Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aldilah Ayu Putri
"ABSTRAK
Skripsi ini menyelidiki problem prediksi ilmu sosial yang hadir dalam kemunculan peristiwa-peristiwa Black Swan, yang mempersoalkan kekeliruan dan kegagalan prediksi atas peristiwa sosial-historis yang akan terjadi di masa depan. Dengan problem ini, saya memberikan afirmasi atas ketidakmungkinan pemerolehan hukum historis yang dinyatakan oleh Popper dalam kritiknya terhadap historisme. Fenomena Black Swan menunjukkan bahwa dunia sosial itu acak dan tidak terprediksi sehingga regularitas, generalisasi, dan abstraksi hukum sosial itu tidak mungkin untuk diperoleh. Sekaligus, ini melemahkan keajegan prediksi historis ilmu sosial yang merupakan akibat dari dogmatisasi metode, arogansi epistemik, dan penerimaan yang mutlak terhadapnya yang bisa jatuh pada bentuk utopianisme. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi-kualitatif yang bersifat eksploratif dan analisis konseptual. Skripsi ini adalah afirmasi terhadap inprediktabilitas historis ilmu sosial.

ABSTRAK
The problem of historical prediction of social science presents in the emerge of Black Swan events, which discuss about the mistake and failure of the prediction of future social historical events. By this problem, I give an affirmation to the impossibility to find the law of historical as Popper stated in his criticism of historicism. The Black Swan phenomena shows that social world is random and unpredictable thus generalization, regularity, and abstraction of law are impposible to be reached. Furthermore, it debilitates the absolutization of historical prediction of social science as an effect from the dogmatization of method, epistemical arrogance, and unconditional acceptance to historical prediction that may fall into a form of utopianism. The methods of this study is explorative qualitative description and conceptual analysis. This study is the affirmation of historical inpredictability of social science. "
2017
S68783
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Maoza
"Antifragile merupakan pendekatan yang dirumuskan Nassim Nicholas Taleb untuk merespons peristiwa dengan probabilitas kecil yang memiliki dampak signifikan. Peristiwa yang disebutnya sebagai black swan ini memiliki properti yang menjadikan metode konvensional tidak dapat memprediksi kemunculan nya, sehingga Taleb menghadirkan Antifragile sebagai alternatif. Antifragile merupakan pendekatan berbasis kualitas yang mencoba menilai kerentanan suatu sistem dengan me determinasi apakah ia memiliki kualitas fragile, robust atau antifragile sebagai kualitas. Tulisan ini bertujuan untuk memperkenalkan pendekatan antifragile melalui konsep nonlinear. Artikulasi lebih lanjut terhadap pendekatan ini diharapkan menunjukkan dua kekurangan yang dimiliki pendekatan bersangkutan. kekurangan pertama berupa kesulitan dalam me determinasi kualitas berkaitan dengan jenis black swan yang di persepsi. kekurangan kedua ditunjukkan dengan memperlihatkan kontradiksi antara gagasan antifragile dengan konsep black swan dalam tulisan Taleb yang sebelumnya

Antifragile is an approach formulated by Nassim Nicholas Taleb as a response to an event that has small probabilities with significant impact. This event, known as the black swan, has characteristics that make it impossible for traditional methods to predict its emergence. As an alternative, Taleb presenting antifragile as a replacement. Antifragile is a quality-based approach that tries to assess system vulnerability to determinate if the system concerned had a fragile, robust, or antifragile as quality. The purpose of this article is to introduce the concept of antifragile as a respond to the black swan using asymmetry and non-linearity. Further elaboration of this view is expected to show that there are two shortcomings within the said approach. First shortfall concerned with a difficulty to determinate the quality of system related to the type of black swan perceived. The second shortfall is showed by point a contradiction between antifragile idea and concept of black swan within Taleb previous discourse."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shylma Na Imah
"ABSTRAK
Black Swan 2010 adalah sebuah film yang mengisahkan perjuangan seorang balerina, Nina Sayers, dalam memainkan peran utama balet Swan Lake, yang mengharuskan sang penari untuk memerankan dua karakter yang berlawanan: White Swan dan Black Swan. Film ini berfokus pada bagaimana Nina menghadapi kesulitan dalam memerankan karakter Black Swan, terutama mengenai konflik batin di dalam dirinya sendiri. Ada berbagai perspektif yang dapat digunakan untuk menganalisis film ini, seperti studi gender dan teori film, namun artikel ini akan menganalisis protagonis dari Black Swan dengan studi psikoanalisis. Walaupun film ini telah dibahas dengan perspektif psikoanalisis oleh beberapa akademisi, belum ada penelitian yang mengkaji masalah represi seksual yang dialami tokoh utama melalui psikoanalisis Freud. Tujuan dari artikel ini adalah untuk menunjukkan bagaimana pikiran Nina Sayers diasosiasikan dengan komplikasi represi seksualnya, dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi peralihannya dari awal hingga akhir film. Artikel ini akan mencoba menelusuri masalah represi seksual Nina dengan konsep struktur kepribadian manusia, mekanisme pertahanan, dan pembagian ego.

ABSTRACT
Black Swan 2010 is a movie that depicts the struggle of a ballerina, Nina Sayers, who strives to play the lead role of Swan Lake ballet, which requires the dancer to perform two contrasting characters: the White and the Black Swan. The movie focuses on how Nina encounters hardships in portraying the Black Swan, mainly on the inner conflicts within herself. Several perspectives can be used to analyze this movie, such as gender studies and film theories, but this article will analyze the protagonist with a psychoanalytical study. Even though this movie has been discussed from the perspective of psychoanalysis by a number of scholars, there is no existing research which has studied the main character rsquo;s issue of sexual repression through Freud rsquo;s psychoanalysis. The purpose of this article is to demonstrate how Nina Sayers rsquo; mind is associated with the complication of her sexual repression and how it contributes to her transition from the beginning until the end of the movie. This article will try to trace Nina rsquo;s sexual repression back to the concept of human rsquo;s structure of mind, defense mechanisms, and the splitting of ego. "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Maoza
"Antifragile merupakan pendekatan yang dirumuskan Nassim Nicholas Taleb untuk merespons peristiwa dengan probabilitas kecil yang memiliki dampak signifikan. Peristiwa yang disebutnya sebagai black swan ini memiliki properti yang menjadikan metode konvensional tidak dapat memprediksi kemunculan nya, sehingga Taleb menghadirkan Antifragile sebagai alternatif. Antifragile merupakan pendekatan berbasis kualitas yang mencoba menilai kerentanan suatu sistem dengan me determinasi apakah ia memiliki kualitas fragile, robust atau antifragile sebagai kualitas. Tulisan ini bertujuan untuk memperkenalkan pendekatan antifragile melalui konsep nonlinear. Artikulasi lebih lanjut terhadap pendekatan ini diharapkan menunjukkan dua kekurangan yang dimiliki pendekatan bersangkutan. kekurangan pertama berupa kesulitan dalam me determinasi kualitas berkaitan dengan jenis black swan yang di persepsi. kekurangan kedua ditunjukkan dengan memperlihatkan kontradiksi antara gagasan antifragile dengan konsep black swan dalam tulisan Taleb yang sebelumnya.

Antifragile is an approach formulated by Nassim Nicholas Taleb as a response to an event that has small probabilities with significant impact. This event, known as the black swan, has characteristics that make it impossible for traditional methods to predict its emergence. As an alternative, Taleb presenting antifragile as a replacement. Antifragile is a quality-based approach that tries to assess system vulnerability to determinate if the system concerned had a fragile, robust, or antifragile as quality. The purpose of this article is to introduce the concept of antifragile as a respond to the black swan using asymmetry and non-linearity. Further elaboration of this view is expected to show that there are two shortcomings within the said approach. First shortfall concerned with a difficulty to determinate the quality of system related to the type of black swan perceived. The second shortfall is showed by point a contradiction between antifragile idea and concept of black swan within Taleb previous discourse."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Mandala
"Penelitian memiliki tujuan untuk menganalisis dampak pandemi COVID-19 pada performa pasar saham di negara ASEAN-5 dengan menggunakan pendekatan Bayesian Structural Time Series. Sampel pada penelitian ini menggunakan data harian indeks pasar saham di negara ASEAN-5 dan sektor yang terdapat di pasar saham tersebut. Penelitian memiliki rentang waktu penelitian antara 1 Oktober 2019 hingga 30 Juni 2020. Hasil penelitian menunjukkan adanya dampak negatif signifikan yang diberiakn pandemi COVID-19 pada performa pasar saham di negara ASEAN-5 maupun sektor yang terdapat di pasar saham tersebut. Selain itu penelitian juga melihat bahwa pemulihan pasar saham hanya terdapat di tiga negara ASEAN-5 yaitu Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

This study aims to analyze the impact of the COVID-19 pandemic on stock market performance in ASEAN-5 countries using the Bayesian Structural Time Series approach. The sample in this study uses daily stock market index data in ASEAN-5 countries and the sectors contained in the stock market. This research has a research time span between October 1, 2019 to June 30, 2020. The results show that there is a significant negative impact that the COVID-19 pandemic has had on stock market performance in ASEAN-5 countries and sectors in the stock market. In addition, the study also saw that stock market recovery was only found in three ASEAN-5 countries, namely Indonesia, Malaysia, and Thailand."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahel
"Backtesting pasar keuangan adalah praktik yang dilakukan oleh pedagang pasar keuangan untuk mengevaluasi strategi perdagangan dan mengatur resiko dalam berdagang. Nassim Nicholas Taleb secara ekstensif mengkritik penggunaan instrumen Mediokristan seperti Backtesting pada pasar keuangan yang memiliki keacakan Ekstremistan. Kritik Taleb tidak terbatas pada kesalahan penggunaan alat keacakan yang keliru namun juga permasalahan fundamental seperti induksi atau Black Swan, asimetri pengetahuan, sampai masalah platonifikasi model pada realitas yang kompleks. Penulis melihat secara pragmatis Backtesting masih dapat berguna sampai batas tertentu. Dengan demikian, penulis melalui Metode Kritik Pragmatis mencoba membedah implikasi praktis dalam pemikiran Taleb melalui praktik yang benar-benar dilakukan Taleb dengan menjadi seorang Pemburu Krisis. Dengan melihat implikasi pemikiran ini penulis mengajukan sebuah Model Alternatif untuk merevisi sekaligus mengkritik pemikiran Taleb dan mempertimbangkan kembali penggunaan Backtesting sebagai alat yang berguna dan mudah untuk digunakan.

Financial market Backtesting is a practice carried out by financial market traders to initiate trading strategies and manage risk in trading. Nassim Nicholas Taleb extensively criticized the use of Mediocristan instruments such as Backtesting on financial markets that have extreme randomness. Taleb's criticism is not limited to the incorrect use of randomness tools but also fundamental problems such as induction or Black Swan, knowledge asymmetry, to the problem of platonification of models in complex reality. The author sees pragmatically that Backtesting can still be useful to a certain extent. Thus, the author, through a Pragmatic Critical Method, tries to dissect the practical application of thinking about Taleb through the practices that Taleb actually carried out by becoming a Crisis Hunter. By looking at this impressive thinking the author proposes an Alternative Model to revise and criticize Taleb's thinking and reconsider the use of Backtesting as a useful and easy to use tool."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library