Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nano Murdiono
"Untuk meningkatkan efisiensi pada motor bakar bensin dilakukan berbagai macam cara salah satunya pada sistem penyalaannya. Pembakaran bahan bakar di dalam silinder sebelumnya dilakukan dengan sistem pengapian konvensional yaitu terbakarya bahan bakar di dalam silinder diawali dengan adanya percikan diantara ke dua elektroda busi di dalam silinder. Adanya perkembangan teknologi elektronika yang luas memungkinkan mulai digantikannya sistem pengapian konvensional dengan cara elektronika karena didapati adanya kelemahan pada sistem pengapian konvensional. Salah satu sistem pengapian secara elektronika itu adalah CDI. Dengan cara membandingkan ke dua sistem pengapian tersebut maka akan diketahui sistem pengapian yang lebih baik. Hal ini bisa dilakukan dengan menguji kedua sistem pengapian tersebut di laboratorium dan mengambil data hasil uji. Dari hasil uji sistem pengapian CDI lebih baik dari sistem konvensional Jadi dengan pemakaian CDI akan meningkatkan efisiensi dari motor bensin."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander Christyo Wibowo
"Perhitungan jumlah sel mikro alga secara lebih teliti seringkali rumit dan tidak presisi, karena mikroalga yang tidak dapat dilihat secara langsung dengan mata, kecuali dengan menggunakan mikroskop. Kapasitor dibuat sebagai alat ukur Kapasitansi suatu medium/zat. Mikroalga Scenedesmus memiliki materi genetik yang memiliki sifat dielektrik sehingga dapat diukur besar kapasitansi sel Scenedesmus tersebut. Kapasitansi Scenedesmus merepresentasikan jumlah sel secara eksak pada suatu medium. Dengan membandingkan besar kapasitansi medium yang mengandung mikroalga dengan jumlah sel melalui perhitungan dengan Counting chamber dan nilai absorbansi dengan spektrofotometer, didapati perbandingan yang sama dari besar kapasitansi, jumlah sel, dan absorbansi. Perhitungan dengan prinsip kapasitansi ini juga diharapkan dapat menghitung jumlah sel dengan lebih presisi dan dengan cara yang lebih mudah.

The Calculation of the number of microalgae cells thoroughly was often considered as a complicated and imprecise process, because microalgae could not be seen directly by the eye, but using a microscope. Capacitors was created as a tool to measure capacitance of a medium/substance. Microalgae Scenedesmus contained genetic material which has dielectric properties, that could be measured the value of capacitance of the Scenedesmus cells Capacitance of Scenedesmus represented the exact number of cells in a medium. By the comparing the value of medium containing microalgae capacitance with the cell number by calculating the calue of Counting Chamber and Absorbance with a spectrophotometer, the same ratio was found from the capacitance value, cell number, and absorbance. Calculation using capacitance principle was also expected to count the number of cell with more precision and easier way."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samsul Hafiz
"Naskah ringkas ini membahas tentang sebuah teknik alternatif dalam mengembangkan metode penyeimbang tegangan baterai yang terkoneksi seri yang berbasis metode Switched Capacitor yakni dengan menambahkan Shunting Resistor yang dimodifikasi dengan penambahan rangkaian seri beberapa dioda. Teknik ini kemudian dievaluasi dengan cara komparasi terhadap metode Switched Capacitor konvensional melalui simulasi menggunakan software Scilab 6.0 yang selanjutnya divalidasi berdasarkan eksperimen. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa teknik ini mampu memberikan efek penyeimbangan yang lebih cepat dibanding metode Switched Capacitor konvensional, baik pada variasi State of Charge SOC level bawah, tengah, atas maupun ekstrim. Kecepatan penyeimbangan dari metode usulan dapat ditingkatkan melalui optimasi yang tepat pada bagian kontrol durasi switch ON-OFF Shunting Resistor. Pengaturan durasi ON 800 ms dan durasi OFF 200 ms dapat memberikan efek penyeimbangan yang cukup cepat tanpa kenaikan temperatur yang berlebihan yaitu hanya sampai 50 oC dari keadaan awal 25 oC. Dengan demikian metode pengembangan dengan teknik ini layak untuk dikembangkan lebih jauh sebagai teknik alternatif dalam pengembangan metode-metode penyeimbang tegangan baterai yang banyak dikembangkan sampai saat ini.

This thesis discusses about an alternative technique to develop battery voltage balancing method based on the Switched Capacitor method by adding a modified Shunting Resistor with the addition of several series diodes. This technique is then evaluated by means of comparison to conventional Switched Capacitor method through simulation using Scilab 6.0 software and then validated based on experimental results. Evaluation results show that the proposed method has better balancing ability than convensional Switched Capacitor method in all levels of Battery State of Charge SOC variation, either in the bottom level, the middle level, the top level or in the extreme variation level. The balancing speed of the proposed method can be increased through proper optimization on the control part of the duration of the ON OFF Shunting Resistor switch. Setting duration of ON 800 ms and duration OFF 200 ms can provide a fairly rapid balancing effect without excessive temperature rise ie only up to 50 oC from the initial 25 oC. Thus the development technique with this technique is feasible to be developed further as an alternative technique in the development of battery voltage balancing methods that that are widely developed today.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T50645
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murie Dwiyaniti
"Pemanasan global dari berbagai sektor kehidupan, terutama sektor energi, berdampak signifikan terhadap emisi gas rumah kaca sehingga diperlukan energi bersih yang bersumber dari energi baru terbarukan (EBT). Meskipun Indonesia telah mendorong penggunaan EBT, namun kendala pengembangan dan sifat intermittent sumber EBT memerlukan piranti penyimpanan energi yang berbiaya tinggi. Kapasitor Lithium Ion (KLI), piranti penyimpan energi jenis baru yang merupakan gabungan baterai lithium ion pada anoda dan superkapasitor pada katoda, menawarkan solusi kerapatan energi yang besar dan daya yang tinggi. Namun performansi KLI sangat dipengaruhi oleh material katoda yang berbahan karbon aktif. Karbon aktif umumnya terbuat dari graphene yang mahal, proses pembuatannya kompleks dan berbahaya bagi kesehatan. Sehingga perlu dicarikan alternatif bahan pembuat karbon aktif yang murah dan ramah lingkungan. Salah satu opsinya adalah limbah biomasa ampas tebu yang sangat berlimpah di Indonesia. Ampas tebu memiliki kandungan karbon dan lignoselulosa yang tinggi sehingga dapat dijadikan material karbon aktif berkualitas. Dalam penelitian ini, peneliti mensintesis ampas tebu menjadi karbon aktif menggunakan metode pirolisis sederhana dengan tabung reaktor kedap udara dan cara kering, di mana aktivator kimia dicampur langsung ke dalam karbon tanpa larutan, sehingga lebih efisien dari segi waktu dan biaya. Selanjutnya, karbon aktif ampas tebu digunakan sebagai material katoda pada KLI dan disusun bersama dengan LTO sebagai anoda dalam bentuk koin sel CR2032. Namun hasil pengujian elektrokimia KLI berbahan karbon ampas tebu menunjukkan kerapatan daya dan konduktivitas yang rendah. Untuk mengatasi hal tersebut, ditambahkanlah oksida logam berupa MnO2 yang memiliki kapasitansi tinggi, murah dan ramah lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karbon aktif berbahan ampas tebu dapat dijadikan material katoda pada KLI. Luas permukaan spesifik tertinggi adalah 1906 m2/g, spesifik kapasitansi 61 F/g, kerapatan energi 122 Wh/kg, kerapatan daya 1800 W/kg, konduktivitas 2,15 µS/cm, dan kapasitas 33 mAh/g dengan retensi 84% dalam 100 siklus. Penambahan MnO2 pada karbon aktif menunjukkan peningkatan performansi elektrokimia KLI yaitu spesifik kapasitansi 101 F/g, kerapatan energi 452 Wh/kg, kerapatan daya 2700 W/kg, konduktivitas 9,17 µS/cm, dan kapasitas 55 mAh/g dengan retensi 93% dalam 100 siklus. Kesimpulan penelitan ini, ampas tebu berpotensi menjadi karbon aktif yang digunakan sebagai material katoda pada KLI. Penambahan MnO2 pada karbon aktif ampas tebu menunjukkan kinerja KLI yang lebih baik sebagai piranti penyimpan energi yang ramah lingkungan.

Global warming from various life sectors, especially the energy sector, significantly impacts greenhouse gas emissions, necessitating clean energy sourced from renewable sources (RE). Despite Indonesia's promotion of RE, the unstable nature of these sources requires high-cost energy storage devices (batteries). Lithium-ion capacitors (LICs), a new battery combining lithium-ion batteries on the anode and supercapacitors on the cathode, offer a solution. However, LIC performance is highly reliant on cathode materials made of activated carbon. Activated carbon, typically made from expensive and hazardous graphene, has a complex production process. Bagasse is proposed as an eco-friendly and cost-effective alternative with a simpler production process. Its advantage lies in its high carbon content and lignocellulosic nature, ideal for activated carbon material. The synthesis method involves bagasse pyrolysis in a gas-tight tube furnace without gas and KOH activation via dry mixing, making it more time and cost-efficient. Bagasse-derived activated carbon is then used as the cathode material in LIC, combined with LTO as the anode in CR2032 coin cells. Characterization tests of the bagasse-derived carbon material in LIC revealed low power density and conductivity. To address this, manganese dioxide (MnO2), known for its high capacitance and eco-friendliness, was added. Research findings indicate that bagasse-derived activated carbon can be used as the cathode material in LIC. The highest specific surface area is 1906 m2/g, specific capacitance of 61 F/g, energy density of 122 Wh/kg, a power density of 1800 W/kg, conductivity of 2.15 µS/cm, and a capacity of 33 mAh/g with an 84% retention over 100 cycles. The addition of MnO2 showed improved electrochemical performance in LIC with a specific capacitance of 101 F/g, energy density of 452 Wh/kg, power density of 2700 W/kg, conductivity of 9.17 µS/cm, and a capacity of 55 mAh/g with a 93% retention over 100 cycles. This research concludes that sugarcane bagasse has the potential to become activated carbon used as the cathode material in LICs. Adding MnO2 to the activated carbon from sugarcane bagasse demonstrates the better performance of LICs as environmentally friendly energy storage devices"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jagad Paduraksa
"ABSTRAK
Lithium Ion Capacitor (LIC) telah menunjukkan kinerja yang menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan akan energi tinggi dan kepadatan daya di era kendaraan listrik saat ini. Pengembangan bahan elektroda dan elektrolit dalam beberapa tahun terakhir telah meningkatkan kinerja LIC secara signifikan. Salah satu bahan aktif elektroda LIC, karbon aktif (AC) dapat disintesis dari berbagai biomassa, salah satunya adalah eceng gondok. Ketersediaannya yang melimpah dan pemanfaatannya yang rendah menjadikan eceng gondok sebagai sumber karbon aktif yang menjanjikan. Untuk mengamati sifat fisik AC yang paling optimal, penelitian ini juga membandingkan berbagai suhu aktivasi. Dalam penelitian ini, LIC sel penuh dibuat menggunakan anoda berbasis LTO dan AC yang berasal eceng gondok sebagai katoda. Sel penuh LIC selanjutnya dikarakterisasi untuk melihat sifat material dan kinerja elektrokimia. LIC turunan eceng gondok dapat mencapai kapasitansi spesifik 32.11 F
/ g, energi spesifik 17.83 Wh /
kg dan daya spesifik 160.53 W / kg.

ABSTRACT
Lithium Ion Capacitor (LIC) has shown promising performance to meet the needs of the needs in high energy and power density of the era of electric vehicles nowadays. The development of electrode materials and electrolyte in recent years have been improvised LIC performance significantly. One of the active materials of LIC electrodes, activated carbon (AC) can be synthesized from various biomass, one of which is the water hyacinth. Its abundant availability and low utilization make the water hyacinth as a promising activated carbon source. To observe the most optimal physical properties of AC, this study also compares various activation temperatures. In this study, full cell LIC was fabricated using LTO based anode and water hyacinth derived AC as cathode. The LIC full cell is further characterized to see the material properties and electrochemical performance. Water hyacinth derived LIC can achieve a specific capacitance of 32.11 F/g, specific energy of 17.83 Wh/kg and specific power of 160.53 W/kg."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeremy Dwisatrya Hartanto
"Dewasa ini energi kebutuhan akan energi listrik semakin meningkat. Meningkatnya kebutuhan energi listrik tidak selalu dapat diimbangi dengan pengadaan sumber-sumber listrik (pembangkit). Untuk itu diperlukan suatu usaha menghemat energi listrik. Salah satu alternatif pilihan adalah dengan penggunaan alat energy saver. Alat energy saver ini banyak tersedia di pasaran dan ditujukan untuk penggunaan beban-beban rumah tangga.
Ada dua jenis energy saver yang banyak beredar di pasaran, yaitu energy saver yang dipasang secara paralel dengan beban dan energy saver yang dipasang seri dengan beban. Dari dua jenis energy saver ini, yang banyak beredar di pasaran adalah energy saver yang dipasang paralel. Energy saver yang dipasang pararel dengan beban ini dapat diasumsikan dengan sebuah beban kapasitif yaitu kapasitor. Menurut teori, pemasangan kapasitor secara pararel pada beban hanya mengkompensasi daya reaktif saja dan tidak akan merubah daya nyata yang berarti memperbaiki faktor daya.
Pada penelitian ini akan dianalisa pengaruh pemasangan energy saver terhadap kemampuan menghemat energi listrik. Dari hasil penelitian dan analisa akan didapat bahwa pemasangan energy saver pada sistem tenaga listrik tidaklah menghemat listrik.

Nowadays the electrical energy needs increase. The increasing of electricity energy needs not always can be balanced with electricity sources supplying (generator). For that an effort to save the electricity is needed. One of the alternative choice is with tool called energy saver. This energy saver is supplied at market and attributed for household load use.
There are two kinds of energy saver that go around at market, one is energy saver that installed parallelly with load and energy saver that installed series with load. from two kinds energy saver this, many go around at market energy saver that installed parallel. energy saver that installed pararel with load can we assume with a capacitive load that is capacitor. Theoritically the parallel attachment of the capacitor bank at the loads only compensate reactive power and will not change real power that means repairs the power factor.
This research will study the effect of energy saver attachment on ability to save the electricity energy. The result of the research is that the energy saver attachment isn?t saving the electric energy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40543
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wilhelmina S.Y.M Sawai
"Studi aliran daya merupakan gambaran kondisi sistem pada suatu saat. Salah satu kondisi yang biasanya dipantau adalah saat tegangan pada sistem 500 kV berkurang atau lebih dari grid code yang ditentukan. Hal ini memberi dampak yang besar kepada beban. Di saat kondisi tegangan kurang atau lebih perhatian ditujukan pada ketersediaan daya. Pemakaian bank kapasitor, dapat membantu menstabilkan sistem tegangan, sehingga sistem dapat bekerja optimal.
Studi aliran daya penting untuk perencanaan, operasi, penjadwalan ekonomis dan pertukaran daya antar area. Hasil perhitungan aliran daya mengetahui dengan cepat adanya kemungkinan terjadi gangguan. Studi aliran daya sistem Jawa ? Bali, menunjang strategi operasi dalam menghadapi kondisi sistem tahun 2007- 2011. Studi aliran daya menggunakan Metode Newton-Raphson dan Program Electrical Transient Analyzer Program (E.T.A.P.).

Load flow studies on a system is a description of the system condition in a certain period of time. One of the condition that frequently being observed is each time current in 500 kV system is lessened or more from grid code. This circumstance gives a great impact at the load. At moment of system under voltage or over voltage, the focus is concentrated on the availability of power. The use of capacitor the bank, may help stabilizing the voltage system there by causing the system to run optimally.
The study of load flow is essential for planning, operation, economic or financial scheduling and energy exchangie inter areas. The calculation the possibility of power flows constitutes early necessary condition the know disruptions. Load flow studies on the Java Bali systems provides a support on operation strategies in facing system conditions of the year 2007-2011. The study carry out Newton- Raphson method and Electrical Transient Analyzer Program (E.T.A.P.).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25056
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diar Firman
"Terdapat berbagai macam metode untuk meningkatkan stabilitas system tenaga listrik. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode pengereman dinamis (dynamic braking). Selain menggunakan braking resistor saja, system braking dapat juga melibatkan reaktor dan kapasitor untuk meningkatkan unjuk kerja pengereman. Setelah terjadi gangguan yang besar, setiap generator sinkron yang terhubung dengan sistem tenaga listrik mengalami perbedaan antara masukan daya mekanis dan keluaran daya elektris yang dapat membawa system menuju ketidakstabilan.
Skripsi ini membahas tentang penggunaan pengendali logika fuzzy untuk koordinasi pensaklaran braking resistor, reaktor, dan kapasitor pada perbaikan stabilitas peralihan sistem tenaga listrik.
Setelah terjadinya gangguan, variabel kecepatan rotor dari generator akan diukur dan sudut penyalaan untuk saklar thyristor ditentukan dari keluaran crisp pengendali logika fuzzy. Dengan mengendalikan sudut penyalaan untuk masing-masing komponen, koordinasi dari braking resistor, reaktor, dan kapasitor dapat mengendalikan daya percepatan dan perlambatan pada generator dan kemudian meningkatkan stabilitas peralihan.
Simulasi dilakukan dengan menggunakan gangguan tiga fasa ke tanah pada saluran transmisi paralel. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pengendalian dengan logika fuzzy untuk koordinasi pensaklaran braking resistor, reaktor dan kapasitor dapat memberikan metode yang sederhana dan efektif untuk meningkatkan kestabilan sistem tenaga listrik.

There are several method to improve the power system stability. One of the method that can be used is dynamic braking. Beside of braking resistor only, the braking system can also involve reactor anda capacitor to enchance the braking performace. Following a major disturbance, each synchronous generator connected to a power system experiences a net difference between its mechanical power input and electrical power output which leads to instability of the system.
This paper deals with the implementation of fuzzy logic controller for switching coordination of braking resistor, reactor, and capacitor in power system transient stability improvement.
Following a fault, variable rotor speed of the generator is measured and the firing-angle for the thyristor switch is determined from the crispy output of the fuzzy controller. By controlling the firing-angle for each component, the coordination of braking resistor, reactor, and capacitor can control the accelerating and decelerating power in generator and thus improves the transient stability.
The simulations is doing by considering Three-phase-to-ground fault in the parallel transmission lines. Simulation results clearly indicate that the proposed fuzzy control strategy provides a simple and effective method of transient stability enhancement of synchronous power system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40561
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meri Eliya
"Kapasitor elektrokimia merupakan piranti yang dapat menyimpan energi listrik pada kedua sisi elektrodanya. Pada penelitian ini elektroda kapasitor elektrokimia dibuat dari TiO2 Nanotube (TiO2-NT) dan komposit TiO2-RuO2. TiO2-NT disintesis dengan metode anodisasi logam Ti menggunakan elektrolit NH4F dalam gliserol dan air sedangkan komposit TiO2-RuO2 didapatkan dengan mengendapkan RuO2 pada TiO2-NT melalui metode elektrodeposisi. TiO2-NT dikalsinasi pada suhu 300°C, 400°C dan 500°C, dan dilakukan pengamatan pengaruh perubahan suhu kalsinasi terhadap morfologi, fasa kristal dan besar nilai kapasitansi titania. TiO2-NT dengan kondisi optimum dan nilai kapasitansi tertinggi dibentuk menjadi komposit dengan RuO2. Karakterisasi dilakukan dengan peralatan SEM, XRD, FTIR, dan UV-VIS DRS, sedangkan sifat elektrokimia dan unjuk kerja elektroda diuji dengan metode linier sweep voltametry (LSV), voltametri siklik dan pengisian-pengosongan galvanostatik (PPG). Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa kalsinasi tidak mengubah morfologi nanotube, tetapi mempengaruhi ukuran diameter dan ketebalan dinding tube TiO2, ukuran diameter yang relatif seragam, yaitu 50,15 ± 1,30 nm diperoleh pada suhu kalsinasi 400°C. Analisa difraktogram menunjukkan bahwa TiO2-NT hasil sintesis berbentuk amorf, sedangkan kalsinasi pada suhu 400°C dan 500°C menghasilkan kristal anatase TiO2 dengan nilai band gap 3,2eV. TiO2-NT diketahui bersifat aktif dengan menunjukkan respon arus cahaya saat dikenai sinar UV dengan nilai yang meningkat seiring kenaikan suhu kalsinasi. Karakterisasi komposit TiO2-RuO2 menunjukkan kandungan Ru yang relatif kecil (4,8%) dibandingkan massa Ti. RuO2 yang terdeposit berbentuk amorf dan mengandung air. Nilai kapasitansi elektroda kapasitor TiO2-NT dan TiO2-RuO2 dengan metode voltametri siklik didapatkan masing-masing 565,09μF/cm2 dan 979,5μF/cm2, sedangkan nilai kapasitansi dengan uji PPG pada TiO2-NT didapatkan kapasitansi 31,86 μF/cm2 dan TiO2-RuO2 580,36 μF/cm2. Nilai kapasitansi menunjukkan bahwa TiO2-NT dapat digunakan sebagai elektroda kapasitor dan pendukung elektroda kapasitor dalam bentuk komposit TiO2-RuO2.

Electrochemical capacitors are energy storage devices which store electrical energy in two series electrodes. In this work, the capacitor electrodes made of TiO2 nanotube and TiO2-RuO2 composite. TiO2-NT were synthesized by anodization method in NH4F electrolyte with glycerol and water. The composite electrode were obtained by electrodeposition of RuO2 from RuCl3 solution on TiO2-NT which has optimum condition and high capacitances. The anodized TiO2-NT was calcined in a range of temperatures between 300°C to 500°C and the influences of temperature to morphology, crystal phase and capacitance values of TiO2-NT were observed. The characterizations were performed by SEM, XRD, FTIR and UV-VIS DRS instruments and the electrochemical behaviour and the electrode performance were conducted with linier sweep voltametry, cyclic voltametry and galvanostatics charge-discharge test. The temperature calcinations didnot change the morphology of TiO2-NT, but influence diameter size and tubes thickness, in which the uniform diameter 50,15 ± 1,30 nm was obtained from 400°C of TiO2-NT. The as anodized TiO2-NT were in amorphous phase, on the other hand, 400°C and 500°C of TiO2-NT were anatase crystal structure with 3.2eV band gap. TiO2-NT showed photocurrent responses with UV light and the values rised as the temperature increased. SEM-EDX showed the composite composition, Ru have smaller mass percentage (4,8%) than Ti. The phase of RuO2 was amorphous and contained water molecules or in hidrates form. TiO2-NT prepared at 400°C yielded the largest capacitances of 565,09μF/cm2 and TiO2-RuO2 composites of 979,5μF/cm2 at a scan rate of 10 mVs-1. GCD test, give the capacitance 31,86 μF/cm2 of TiO2-NT and 580,36 μF/cm2 of TiO2-RuO2 composites. These findings of capacitance could open new opportunities of TiO2-NT materials in constructing high performance capacitors and supporting capacitors in the form of TiO2-RuO2 composite.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42235
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghigha Sibghatoullah Alhamid
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh hilangnya isolator fluida pada kapasitor pelat paralel terhadap kemampuannya dalam menyimpan energi listrik. Penelitian ini menggunakan kapasitor yang dibentuk dengan menggunakan 27 pelat zinc-aluminium alloy (ZA). Setiap pelat memiliki ketebalan 1 mm, panjang efektif 112,5 mm ± 5 mm, lebar efektif 195 mm ± 5 mm, dan jarak antar pelat sebesar 1 mm. Kapasitor ditempatkan dalam sebuah sistem di mana tekanan dapat disesuaikan untuk mencapai keadaan vakum. Nilai tekanan yang bervariasi tersebut bertindak sebagai dielektrik untuk kapasitor. Adapun nilai tekanan yang digunakan adalah tekanan udara biasa sebesar 75000 mikron dan tekanan vakum sebesar 1625 mikron. Perhitungan kapasitansi kapasitor menggunakan RLC meter bermerek Sanwa LCR700, yang bekerja dengan prinsip aliran arus listrik AC, dengan variasi frekuensi 100 Hz, 120 Hz, 1 kHz, 10 kHz, dan 100 kHz, mendapati bahwa kapasitansi menggunakan dielektrik udara adalah 5,96 ± 0,91 nF dan kapasitansi dengan dielektrik vakum adalah 5,78 ± 0,87 nF. Peninjauan kemampuan penyimpanan energi listrik dilakukan dengan mengalirkan sinyal DC dengan variasi tegangan 10 V sampai 60 V dengan interval 10 V melalui kapasitor. Dari pengujian tersebut, ditemukan bahwa kapasitor dengan dielektrik udara menyimpan lebih banyak energi listrik dalam bentuk muatan listrik terpolarisasi jika dibandingkan dengan kapasitor vakum. Yang demikian menunjukkan adanya penurunan kemampuan penyimpanan energi.

This study aims to see the effect of the loss of fluidal insulators on parallel plate capacitors for their ability to store electrical energy. This study uses a capacitor formed using 27 zinc-aluminum alloy (ZA) plates. Each plate has a thickness of 1 mm, an effective length of 112.5 mm ± 5 mm, an effective width of 195 mm ± 5 mm, and a distance between plates of 1 mm. The capacitor is placed in a system in which the pressure can be adjusted to achieve a vacuum state. The varying pressure values act as a dielectric for the capacitor. The pressure values used are the ordinary air pressure of 75000 microns and a vacuum pressure of 1625 microns. Calculation of the capacitance of the capacitor using the Sanwa LCR700 branded RLC meter, which works with the principle of AC electric current flow, with frequency variations of 100 Hz, 120 Hz, 1 kHz, 10 kHz, and 100 kHz, found that the capacitance using the air dielectric is 5.96 ± 0.91 nF and the capacitance with the vacuum dielectric is 5.78 ± 0.87 nF. The determination of electrical energy storage capability was carried out by running a DC signal with a voltage variation of 10 V to 60 V at 10 V intervals through the capacitor. From the test, it was found that the capacitor with the air dielectric stores more electrical energy in the form of polarized electrical charge than the vacuum capacitor. This shows a decrease in energy storage capability."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>