Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Fatchoelqorib
"ABSTRAK
Garuda Indonesia sebagai penyedia produk jasa angkutan udara/airlines menghadapi
kendala yang sama dengan produsen jasa lainnya yang berkaitan dengan cacat produk jasa.
Berbeda dengan cacat produk yang terjadi pada barang. cacat produk jasa sangat erat
kaitannya dengan kualitas sumberdaya manusia yang ada pada organisasi sebagai penyaji
Iangsung produk jasa tersebut, selain itu faktor Iingkungan juga dapat sangat berpengaruh
terhadap kualitas produk jasa yang dihasilkan.
Masalah kualitas sumber daya manusia dapat diatasi antara lain dengan meningkatkan
kemampuan dan motivasi karyawan dengan serangkaian pendidìkan dan pelatihan serta
kebijaksanaan organisasi. Untuk mengatasi masalah yang terjadi pada lingkungan organisasi
secara tuntas adalah sangat sulit, namun upaya untuk mengurangi dampaknya terhadap
organisasi dan produknya antara lain dapat dilakukan dengan aktivitas ?boundary spanning?.
Pelaksanaan ?boundary spanning? yang berkaitan dengan produk jasa harus dilaksanakan
oleb lembaga yang memiliki keahlian dalam menyusuri konsep komunikasi, keterampilan
dalam penggunaan ?alat? komunikasi, dan akses yang sangat luas baik kedalam maupun
keluar organisasi, sehingga lembaga itu sangat Iincah dan luwes dalam bertindak. Marketing
Public Relations adalah Lembaga yang memiliki kriteria tersebut.
Tulisan ini akan membahas mengenai rancangan struktur Marketing Public Relations dan
Latar belakangnya, serta perananriya dalam ?boundary spanning? di organisasi Garuda
Indonesia.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Caroline Claudia Christy
"Penelitian ini menganalisis bagaimana fungsi boundary spanning pada humas sebagai organ dalam KPEI sebagai salah satu Organisasi Regulator Mandiri Pasar Modal Indonesia dalam menepis informasi keliru serta intervensi eksternal dan memberikan pemahaman yang memadai tentang perusahaan kepada pihak eksternal. Adanya gap signifikan antara tingkat literasi keuangan publik terhadap investasi keuangan pasar modal yang masih rendah dengan inklusi layanan keuangan yang relatif tinggi menjadi salah satu penyebab masih adanya asymmetric information pada investasi pasar modal Indonesia. Hasil temuan menunjukkan bahwa secara keseluruhan humas telah memanfaatkan perangkat-perangkat komunikasi perusahaan dalam upaya menjaga keberlangsungan proses inti perusahaan sekaligus berperan dalam melakukan komunikasi edukasi dan sosialisasi pasar modal kepada publik untuk menciptakan kepercayaan dan kenyamanan pasar. Namun, dalam memenuhi ekspektasi pasar dan perkembangan teknologi dan minat investasi yang terus meningkat, telah disadari masih terdapat tantangan dalam melakukan komunikasi perusahaan secara efektif yang terus diupayakan melalui kegiatan dan inisiatif baik yang bersifat jangka pendek dan jangka panjang.

This study analyzes how boundary spanning functions in public relations as an internal organ of KPEI, one of the Indonesian Capital Market Self Regulatory Organization in dismissing false information and external intervention, providing an adequate understanding of the company to external parties. The existence of a significant gap between the level of public financial literacy on financial investment in the capital market is still low and the inclusion of financial services that is relatively high is one of the causes of the asymmetric information in Indonesia's capital market investment. The findings show that overall public relation has utilized the company's communication tools in an effort to maintain the sustainability of the company's core processes as well as playing a role in communicating education and socialization of the capital market to the public to create market trust and market confidence. However, in keeping up with the market expectations and technological developments also increasing investment interest, it has been realized that there are still challenges in carrying out effective corporate communication which are continuously pursued through activities and initiatives, both short-term and long-term."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aziz Fajar Ariwibowo
"Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bertanggung jawab menjalankan strategi kantor pusat guna memperoleh laba, melaksanakan program dan kewajiban publik, menjaga viabilitas bisnis perusahaan, melayani pelanggan, dan mengelola karyawan. Hal ini mendorong pemimpin cabang untuk mengeksplorasi lingkungan mereka sekaligus menghadapi konflik target. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dampak aktivitas boundary spanning dan orkestrasi sumber daya yang dilakukan pemimpin cabang terhadap kinerja kantor cabang dalam dinamika ketidakpastian lingkungan dan konflik target. Penelitian ini menggunakan structural equation modeling pada salah satu bank BUMN paling terkemuka di Indonesia, dengan 201 kantor cabang sebagai unit analisis dan 186 pemimpin cabang sebagai responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas boundary spanning memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan orkestrasi sumber daya. Sementara itu, aktivitas boundary spanning dan orkestrasi sumber daya keduanya memengaruhi kinerja kantor cabang. Namun, pengaruh tersebut sangat bervariasi tergantung pada ketidakpastian lingkungan dan konflik target yang dialami oleh pemimpin cabang. Selain itu, penelitian ini juga menemukan fenomena menarik bahwa konflik target tidak mengurangi aktivitas boundary spanning, melainkan justru meningkatkannya, meskipun tidak berdampak pada orkestrasi sumber daya. Hal ini erat kaitannya dengan budaya Indonesia sebagai bangsa yang memiliki jarak kekuasaan yang tinggi, individualisme yang rendah, maskulinitas yang rendah, dan pemanjaan diri yang rendah, yang mencerminkan preferensi untuk mengutamakan keharmonisan di tempat kerja, menaati atasan, dan bersikap loyal terhadap tempat kerja.

State-owned enterprises have responsibilities to conduct head office’s strategies to make profits, to execute public programs and obligations, to maintain their viabilities, to serve customers, and to manage employees. Those prompt their branch managers not only to explore their environment but also to face a goal conflict situation. This study is to investigate the effects of branch managers’ boundary spanning activities and resource orchestration on the performance of branch offices in the dynamics of environmental uncertainty and goal conflict. This study employs structural equation modeling on one of the most prominent state-owned banks in Indonesia, with 201 branch offices as the unit of analysis, and 186 branch managers as respondents. The results of this study show that boundary spanning activities have a positive and significant relationship with resource orchestration. Meanwhile, both boundary spanning activities and resource orchestration are to influence the performance of branch offices. However, the influence varies widely, depending on environmental uncertainty and goal conflict experienced by branch managers. Furthermore, this study delves into an interesting phenomenon, that goal conflict situation, instead of reducing boundary spanning activities, it increases them but has no impact on resource orchestration. This closely relates to the culture of Indonesia as a nation with high power distance, low individualism, low masculinity, and low indulgence which represent preferences to prioritize workplace harmony, obey supervisors, and be loyal to the workplace."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library