Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sada P.H. Sardjono
"ABSTRAK
Iklan telah memasuki hampir semua bidang kegiatan manusia. Dalam PON XII yang diselenggarakan tahun 1989 lalu iklan juga memainkan peranan yang sangat penting, yaitu sebagai sumber dana utama dalam penyelenggaraan peristiwa puncak olahraga Indonesia itu. Di sekeliling arena seluruh cabang olahraga yang dipertandingkan ditempatkan billboard-billboard yang memampangkan merek-merek Produk Resmi dan Sponsor Resmi PON XII. Penelitian ini ingin mengetahui sampai sejauh mana kesadarkenalan khalayak terhadap merek produk yang terpampang serta faktor pendukung terbentuknya kesadarkenalan dan karakteristik billboard yang membuat khalayak mengingatnya. Responden penelitian ini adalah penonton yang hadir langsung di Stadion Utama Senayan, yang dikumpulkan di Texas Fried Chicken setelah pertandingan usai, lalu diminta untuk mengisi kuesioner tentang billboard di stadion. Dari analisis data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemasangan billboard di sekeliling arena pertandingan olahraga, khususnya sepakbola, memang cukup berhasil dalam memelihara brand awareness khalayak terhadap merek yang terpampang. Bahkan 44% responden brand awarenessnya baru terbentuk pertama kali saat penelitian ini dilakukan. Peran billboard menjadi lebih penting karena sebagian besar responden tingkat pengenaan medianya memang rendah. Faktor pendukung yang membuat billboard diingat seseorang, antara lain, adalah lokasi yang strategis serta kombinasi warna dan jenis huruf yang dipakai. Semuanya ini harus harus dipertimbangkan dan direncanakan dengan matang karena responden berada dalam tahap atensi pasif, yaitu hanya memiliki sedikit minat atau kebutuhan akan informasi dan tidak melakukan usaha yang disengaja untuk memperolehnya. Ini berarti bahwa billboard harus mencuri atensi penonton untuk sejenak memandang dan mengingatnya."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firna Listiawati
"Laporan Skripsi ini bertujuan membahas proses mekanisme perolehan pendapatan Nilai Strategis Reklame NSR bagaimana proses pengakuan dan pencatatanya dalam laporan keuangan kendala kendala yang dihadapi oleh Biro Tata Ruang dan Lingkungan Hidup terkait perolehan NSR serta apa saja upaya upaya yang dapat direkomendasikan untuk mengatasi permasalahan yang ada Hasil laporan ini menunjukkan bahwa pengakuan dan pencatatan Nilai Strategis Reklame telah sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku Namun masih terdapat berbagai kendala dalam perolehan NSR diantaranya adalah penentuan titik piutang yang belum jelas belum adanya unsur penagihan dan proses rekonsiliasi pendapatan yang memakan waktu cukup lama

The objective of this research is describe the process of mechanism of obtaining revenue of Billboard Strategic Value BSV to explain the calculation and recognition in the financial statements Constrains that faced by Biro Tata Ruang dan Lingkungan Hidup related on obtaining BSV and any attempts that can be recommended to overcome the constrains The results show that the calculation and recognition of BSV had compatible requirements of the regulation that stand However there are several constraints on obtaining BSV revenue the constraints are determine receivables recognition there is no billing system and the process of revenue reconciliation which takes a long time"
2014
S54345
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adyartika Indrazvari
"Skripsi ini membahas mengenai peran billboard sebagai media propaganda yang pada masa Uni Soviet digunakan sebagai penanaman ideologi komunisme dan pada masa Federasi Rusia salah satunya digunakan sebagai media propaganda dalam upaya hegemoni Barat di Rusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana billboard sebagai sebuah media propaganda digunakan dalam upaya hegemoni Barat dan apakah ada upaya hegemoni yang direpresentasikan melalui billboard-billboard tersebut. Penelitian ini menggunakan teori hegemoni dari Antonio Gramsci yaitu teori penanaman kekuaasaan melalui perjuangan ideologis dan politis. Hasil penelitian ini adalah terdapat upaya hegemoni Barat di Rusia yang direpresentasikan melalui billboard-billboard produk Barat di Rusia yang dapat dilihat melalui konsumerisme dan lifestyle ala Barat di Rusia pada periode tersebut.

The Focus of this study is about how billboard used as media propaganda in Soviet as the planting of the ideology of communism and used as media propaganda for the efforts of Western hegemony in Russia. The purpose of this study is to describe how billboard as media propaganda used in the efforts of Western hegemony and it can be represented in those billboards. This study uses the theory of Antonio Gramsci about hegemony, planting power through the ideological and political struggle. The result of this research is it can be proved that there are efforts of Western hegemony in Russia that represented through the billboards of Western products in Russia. It can be seen through a Western-style consumerism and Western lifestyle in Russia in that period."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S14827
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Keyakinan dan ide-ide sering diiklankan di billboard melalui bahasa dan simbol. Oleh karena itu, keyakinan dan ide-ide pada billboard dapat diteliti menggunakan analisis tesktual. Billboard dapat dianggap sebagai salah satu kekayaan budaya dan oleh karena itu tidak dapat dipisahkan dari aspek identitas..."
JSIO 13:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bagas Wahyu Andika
"Penelitian ini mengkaji konsep koherensi dan kompleksitas dalam penempatan billboard sebagai elemen pembentuk estetika kota. Keberagaman pada penempatan billboard menciptakan ruang estetika kompleks dalam perkotaan, mempengaruhi pengalaman visual manusia terhadap lingkungan kota. Penelitian ini juga mengeksplorasi bagaimana pola pada tata letak billboard berperan dalam membentuk visual estetika kota, dengan fokus pada koherensi dan kompleksitas yang tercipta dari penempatan elemen-elemen kota tersebut. Keseluruhan penataan billboard di Las Vegas Strip menunjukkan keseimbangan antara keteraturan dan kompleksitas, menciptakan daya tarik visual yang kuat dan pengalaman estetika yang mendalam bagi pengunjung. Penelitian ini menekankan pentingnya keseimbangan dalam penataan elemen kota untuk mencapai estetika visual kota yang baik dan pengalaman perkotaan yang menarik bagi manusia.

This study examines the concept of coherence and complexity in billboard placement as an element of urban aesthetics. The diversity in billboard placement creates a complex aesthetic space within urban environments, influencing human visual experiences of the cityscape. The research also explores how patterns in billboard layout contribute to the formation of urban visual aesthetics, focusing on the coherence and complexity generated by the placement of urban elements. The overall arrangement of billboards on the Las Vegas Strip demonstrates a balance between order and complexity, creating a strong visual appeal and a profound aesthetic experience for visitors. This study emphasizes the importance of balance in the arrangement of urban elements to achieve good visual aesthetics and an engaging urban experience for people."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranti Pilar Divandini
"In the past years, Western musical media outlets, especially those that were held by the Americans, had hardly featured any artists from outside the country. This year, however, both of the American music media outlets, Billboard and the Grammy awards, have outgrown the particularly outdated norm of leaving cultures that are not of their own out of the loop. This leads to the cultivation of various interpretations among both cultures, if not across the world. To thoroughly read through these interpretations and discover the transculturality that lies between the Western and Korean popular culture, this paper inspects how K-Pop group Bangtan Sonyeondan’s best-selling track “Dynamite” (2020) is entirely arranged and produced in English, and how the all-South Korean septet’s globally popular track is perceived and accepted in Western communities, especially in the United States, which is both geographically and culturally distant from the origin of K-Pop’s, South Korea. This study, which focuses on both cultural and linguistic matters, utilizes a qualitative approach, by applying performing textual analysis as the methodology. The data were collected by gathering information relating to “Dynamite” (2020) on Billboard and in the Grammys as American media outlets, and analysing it by relying on theories conducted by Swingewood (1977) and Holz-Mäntttäri’s (1984) which, consecutively, explain about mass society and language as a translational action. The findings show that a Korean-based song, that is fully composed in English, has successfully managed to break through the linguistic and cultural barriers that lie across the globe and that the American media outlets, which are the Billboard and the Grammys, both display Dynamite as a successful transaction in the field of transculturalism and popular culture.

Pada tahun-tahun sebelumnya, outlet media musik Barat, terutama diadakan oleh Amerika, hampir tidak pernah menampilkan artis-artis luar negeri. Namun, tahun ini, kedua outlet media musik Amerika, Billboard dan penghargaan Grammy, telah melampaui norma yang ketinggalan zaman untuk meninggalkan kebudayaan lain tersebut. Hal ini mengarah pada lahirnya berbagai interpretasi antara kedua kebudayaan, bahkan di seluruh dunia. Untuk memahami interpretasi-interpretasi tersebut secara menyeluruh dan menemukan transkultularitas yang terletak di antara budaya populer Barat dan Korea, makalah ini meneliti bagaimana lagu terlaris grup K-Pop Bangtan Sonyeondan, “Dynamite” (2020), sepenuhnya disusun dan diproduksi dalam bahasa Inggris, dan bagaimana lagu yang dibawakan oleh septet dari Korea Selatan yang populer secara global tersebut dipandang dan diterima di komunitas Barat, terutama di Amerika Serikat, yang baik secara geografis dan budaya jauh dari daerah asal K-Pop, Korea Selatan. Penelitian yang berfokus pada permasalahan budaya dan bahasa ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan menerapkan analisis tekstual debagai metodologinya. Data dikumpulkan dari informasi yang berkaitan dengan “Dynamite” (2020) di Billboard dan Grammy sebagai outlet-outlet media Amerika, dan menganalisisnya dengan mengandalkan teori-teori yang dihasilkan oleh Swingewood (1977) dan Holz- Mänttäri (1984) yang secara berurutan tentang masyarakat luas dan bahasa sebagai tindakan penerjemahan atau translasi. Hasil penemuan menunjukkan bahwa lagu berbasis bahasa Korea, yang sepenuhnya disusun dalam bahasa Inggris, telah mendobrak rintangan-rintangan linguistik dan budaya yang terbentang di seluruh dunia dan bahwa outlet-outlet media Amerika, yaitu Billboard dan Grammy, keduanya menampilkan “Dynamite” sebagai transaksi yang sukses di dalam bidang transkulturalisme dan budaya populer."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizaldi Kamil
"ABSTRACT
Sistem tata bahasa merupakan salah satu cara untuk membaca sebuah ruang kota. Citra sebuah lingkungan dibaca melalui dua arah, pengamat selaku subjek dan lingkungan sebagai objek. Melalui cara ini kota dibaca melalui struktur ruang kota yang terjadi melalui pola-pola dan makna tertentu oleh pengamat. Letak papan reklame billboard merupakan salah satu elemen dalam ruang kota dan salah satu cara sebagai objek pengamatan yang dilakukan melihat sistem tata bahasa sebuah kota. Papan reklame yang berada di Kawasam Pancoran Jalan Jendral Gatot Subroto merupakan studi kasus ruang kota yang dapat diamati melalui cara identifikasi, struktur, dan makna dengan menggunakan prinsip konotasi oleh pengamat secara subjektif untuk membaca sistem tata bahasa ruang kota melalui letak papan reklame. Melalui metode ini, manusia tidak hanya memaknai semiotik melalui isi dari papan reklame, namun keberadaan reklame dapat dimaknai oleh manusia.

ABSTRACT
Grammar system is one of the ways to read a city space. An image of an environment is read through directions, with observers as the subjects and nature as the object. Through such spatial process, the city is read by assessing city space structure that consists of patterns, and thus, certain meanings. Billboards, as one of the elements in urban space, becomes one of the observed objects in reading the grammar of a city. The billboards in Kawasan Pancoran Jendral Gatot Subroto is chosen as a case study, assessed by ways of identification, structure, and meaning using the principle of connotation in the subjective eyes of the observers. Using this method, human is not only interpretating semiotics through the content of billboards, but the presence of billboard itself can be significant to people. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghifari Aulia Azhar Riza
"Penayangan iklan pada tempat umum cenderung dilakukan secara acak, sehingga pesan yang disampaikan bisa tidak tepat sasaran. Smart-ads billboard dapat menjadi salah satu solusi untuk menampilkan iklan yang sesuai dengan kondisi dan situasi pada suatu area. Smart-ads billboard dapat direalisasi menggunakan sensor secara real-time dengan memanfaatkan internet of things (IoT). Permasalahannya, perangkat IoT bisa saja menghasilkan data yang banyak dan berukuran besar, sedangkan perangkat IoT memiliki kapabilitas komputasi yang sangat terbatas. Penggunaan paradigma cloud computing dapat menjadi salah satu solusi, sebab resource yang terdapat pada cloud berjumlah jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan perangkat IoT. Namun, limit bandwidth jaringan dapat meningkatkan latency pada suatu sistem, sehingga diterapkan paradigma fog computing. Untuk dapat mengimplementasikan fog computing pada sistem smart-ads billboard dengan mudah, pengaplikasian FogVerse sebagai basis dari sistem menjadi salah satu pilihan yang baik, sebab FogVerse dirancang khusus untuk menunjang stream data processing dengan menggunakan Apache Kafka. Sistem smart-ads billboard bekerja dengan mende- teksi jumlah orang pada suatu tempat, kemudian menampilkan iklan sesuai dengan jumlah orang yang ada. Untuk itu, dibutuhkan proses object detection secara real-time menggunakan suatu model machine learning. Penggunaan model machine learning YOLO dapat mendukung hal tersebut, karena YOLO dapat melakukan object detection secara real-time menggunakan deep learning. Penelitian ini menyelesaikan permasalahan smart-ads billboard dalam dua tahap. Pertama, dilakukan fine-tuning untuk implementasi YOLO untuk object atau person detection menggunakan crowdhuman dataset. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan performa model dalam mendeteksi orang. Selanjutnya, model YOLO ini diadaptasi ke dalam sistem FogVerse untuk smart-ads billboard. Penelitian ini juga menunjukan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi latency dari sistem dan CPU utilization dari perangkat fog, serta bagaimana mengoptimalkan penggunaan perangkat fog dengan suatu scheduling algorithm.

Public advertisements shown on billboards, jumbotrons, and others are commonly randomized. Hence, some of the messages will not reach the targeted audience. Implementing a real-time smart-ads billboard to display advertisements according to the current situation around the sensor. This can be realized by utilizing Internet of Things (IoT) devices as a solution. Unfortunately, common IoT devices have a low computation capability. To avoid this limitation, the cloud computing paradigm can be a solution. But the latency caused by limited data transfer bandwidth from a local to a cloud device should be considered, especially if the application is delay-sensitive such as the smart-ads billboard. To avoid such things, the fog computing paradigm plays a big role by allowing the system to utilize fog resources before using cloud resources. Developing a smart-ads billboard system with FogVerse as its base application is an advantageous thing to do since FogVerse is designed for data stream processing by using Apache Kafka. Smart-ads billboard system works by detecting the number of people in an area and displaying an advertisement according to it. To do so, a real-time object detection process is essential. Since YOLO is capable to detect objects in real-time, it is sufficient for this type of system. This research approaches the problem in two steps. First, a study is conducted regarding object detection with YOLO, where the YOLO model is fine-tuned with the crowdhuman dataset. It is done to improve the model performance for crowd detection. Next, the YOLO model is used in the FogVerse architecture for smart ads billboards, alongside other factors that may affect system latency and CPU utilization of a fog device. This study also shows how to utilize the fog device optimally using a scheduling algorithm."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dionisius Baskoro Samudra
"Penayangan iklan pada tempat umum cenderung dilakukan secara acak, sehingga pesan yang disampaikan bisa tidak tepat sasaran. Smart-ads billboard dapat menjadi salah satu solusi untuk menampilkan iklan yang sesuai dengan kondisi dan situasi pada suatu area. Smart-ads billboard dapat direalisasi menggunakan sensor secara real-time dengan memanfaatkan internet of things (IoT). Permasalahannya, perangkat IoT bisa saja menghasilkan data yang banyak dan berukuran besar, sedangkan perangkat IoT memiliki kapabilitas komputasi yang sangat terbatas. Penggunaan paradigma cloud computing dapat menjadi salah satu solusi, sebab resource yang terdapat pada cloud berjumlah jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan perangkat IoT. Namun, limit bandwidth jaringan dapat meningkatkan latency pada suatu sistem, sehingga diterapkan paradigma fog computing. Untuk dapat mengimplementasikan fog computing pada sistem smart-ads billboard dengan mudah, pengaplikasian FogVerse sebagai basis dari sistem menjadi salah satu pilihan yang baik, sebab FogVerse dirancang khusus untuk menunjang stream data processing dengan menggunakan Apache Kafka. Sistem smart-ads billboard bekerja dengan mende- teksi jumlah orang pada suatu tempat, kemudian menampilkan iklan sesuai dengan jumlah orang yang ada. Untuk itu, dibutuhkan proses object detection secara real-time menggunakan suatu model machine learning. Penggunaan model machine learning YOLO dapat mendukung hal tersebut, karena YOLO dapat melakukan object detection secara real-time menggunakan deep learning. Penelitian ini menyelesaikan permasalahan smart-ads billboard dalam dua tahap. Pertama, dilakukan fine-tuning untuk implementasi YOLO untuk object atau person detection menggunakan crowdhuman dataset. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan performa model dalam mendeteksi orang. Selanjutnya, model YOLO ini diadaptasi ke dalam sistem FogVerse untuk smart-ads billboard. Penelitian ini juga menunjukan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi latency dari sistem dan CPU utilization dari perangkat fog, serta bagaimana mengoptimalkan penggunaan perangkat fog dengan suatu scheduling algorithm.

Public advertisements shown on billboards, jumbotrons, and others are commonly randomized. Hence, some of the messages will not reach the targeted audience. Implementing a real-time smart-ads billboard to display advertisements according to the current situation around the sensor. This can be realized by utilizing Internet of Things (IoT) devices as a solution. Unfortunately, common IoT devices have a low computation capability. To avoid this limitation, the cloud computing paradigm can be a solution. But the latency caused by limited data transfer bandwidth from a local to a cloud device should be considered, especially if the application is delay-sensitive such as the smart-ads billboard. To avoid such things, the fog computing paradigm plays a big role by allowing the system to utilize fog resources before using cloud resources. Developing a smart-ads billboard system with FogVerse as its base application is an advantageous thing to do since FogVerse is designed for data stream processing by using Apache Kafka. Smart-ads billboard system works by detecting the number of people in an area and displaying an advertisement according to it. To do so, a real-time object detection process is essential. Since YOLO is capable to detect objects in real-time, it is sufficient for this type of system. This research approaches the problem in two steps. First, a study is conducted regarding object detection with YOLO, where the YOLO model is fine-tuned with the crowdhuman dataset. It is done to improve the model performance for crowd detection. Next, the YOLO model is used in the FogVerse architecture for smart ads billboards, alongside other factors that may affect system latency and CPU utilization of a fog device. This study also shows how to utilize the fog device optimally using a scheduling algorithm."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library