Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Untuk membangun sebuah gedung dengan multi lantai dan multi bentang
dibutuhkan analisis struktur dalam perencanaannya agar bangunan tersebut
memenuhi syarat keamanan dan kenyamanan sepanjang umur rencananya.
Untuk analisis struktur gedung dengan multi lantai dan multi bentang pada
awalnya para insinyur sipil mengembangkan sistem struktur Momen Resisting
Frame (Rigid Frame / open Frame ] yang merupakan sistem struktur yang daktail.
Akan tetapi semakin tinggi bangunan tersebut, simpangan yang pada sistem MRF semakin besar akibat adanya gaya lateral yang disebabkan oleh gempa bumi. Untuk itu dikembangkanlah suatu metode baru berdasarkan sistem MRF tersebut yaitu sistem struktur Eccenfric Brace Frame (EBF) atau Sistem Rangka Bresing Eksentris (SRBE).
Pada skripsi ini, sistem struktur SRBE divariasikan menjadi tiga tipe SRBE
berdasarkan perbandingan panjang link (e) dan panjang balok bentang Iengah
pada portal SRBE tersebut fb), lalu diberi gaya lateral gempa yang dianalisa
dengan metode statik ekuivalen.
Dengan bantuan program komputer SAP 2000, didapat gaya-gaya dalam
dan simpangan struktur yang terjadi dari ketiga tipe struktur SRBE tersebut, dan
dapat disimpulkan bahwa pada kasus SRBE tlpe bresing V terbalik ,
perbandingan e/b berbanding lurus terhadap simpangan yang terjadi."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35829
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sistim bresing adalah satu diantara sistem konstruksi banbunan tinggi yaaig nremerlukan kornpieksitas perhitungan yang besar yang jika dapat didekati dengan simulasi perhitungan yang lebih sederhana yang dapat digunakan sebagai hasil perhitungan awal atau sebagai bahwn perancangan awal atau juga sebagai pembanding akan sangat membantu mendapatkan hasil yang tepat. ermasalahan disajikan pada portal bidang sistem bracing konsentrik bersilangan untuk bangunan 10 lantai, 8 lantai, 7 lantai dan 5 lantai..juirnlah benlangan 3 dan jenis perletakan jepit-jepil jeltit ,jepil dengan ketir_ggian, lebar masing-masing hentangan dan pembebatta;t yang dapat divariasikan, sedangkan rttelade perancangan sambungan meng,gunakan metode bebwi dan kekualan berfaktor ().RFD) yang terdapat pada SN1 03-1729-2002. Pengolaltan dale: dilakukan dengan membuat prograin sederhana mempergtmakan aplikasi Excel untuk perhitungan beban mati, beban hidup dan bebi-m gempa, juga analisa balang ma sing- masing kolom, balok dan bresing, sedangkan khustts unttrk mendapatkan perpindahan dan gaya dalatn digunakan program SAP-2000 versi 8.08 Perhitungan dan analisa dimulai dengan simulasi untuk ruenentukan lial-hal berikul seperu: jenis perletakan adalah jepit semua. santbung,an antara bresuig dengan kolom dan balok adalah pin, dan sambu11gan valara koloin dan balok di daeralt bresing (benlang tengalt) adalah pin. Berdasarkan perhitungan dan hasilnYa yang disajikan dalatn bentuk tabel dan grafik diperoleh kesimpuian bahwa penwnbahan sudut bresing yang, dilakukan dengan mernperbesar perbandingwi IIIL berakibat pada efisiensi kolom menunut, efisiensi balok telap (ntendatar), efisiensi bresing rnenurun dan kebutuitan dimensi bresing berkurang, Selain itu, ji.:a diliilat rata-rata kebutulian dimensi proiil bresing umuk sedap lantai, trraka penambaltan jumlah lantai akan tneagakibatkan kebutuhan dintunsi profil bresing juga bertambah."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bonifacius Jovianto
"Penelitian ini membahas tentang kinerja perbaikan dermaga dengan opsi penambahan tiang miring dan bresing dari batang prategang. Struktur dermaga dan perbaikannya dimodelkan sesuai dengan data hasil penyelidikan lapangan dan validasi permodelan tanah berdasarkan simpangan terukur. Variasi model perbaikan terdiri dari inklinasi dan dimensi tiang miring, serta bentuk bresing dan gaya prategang. Parameter desain yang ditinjau berupa karakteristik dinamik struktur dan responnya terhadap beban gravitasi dan lateral.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tiang miring dan bresing dalam arah memanjang dermaga lebih efektif untuk memperkecil simpangan struktur. Inklinasi tiang miring merupakan faktor dominan yang mempengaruhi simpangan sedangkan dimensi tiang miring dan gaya prategang mempengaruhi rasio tegangan.

This study discussed about performance of dock structural reparation by adding batter piles and bracing of prestressed bars. Dock structur and it?s repairs was modeled according to the data of field investigation and validation of earth model according to measured displacement. Variation of repairation model consisted of inclination and dimension of batter pile, bracing shape and it?s prestress force. Reviewed design parameter was structural dynamic characteristics and structural response due gravitation and lateral load.
Study results showed that addition of batter piles and bracing in the long side of dock was more effective to reduce structural displacement. Inclination of batter piles was significant factor to affect structural displacement, while dimension of batter pile and prestress force affecting stress ratio mostly."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46370
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldy Gustinara
"Penelitian ini membahas tentang kinerja perbaikan dermaga dengan opsi penambahan bresing dari batang prategang. Struktur dermaga dan perbaikannya dimodelkan sesuai dengan data hasil penyelidikan lapangan dan validasi permodelan tanah berdasarkan simpangan terukur. Variasi model perbaikan terdiri berupa sudut pemasangan bresing, gaya prategang yang diberikan, dan jenis pemasangan bresing. Parameter desain yang ditinjau berupa karakteristik dinamik struktur dan responnya terhadap beban gravitasi dan lateral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pilihan perbaikan yang paling efektif adalah perbaikan dengan memasang bresing silang dengan sudut 45˚ dan gaya prategang sebesar 30% dari kapasitas batang prategang.

Analysis of Dock Structure Repair with Bracing mainly discuss about the performance of the repaired jetty structure using bracing. Jetty Structure and its repaired structures are modelized based on the measurement data on the field and modelling of the soil. Repaired structures are modellized based on vartiation on degree of the bracing installation, prestress force of the bracing, and type of the installation of bracing. The structural parameters reviewed to analyze the response of the repaired structure are dynamic characteristics of the structure and its response with lateral and gravitational loading. Based on the result of this research, the optimum reinforcement is cross-bracing with 45 degree of bracing installation and forced 30% from its prestress force capacity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46340
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendro
"ABSTRAK
Berdasarkan penelusuran literatur, terdapat beberapa kekurangan isolator pada dasar bangunan, sehingga posisi penempatan isolator perlu diteliti lebih lanjut. Penelitian ini akan membahas kinerja isolator yang ditempatkan di lantai dua pada struktur kombinasi kolom beton kantilever dan rangka baja bresing konsentrik dengan analisa respon spektrum Padang terhadap variasi ukuran kolom, ketinggian struktur, dan kekakuan isolator. Parameter yang ditinjau berupa respon struktur dan isolator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kolom kantilever yang kaku, isolator akan lebih efektif. Untuk variasi ketinggian, bertambahnya jumlah tingkatan akan meningkatkan respon pada isolator dan kolom beton. Untuk variasi kekakuan isolator, kekakuan isolator yang rendah lebih efektif dalam mereduksi gaya gempa pada struktur atas.

ABSTRACT
Based on literature, there are several deficiencies of base isolation, in which the position of isolator placement needs to be investigated further. This study will discuss the performances of isolator placed on the second floor on combination structure of cantilever concrete column and concentric bracing frame with Padang response spectrum analysis of column size variation, structure height, and stiffness of isolator. The parameters reviewed are structural and isolator responses. The results showed the use of rigid cantilever column, isolator will be more effective. For height variation, increasing the number of stories will increase the response to the isolator and concrete column. For the variation in stiffness isolator, the lower stiffness is more effective in reducing the seismic forces in the superstructure"
2017
S70001
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Badia Mahar Priguna
"Tesis ini membahas tentang perilaku dan kinerja dari bangunan tinggi fungsi perkantoran yang didisain sesuai peraturan yang berlaku di Indonesia menggunakan sistem struktur penahan beban lateral kombinasi SRPMK beton dan rangka bresing baja prategang. Sistem struktur didisain dalam dua model. Model yang mengaplikasikan tension-only pada komponen diagonal bresingnya (model TO) dan yang tidak (model non-TO). Selanjutnya, struktur bangunan dianalisa menggunakan metode pushover FEMA 356 untuk kemudian dianalisa perilaku dan kinerjanya. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa model yang mengaplikasikan tension-only pada komponen diagonal bresingnya (model TO) menghasilkan dimensi komponen diagonal bresing yang lebih ekonomis dan gaya prategang yang jauh lebih kecil tanpa mengurangi kinerja dari struktur itu sendiri.

This thesis discusses about the behavior and the performace of a office high rise building that be designed according Indonesian code by using lateral load resisting structure system combination concrete sway special frame and prestressing steel brace frame. Structure system is designed in two models. Model that apply tension-only to the diagonal member of brace (TO model) and not (non-TO model). Furthermore, the building structure is been analysis by using FEMA 356 pushover to be analysing its behavior and performance. From the result of the research is obtained model that apply tension-only to the diagonal member of brace (TO model), produces more economical dimension of diagonal member of brace and smaller prestressing force without decreasing the performance of the structure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29357
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rino Bagas Nugroho
"ABSTRAK
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan tingkat resiko terhadap gempa bumi yang cukup tinggi. Namun beberapa bangunan gedung di Indonesia dibangun sebelum diterapkannya standar perencanaan ketahanan gempa, SNI 03-1726-1989 yang kemudian diperbaharui menjadi SNI 03-1726-2002, sehingga diperkirakan tidak memperhitungkan aspek-aspek ketahanan gempa pada saat bangunan tersebut dibangun. Gedung X adalah bangunan beton bertulang portal terbuka empat (4) lantai yang dibangun pada tahun 1965 dan merupakan salah satu bangunan yang dimaksud.
Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kinerja struktur eksisting Gedung X untuk memastikan kelayakan struktur bangunan dalam mengakomodir beban gempa sesuai SNI 03-1726-2002. Apabila ditemukan ketidaksesuaian struktur dalam menahan beban gempa maka dibutuhkan suatu perencanaan metode perbaikan (perkuatan/retrofit) terhadap bangunan tersebut sehingga bangunan itu dapat memenuhi kualifikasi ketahanan gempa sesuai dengan SNI 03-1726-2002 hingga umur pakainya berakhir. Salah satu metode perbaikan yang paling umum digunakan adalah dengan menambahkan elemen baru pada struktur gedung eksisting berupa penambahan dinding geser dan bresing baja konsentrik biasa.
Berdasarkan hasil penelitian, penambahan elemen dinding geser dan bresing baja dapat memperbaiki defisiensi¬defisiensi yang ada pada Gedung X sehingga ketahanan bangunan eksisting terhadap gempa pun meningkat.

ABSTRACT
Indonesia is an archipelago with high level of seismic risk. However, some buildings in Indonesia was built before the adoption of seismic resistance standards of planning, SNI 03-1726-1989 which was then updated to SNI 03-1726-2002, so it could be assumed that the seismic resistance aspects were not taken into account when the building was built. X Building is an open frame reinforced concrete building and one of buildings in question.
This study was conducted to evaluate the performance of existing structures of X Building to ensure the feasibility of its structures to accommodate seismic loads in accordance with SNI 03-1726-2002. If discrepancies is found in the structures, it needs a repairing (strengthening/retrofit) method plan so that the building qualifies for seismic resistance in accordance with SNI 03-1726-2002 until its expiry date. One of the most common retrofit method is to add new elements to the existing building with addition of shear walls and ordinary concentric braced frame.
Based on the results of the study, the addition of shear walls and braced frame can remove the deficiencies that occur, so the resistance of X Building against seismic increased."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S822
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library