Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Joshua Christian Mangiring Tua
"Bank Perkreditan Rakyat atau biasa disingkat dengan BPR didirikan untuk memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat kecil dan menengah melalui pertumbuhan ekonomi yang merata. Dinamika isu global dan domestik menyebabkan perubahan perilaku masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan, serta persaingan antar lembaga jasa keuangan merupakan beberapa faktor yang perlu dihadapi. Peraturan yang mengatur BPR memberikan batasan pada kegiatan usaha mereka, sehingga banyak masyarakat yang memilih lembaga keuangan selain BPR untuk memenuhi kebutuhannya. Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan BPR yang berkelanjutan, memastikan ketahanannya di era yang terus berkembang. Skripsi ini membahas bagaimana UU P2SK dan implikasinya kepada BPR memiliki dampak yang signifikan dalam perkembangan dan penguatan BPR itu sendiri. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bentuk penelitian doktrinal dengan pendekatan analitis. Data yang digunakan dalam penelitian ini di antaranya adalah data primer, sekunder, dan tersier. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa UU P2SK merupakan suatu peraturan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan di mana BPR dapat berkembang dan beradaptasi dengan perubahan kebutuhan masyarakat. Penelitian ini mengeksplorasi dampak UU P2SK terhadap BPR dan menyoroti pentingnya pembaruan peraturan dalam mendorong pertumbuhan dan daya saing BPR dalam lanskap keuangan yang dinamis. Sebagai saran untuk memperkuat posisi dan meningkatkan kinerja, BPR disarankan untuk merampingkan bisnisnya melalui penggabungan dan peleburan. Selain itu, untuk memaksimalkan kegiatan usaha, disarankan untuk mengembangkan teknologi dan mengoptimalkan produk serta layanan BPR melalui kerja sama dengan perusahaan fintech.

Rural Banks or commonly abbreviated as BPRs were established to contribute to improving the welfare of small and medium-sized communities through equitable economic growth. The dynamics of global and domestic issues cause changes in people's behavior towards financial products and services, as well as competition between financial services institutions are some of the factors that need to be faced. Regulations governing BPRs place restrictions on their business activities, so many people choose financial institutions other than BPRs to fulfill their needs. The enactment of Law No. 4 of 2023 on Financial Sector Development and Strengthening (UU P2SK) facilitates the sustainable growth and development of BPRs, ensuring their resilience in an ever-evolving era. This thesis discusses how UU P2SK and its implications for BPRs have a significant impact on the development and strengthening of BPRs themselves. This research was conducted using a doctrinal research form with an analytical approach. The data used in this research include secondary data. In this study, it can be concluded that UU P2SK is a regulation that aims to create an environment where BPRs can develop and adapt to the changing needs of society. The research explores the impact of UU P2SK on BPRs and highlights the importance of regulatory updates in promoting the growth and competitiveness of BPRs in a dynamic financial landscape. As a suggestion to strengthen its position and improve performance, BPRs are advised to streamline its business through mergers and consolidations. In addition, to maximize business activities, it is suggested to develop technology and optimize BPR products and services through cooperation with fintech companies."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Ardiansyah
"Kemampuan sebuah perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya biasanya dinilai dari kemampuan kinerjanya dalam meningkatkan nilai profitabilitas dan solvabilitasnya. Profitabilitas dan solvabilitas merupakan suatu besaran yang penting dalam proses analisa keuangan yang didasarkan pada laporan-laporan hasil kegiatan dan laporan keuangan sebuah perusahaan. Profitabilitas adalah tolak ukur kemampuan dan kelayakan sebuah perusahaan dalam mendapatkan keuntungan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang mereka kelola. Sedangkan solvabilitas menunjukkan reliability sebuah perusahaan untuk jangka panjang.
Berdasarkan rasio-rasio profitabilitas yang dihitung dari tahun 1999 sld tahun 2003, secara garis besar kondisi keuangan PT. Garuda Indonesia yang paling baik adalah pada tahun 1999 dimana pencapaian ROE sebesar 18,94%, ROA sebesar 8,78% lalu ROTC, NPM (Net Profit Margin) dan OPM (Operating Profit Margin) masing-masing 56,84%, 6,3% dan 86,63%. Lalu kemudian diikuti pada tahun 2002 dimana rasio ROA, ROE, ROTC, NPM dan OPM masing-masing sebesar 8,37%; 5,94%; 5,24%; 5,14% dan 94,16%. Prestasi tahun 1999 dan 2002 ini mengakibatkan PT. Garuda Indonesia mendapatkan net income sebesar 548 milyar dan 572,6 milyar. Untuk tahun 2000 hasilnya keseluruhan cukup bagus meskipun masih dibawah pencapaian tahun 1999 dan 2002. Lalu pada tahun 2001 meskipun rasio OPM yang didapat mencapai 96,21% tapi ROA, ROE, ROTC dan NPM yang didapat sangat kecil, hanya sebesar 0,04%; 0,03%; 0,03% dan 4,03% saja. Ini terjadi karena net incomeyang didapat hanya 2,8 milyar dengan operating income hanya 60 milyar. Dan pencapaian terburuk terjadi pada tahun 2001 dimana rasio ROA, ROE, ROTC dan NPM yang didapat bernilal negatif yaitu -2,62%; -1,27%; -1,64% dan -1,18% karena saat itu PT. Garuda Indonesia merugi sebesar 130 milyar.
Hasil perhitungan rasio-rasio solvabilitas menunjukkan bahwa derajat solvabilitas PT. Garuda Indonesia secara umum semakin baik dari tahun 1999 sampai tahun 2003, yang terburuk pada tahun 2000. Rasio Total Debt To Total Capital, Debt To equity, Long-Term Debt To equity dan Long-Term Debt to Asset Rasio semakin mengecil yaitu dari sebesar 109,76%; 366,71%; 109,03% dan 40,51% di tahun 2000 menjadi hanya 73,16%; 88,33%; 42% dan 33,38% ditahun 2003. Hasil yang bagus ini akibat restrukturisasi hutang yang dilakukan oleh PT. Garuda Indonesia sehingga komposisi hutang dalam permodalan dan asetnya semakin mengecil.
Berdasarkan hasil analisa Dupont didapat bahwa rasio Profit Margin-nya menjadi lebih besar daripada hasil perhitungan dengan rasio profitabilitas. Profit Margin pada tahun 1999, 2000, 2002 dan 2003 yang didapat adalah sebesar 43,5%; 9,792%; 12,311% dan 0,053%.Ini karena dalam perhitungan Dupont menggunakan faktor Asset Utilization sebagai variabel tambahan dan juga faktor Leverage Multiplier sebagai variabel tambahan dalam menghitung ROA berdasarkan ROE. Hasil perhitungan ROA juga lebih besar menjadi 34,38% ditahun 1999; 11,8% ditahun 2000; 10,162% ditahun 2002 dan 0,05% pada tahun 2003. Sedangkan untuk tahun 2001 hasil Profit Margin dan ROA nya semakin kecil karena memang pada saat itu kondisinya sudah negatif akibat net loss yang besar (130 milyar)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18193
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novie Yuliasari Eke
"Pasar Kasih Naikoten I di Kota Kupang mempunyai fungsi sebagai pasar induk maupun eceran kola yang lerletak di salah satu kawasan pusal perdagangan kola seharusnya dapat mengembang pasar ini. Tetapi pada kenyalaaan bangunan pasar yang terdiri dari dua lantai ini tidak digunakan secara optimal oleh para pedagang sebagai tempat usahanya, mereka menempati jalan masuk menuju pasar untuk menggelar dagangan. Akibatnya akses jalan masuk pasar menjadi terhambat, terjadi kemacetan dan banyak terdapat ruang kosong dalam pasar. Hal-hal tersebut menyebabkan Pasar Kasih Naikoten I cenderung kehilangan fungsinya.
Dengan permasalahan yang ada maka tujuan dari penelitian ini unluk menemukenali manajemen pasar, kesukubangsaan, don pengorganisasian para pedagang yang ada di Pasar Kasih Naikolen I Kota Kupang, karena para pedagang merupakan pelaku utama yang menempati serta terlibat dalam kegiatan perdagangan di pasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitalif dengan teknik pengumpulan data melalui pengamatan terlibat dan wawancara berpedoman. Sumber informasi terdiri dari para pedagang, pembeli dan pengelola pasar yaitu PD. Pasar Kota Kupang. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 19 Pebruari 2005 sampai dengan 19 Maret 2005.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya unsur kesukubangsaan dalam bentuk ikatan kekerabatan yang berpengaruh dalam kegiatan perdagangan di pasar baik dari segi manajemen pasar dan pengorganisasian para pedagang. Dori segi manajeman pasar ikatan hubungan kekerabatan yang berasal dari sukubangsa diaktifkan oleh para pelakunya melalui pemberian kemudahan-kemudahan ataupun prioritas bagi para kerabatnya baik yang merupakan satu keturunan ataupun satu sukubangsa untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dari kegiatan perdagangan di pasar. Begitupula dengan pengorganisasian para pedagang yang mana kelompok-kelompok usaha bersama yang dibentuk, didasarkan pada ikatan hubungan kekerabatan dari satu turunan (klen) atau sukubangsa, karena dalam ikatan tersebut adanya rasa Riling percaya diantara anggota kelompok akan lebih kuat. Hal inilah yang dapat menjadi jaminan keberlangsungan usaha mereka di pasar.

Pasar Kasih Naikoten I of Kupang city has a double function. It plays as central market as well as a retail market. Having its strategic location in one of Kupang business centers, the market is supposedly growing. But as a matter of fact. the sellers do not optimally use the 2-floors building; instead they peddle in the in entranceway. And the results of the condition are traffic and people jam and empty spaces inside of the building. More over. the situation has loosened the supposed function of Pasar Kasih Naikoten. The problems above have led the study of Pasar Kasih Naikoten I.
This study aims to find and to understand how the Pasar kasih Naikoten i is managed, the ethnicity among the sellers, and how the sellers are managed. The study of the sellers is important because they are the ones who occupy the market area and who directly involve in the business activity in the market. The methods used in this study are qualitative approach and data collecting through site observation and guided interviews. The interviewees were sellers, buyers and management board of PD Pasar Kota Kupang. The site observation was held from February 19, 2005 to March 19, 2005.
The study shows that ethnicity gives a strong influence in management of Pasar Kasih Naikoten I and in organization of the sellers. The management of Pasar Kasih Naikoten I show that some specific ethnic groups receive more priority and privileges from the management board with purpose to get the maximum profit. The sellers are also organized based on their ethnic group. Working with the same ethnics is giving them assurance to the longevity of their business.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15067
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library