Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zaidah Dewi
"Kemunculan berbagai televisi swasta menyebabkan timbulnya semacam persaingan di antara televisi swasta dalam hal merebut perhatian dan minat penonton. Berbagai cara dilakukan untuk menarik hati penonton, antara lain dengan menyiarkan berbagai acara yang kiranya disukai para penonton. Salah satu acara yang tampaknya cukup disukai itu adalah sinetron. Sinetron Si Doel Anak Sekolahan merupakan satu di antara sinetron yang cukup sukses menarik perhatian penonton. Sinetron SDAS ini beberapa kali meraih rating tertinggi dalam meraih jumlah penonton. Keadaan ini menarik untuk diamati Iebih jauh, terutama karena sinetron ini menyajikan cerita dengan menggunakan latar atau setting kebudayaan Betawi, yang kemudian menimbulkan banyak komentar. Ada yang menganggap apa yang ditampilkan dalam SDAS itu sesuai dengan realitas dalam masyarakat Betawi, ada pula yang tidak. Pertentangan pendapat itu menimbulkan pertanyaan lebih jauh mengenai bagaimana sebenarnya SDAS menggambarkan budaya Betawi, sejauh mana is menggambarkan budaya tersebut. Pertanyaan-pertanyaan itu mendorong penulis untuk melakukan penelitian mengenai hal tersebut. Hal lain yang juga menjadi alasan dilakukan penelitian ini adalah karena kelebihan yang dimiliki televisi dari media lain menyebabkan pesan yang disampaikan televisi mempunyai kecenderungan membuat penonton, khususnya anak-anak, percaya dan menganggap hal tersebut sesuai dengan kenyataan atau realitas. Padahal, belum tentu pesan yang disampaikan itu sesuai dengan realitas yang ada. Untuk melihat kesesuaian antara realitas dalam sinetron dengan realitas budaya Betawi, digunakan kerangka pemikiran yang didasarkan pada teori Model Komunikasi Gerbner. Model tersebut dianggap cukup tepat sebab dapat menjelaskan permasalahan penelitian. Menurut model tersebut, terdapat dua bentuk realitas yang terjadi dalam proses komunikasi. Realitas pertama, yaitu realitas yang ada dan dialami atau dilihat oleh seseorang. Sedangkan realitas kedua yaitu hasil persepsi atau pengamatan terhadap realitas pertama yang disampaikan kepada orang lain. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian analisis isi kualitatif. Alasannya, karena peneliti ingin mengetahui secara lebih dalam bagaimana kualitas sebuah isi pesan. Analisis isi kualitatif dalam hal ini dianggap mampu memberikan hasil pengamatan yang lebih luas terhadap penelitian ini. Objek penelitian ini adalah sinetron Si Doel Anak Sekolahan bagian pertama (SDAS I). Unit analisisnya adalah segala aspek yang memperlihatkan bentuk budaya Betawi, secara umum terbagi dua, yaitu dalam bentuk data verbal (dialog dan lagu tema) serta data non verbal (adegan, setting, tema). Data dikumpulkan melalui pengamatan dengan menonton sinetron SDAS I dalam bentuk video sehingga bisa dilakukan berulang kali. Datadata yang dikumpulkan adalah keseluruhan unit analisis (data verbal dan non verbal). Data akan dianalisis dengan menggunakan model umum komunikasi Gerbner sebagai kerangka berpikir, dengan metode perbadingan, dimana data yang diperoleh dari sinetron akan diperbandingkan dengan data standar. Sebagai standar perbandingan antara realitas dalam sinetron SDAS dengan realitas dalam budaya Betawi, akan digunakan konsep tujuh unsur budaya universal, dalam hal ini tujuh unsur budaya Betawi, serta nilai-nilai dalam budaya Betawi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori Gerbner memang tepat digunakan dalam penelitian ini. Dari sana diketahui bahwa gambaran budaya Betawi dalam sinetron SDAS I sebagian ada yang sesuai dengan realitas yang ada, sebagian tidak. Dengan demikian tepat yang disebutkan Gerbner bahwa realitas kedua (R2 atau realitas sinetron SDAS I) tidak sepenuhnya sesuai dengan realitas pertama realitas Betawi). Dalam beberapa hal, penggambaran budaya Betawi dalam SDAS I ada yang sesuai namun ada pula yang tidak sesuai dengan realitas yang ada. Kesimpulan yang bisa ditarik adalah gambaran budaya Betawi dalam sinetron SDAS I tidak sepenuhnya sesuai dengan realitas Betawi yang sebenarnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kekurang-sesuaian itu, antara lain adalah pengaruh sifat komersil dari sinetron, serta persepsi, pengetahuan dan pengalaman pihak pembuat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S4194
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: FIB, 2011
306 LAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1990
TA3330
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S7640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fildzah Nadhilah
"ABSTRAK
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah sebuah kawasan wisata pelestarian budaya yang terletak di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Meskipun Setu Babakan memiliki beragam potensi wisata, ternyata ketertarikan masyarakat untuk berkunjung dan memahami budaya Betawi masih kurang. Selain itu, Setu Babakan juga belum memiliki perencanaan strategi humas pemasaran yang terintegrasi untuk menumbuhkan awareness masyarakat yang masih minim tersebut. Oleh karena itu, dibuatlah rancangan strategi humas pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan awareness khalayak terhadap Setu Babakan. Perancangan humas pemasaran ini diturunkan menjadi sebuah program dengan nama ?Setu Babakan: The House of Jakarta? yang memiliki beberapa kegiatan, yakni Betawi Carnival, Betawi Culture Festival, kampanye media digital, serta konferensi pers. Target khalayak dari program ini adalah pelajar dan mahasiswa di Jabodetabek. Pemilihan target khalayak ini didasari oleh hasil riset pendahuluan yang menunjukkan kurangnya kesadaran pelajar dan mahasiswa mengenai Setu Babakan. Pesan kunci yang akan diberikan pada setiap kegiatan ini adalah edukasi secara menyeluruh kepada pelajar dan mahasiswa mengenai Setu Babakan sebagai sebuah ?rumah? bagi masyarakat Jabodetabek.

ABSTRACT
Betawi Cultural Village Setu Babakan is a cultural preservation tourist resort located in Jagakarsa, South Jakarta. Although Setu Babakan has diverse tourism potential, it turns out the public interest to visit and understand the Betawi culture is still lacking. Additionally, Setu Babakan also does not have integrated marketing public relation strategic planning to foster low public awareness. Therefore, they need to design a marketing public relation strategy which aims to increase public awareness of the Setu Babakan. Designing marketing public relation strategy is revealed to be a program with the name "Setu Babakan: The House of Jakarta" which has several activities, Betawi Carnival, Betawi Culture Festival, a digital media campaign, as well as a press conference. The target audience of the program is students (both high school and college) in Jabodetabek. Selection of the target audience is constituted by the results of preliminary research that shows a lack of awareness of students about the Setu Babakan. Key messages that will be given to each of these activities is a thorough education to the students about the Setu Babakan as a "home" for the people of Jabodetabek.
"
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
306 IDE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Noval Prakarsa
"Persoalan hidup yang dialami oleh orang Betawi berkaitan dengan sosial budaya yang terjadi di dalam masyarakat Betawi. Perilaku, sikap, dan sifat orang Betawi merupakan dampak dari perkembangan yang terjadi di lingkungan orang Betawi. Salah satu karya sastra yang dominan membahas seputar kehidupan masyarakat Betawi adalah kumpulan cerpen Terang Bulan Terang di Kali karya S.M. Ardan. Dalam kumpulan cerpen tersebut, sembilan cerpen penulis gunakan sebagai data. Dengan memeriksa cerpen-cerpen tersebut, penulis memaparkan bagaimana gambaran masyarakat Betawi yang meliputi sosial budaya Betawi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu mendeskripsikan fakta-fakta serta kutipan sebagai bukti. Pendekatan unsur instrinsik, seperti tema, tokoh, penokohan, alur, dan latar dapat menunjukkan gambaran mengenai masyarakat Betawi. Setelah itu, tinjauan sosiologi sastra dapat mengungkapkan sosial budaya Betawi yang terjadi dalam cerpen-cerpen tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persoalan hidup yang dialami masyarakat Betawi sangat dominan. Secara keseluruhan, kumpulan cerpen ini menggambarkan kehidupan orang Betawi yang menderita. Penderitaan tersebut dilalui orang Betawi dengan sifatnya yang humoris dan tetap hidup dengan nilai-nilai agama Islam.

The problems faced by the Betawi people are related to the socio-culture that occurs in the Betawi community. The behavior, attitude, and nature of the Betawi people are the impact of developments taking place in the Betawi environment.  One of the dominant literary works on the life of the Betawi is a collection of short stories, Terang Bulan Terang di Kali by S.M. Ardan.  In that collection of short stories, nine short stories  are used as author data. In assessing this short stories, the author describes how the description of the Betawi community is included in the Betawi socioculture. This research uses a descriptive analysis method, which presents facts and citations as evidence. Choices by intrinsic elements, such as themes, character, characterizations, plot and settings can show a picture of the Betawi community. After that, the sociology of the literature discussed can reveal the Betawi social culture that occurs in this short stories. The results showed that the life problems experienced by the Betawi community were very dominant.  Overall, this collection of short stories illustrates the lives of people suffering from Betawi. The suffering is transmitted by the Betawi with funny characters and still lives with Islamic values."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Labibah `Ufarah. author
"Dalam upaya mengembalikan identitas Jakarta, Sunda Kelapa Cultural Centre menciptakan program yang menggabungkan budaya Betawi yang merepresentasikan kehidupan lama kota Jakarta dengan kondisi Sunda Kelapa dan sekitarnya pada saat ini. Program tersebut diangkat dari berbagai kegiatan lokal yang memiliki potensi untuk dikembangkan, serta tren pada masa kini di area Sunda Kelapa sendiri, dengan harapan masyarakat di sekitar Sunda Kelapa dan para turis dapat melestarikan budaya yang berkembang di Jakarta secara berdampingan. Maka dari itu, untuk merealisasikan visi ini, Sunda Kelapa Cultural Centre didesain tidak hanya untuk mengakomodasi ruang untuk acara dan kegiatan kultural maupun kontemporer, tetapi juga menyediakan ruang publik seperti galeri mode, zona kuniler, serta taman rooftop yang menggabungkan budaya etnis dan tren sekarang untuk menarik para pengunjung.

In an effort to maintain Jakartas identity, Sunda Kelapa Cultural Centre merges the Betawi cultural programmes which represent the old lives of Jakarta with the present surroundings situation within Sunda Kelapa context, both in the aspect of the locals potential activities and also the current trends in the area, in the hope that the locals and the tourists then will be able to work side by side in preserving the culture evolving in this city. Therefore, to realize this vision, Sunda Kelapa Cultural Centre is designed not only to acommodate spaces for cultural and contemporary events, but also to provide public spaces such as fashion gallery, culinary zone, and also rooftop garden which mixes ethnical and popular culture to engage more visitors.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Azaria Kurnia
"Tugas Karya Akhri ini dibuat untuk mengatasi permasalahan yang dimiliki oleh Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan sehubungan dengan terjadinya Pandemi Covid-19 yang membuat kegiatan di Desa Wisata Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan sementara ditiadakan dan terjadi keterbatasan sumber daya manusia dalam membuat aktivasi promosi dan kegiatan lainnya. Tujuan utama dari serangkaian strategi komunikasi yang dibuat adalah untuk memasarkan Desa Wisata Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Dengan melaksanakan strategi humas pemasaran dan pembuatan wisata berbasis pengalaman. Program ini dijalankan dengan metode utama yaitu pembuatan special event yang didukung dengan penguatan hubungan eksternal dan kegiatan promosi. Strategi ini bernama “Nimbrung Girang” berupa festival budaya Betawi yang memberikan kesempatan pada pengunjung untuk membenamkan diri pada pengalaman di destinasi wisata. Pesan kunci dari strategi Humas pemasaran ini adalah Pengalaman Baru dan Seru di Desa Wisata Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Program yang dibuat memiliki tiga garis besar, yaitu Memperkuat Kolaborasi dengan Pelaku Wisata, Seniman betawi dan target komunitas lainnya, Memperkuat promosi melalui media sosial dan umbul-umbul, dan membuat Special Event “Nimbrung Girang”. Rangkaian strategi dilaksanakan pada bulan Juni - Desember 2022. Total biaya anggaran adalah Rp791.009.900,00.

The task of this Final Work was created to overcome the problems that the Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan has in connection with the Covid-19 pandemic which has caused activities in the Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan to be temporarily suspended and there are limited human resources in making promotional activations and other activities. The main purpose of a series of communication strategies made is to market the Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. By implementing a marketing public relations strategy and making experience-based tours. This program is carried out using the main method, namely making special events supported by strengthening external relations and promotional activities. This strategy is called "Nimbrung Girang" in the form of a Betawi cultural festival that provides an opportunity for visitors to immerse themselves in the experience of a tourist destination. The key message from this marketing PR strategy is New and Exciting Experiences in the Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. The program has three main lines, namely Strengthening Collaboration with Tourism Actors, Betawi Artists and other community targets, Strengthening promotions through social media and banners, and creating a "Nimbrung Girang" Special Event. The series of strategies will be implemented in June - December 2022. The total budget cost is IDR 791,009,900.00."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Olga Laurenza
"Penelitian ini menjelaskan bagaimana sanggar kesenian memegang peranan dalam mempertahankan dan mengembangkan eksistensi seni dan budaya Betawi. Di tengah perkembangan zaman yang semakin modern, terdapat banyak seni dan tradisi Betawi yang terancam berada di ambang kepunahan. Berbagai aksi untuk mempertahankan eksistensi budaya Betawi pun dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat, salah satunya melalui sanggar seni, yaitu Sanggar Jali Putra sejak tahun 1990 hingga 2009. Dengan menggunakan metode penelitian sejarah; yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi, penelitian ini menemukan bahwa Sanggar Jali Putra bergerak aktif dalam rangka mempertahankan eksistensi kesenian Betawi. Sanggar Jali Putra berupaya untuk melakukan pengembangan dan pelatihan kesenian secara konsisten, salah satunya dengan membuat kreasi dalam kesenian Gambang Kromong dan Gambang Rancag. Selain itu, sanggar ini juga masih mempertahankan bentuk asli dari Lenong Denes. Dalam upaya pengembangan Gambang Rancag, dibentuklah grup turunan Sanggar Jali Putra yang dikenal sebagai Grup Putra Jali Betawi yang titik fokusnya mengenalkan Gambang Rancag kepada para akademisi. Dengan keberadaan Sanggar Jali Putra, Lenong Denes dan Gambang Rancag masih tetap dikenal dan bisa dinikmati oleh penduduk Jakarta dari berbagai kalangan dan kelompok usia.

This research explains how Sanggar Jali Putra played a role in maintaining and developing the existence of the arts and cultures of Betawi. Amid the increasing modern developments, there is much of the artwork and traditions of the endangered Betawi. Action to preserve the cultural existence of Betawi has been carried out by the Jakarta government and the Jakarta`s society, one through Sanggar Jali Putra since 1990-2009. Using methods of historical research; heuristic, criticism, interpretation, and historiography, this research has found that Sanggar Jali Putra is actively involved in the preservation of the arts and cultures of Betawi. Sanggar Jali Putra strives to do consistent development and arts training, one of whom makes creations in the Gambang Kromong and Gambang Rancag. Further, Sanggar Jali Putra retained the original form of Lenong Denes. In an effort to develop the Gambang Rancag, Sanggar Jali Putra branch, known as the Puja Betawi (Putra Jali Betawi), was formed to introduce Gambang Rancag on academics. Through Sanggar Jali Putra`s existence, Lenong Denes, Gambang Rancag, and Gambang Kromong remain known and could be enjoyed by the Jakarta people of all ages and societies."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>