Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zakiah Husni Ramadani
"Perubahan-perubahan pada aspek perkembangan di masa remaja berpengaruh pada kemampuan remaja dalam meregulasi diri. Ketidakmampuan remaja dalam meregulasi diri dapat menyebabkan kegagalan akademik. Oleh karena itu, remaja harus memiliki kemampuan dalam meregulasi diri terutama dalam aspek pembelajaran atau yang biasa disebut dengan self regulated learning. Beberapa penelitian menemukan bahwa kemampuan siswa dalam meregulasi diri. Selain itu, keterlibatan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler juga teridikasi mempengaruhi hubungan antara kepribadian Big Five dan Self regulated learning.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlibatan remaja dalam ekstrakurikuler sebagai moderator hubungan antara kepribadian Big Five dengan self regulated learning. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan sampel sebanyak 161 siswa kelas XI SMA.
Hasilnya menunjukan bahwa keterlibatan remaja dalam ekstrakurikuler tidak memoderasi hubungan antara kepribadian Big Five dengan self regulated learning. Sementara itu, hasil juga menunjukan bahwa trait kepribadian Openness, Conscientiouseness, dan Agreeableness berkorelasi positif dengan self regulated learning. Keterlibatan dalam ekstrakurikuler juga berkorelasi dengan self regulated learning.

The changes of development aspect of adolescent affect on they ability of self regulation. The inability on self regulation could be a reason of student rsquo s academic failure. So, students have to have a skill of self regulation especially in learning process called self regulated learning. The researchs found that self regulated learning determined by personality. Student involvement in extracurricular activity also indicated have an effect to student rsquo s ability of self regulated learning.
The aim of this study is to investigate the role of involvement in extracurricular activities as a moderator of relationship between Big Five Personality and self regulated learning. This research is quantitative study with 161 high school student as a samples.
The results show that Agreeableness and Conscientiousness related to self regulated learning. Involvement in extracurricular activities also related to self regulated learning, but not moderate the relationship between Big Five Personlaity and self regulated learning.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46980
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handaru Sandy
"Studi tentang dampak keragaman sosial terhadap perekonomian telah banyak dilakukan dengan data antar negara sejak tahun 1990-an. Sementara itu, jumlah studi dengan data dalam suatu negara relatif sedikit dan mayoritas dilakukan di negara maju. Sejauh ini, studi-studi dalam suatu negara menemukan bahwa keragaman sosial berdampak positif terhadap gaji atau pendapatan. Penelitian ini mencoba melihat dampak keragaman sosial terhadap pendapatan khususnya melalui aspek kepribadian individu dengan menggunakan Indonesia sebagai studi kasus. Analisis mempergunakan teknik regresi cross-sectional dan sibling regression dengan menggunakan data dalam sebuah negara. Hasil estimasi menunjukkan bahwa keragaman etnis dan agama terindikasi berpengaruh negatif terhadap pendapatan melalui faktor kepribadian. Keragaman etnis terindikasi berpengaruh negatif terhadap extraversion dan opennesss. Keragaman agama juga terindikasi berpengaruh negatif terhadap extraversion. Selain itu extraversion, conscientiousness dan openness berhubungan positif dengan pendapatan; sementara neuroticism berhubungan negatif dengan pendapatan.

Research about the impact of social diversity on economic growth have been done using between-countries data since 1990s. Meanwhile, studies using within-countries data are relatively scant and majority are done in developed countries. So far, studies using within-countries data found that social diversity has positive effect on wage or income. This study tries to look at the impact of social diversity on income, especially through individual personality using Indonesia as a case study. The analysis uses cross-sectional regression and sibling regression using within country data. Estimation result shows that ethnic and religion diversity have negative impact on income. Ethnic diversity has negative impact on extraversion and openness. Religion diversity also has negative effect on extraversion. Furthermore extraversion, conscientiousness, and openness have positive effect on income; while neuroticism has negative effect on income. After many robustness check, the impact of social diversity on personality should be interpreted as partially causal."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shaskia Yasmin Susthira
"ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada ada atau tidaknya peranan trait kepribadian dalam preferensi tujuan wisata pada wisatawan. Penelitian ini menggunakan Big Five Model (McCrae & Costa, 1962) untuk melihat trait kepribadian wisatawan yang kemudian dihubungkan dengan preferensi tujuan wisata mereka yang terbagi menjadi tujuan wisata alam dan tujuan wisata budaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain non-eksperimental. Analisis data menggunakan statistika deskriptif, korelasi chi-square, t-test dan logistic regression. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 147 wisatawan yang berada pada usia dewasa muda, yaitu 20-40 tahun (Papalia, 2007) Dari analisis data, disimpulkan bahwa terdapat peranan dari trait kepribadian, terutama pada faktor agreableness. Selain itu juga terdapat hasil penemuan lain yang menunjukan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan preferensi tujuan wisata, peranan usia dalam preferensi tujuan wisata dan skor rata-rata wisatawan yang memilih ke wisata alam lebih tinggi dibanding yang memilih wisata budaya pada faktor agreableness.

ABSTRACT
The focus of this study is to find the role of personality traits in tourist destination preference. This study is using the Big Five Model (McCrae & Costa, 1962) for tourist personality to correlate with tourist destination wich divided into two types, nature tourist destination and culture tourist destination. This study is using quantitative approach with non-experimental design. Descriptive statistics, chisquare, t-test and logiztic regression will be used to analyze the information gathered. The sample of this study involved of 147 young adulthood tourists, between 20-40 years old (Papalia, 2007). The results of this study is there is a role from personality trait in tourist destination preference, especially for agrableness factor. Beside, the result of this study also found there is a correlation between education and tourist destination preference, the role of age in tourist destination preference and there is a different mean score in agreableness factor between tourist who chosed nature destination and culture destination."
2009
S3608
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Asri Hastungkara
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh kepribadian berdasarkan Big Five Theory dan motivasi dalam bermain game online terhadap tingkat adiksi pada gamer MMORPG. Alat ukur Indonesian Online Game Addiction Questionnaire digunakan untuk mengukur tingkat adiksi responden (Jap, Tiatri, Jaya, & Suteja, 2013), sedangkan pengukuran kepribadian dilakukan menggunakan Big Five Inventory (John & Srivastava, 1999) yang telah diadaptasi. Jumlah responden yang digunakan sebanyak 82 orang dengan karakteristik berada pada tahap perkembangan late adolescence dan bermain game online MMORPG selama 6 bulan terakhir.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah tidak adanya pengaruh yang signifikan dari kepribadian maupun motivasi dalam bermain game terhadap adiksi yang dimiliki individu. Walaupun ditemukan korelasi yang signfikan antara adiksi terhadap game online dengan tingkat extraversion individu dan durasi bermain selama seminggu.

This research was conducted to see the effect of personality and gamers’ motivation of playing on MMORPG addiction. Indonesian Online Game Addiction Questionnaire was used to measure online game addiction (Jap, Tiatri, Jaya, & Suteja, 2013), while personality was measured using an adaptation of Big Five Inventory (John & Srivastava, 1999). Total respondents used in this research are 82 people from online games forums and communities. Respondents are late adolescents and plays MMORPG for the past 6 months.
The results from this research show that neither personality nor motivation of playing have any significant effect on MMORPG addiction. Yet there is negative significant correlation between extraversion and their duration of playing in a week with their addiction.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47127
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Wardhi Fachri
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ciri kepribadian Big Five Factor yang terdiri dari lima domain dan faktor demografis yang meliputi usia, masa kerja, tingkat pendidikan serta jenis kelamin dengan tiap dimensi dan total keseluruhan kesiapan untuk berubah. Penelitian dilakukan dengan metode pendekatan kuantitatif dengan tipe penelitian ex post facto (field study) dan metode penelitian within subject design dengan menggunakan instrumen alat ukur berupa kuesioner RFCQ-II dan IPIP-NEO yang diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia. Penelitian ini melibatkan 62 orang responden yang berasal dari suatu perusahaan yang akan menghadapi rencana perubahan struktur perusahaan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa hanya salah satu dimensi dari kesiapan untuk berubah yang dapat diprediksi secara bersama-sama oleh kepribadian Big Five Factor dan faktor demografis. Dimensi tersebut ialah personal valence, dimana personal valence berhubungan dengan faktor demografis masa kerja dan ciri kepribadian neuroticism dari Big Five Factor.

ABSTRACT
The objective of this research is to investigate the relationships between Big Five Factor personality trait that consist of five domains and demographic factors that comprise of age, tenure, education level, and gender with total readiness for change and each dimensions. The research be held with the quantitative method through ex post facto (field study) of research type and within subject design of research method and utilize the instruments both of RFCQ-II and IPIP-NEO which have modified in to Indonesian. The research involved 62 respondents that come from a company, which has taken a change in their structure. The result has shown that only one dimension of readiness for change that could predict simultaneously by both of Big Five Factor personality trait and demographic factor. The dimension is personal valence, which have relationship with tenure and neuroticism of Big Five Factor personality trait."
2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Seta Wicaksana
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tipe kepribadian Generasi Y jika dilihat dari dimensi Big Five Personality. Responden pada penelitian ini adalah 1286 orang yang meliputi karyawan dan mahasiswa Indonesia dengan rentang usia 18-37 tahun (generasi Y). Alat pengumpul data yang digunakan adalah NEO-PI-R Costa & McCrae (1992) yang dikembangkan olleh Humanika Consulting (2004). Nilai koefisien reliabilitas alat ukur NEO-PI-R Costa yang dikembangkan Humanika Consulting adalah sebesar 0,5 sampai 0,6. Analisis data menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa tipe kepribadian Generasi Y berada pada kategori rendah jika dilihat dari extraversion, openness to new exprience, agreeableness dan conscientiousness. Sedangkan jika dilihat dari tipe kepribadian neuroticism berada pada kategori rata-rata"
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Pancasila, 2017
150 MS 8:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Jules R.M.
"Perkembangan asuransi jiwa di Indonesia masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara lain, khususnya di kawasan Asia Tenggara. Hal ini disebabkan beberapa faktor seperti adanya anggapan di kalangan masyarakat Indonesia bahwa jika berpartisipasi dalam agen asuransi jiwa berarti turut menggadaikan jiwa, tidak tahunya konsep berasuransi jiwa pada masyarakat Indonesia, rendahnya pendapatan masyarakat Indonesia dan sebagainya. Konsep menggunakan agen asuransi jiwa dirasakan sangat panting bagi kalangan industri asuransi jiwa, selain itu dalam pemasaran langsung produk asuransi jiwa peranan agen dirasa penting sekali karena masyarakat Indonesia yang belum memiliki semangat berasuransi (Insurance Minded).
Pentingnya peranan agen asuransi jiwa dalam memasarkan produk asuransi jiwa sayangnya masih belum diiringi dengan kualitas agen asuransi jiwa yang memadai khususnya di Indonesia. Kualitas agen asuransi jiwa ini berdampak pada rendahnya unjuk kerja agen asuransi jiwa di Indonesia sehingga menimbulkan angka turn over yang cukup tinggi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi unjuk kerja. Faktor yang mempengaruhi unjuk kerja khususnya pada tenaga penjualan adalah faktor kepribadian dan motivasi
Pada penelitian ini ingin diketahui apakah faktor kepribadian model lima faktor (Big Five) dan motivasi kebutuhan McClelland berperan terhadap unjuk kerja penjualan, khususnya pada unjuk kerja agen asuransi jiwa. Adapun teori yang digunakan di sini yaitu teori kepribadian Model Lima Faktor (Big Five) yang dikemukakan oleh Lewis R. Goldberg dan teori motivasi kebutuhan yang dikemukakan oleh McClelland serta teori unjuk kerja yang dikemukakan oleh Borman dan Motowidlo yang kemudian diaplikasikan pada unjuk kerja agen asuransi jiwa oleh McManus dan Kelly
Sudah banyak penelitian yang mengkaji hubungan antara kepribadian Big Five dengan unjuk kerja maupun motivasi kebutuhan McClelland terhadap unjuk kerja namun dari sekian banyak penelitian tersebut masih ditemukan kesamaan maupun perbedaan. Selain itu, penelitian mengenai hubungan kepribadian Big Five dan motivasi kebutuhan McClelland secara bersamaan terhadap unjuk kerja khususnya unjuk kerja agen asuransi jiwa menurut peneliti belum pemah dilakukan. Hal ini menimbulkan ketertarikan peneliti untuk menggunakan kedua teori yang cukup terkenal ini dan kemudian dikaitkan dengan unjuk kerja agen asuransi jiwa. Dari literatur yang ada dikatakan bahwa hubungan kepribadian dengan motivasi masih jarang sekali dilakukan khususnya dalam disiplin Psikologi Industri dan Organisasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan hanya kepribadian Extraversion saja yang berperan terhadap unjuk kerja agen asuransi jiwa, sedangkan kepribadian Agreeableness, Conscientiousness, Emotional Stability, dan Openness to Experience Intellect tidak berperan terhadap unjuk kerja agen asuransi jiwa. Ketiga kebutuhan McClelland juga ditemukan tidak berperan terhadap unjuk kerja agen asuransi jiwa. Pada penelitian ini juga dikaji mengenai kelima model kepribadian Big Five dan ketiga kebutuhan McClelland terhadap unjuk kerja task dan unjuk kerja contextual agen asuransi jiwa dan hubungan antara kepribadian Big Five dengan ketiga kebutuhan McClelland. Selain itu ditemukan pula korelasi yang signifikan antara kepribadian Extraversion, kepribadian Agreeableness dan kepribadian Openness to Experience I Intellect dengan kebutuhan berprestasi I Need for Achievement, kebutuhan berafiliasi I Need for Affiliation dan kebutuhan berkuasa I Need for Power.
Selain itu dalam penelitian ini juga ditemukan skor kebutuhan berkuasa I Need for Power agen asuransi jiwa pria ternyata lebih tinggi daripada agen asuransi jiwa wanita sedangkan kebutuhan berprestasi I Need for Achievement dan kebutuhan berafiliasi I Need for Power tidak terdapat perbedaan skor antara agen pria dan wanita. Demikian pula halnya dengan agen yang menikah dan belum menikah tidak ditemukan adanya perbedaan skor pada ketiga kebutuhan motivasi McClelland tersebut."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18610
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanti Juliana
"Tesis ini bertujuan untuk meneliti seberapa besar pengaruh variabel trait kepribadian big fivey dimensi nilai budaya senjang kekuasaan dan kolektivisme, serta iklim organisasi terhadap profesionalisme serta bagaimana hubungan antara variabel-variabel tersebut. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan desain konfirmatif (uji hipotesis). Penelitian dilakukan terhadap 158 responden pegawai unit pusat Ditjen Perbendaharaan Departemen Keuangan RI melalui pengumpulan, pengolahan dan analisis data kuesioner dengan metode statitistik analisis jalur dan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan iklim organisasi memiliki dampak terbesar dalam pembentukan sikap profesional pegawai dan menjadi variabel perantara trait kepribadian bigfive, dimensi nilai budaya senjang kekuasaan dan kolektivisme dalam mempengaruhi profesionalisme."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
T37948
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meiske Flowerenta
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat kontribusi atau peran trait kepribadian terhadap academic burnout pada siswa kelas 3 SMA Negeri di Jakarta, khususnya pada Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama masa pandemi Covid-19. Dalam pelaksanaannya, PJJ memiliki dampak yang membuat pembelajaran menjadi kurang efektif, sehingga memengaruhi kondisi mental sosial emosional siswa. Kendala-kendala yang muncul dan beban tugas selama PJJ menyebabkan siswa dapat merasa lelah secara emosional, tidak merasa mampu dalam menyelesaikan tugas, dan menjadi tidak peduli terhadap kegiatan belajarnya. Dengan kata lain siswa mengalami academic burnout. Penelitian ini dilakukan pada 357 siswa kelas 3 SMAN di Jakarta. Academic burnout diukur dengan menggunakan Maslach Burnout Inventory – Student Survey (MBI-SS). Sementara itu kepribadian siswa diukur menggunakan IPIP-BFM-25. Hasil perhitungan Pearson correlation menunjukkan bahwa kelima trait kepribadian (extraversion, agreeableness, conscientiousness, emotional stability, dan intellect) memiliki hubungan yang negatif dan signifikan dengan academic burnout. Hasil analisis lanjutan menunjukkan bahwa kecuali trait extraversion, empat trait kepribadian lainnya memiliki kontribusi yang signifikan terhadap munculnya academic burnout pada siswa

This study aims to see the influence and contribution of personality traits on academic burnout in grade 12 public high school students in Jakarta, especially during the PJJ or Distance Learning period. Throughout its implementation PJJ has made learning less effective, thus affecting the social emotional state of students. Constraints and the workload during PJJ cause students to feel emotionally tired, incapable of completing assignments, and become indifferent towards their academic activities. In other words, students experience academic burnout. The study was conducted on 357 12th graders at SMAN in Jakarta. Academic burnout was measured using the Maslach Burnout Inventory - Student Survey (MBI-SS). Meanwhile, student personality is measured using IPIP-BFM-25. The results of the Pearson correlation calculation show that the five personality traits (extraversion, agreeableness, conscientiousness, emotional stability, and intellect) have a negative and significant relationship with academic burnout. Further analysis show that except for extraversion, four other personality traits have a significant contribution to the emergence of academic burnout in students"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah El Qadriani
"Banyaknya tuntutan akademis mahasiswa dapat memunculkan rasa malas untuk segera memulai mengerjakan maupun menyelesaikannya. Menunda untuk segera mengerjakan tugas akademis disebut dengan prokrastinasi akademis. Dari berbagai faktor penyebab, penelitian ini betujuan untuk mengetahui pengaruh faktor kepribadian Big Fivedan self-efficacy for self-regulated learning SESRL terhadap perilaku prokrastinasi akademis pada mahasiswa Universitas Indonesia. Instrumen yang akan digunakan adalah Academic Procrastination Scale APS oleh McCloskey dan Scielzo 2015 untuk mengukur prokrastinasi akademis, Mini International Personality Item Pool ndash; Five Factor Model Mini-IPIP oleh Donnellan, Oswald, Baird, dan Lucas 2006 untuk mengukur faktor kepribadian Big Five, dan Self-Efficacy for Self-Regulated Learning Scale SESRLC oleh Gredler dan Schwartz 1997 untuk mengukur SESRL. Partisipan penelitian berjumlah 400 mahasiswa Universitas Indonesia 310 perempuan, 90 laki-laki: M= 20.14.
Melalui teknik statistik multiple regression, diketahui bahwa faktor kepribadian conscientiousness, extraversion, opennessto experience dan SESRL berpengaruh signifikan terhadap prokrastinasi akademis R2= 0.339, F 1,400 = 35.178, p< 0.05 . Di sisi lain, faktor kepribadian neuroticism dan agreeableness ditemukan tidak berpengaruh signifikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa individu yang memiliki disiplin diri yang tinggi dan yakin untuk mampu melakukan regulasi diri memiliki kecenderungan yang rendah untuk melakukan prokrastinasi akademis, sedangkan individu yang mudah terdistraksi oleh kegiatan bersosialisasi atau mudah terdistraksi untuk melakukan kegiatan yang baru ditemukan mudah menunda tugas akademisnya. Hasil penelitian memperkuat argumentasi pentingnya mahasiswa untuk beradaptasi dengan kehidupan akademis sesuai dengan kepribadiannya dan yakin akan kemampuannya untuk dapat melakukan regulasi diri dalam proses pembelajaran agar menghindari dari perilaku prokrastinasi akademis.

The number of academic tasks can make students reluctant to immediately start working on and finish the tasks. The phenomenon of postponement of academic task is called academic procrastination. From various factors, this research aims to discover the effect of Big Five personality factors and self efficacy for self regulated learning SESRL on academic procrastination in University of Indonesia rsquo s student. The instruments used are the Academic Procrastination Scale APS by McCloskey and Scielzo 2015 to measure academic procrastination, Mini International Personality Item Pools Five Factor Models Mini IPIP by Donnellan, Oswald, Baird, and Lucas 2006 to measure Big Five personality factors, and Self Efficacy for Self Regulated Learning Scale SESRLC constructed by Gredler and Schwartz 1997 to measure SESRL. The study participants amounted to 400 students 310 women, 90 men M 20.14.
The statistical techniques multiple regression indicated that conscientiousness, extraversion, openness to experience and SESRL have a significant effect on academic procrastination R2 0.339, F 1,400 35.178, p 0.05 . On the other hand, neuroticism and agreeableness found to have no significant effect. Individuals who have high self discipline and are confident to be able to self regulate have a lower tendency to procrastinate their academic tasks, whereas individuals who are easily distracted by socializing or with new activities to perform will easily delay their academic assignment. This study strengthens the importance for students to adapt to academic life in accordance with their personality and to be confident of their ability to self regulate their learning process to avoid academic procrastination.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>