Thornton & Travis pada tahun 2003 serta Marital Satisfaction Scale yang dikembangkan oleh Roach, Frazier & Bowden pada tahun 1981. Partisipan yang dilibatkan dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara caregiver strain dan kepuasan pernikahan pada istri sebagai spouse caregiver dari penderita stroke

When a husband suffering from an illness, then his wife will serve as the primary caregiver (Magai, 1996). As spouse caregiver, a wife is more at risk for experiencing caregiver strain, where she can feel the strain as the result of physical, emotional, cognitive or social development problem experienced by her husband. This study is a correlational study aimed to determine the relationship between caregiver strain and marital satisfaction among wives as spouse caregiver of stroke patients. Caregiver strain is a perception or a feeling of difficulty on the task and responsibility in fulfilling the role as caregiver (Oncology Nursing Society, 2008; Factor & Weiner, 2008). Marital satisfaction is defined as attitude of greater or lesser favorability toward one’s own marital relationship (Roach, Frazier & Bowden, 1981). Instrument which used in this study are The Modified Caregiver Strain Index (MCSI) developed by Robinson in 1983 and has been modified by Thornton & Travis in 2003 and Marital Satisfaction Scale developed by Roach, Frazier & Bowden in 1981. Participants who were included in this study is 30 people. The results showed that there is no significant relationship between caregiver strain and marital satisfaction among wives as spouse caregiver of stroke patients.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Fitria
"ABSTRAK
Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) akan mengalami perubahan pada aspek emosi, perilaku, kemampuan berpikir serta kemampuan dalam berhubungan dengan orang lain. ODGJ membutuhkan orang lain dalam membantu memenuhi kebutuhan yang disebut dengan caregiver. Proses pengobatan dan perawatan yang dilakukan membutuhkan waktu yang panjang, sehingga dapat menyebabkan munculnya caregiver strain. Munculnya caregiver strain dapat menyebabkan kegagalan dalam merawat klien dan juga muncul masalah psikologis pada caregiver. Caregiver strain menyebabkan psychological well-being caregiver menurun. Beberapa program yang ada seperti psikoedukasi keluarga (PEK) dan terapi suportif (TS) yang diberikan saat ini oleh pelayanan kesehatan dibuat sama rata, tanpa mempertimbangkan caregiver strain yang ada, sehingga belum jelas mengukur peningkatan psychological well-being pada caregiver. Karya ilmiah akhir spesialis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PEK dan TS terhadap caregiver strain dan psychological well-being. Pendekatan dalam karya ilmiah akhir ini menggunakan case studies dengan caregiver sebanyak lima orang dengan dilakukan pengukuran pre-post test. Instrumen yang digunakan adalah modified caregiver strain index (MCSI) dan psychological well-being scale (PWBS). Hasil menunjukkan terjadi penurunan caregiver strain dan peningkatan psychological well-being yang lebih optimal setelah diberikan tindakan keperawatan Ners, PEK dan TS. Pemberian Tindakan Keperawatan Ners ditambah dengan dengan PEK dan TS berdasarkan caregiverstrain dan pengukuran psychological well-being direkomendasikan sebagai salah satu paket terapi untuk koping caregiver.

ABSTRACT
People with mental disorders (PWMD) have many abilities changing aspects such as cognitive, emotion, behaviour and in relationships with others. PWMD needs other people to fulfill the needs called caregivers. The process of medication and care requires a long period, so it can cause strain for caregivers. The Caregiver strain can cause failure in caring for clients and also overcome psychological problems in caregivers. Caregivers strain cause reducing caregiver psychological well-being. Efforts to improve psychological well-being and reduce the strain of caregivers are needed. Family psychoeducation (FPE) and supportive therapy (ST) given today by health services are made equal to all caregiver, without considering the existing strain of caregivers, so it is not clear to measure the increase in psychological well-being of caregivers. Related to this final scientific work to study the effect of FPE and ST on caregiver strain and psychological well-being. The research approach used in this study was case series a case study with five caregivers with pre-post test measurement used are strain caregivers (MCSI) and psychological well-being scale (PWBS). The results showed a decrease in the caregiver strain and a more optimal psychological improvement after FPE and ST were given. Nursing care, psychoeducation therapy based on caregiver strain and supportive therapy were recommended as a therapy packages for coping caregivers to reduce caregiver strain and improve psychological well-being."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library