Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widya Syayidatus Solihat
"Salah satu permasalahan yang muncul pada perusahaan rintisan di beberapa tahun terakhir adalah tingginya tingkat turnover intention. Diantara banyak faktor, salah satu faktor penyebab utama munculnya turnover intention adalah kurangnya career growth opportunity. Adapun bentuk penelitian ini terbagi menjadi dua studi, yaitu studi 1 merupakan penelitian kuantitatif korelasional antara variabel career growth opportunity dan turnover intention dengan 100 partisipan yang terlibat . Studi 1 bertujuan untuk melihat hubungan antar variabel di perusahaan rintisan X. Alat ukur yang digunakan adalah Turnover Intention - 6 Scale (TIS-6) dan Career Growth Scale. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian studi 1 menunjukkan bahwa adanya hubungan negatif yang signifikan antara career growth opportunity dengan turnover intention. Terdapat dua dimensi career growth opportunity yang menunjukkan korelasi negatif yang signifikan, yaitu career goals progress dan promotion speed sedangkan dimensi professional ability development dan salary growth tidak berkorelasi secara signifikan. Kemudian, dilanjutkan dengan studi 2 yaitu program intervensi dengan jenis penelitian eksperimen dan melibatkan 4 partisipan yang memiliki skor terendah pada studi 1. Studi 2 ini bertujuan untuk melihat adanya perbedaan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan melalui career planning coaching. Hasil penelitian studi 2 dengan pemberian intervensi career planning coaching menunjukkan adanya perbedaan skor secara signifikan pada variabel turnover intention antara sebelum dan sesudah diberikan intervensi (p= 0.02, p<0.05). Artinya, program intervensi career planning coaching berpengaruh secara signifikan dalam menurunkan tingkat persepsi terhadap turnover intention

One of the problems that has arisen in startups in recent years is the high level of turnover intention. Among many factors, one of the main causes of turnover is a lack of career growth opportunities. The form of this research is divided into two studies, namely Study 1, which is a quantitative correlational study between career growth opportunity and turnover intention variables with 100 participants involved. Study 1 aims to look at the relationship between variables in Startup X. The measuring tools used are the Turnover Intention - 6 Scale (TIS-6) and the Career Growth Scale. The analysis technique used is the Pearson Product Moment correlation point. The results of Study 1 show that there is a significant negative relationship between career growth opportunities and turnover intention. There are two dimensions of career growth opportunity that show a significant negative correlation, namely career goal progress and promotion speed, while the dimensions of professional ability development and salary growth are not significantly correlated. Then proceed with study 2, which is an intervention program with the type of experimental research and involves 4 participants who had the lowest score in study 1. Study 2 aims to see if there are any differences before and after being given treatment through career planning coaching. The results of study 2 with the provision of career planning coaching interventions showed that there was a significant difference in scores on the turnover intention variable between before and after being given the intervention (p=0.02; p<0.05). This means that the career planning coaching program intervention has a significant effect on reducing perceptions of turnover intention."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theodora Stefany
"Kondisi lingkungan kerja yang tidak dapat diprediksi menjadikan organisasi kurang mampu untuk menyediakan career yang aman bagi karyawannya, yang menyebabkan terganggunya career commitment karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk memperluas pemahaman mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi career commitment karyawan di dunia kerja, yang dimediasi oleh work engagement serta dimoderasi oleh role modelling. Faktor yang diuji antara lain intrinsic career growth, extrinsic career growth dan employee resilience. Studi kuantitatif dengan metode Structural Equation Method (SEM) melalui kuesioner online dilakukan terhadap 415 responden generasi Milenial yang bekerja di sektor Fast Moving Consumer Goods di Indonesia. Hasil penelitian peran mediasi work engagement pada intrinsic career growth dan resilience terhadap career commitment berpengaruh positif dan signifikan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa peran role modelling sebagai moderator mampu memperkuat hubungan antara variabel career growth dan resilience dengan career commitment melalui work engagement. Perusahaan FMCG perlu untuk memperhatikan dan meningkatkan organizational career growth dan resilience karyawan yang pada gilirannya akan meningkatkan work engagement karyawan, serta pada akhirnya memengaruhi career commitment karyawan.

In an unpredictable and changing working environment, career and employment disruption has been profoundly affected organizations and employees in multiple industries, such as organizations become unable to provide a safe career for their employees which ultimately lower employee's career commitment. This study aims to expand our understanding of the factors that influence employees' career commitment, as mediated by work engagement, and moderated by role modelling. Factors tested: intrinsic career growth, extrinsic career growth and employee resilience. The quantitative study using online questionnaire, collects data from 415 millennialsin Fast Moving Consumer Goods Industry (FMCG). Structural Equation Modelling (SEM) used to analyze the data and the proposed hypotheses. This study shows that the mediating role of work engagement on intrinsic career growth and resilience to career commitment have a positive and significant effect. The results show role modelling as a moderator is able to strengthen the relationship between career growth and resilience with career commitment through work engagement. FMCG companies need to pay attention and improve organizational career growth and employee resilience which in turn will increase employee work engagement and affect employee career commitment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A.A.A. Diana Aryani Djlantik
"Karya akhir ini bertujuan untuk mengetahui dampak pelanggaran kontrak psikologis oleh organisasi terhadap penyimpangan dan perilaku negatif karyawan. Selain itu, juga untuk melihat seberapa besar dampak yang ditimbulkan oleh pelanggaran kontrak psikologis. Kontrak psikologis merupakan kontrak informal tidak tertulis yang terdiri dari ekspektasi karyawan dan atasannya mengenai hubungan kerja yang bersifat timbal balik. Pelanggaran oleh organisasi dapat menyebabkan tindakan negatif dari karyawan yang dapat merugikan organisasi. Untuk hal tersebut dilakukan pengujian hubungan pelanggaran kontrak psikologis sebagai variabel independen dengan penyimpangan perilaku karyawan di tempat kerja (workplace deviant behaviour) dan perilaku negatif karyawan yaitu intention to quit serta neglect of job sebagai variabel dependen.
Penelitian tentang keterkaitan pelanggaran kontrak psikologis dengan workplace deviant behaviour telah dilakukan oleh Zottoli pada tahun 2003. Sedangkan keterkaitan pelanggaran kontrak psikologis dengan intention to quit dan neglect of job telah dilakukan oleh Rousseau dan Robinson pada tahun 1996, Weiss dan Rusbult pada tahun 1988. Penelitian-peneitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara pelanggaran kontrak psikologis dengan workplace deviani behaviour, intention to quit dan neglect of job.
Penelitian karya akhir ini bersifat cross-sectional dengan mengambil metode sampling non-probability sampling dan tehnik convenience sampling di divisi kredit sebuah bank nasional. Pengumpulan data menggunakan penyebaran kuesioner. Analisa data menggunakan statistik deskriptif untuk melihat pola gambaran data dan metode General Linier Modeling-Multivariat untuk menguji hubungan yang dijadikan hipotesis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pelanggaran kontrak psikologis dengan workplace deviant behaviour dan intention to quit. Hal ini dapat disebabkan karena pengaruh faktor-faktor non-organisasi seperti faktor-faktor psikologis (seperti kepribadian seseorang), sosiologis (seperti hubungan pertemanan, hubungan den gan atasan).Hal ini menandakan adanya penyimpangan dan perilaku negatif karyawan dapat tetap terjadi meskipun organisasi telah memenuhi hak-hak karyawannya secara optimal sebagai bentuk timbal balik atas kontribusi karyawan.
Hubungan yang signifikan terdapat pada hubungan pelanggaran kontrak psikologis dengan neglect of job. Tingginya perilaku neglect of job menandakan tindakan balasan yang hanya terkait dengan aspek pekerjaan dan yang relatif mudah untuk dilakukan. Hal ini disebabkan perilaku tersebut tidak terlalu ekstrem dibandingkan dengan perilaku negatif lainnya yang dapat diamati langsung oleh lingkungan kerjanya.
Hasil penelitian ini memiliki beberapa implikasi. Untuk organisasi, dapat dipertimbangkan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya persepsi karyawan tentang terjadinya pelanggaran kontrak psikologis. Terutama tentang hak-hak yang tidak dipenuhi secara optimal oleh organisasi sehingga timbal persepsi terjadi pelanggaran kontrak psikologis. Pengetahuan akan hal ini diharapkan dapat membantu organisasi dalam mencegah dan menghindari dampak negatif yang berkepanjangan. Untuk para akademisi, basil ini dapat rnenjadi penjelas teoritis mengenai kerangka hubungan ketenaga-kerjaan yang tidak hanya berlaku secara formal raja. Untuk penulis, basil temuan berguna untuk memahami peran konsep kontrak psikologis dalam dunia kerja dan peningkatan kontribusi kinerja."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T18339
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jonas Mario Hajadi
"ABSTRAK
Perputaran karyawan merupakan salah satu masalah besar bagi para perusahaan yang bergerak di bidang jasa seperti kantor akuntan publik. Tingginya turnover rate di kantor akuntan publik dapat menyebabkan dampak pada keuangan dan reputasi perusahaan karena aset yang paling berharga bagi kantor akuntan publik adalahpengetahuan dari pada auditornya. Kantor akuntan publik menawarkan pertukaran hubungan sosial antara para karyawan dan perusahaan yang dapat saling menguntungkan satu sama lain. Menemukan variabel yang tepat diharapkan dapat menurunkan turnover intention para karyawan yang akan menjadi pengetahuan yang berharga bagi perusahaan untuk meminimalisasi turnover rate perusahaan. Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa salah satu cara bagi kantor akuntan publik untuk menurunkan turnover rate yaitu dengan fokus pada kesempatan pertumbuhan karir karyawannya. Penelitian ini melakukan modifikasi atas penelitian sebelumnya dengan fokus pada efek mediasi dari kesempatan pertumbuhan karir pada hubungan antara efektivitas pelatihan dan prestise organisasi terhadap turnover intention. Survei dilakukan dengan responden auditor dari 4 kantor akuntan publik di Jakarta dan 338 jawaban dikumpulkan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kesempatan pertumbuhan karir memediasi secara penuh pengaruh efektivitas pelatihan pada turnover intention dan memediasi sebagian pengaruh prestise organisasi dan turnover intention. Analisis lebih lanjut dengan melihat dimensi dari tiap variabel menemukan bahwa dimensi contingent reward memediasi sebagian pengaruh general business dan turnover intention. Selanjutnya, promosi dan karir manajemen memediasi sebagian pengaruh kemampuan administrasi pada turnover intention. Lebih lanjut, operating condition memediasi sebagian pengaruh antara pelatihan dan pengembangan dan turnover intention.

ABSTRACT
Turnover is a major issue for most companies especially for service industry like public accounting firms. High turnover rate in public accounting firms could cause financial and reputation damage since the most valuable assets in the public accounting firms is the knowledge of its auditors. Public accounting firm offers social exchange relationship in which employee and the organization both provide benefit to one other. Finding the right variable that could lower the turnover intention among the employees will be a useful knowledge for management to minimize the turnover rate. Past research proved that one way for accounting firms to reduce turnover of their employees is to focus on their career growth opportunities. Current study modifies the previous research framework and focus on the mediating effect of career growth opportunities on training effectiveness and organizational prestige towards turnover intention. The survey was conducted among auditors in four selected public accounting firms in Jakarta and 338 respondents were obtained. The result showed that career growth opportunities act as full mediator in relationship between training effectiveness and turnover intention and act as partial mediator in relationship between organizational prestige and turnover intention. Further analysis into the dimension level found that contingent reward dimensions partially mediate the relationship between general business and turnover intention. Furthermore, promotion and career management partially mediate the relationship between administrative skills and turnover intention. Moreover, operating condition partially mediate the relationship between training and development and turnover intention."
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Omar Muchtar Ridho
"Penelitian ini bertujuan untuk membahas dan menguji pengaruh dari employee perception of development dan career growth opportunity terhadap intention to stay para generasi milenial di Indonesia melalui mediasi dan moderasi dari job satisfaction dan supervisor support. Metode analisis SEM digunakan dalam proses pengujian hipotesis penelitian serta bantuan software SPSS statistik 23 dan LISREL 8.80 untuk melakukan pengolahan atas 500 sample data survey yang dihasilkan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa intention to stay para karyawan generasi milenial di Indonesia secara signifikan dapat dijelaskan secara langsung oleh employee perception of development program dan career growth opportunity ataupun melalui mediasi variabel job satisfaction. Supervisor support juga memberikan kontribusi dalam meningkatkan pengaruh dari hubungan mediasi yang terjalin diantara keempat variabel tersebut. Hasil penelitian ini kemudian dapat dijadikan referensi dan bahan pertimbangan bagi para pihak-pihak yang berkepentingan, terutama para perusahaan, guna memperbaiki dan meningkatkan kuantitas serta kualitas dari item-item yang telah dibahas dalam rangka menurunkan turnover rate dan mencegah kerugian perusahaan dalam jangka waktu panjang.

This research aims to discuss and examine the influence of employee perception of development and career growth opportunities on the intention to stay among millennial employees in Indonesia, through the mediation and moderation of job satisfaction and supervisor support. The Structural Equation Modeling (SEM) analysis method is used to test the research hypotheses, with the assistance of SPSS Statistics 23 and LISREL 8.80 software for processing the 500 survey data samples collected. The research findings indicate that the intention to stay among millennial employees in Indonesia can be significantly explained directly by employee perception of development programs and career growth opportunities, as well as through the mediating variable of job satisfaction. Supervisor support also contributes to enhancing the influence of the mediating relationships among those four variables. The results of this research can serve as a reference and consideration for stakeholders, especially companies, to improve and increase the quantity and quality of the discussed variables in order to reduce turnover rates and prevent long-term losses for the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Ghina Zahirah
"Generasi Milenial, yang mendominasi populasi dunia saat ini, dapat menjadi peluang sekaligus tantangan karena karakteristiknya yang tidak bisa bertahan lama di sebuah Perusahaan seperti generasi sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh career growth dan perceived organizational support terhadap turnover intention karyawan Milenial, yang dimediasi oleh organizational commitment. Data empiris dikumpulkan dari 316 responden menggunakan survei online, kemudian data sebanyak 316 responden yang dapat dianalisis lebih lanjut. Responden adalah karyawan tetap kategori Milenial (lahir antara tahun 1980 dan 1996) di Indonesia yang saat ini bekerja di sebuah perusahaan dengan masa kerja minimum 2 tahun.
Data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan perangkat lunak Lisrel 8.8. Hasilnya menunjukkan bahwa career growth dan perceived organizational support memiliki pengaruh positif terhadap organizational commitment dan memiliki pengaruh negatif terhadap turnover intention. Selain itu, ditemukan bahwa organizational commitment secara signifikan berfungsi sebagai faktor mediasi dalam hubungan antara career growth dan perceived organizational support terhadap turnover intention.
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu terbatas pada karyawan tetap generasi Milenial, menggunakan variabel yang unidimensional dengan item terbatas, metode kuantitatif dengan kuesioner online yang bersifat self-assessment, dan skala Likert tujuh poin, sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasi dan tidak mencerminkan keragaman perspektif responden secara mendalam. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan wawasan bagi organisasi ataupun manajemen perusahaan dalam mengembangkan kebijakan yang efektif untuk mengelola karyawan dalam kaitannya dengan fenomena turnover intention.

The Millennial generation, which dominates the world’s current population, can be both an opportunity and a challenge due to its characteristic of being unable to stay in a company for a long period of time like previous generations. This research aims to measure the influence of career growth and perceived organizational support on turnover intention among millennial employees, mediated by organizational commitment. Empirical data were collected from 316 respondents using an online survei, then data from 316 respondents were further analyzed. The respondents are millennial permanent employees (born between 1980 and 1996) in Indonesia who are currently working in a company with a minimum tenure of 2 years.
The data were analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) with Lisrel 8.8 software. The results indicate that career growth and perceived organizational support have a positive influence on organizational commitment and a negative influence on turnover intention. Furthermore, it was found that organizational commitment significantly mediates the relationship between career growth and perceived organizational support on turnover intention.
This research has several limitations, namely being restricted to millennial permanent employees, using unidimensional variables with limited items, employing a quantitative method through a self-assessment online questionnaire with a seven point Likert scale. Consequently, the results cannot be generalized and do not deeply reflect the diversity of respondents’ perspectives. Through this study, it is hoped to provide insights for organizations or company management in developing effective policies for managing employees in relation to turnover intention.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library