Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marisya Putri Andina
"Kanker payudara adalah penyakit kronis yang banyak diderita oleh perempuan di Indonesia. Ketika menjalani proses pengobatan kanker payudara, pasien membutuhkan bantuan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Keluarga sebagai unit terdekat seringkali berperan sebagai family caregiver bagi pasien kanker payudara. Ketika menghadapi kanker, keluarga seringkali menghadapi berbagai masalah, khususnya terkait family functioning Wozniak Izycki, 2014. Selain itu, akibat dari perubahan atau bertambahnya peran yang dimiliki oleh anggota keluarga akan berdampak pada caregiver burden yang dimiliki oleh family caregiver. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan antara family functioning dan caregiver burden pada family caregiver pasien kanker payudara yang telah melakukan caregiving selama minimal tiga bulan. Family functioning diukur dengan menggunakan Family Assessment Device FAD Epstein, Bishop Levin, 1978 dan caregiver burden menggunakan Zarit Interview Scale ZBI Zarit, 1980. Terdapat 35 partisipan dalam penelitian ini yang merupakan family caregiver pasien kanker payudara. Berdasarkan analisis, penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara family functioning dan caregiver burden. Artinya, semakin tinggi skor FAD maka semakin rendah skor ZBI yang dimiliki oleh family caregiver pasien kanker payudara.

Breast cancer is the most common chronic disease among Indonesian women. When the treatment is being taken, patients need assistance in carrying out daily activities. Family as the basic unit usually become the caregiver for breast cancer patients. As a caregiver, family member is sometimes facing various problems, particularly on family functioning Wozniak Izycki, 2014. In addition, the changing or multiple role the family member play have impact on the caregiver burden for family caregiver. The purpose of this study is to investigate the correlation between family functioning and caregiver burden among family caregiver breast cancer pasient who have been caregiving for at least three months. Family functioning is assessed using Family Assessment Device FAD with Epstein, Bishop Levin, 1978 and caregiver burden is assessed using Zarit Interview Scale ZBI Zarit, 1980. In this study there are 35 participants who are family caregiver of breast cancer patient. This study found that there is a significant negative correlation between family functioning and caregiver burden. That is, the higher FAD score then the lower ZBI score issued by family caregiver of breast cancer patients."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mamay Kusumawaty
"Pendahuluan: Pasien kanker yang menjalani perawatan intensif menjadi beban keluarganya. Masalah yang timbul seperti ketakutan, kecemasan, sedih, lelah, nyeri, makan tidak teratur, menghadapi kematian, kurang tidur, peran terganggu dan ekonomi. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan gambaran pengalaman keluarga dari pasien kanker yang menjalani perawatan intensif. Metode: Desain penelitian yang digunakan kualitatif deskriptif dengan sampel 10 partisipan sesuai kriteria inklusi. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil: Tema yang ditemukan meliputi; 1) tekanan emosional dalam menghadapai kondisi kritis, 2) menjaga kesehatan tubuh untuk tetap bertahan, 3) meningkatnya kedekatan diri pada Tuhan, 4) financial toxicity, 5) perubahan peran pada anggota keluarga, dan 6) kebutuhan terhadap pelayanan ICU yang belum terpenuhi. Kesimpulan: Perawatan intensif dirasakan oleh keluarga yang menunggu sebagai beban psikologis, fisik, spiritual, sosial dan finansial, sehingga diperlukan pengkajian yang komprehensif terkait masalah tersebut.

Introduction: Cancer patients undergoing intensive care are a burden to their families. Problems that arise such as fear, anxiety, sadness, fatigue, pain, eating irregularly, facing death, lack of sleep, and disrupted roles and the economy. Objective: The purpose of this study was to obtain an overview of the family experiences of cancer patients undergoing intensive care. Methods: The research design used was descriptive qualitative with a sample of 10 participants according to the inclusion criteria. The sampling technique used is purposive sampling. Results: The themes found include; 1) emotional stress in dealing with critical conditions, 2) maintaining a healthy body to survive, 3) increasing closeness to God, 4) financial toxicity, 5) changing roles for family members, and 6) unmet needs for ICU services. Conclusion: Intensive care is felt by waiting families as a psychological, physical, spiritual, social and financial burden, so a comprehensive assessment of the problem is needed"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurbani
"ABSTRAK
Jumlah pasien stroke meningkat setiap tahunnya.Dampak dari penyakit stroke yang dirawat dirumah sakit umum akan berpengaruh kepada keluarga (Caregiver) yang menimbulkan masalah psikososial seperti beban karena proses pengobatan yang lama dan ansietas karena takut pasien meninggal. Umumnya pasien hanya mendapat pengobatan medis dan keluarga mendapatkan pendidikan kesehatan secara umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari psikoedukasi keluarga terhadap masalah psikososial ansietas dan beban keluarga (caregiver) dalam merawat pasien stroke di RSUP Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta. Desain penelitian ini menggunakan ”Quasi experimental pre-post test with kontrol group”. Cara pengambilan dengan cara random permutasi dengan jumlah sampel 45 orang dengan 22 keluarga (caregiver) kelompok intervensi dan 23 keluarga (caregiver) kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner dan lembar observasi yang dikembangkan sendiri untuk ansietas ansietas dan beban. Psikoedukasi keluarga dilakukan sebanyak 5 sesi yang terdiri dari pengalaman keluarga (caregiver) selama merawat pasien stroke, perawatan pasien dengan penyakit stroke, manajemen ansietas yang dialami oleh keluarga (caregiver), manajemen beban serta mengatasi hambatan dan pemberdayaan keluarga. Hasil menunjukan ansietas hasil self evaluasi mengalami penurunan bermakna (p-value<0,05) dan ansietas hasil observasi mengalami penurunan bermakna (p-value<0,05), sedangkan beban mengalami penurunan tetapi tidak bermakna(p -value>0,05). Katakteristik keluarga tidak menjadi faktor konfonding terhadap ansietas dan beban. Rekomendasi penelitian ini psikoedukasi keluarga dapat digunakan di rumah sakit umum untuk mengatasi masalah psikososial keluarga, khususnya ansietas. Program Psychiatric Consultan-Liasison Nursing (PLCN) merupakan program yang dapat dilakuan untuk menangani menangani masalah psikososial yang terjadi pada pasien dan keluarga akibat penyakit fisik yang dialami di rumah sakit umum.

ABSTRACT
Amount of patient of stroke mount every year. The Stroke effect will influence psychosocial problem for family member like responsibility to care patient with the long term therapy and anxiety to die. The patient received medical therapy and the family received generally health education in the health care facility. This research was aimed to study the effect of the family psycho education for psychosocial problem : anxiety and family (caregiver) burden to care patient with stroke at RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. The design used in this research was quasi experiment pre and post test control group design. The sampling method used in this research was permutation random. Fourty-five (45) caregiver were used in this research, and they were assigned into 2 groups. First group (23 caregiver) was the control group without any treatment, while the second group (22 caregiver) was treated with the family psycho education. Instruments used in this research were questionnaire which developed by researcher and observational guidance for anxiety and burden. The family psycho education was done in five session that consist of : family experience (caregiver) during care the patient with stroke, caring patient with stroke, family experience in anxiety management, burden management and overcome obstacle. Result of showed that the self evaluation was decrease significantly (p-value<0.05) and observation for anxiety was decrease significantly (p-value, 0.05), while family burden was decrease insignificantly (p-value>0.05). Family characteristic was not become confounding factor. The recommendation of this research was that the family (caregiver) psycho education can be used in general hospital to solved caregiver psychosocial problem especially anxiety. Psychiatric Consultant-Liasison Program (PLCN) is a program for caring psychosocial problem which occurred to patient and family member due to the diseases that happened in general hospital."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Yasmin Maharani
"Stroke merupakan penyebab disabilitas tertinggi yang disebabkan oleh penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah ke otak. Oleh karena itu, pasien stroke membutuhkan adanya bantuan dari family caregiver untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Banyaknya bantuan dan tuntutan yang harus dipenuhi oleh family caregiver rentan membuat family caregiver merasa terbebani. Melihat permasalahan tersebut, salah satu faktor protektif yang ditemukan mampu membantu family caregiver memaksimalkan potensi yang dimiliki untuk bangkit dari situasi sulit dan mengurangi beban yang dirasakan adalah resiliensi keluarga. Penelitian ini dilakukan untuk menguji besar peranan resiliensi keluarga pada beban caregiver pada family caregiver pasien stroke. Penelitian dilakukan terhadap 58 family caregiver pasien stroke dengan rentang usia 18–62 tahun. Pengukuran variabel dilakukan menggunakan alat ukur Walsh Family Resilience Questionnaire (WFRQ) dan Zarit Burden Interview (ZBI-22). Hasil analisis regresi linear sederhana menunjukkan bahwa terdapat peranan negatif dan signifikan dari resiliensi keluarga terhadap beban caregiver pada family caregiver pasien stroke (F=10,646, p<0,05, R2=0,16). Hasil tersebut menyimpulkan tingginya resiliensi keluarga dapat berperan terhadap rendahnya beban caregiver. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya untuk menggali lebih dalam mengenai peran resiliensi keluarga dalam menanggulangi beban caregiver.

Stroke is the leading cause of disability and it occurs when blood vessels in the brain are blocked or burst. Due to the resulting disabilities, stroke patients require assistance from family caregivers to perform daily activities. The high demand and support needed from family caregivers make them vulnerable to feeling burdened. Considering this issue, one protective factor that has been found to help family caregivers maximize their potential and reduce the perceived burden is family resilience. This study aimed to examine the significant role of family resilience on caregiver burden among family caregivers of stroke patients. The research involved 58 family caregivers of stroke patients aged between 18 and 62 years. The variables were measured using the Walsh Family Resilience Questionnaire (WFRQ) and Zarit Burden Interview (ZBI-22). The results of a simple linear regression analysis indicate a significant negative role of family resilience on caregiver burden among family caregivers of stroke patients (F=10,646, p<0,05, R2=0,16). These findings concluded that high family resilience can contribute to a reduced caregiver burden.  It is hoped that the findings of this research will serve as a reference for further studies to explore the role of family resilience in alleviating caregiver burden."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rania Salsabila
"Kanker merupakan salah satu penyakit dengan tingkat mortalitas tinggi yang dapat memengaruhi kualitas hidup individu. Selama proses perawatan, pasien kanker membutuhkan family caregiver yang dapat membantunya menjalani aktivitas sehari-hari. Perawatan kanker yang cukup kompleks dapat mengarahkan family caregiver pada beban caregiver (Hsu dkk., 2014). Dalam hal ini, welas diri dapat memfasilitasi individu untuk beranjak dari kondisi penuh tekanan dan membantu individu untuk membentuk regulasi diri yang lebih adaptif (Pinto‐Gouveia dkk., 2014). Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh welas diri terhadap beban caregiver pada family caregiver pasien kanker. Penelitian ini melibatkan 80 family caregiver pasien kanker usia dewasa. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Skala Welas Diri (SWD-SF) dan Zarit Burden Interview (ZBI-22). Analisis statistik dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang negatif dan signifikan dari welas diri terhadap beban caregiver pada family caregiver pasien kanker (F=26,087, p<0,05, R2=0,251). Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan dalam pengembaangan program edukasi welas diri bagi family caregiver pasien kanker untuk mencegah maupun menanggulangi dampak fisik dan psikologis dari beban caregiver.

Cancer is one of the diseases with a high mortality rate that can affect the quality of life of individuals. During the treatment process, patients need a companion who can help them carry out their daily activities. Cancer care which is quite complex can direct family caregivers to the caregiver burden (Hsu et al., 2014). In this case, self-compassion is one of the things that can facilitate individuals to move from stressful conditions and help individuals to form more adaptive self-regulation (Pinto-Gouveia et al., 2014). This study aimed to examine the effect of self-compassion on caregiver burden on family caregivers of cancer patients. This study involved 80 adult cancer family caregivers. The instruments used in this study were the Self-Compassion Scale (SWD-SF) and the Zarit Burden Interview (ZBI-22). Statistical analysis in this study showed that there was a negative and significant effect of self-compassion on caregiver burden on families caring for cancer patients (F=26,087, p<0.05, R2=0,251). The results of this study are expected to be used in developing self-compassion education programs for cancer caregivers to prevent and overcome the physical and psychological impacts of caregiver burden."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tsamara Nabila Hanun
"Pasien stroke yang menjalani rehabilitasi membutuhkan family caregiver untuk mengurusnya. Berbagai perubahan yang terjadi dan banyaknya tanggung jawab dalam merawat pasien stroke dapat mengakibatkan beban pada family caregiver. Di tengah kesulitan ini, mereka dapat menemukan kekuatannya dengan penghayatan dalam merawat (positive aspects of caregiving), yaitu dengan mempersepsikan pengalaman merawat sebagai hal yang rewarding. Penelitian ini bertujuan menguji peranan penghayatan caregiver dalam merawat pasien stroke terhadap beban family caregiver. Penelitian ini melibatkan 58 orang family caregiver pasien stroke (perempuan = 48) dengan usia 18-68 tahun (M = 29,15, SD = 13,03). Instrumen penelitian yang digunakan adalah Positive Aspects of Caregiving Scale (PACS) untuk mengukur penghayatan dalam merawat dan Zarit Burden Interview (ZBI-22) untuk mengukur beban caregiver. Hasil analisis statistik regresi linear sederhana menunjukkan bahwa terdapat peran negatif yang signifikan dari penghayatan caregiver dalam merawat pasien stroke terhadap beban family caregiver dengan F = 6,262, p = 0,015, R2 = 0,101. Semakin tinggi penghayatan yang dimiliki caregiver dalam merawat pasien stroke, maka semakin besar peranannya terhadap rendahnya tingkat beban pada family caregiver. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti lain untuk mendalami peranan penghayatan caregiver dalam merawat pasien stroke dalam menghadapi beban family caregiver.

Stroke patients during their rehabilitation process needed family caregivers to take care of them. The various changes that occurred and the responsibilities in caring for stroke patients may lead to family caregivers’ burden. Amidst these difficulties, they might have found strength through positive aspects of caregiving by perceiving the experience of caring for family as a rewarding activity. This study aimed to examine the role of positive aspects of caregiving for stroke patients on family caregivers’ burden. This research involved 58 family caregivers of stroke patients (female = 48) aged 18-68 years (M = 29,15, SD = 13,03). The research instruments used were the Positive Aspects of Caregiving Scale (PACS) to measure positive aspects of caregiving and the Zarit Burden Interview (ZBI-22) to measure caregiver burden. The results of a simple linear regression analysis indicated a significant negative role of positive aspects of caregiving for stroke patients on family caregiver’s burden (F = 6,262, p = 0,015, R2 = 0,101). The greater positive aspects of caregiving for stroke patients that one possesses, the greater its role in reducing the level of family caregivers’ burden. The findings of this study were anticipated to serve as a guidance for other researchers in exploring the role of positive aspects of caregiving for stroke patients in facing family caregivers’ burden."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library