Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Intan Chairina
"Mengurangi emisi CO2 dan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer merupakan hal yang harus diperhatikan dalam mengatasi permasalahan pemanasan global. Salah satu metode untuk mengurangi emisi CO2 adalah penerapan teknologi penangkap dan penyimpan CO2. Dalam pengembangan teknologi ini, penelitian mengenai material yang memiliki kemampuan penyerapan gas dengan biaya rendah terus dilakukan. Material berpori baru, metal-organic framework (MOF) yang mengandung ion metal dan ligand organik menjadi salah satu tipe adsorben yang menjanjikan dan terus dikembangkan. Sintesis dilakukan dengan reaksi hidrothermal. Karakteristik pori MOF hasil sintesis diukur menggunakan metode karakterisasi BET, FTIR, dan XRD. Studi literatur juga dilakukan untuk kemudian memprediksi dan mengoptimasi kapasitas penyerapan CO2, panas adsorpsi, dan selektivitas dari beberapa MOF yang ada pada literatur tersebut.

Reducing CO2 emissions and greenhouse gas concentrations is a major concern for overcoming the problem of global warming. One method to reduce CO2 emissions is to implement carbon dioxide capture and storage. In addition to develop the technology, investigations on materials that have high gas separation performance and low costs have also been carried out. A new porous crystal material, metal-organic framework (MOF), which consists of metal ions and organic ligands in recent years as a promising type of adsorbent has emerged. Synthesis is carried out through the hydrothermal reaction method. Pore properties of MOF are measured by various characterization method, BET, FTIR, and XRD. Literature study is carried to predict and optimize the adsorption capacity, heat of adsorption, and selectivity of MOFs in the literature."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Chairina
"Mengurangi emisi CO2 dan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer merupakan hal yang harus diperhatikan dalam mengatasi permasalahan pemanasan global. Salah satu metode untuk mengurangi emisi CO2 adalah penerapan teknologi penangkap dan penyimpan CO2. Dalam pengembangan teknologi ini, penelitian mengenai material yang memiliki kemampuan penyerapan gas dengan biaya rendah terus dilakukan. Material berpori baru, metal-organic framework (MOF) yang mengandung ion metal dan ligand organik menjadi salah satu tipe adsorben yang menjanjikan dan terus dikembangkan. Sintesis dilakukan dengan reaksi hidrothermal. Karakteristik pori MOF hasil sintesis diukur menggunakan metode karakterisasi BET, FTIR, dan XRD. Studi literatur juga dilakukan untuk kemudian memprediksi dan mengoptimasi kapasitas penyerapan CO2, panas adsorpsi, dan selektivitas dari beberapa MOF yang ada pada literatur tersebut.

Reducing CO2 emissions and greenhouse gas concentrations is a major concern for overcoming the problem of global warming. One method to reduce CO2 emissions is to implement carbon dioxide capture and storage. In addition to develop the technology, investigations on materials that have high gas separation performance and low costs have also been carried out. A new porous crystal material, metal-organic framework (MOF), which consists of metal ions and organic ligands in recent years as a promising type of adsorbent has emerged. Synthesis is carried out through the hydrothermal reaction method. Pore properties of MOF are measured by various characterization method, BET, FTIR, and XRD. Literature study is carried to predict and optimize the adsorption capacity, heat of adsorption, and selectivity of MOFs in the literature."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeannifer Venice Trissa Pertiwi
"Salah satu sumber energi yang sering digunakan sebagai bahan bakar diesel umumnya berasal dari minyak bumi. Minyak bumi merupakan sumber energi yang penting karena memiliki persentase yang signifikan dalam memenuhi konsumsi energi dunia. Namun, sumber energi yang berasal dari minyak bumi ini tidak dapat diperbaharui sehingga jumlahnya bisa menjadi sangat terbatas seiring dengan berjalannya waktu. Dengan adanya informasi mengenai sumber energi yang berasal dari minyak bumi jumlahnya terus mengalami penurunan tersebut, sangat perlu untuk dilakukan upaya pencarian sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar diesel yang berasal dari minyak bumi. Pada percobaan ini dilakukan sintesis Biological Metal-Organic Framework (Bio-MOF) berbasis logam Zn, Fe, dan Ni dengan menggunakan metode hidrotermal dan ligan asam glutamat untuk mengonversi asam oleat dan metanol menjadi biodiesel melalui proses reaksi esterifikasi. Hasil MOF yang sudah disintesis kemudian akan dilakukan uji karakterisasi menggunakan FTIR, XRD, BET, dan SEM. Dilakukan uji aktivitas katalitik terhadap ketiga MOF yang sudah berhasil disintesis untuk menentukan berapa massa katalis yang paling optimum untuk memperoleh produk ahkhir biodiesel. Analisis kandungan metil oleat yang terkandung dalam biodiesel tersebut kemudian diuji dengan menggunakan GC-MS.

One common source of energy used as diesel fuel typically originates from petroleum. Petroleum is an important energy source due to its significant percentage in fulfilling the world's energy consumption. However, this petroleum-derived energy source is non-renewable, making its availability potentially very limited over time. Given the ongoing decline in petroleum reserves, it is crucial to seek alternative energy sources to replace petroleum-based diesel fuel. In this experiment, the synthesis of Biological Metal-Organic Frameworks (Bio-MOF) based on Zn, Fe, and Ni metals was carried out using the hydrothermal method and glutamic acid ligands to convert oleic acid and methanol into biodiesel through an esterification reaction process. The synthesized MOFs were then characterized using FTIR, XRD, BET, and SEM. The catalytic activity tests were conducted on the three successfully synthesized MOFs to determine the optimum catalyst mass for obtaining the final biodiesel product. The methyl oleate content in the biodiesel was then analyzed using GC-MS."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafa Annisa Sari
"Polutan organik malasit hijau yang berasal dari limbah industri tekstil menimbulkan bahaya terutama bagi ekosistem perairan dan kesehatan manusia. Kontaminan zat warna dalam limbah dapat diminimalisir dengan metode fotokatalitik. Biological Metal Organic Framework (Bio-MOF) adalah keluarga baru Metal Organic Frameworks (MOFs) yang sedang dikembangkan aplikasinya sebagai fotokatalis. Salah satu Bio-MOF yang dapat dikembangkan sebagai fotokatalis yaitu Co-Glu. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis Bio-MOF Co-Glu untuk uji degradasi fotokatalitik malasit hijau serta optimasi nya menggunakan Response Surface Methodology (RSM) metode Box-Behnken Design (BBD). Bio-MOF Co-Glu berhasil disintesis melalui metode hidrotermal menggunakan pelarut aquades:TEA (22:1). Variabel independen penelitian ini adalah waktu reaksi (1, 2, 3 jam), massa katalis Bio-MOF Co-Glu (25, 50, 75 mg), dan konsentrasi zat warna malasit hijau (30, 40, 50 ppm). Karakteristik dari Bio-MOF Co- Glu menunjukkan pola XRD memiliki 4 puncak intensitas tertinggi pada nilai 2𝜃 = 14,89°; 20,34°; 21,84°; 29,96° dengan ukuran kristal sebesar 71,86 nm. Bio-MOF Co-Glu memiliki nilai spektrum energi celah pita sebesar 2,06 eV. Kondisi optimum Bio-MOF Co-Glu dalam mendegradasi malasit hijau didapatkan pada waktu reaksi 2 jam, massa katalis 25 mg, dan konsentrasi zat warna malasit hijau 50 ppm dengan hasil kapasitas degradasi sebesar 94,71 mg/gram.

Malachite green is an organic pollutant originating from textile industry waste poses a danger, especially to aquatic ecosystems and human health. Dye contamination in waste can be minimized using photocatalytic methods. Biological Metal Organic Framework (Bio-MOF) is a new family of Metal Organic Frameworks (MOFs) whose applications as photocatalysts are being developed. One of the Bio-MOFs that can be developed as a photocatalyst is Co-Glu. This research aims to synthesize Bio-MOF Co-Glu for the photocatalytic degradation test of green malachite and its optimization using the Response Surface Methodology (RSM) Box-Behnken Design (BBD) method. Bio-MOF Co-Glu was successfully synthesized via the hydrothermal method using distilled water:TEA (22:1). The independent variables of this study were reaction time (1, 2, 3 hours), mass of Bio-MOF Co-Glu catalyst (25, 50, 75 mg), and concentration of green malachite dye (30, 40, 50 ppm). The characteristics of Bio-MOF Co-Glu show that the XRD pattern has 4 highest intensity peaks at a value of 2θ = 14.89°; 20.34°; 21.84°; 29.96° with a crystal size of 71.86 nm. Bio-MOF Co-Glu has a band gap energy spectrum value of 2.06 eV. The optimum conditions for Bio-MOF Co-Glu in degrading malachite green were obtained at a reaction time of 2 hours, a catalyst mass of 25 mg, and a malachite green dye concentration of 50 ppm with a resulting degradation capacity of 94.71 mg/gram."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fayza Yulia
"Tuberkulosis (TB), yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia. Permasalahan ini diperburuk oleh meningkatnya insiden resistensi antimikroba, terutama terhadap rifampisin sebagai obat lini pertama untuk tuberkulosis. Salah satu pendekatan yang menjanjikan untuk mengatasi masalah ini adalah eksplorasi obat-obatan baru. Aktinomiset, kelompok mikroorganisme yang dikenal menghasilkan berbagai senyawa bioaktif, telah banyak dilaporkan memiliki potensi dalam memproduksi antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi aktinomiset asal Indonesia sebagai penghasil senyawa bioaktif yang memiliki kemampuan menghambat M. tuberculosis resisten rifampisin. Penelitian ini menggunakan aktinomiset yang diisolasi dari Pulau Kalimantan, Indonesia, dan diseleksi menggunakan high-throughput screening dengan model Mycobacterium untuk menilai aktivitas anti-tuberkulosisnya. Ekstrak terpilih kemudian diuji lebih lanjut menggunakan metode uji kepekaan obat yang sudah divalidasi, seperti Resazurin Microtiter Assay (REMA) dan Drug Susceptibility Testing (DST-MGIT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa satu spesies aktinomiset mampu menghambat strain Mycobacterium tuberculosis yang resistan terhadap rifampisin. High-resolution mass spectrometry (HRMS) dilakukan untuk mengidentifikasi senyawa kimia yang ditemukan dalam ekstrak aktif. Metabolit-metabolit ini dimurnikan lebih lanjut menggunakan kromatografi kolom untuk mengisolasi senyawa spesifik yang berperan dalam aktivitas anti-TB. Fraksi potensial dipisahkan menjadi dua senyawa, dan diperoleh fraksi dengan kode F12B yang memiliki satu spot pada KLT dan nilai MIC lebih rendah dibandingkan yang lain, yaitu 28 μg/mL melalui uji DST-MGIT dan 3 μg/mL melalui uji REMA.
Metal-organic framework (MOF) telah menunjukkan potensi sebagai penyerap untuk penangkapan gas CO2, tetapi biaya pembuatannya tidak praktis untuk aplikasi industri. Peningkatan kapasitas adsorpsi CO2, penurunan biaya produksi, dan pengurangan energi regenerasi masih sedikit untuk diteliti. Dalam penelitian ini, kami membuat MOF dengan L-Glutamic Acid sebagai bio-ligan dan kobalt klorida sebagai sumber ion logam, yakni Bio-MOF Co-Glu. Keberhasilan fabrikasi Bio-MOF dievaluasi dengan scanning electron microscope, analisis isoterm adsorpsi-desorpsi N2, analisis gravimetri termal, X-ray difraksi, dan teknik Fourier-transform infrared spectroscopy. Pengukuran volumetrik diamati pada berbagai temperatur (27oC, 35oC, 50oC). Kalor isosterik adsorpsi dan selektivitas CO2/N2 juga dievaluasi dengan meregresi data eksperimen dengan teknik Persamaan Isotermal Langmuir-Freundlich dan IAST. Selanjutnya, pemodelan jaringan saraf menunjukkan validitas yang sangat tinggi (R = 0,99) dari data yang diprediksi. Optimasi multi-objektif dilakukan dengan tiga fungsi objektif. Titik optimum untuk mendapatkan kapasitas maksimum CO2 dan selektivitas dengan panas adsorpsi ringan berturut-turut adalah 0,158 g/g, 112,34 J/g, dan 2,105. Ini adalah studi pertama yang membuat prediksi dengan tiga fungsi objektif dalam adsorpsi gas dan melakukan optimasi multiobjektif untuk serapan CO2, panas adsorpsi, dan selektivitas. Hasil ini memberikan dasar untuk penggunaan algoritme pembelajaran mesin dalam hubungannya dengan pengoptimalan multi-objektif untuk menyelidiki kinerja adsorpsi gas di bawah persyaratan aplikasi industri.

Metal-organic frameworks (MOFs) have demonstrated potential as adsorbents for CO2 capture, but their cost makes them impractical for industrial applications. Increasing the CO2 adsorption capacity, lowering the MOF production cost, and reducing the energy regeneration have been less well studied. In the present study, we fabricate a MOF with L-Glutamic Acid as the bio-ligand and cobalt chloride as the metal-ion source, Bio-MOF Co-Glu. The success of Bio-MOF fabrication was evaluated by scanning electron microscopy, N2 adsorption-desorption isotherm analysis, thermal gravimetric analysis, x-ray diffraction, and Fourier-transform infrared spectroscopy techniques. The volumetric measurement was observed at various temperatures (27oC,35oC,50oC). Isosteric heat of adsorption and CO2/N2 selectivity were also evaluated by regressing the experimental data with Langmuir-Freundlich Isothermal equation and IAST techniques. Further, the neural network modelling showed a considerably high validity regressing (R=0,99) of the predicted data. Multi-objective optimization was conducted with three objective functions, CO2 uptakes, heat of adsorption, and CO2/N2 selectivity. The optimum point to get maximum capacity of CO2 and selectivity with mild heat of adsorption are 0,158 g/g, 112,34 J/g, and 2,105. respectively. This is the first study to make predictions in gas adsorption and conduct multi-objective optimization with a genetic algorithm for CO2 uptake, separation factor, and selectivity variable objectives. These results provide a basis for the use of machine learning algorithms in conjunction with multi-objective optimizations to investigate the output performance of gas adsorption under the requirements of industrial applications."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madeleine Rosaline Therik
"Penurunan ketersediaan bahan bakar fosil sebagai sumber energi utama serta dampak penggunaannya yang tidak menguntungkan bagi lingkungan mendorong adanya energi alternatif yang bersih dan berkelanjutan. Biodiesel memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan bakar alternatif karena sumbernya yang terbarukan dan sifatnya yang ramah lingkungan. Bahan bakar tersebut dapat diperoleh dari asam lemak yang terkandung pada minyak nabati melalui reaksi esterifikasi dengan adanya katalis heterogen seperti (Bio-MOF) La-Asp dan Zr-Asp. Luas permukaan dan porositas bio-MOF yang tinggi serta sifat alami ligan mendukung perannya sebagai katalis yang efektif dan ramah lingkungan. Bio-MOF La-Asp dan Zr-Asp disintesis menggunakan metode hidrotermal dan dikarakterisasi dengan FTIR, XRD, BET, dan SEM. 1wt% La-Asp menunjukkan aktivitas katalitik yang lebih baik dibandingkan 1wt% Zr-Asp pada reaksi esterifikasi asam oleat. Massa La-Asp optimal ditentukan sebesar 1wt% dengan persen konversi asam oleat sebesar 45% selama waktu reaksi 6 jam. Pembuktian kandungan metil oleat dalam produk akhir biodiesel dilakukan dengan analisis GC- MS. Konstanta laju reaksi yang didapatkan melalui uji kinetika reaksi esterifikasi adalah sebesar 0,0897 jam-1. Reaksi esterifikasi asam oleat pada penelitian ini mengikuti hukum laju orde satu semu.

The decline in the availability of fossil fuels as the world’s dominant energy source and the adverse impacts of their use on the environment have encouraged the use of clean and sustainable alternative fuel. Biodiesel is one of the most promising candidates of fossil fuel alternatives because of its renewable source and environmentally friendly nature. Biodiesel can be produced through the esterification reaction of oleic acid contained in vegetable oils in the presence of a heterogeneous catalyst such as La-Asp and Zr-Asp Biological Metal-Organic Frameworks (Bio-MOFs). The high surface area and porosity of reported bio-MOFs as well as the biological nature of the ligand support its role as an effective and environmentally friendly catalyst. La-Asp and Zr-asp bio-MOFs were synthesized using the hydrothermal method and characterized with FTIR, XRD, BET, and SEM. 1wt% La-asp exhibited higher catalytic activity than 1wt% Zr-asp in the esterification of oleic acid with methanol. The optimum La-Asp mass was determined to be 1wt% which resulted in a 45% conversion of oleic acid with a reaction time of 6 hours. Methyl oleate content in the final biodiesel product was established using GC-MS analysis. The study of reaction kinetics revealed the rate constant to be 0.0897 hr-1. The esterification reaction in this research follows a pseudo-first order rate law."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library