Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Penetapan cadangan strategis perlu dirumuskan mengingat ketersediaan bahan baku kilang minyak mentah untuk keperluan Refinery Unit (RU) di beberapa kilang di Indonesia sering tidak menentu. Oleh karenanya diperlukan fasilitas penyimpanan sumber bahan baku untuk kilang minyak tersebut, agar kilang minyak yang ada di Indonesia dapat berfungsi dengan optimal dan menghasilkan produk keluaran dengan harga yang lebih ekonomis. Untuk itu dilakukan penelitian ini sebagai bahan masukan pemerintah dalam menetapkan besaran, lokasi dan pengembangan infrastruktur yang dapat mendukung penerapan cadangan strategis. Pada penelitian ini dilakukan analisis cost (biaya) yang dikeluarkan dalam mengembangkan cadangan strategis, dan benefit (manfaat) yang terdiri dari direct benefit dan indirect benefit. Analisis secara keseluruhan menggunakan Benefit Cost Rasio(BCR) untuk mengetahui besaran keuntunganlkerugian serta kelayakan pengembangan/cadangan strategis. Berdasarkan hasil analisis dihasilkan bahwa prioritas pengembangan cadangan strategis yang paling siap/layak dikembangkan adalah RU VII Kasim dengan nilai BCR indirect sampai 2.02, selanjutnya RU 3 Plaju, RU 5 Balikpapan, RU 6 Balongan, RU 2 Dumai, dan RU 4 Cilacap.
665 LPL 48 (1) 2014
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhaida Nurtam
Tesis ini mengkaji mengenai analisa biaya manfaat atas program mikrokredit untuk peningkatan cakupan layanan PDAM Kab. Sidoarjo dan PDAM Kota Malang melalui pendekatan persepsi dari masing-masing PDAM. Keberhasilan PDAM Kab. Sidoarjo menambah jumlah pelanggan baru sebesar 3,657 atau 49,23% melalui program mikrokredit selama kurun waktu dua tahun tentu tidak lepas dari persepsi Manajemen mengenai program mikrokredit ini sehingga keputusan-keputusan yang diambil mengarahkan program mikrokredit ini ke arah yang seharusnya. PDAM Kota Malang hanya berhasil menambah jumlah pelanggan baru melalui program mikrokredit ini sebesar 85 pelanggan, atau 1,73% dari total pelanggan baru selama kurun waktu dua tahun. Dari hasil penelitian melalui analisa biaya manfaat ditemukan bahwa persepsi PDAM Kab. Sidoarjo mengenai manfaat yang diterima dengan adanya program mikrokredit lebih besar dari PDAM Kota Malang yang ditunjukkan rasio biaya manfaat 3,53 untuk PDAM Kab. Malang dan 0,23 untuk PDAM Kota Malang. Hasil penelitian mengenai seberapa besar manfaat yang diterima oleh PDAM mengenai peran ESP Project dan BRI sebagai mitra kerja dalam program mikrokredit menunjukkan PDAM Kab. Sidoarjo menunjukkan tingkat kepercayaan yang lebih besar daripada PDAM Kota Malang.
This Thesis analyse regarding Benefit Cost analysis of Microcredit program for increasing coverage Service PDAM Kab. Sidoarjo dan PDAM Kota Malang through perception approach of each PDAM. The success of PDAM Kab. Sidoarjo to increase new customer for amount of 3,657 new customer or 49,23% through Microcredit Program for two year after this program introduced was influenced by the factor of perception of PDAM Management about this program which teaded to the right way. PDAM Kota Malang through microcredit can only add 85 new customer or 1,73% from total of new customer for two years. The result of benefit cost analysis found that perception of PDAM Kab. Sidoarjo regarding the benefit from microcredit higher than PDAM Kota Malang as shown by benefit cost ratio 3,53 for PDAM Kab. Malang dan 0,23 for PDAM Kota Malang. Regarding role of ESP Project and BRI as the main partner in microcredit program, PDAM Kab.Sidoarjo has shown higher level of confidence compare with PDAM Kota Malang.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26273
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Wihono
Distribusi persentase PDRB Kabupaten Sumbawa Barat yang didominasi oleh sektor pertambangan dan penggalian yang menyumbangkan 88 persen dari total PDRB mengharuskan pemerintah daerah memacu perkembangan sektor lainnya. Peningkatan peran sektor lainnya haruslah didukung oleh berbagai jenis infrastruktur salah satunya transportasi udara. Yang dilakukan oleh pemerintah daerah adalah memanfaatkan sarana Bandar Udara Sekongkang, namun sampai dengan tahun 2015 bandar udara tersebut belum beroperasi sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap pengambilalihannya. Evaluasi yang dilakukan meliputi kelayakan bandar udara dari sisi tahapan proses pengambilalihan, finansial dan manfaat dari adanya bandar udara. Pada evaluasi proses pengambilalihan diketahui beberapa kelemahan yaitu tidak dilaksanakannya tahapan kajian/studi kelayakan. Dengan menggunakan analisis cost benefit analysis didapatkan hasil perhitungan B/C kurang dari 1 yang menunjukkan Bandar Udara Sekongakng tidak layak . Pembangunan bandar udara di Poto Tano sebagai opsi alternatif menghasilkan nilai B/C lebih dari 1 yang menunjukkan bahwa pembangunannya layak.
Distribution percentage of GDP West Sumbawa regency dominated by mining and quarrying sector which accounts for 88 percent of total GDP require local government to promote the development of other sectors. Increasing the role of other sectors should be supported by various types of infrastructure one of which is air transportation. Conducted by the local government is to utilize the facilities Sekongkang airport, but until 2015 the airport has not been operated so necessary to evaluate takeover. Evaluation was conducted on the feasibility of an airport on the stage of the takeover process, and benefit financially from the airport. On the evaluation of the takeover note some weakness that is not the implementation of a feasibility study. By using analysis of cost benefit analysis showed the calculation B/C of less than 1 indicates that the Sekongkang airport is not feasible. Construction of airports in Poto Tano as an alternative option has a value of B/C more than 1 which indicates that construction is feasible.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T44777
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Gibran Rachimadhi
ABSTRAK
Pengembangan Kawasan Monas telah direncanakan sesuai dengan Keputusan Presiden no.25 Tahun 1995. Namun pada tahun 1998 pengembangan tersebut menjadi terhenti dikarenakan adanya krisis moneter. Saat ini pengelola Kawasan Monas ingin melanjutkan kembali pengembangan tersebut sesuai dengan masterplan yang ada. Sehingga sebagai bahan pertimbangan dalam melanjutkan pengembangan Kawasan Monas diperlukan suatu penelitian mengenai kelayakan apakah pengembangan ini perlu untuk dilakukan. Penelitian untuk uji kelayakan proyek pengembangan ini dengan menggunakan metode analisis biaya manfaat. Hal tersebut dikarenakan didalam proyek pemerintah lebih mengedepankan manfaat dibandingkan profit yang diterima. Dalam penelitian ini didapatkan nilai manfaat yang tidak terlihat dari pengembangan Kawasan Monas sebesar Rp 42.017.808.000 dan dengan biaya pengembangan sebesar Rp 387.243.999.397 sehingga dengan nilai ini didapatkan hasil analisis biaya manfaat sebesar 1,49 yang mana menandakan bahwa proyek pengembangan ini layak untuk dilakukan
ABSTRACT
Monas Area Development has been planned in accordance with the Presidential Decree No.25 of 1995. However, in 1998 the development came to a standstill due to the financial crisis. Currently the Monas area want to resume the development in accordance with the existing masterplan. So as consideration in the continuing development of Monas area, required a feasibility study on whether this development needs to be done. Research to test the feasibility of this development project using cost benefit analysis. That is because the government project is more utilitarian than the profit earned. In this study, the value of benefits which are not visible from the development area of Monas are Rp 42,017,808,000 and development costs amounted is Rp 387 243 999 397. So based on these values, showed a point from cost benefit analysis is 1.49 which indicates that the development project is feasible to do.
2016
S66884
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Gibran Rachimadhi
Pengembangan Kawasan Monas telah direncanakan sesuai dengan Keputusan Presiden no.25 Tahun 1995. Namun pada tahun 1998 pengembangan tersebut menjadi terhenti dikarenakan adanya krisis moneter. Saat ini pengelola Kawasan Monas ingin melanjutkan kembali pengembangan tersebut sesuai dengan masterplan yang ada. Sehingga sebagai bahan pertimbangan dalam melanjutkan pengembangan Kawasan Monas diperlukan suatu penelitian mengenai kelayakan apakah pengembangan ini perlu untuk dilakukan. Penelitian untuk uji kelayakan proyek pengembangan ini dengan menggunakan metode analisis biaya manfaat. Hal tersebut dikarenakan didalam proyek pemerintah lebih mengedepankan manfaat dibandingkan profit yang diterima. Dalam penelitian ini didapatkan nilai manfaat yang tidak terlihat dari pengembangan Kawasan Monas sebesar Rp 42.017.808.000 dan dengan biaya pengembangan sebesar Rp 387.243.999.397 sehingga dengan nilai ini didapatkan hasil analisis biaya manfaat sebesar 1,49 yang mana menandakan bahwa proyek pengembangan ini layak untuk dilakukan.
Monas Area Development has been planned in accordance with the Presidential Decree No.25 of 1995. However, in 1998 the development came to a standstill due to the financial crisis. Currently the Monas area want to resume the development in accordance with the existing masterplan. So as consideration in the continuing development of Monas area, required a feasibility study on whether this development needs to be done. Research to test the feasibility of this development project using cost benefit analysis. That is because the government project is more utilitarian than the profit earned. In this study, the value of benefits which are not visible from the development area of ??Monas are Rp 42,017,808,000 and development costs amounted is Rp 387 243 999 397. So based on these values, ??showed a point from cost benefit analysis is 1.49 which indicates that the development project is feasible to do.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radite Teguh Handalani
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa kelayakan pembangunan dan pengoperasian instalasi pengolahan air bersih dengan sistem dan teknologi reverse osmosis di Teluk Jakarta. Pembangunan instalasi pengolahan air bersih tersebut dimaksudkan sebagai wujud nyata upaya pemerintah untuk mengatasi masalah defisit air bersih dan memenuhi kebutuhan air bersih penduduk di wilayah Jakarta Utara. Sistem reverse osmosis yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah instalasi pengolahan air laut sebagai bahan baku dan diproses menjadi air bersih dengan kualitas air minum desalinasi. Pendekatan studi dilakukan dengan melakukan proyeksi jumlah penduduk dan kebutuhan air bersih hingga masa 30 tahun ke depan periode 2016 2047. Untuk analisis keinginan membayar dan kemampuan membayar dilakukan dengan pendekatan survei menggunakan metode Contingent Valuation. Analisis kelayakan dilakukan dengan mempertimbangkan aspek pasar aspek teknis aspek kelembagaan aspek lingkungan aspek keuangan dan aspek ekonomi. Perhitungan analisis kelayakan menggunakan metode analisis biaya manfaat dengan berdasarkan nilai Net Present Value NPV Internal Rate of Return IRR Benefit Cost Ratio dan Pay Back Period. Penelitian ini menggunakan beberapa asumsi diantaranya adalah kegiatan operasi selama 30 tahun dengan Opportunity Cost of Capital sebesar 12 dan kapasitas mesin pengolah minimum 100 000 meter kubik per hari. Upaya perhitungan perkiraan pendapatan biaya dan pemenuhan kebutuhan air bersih konsumsi dilakukan berdasarkan hasil survei dengan menggunakan Contingent Valuation Method. Selain analisis kelayakan penelitian ini juga melakukan analisis alternatif kebijakan dan strategi investasi serta analisis dampak (eksternalitas).
This study aims to analyze the feasibility of the construction and operation of water treatment plant with reverse osmosis systems and technology in Jakarta. Bay Construction of water treatment plant is intended as the government 39 s efforts to address the problem of clean water deficit and meet water needs population in North Jakarta. Reverse osmosis system developed in this study is a sea water treatment plants as raw materials and processed into water with the quality of drinking water desalination. Approach to the study done by the projected population and the need for clean water until the next 30 years period 2016 2047 For the analysis of the willingness to pay and ability to pay is done by using the survey with Contingent Valuation Method. CVM Feasibility analysis performed by considering the market aspects technical aspects institutional aspects environmental aspects financial aspects and economic aspects. The calculation of the feasibility analysis using cost benefit analysis on the basis of the value of the Net Present Value NPV Internal Rate of Return IRR Benefit Cost Ratio and Payback Period. This study uses a number of assumptions which are operations for 30 years with interest rate as the Opportunity Cost of Capital of 12 and a minimum processing engine capacity of 100 000 cubic meters per day. Efforts approximate calculation of revenues expenses and clean water supply consumption based on the results of a survey carried out by using the Contingent Valuation Method. In addition to the analysis of the feasibility of this research is also conducted an analysis of the alternatives policies and investment strategies as well as the analysis of the effects (externalities).
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42669
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Purwanda
[ABSTRAK
Peningkatan arus transportasi udara di Bandara Husein Sastranegara menunjukan tren peningkatan sehingga kualitas pelayanan penerbangan cenderung menurun dengan cepat. Usaha mengantisipasi masalah tersebut dengan tiga alternatif pilihan yaitu mengembangkan Bandara Husein Sastranegara, membangun Bandara Baru di Kertajati dan mengembangkan serta membangun keduanya bersamaan. Berdasarkan hasil analisis penelitian dengan mengukur potensi penumpang di Bandar Udara Husein Sastranegara menunjukan bahwa pilihan untuk mengembangkan fasilitas terminal penumpang Bandara Husein Sastranegara merupakan pilihan paling baik ditinjau dari segi finansial. Dengan masa evaluasi selama 20 tahun maka nilai Nett Present Value menunjukan nilai positif. Berdasarkan hasil analisis penelitian dengan mengukur potensi penumpang di Bandar Udara Husein Sastranegara menunjukan bahwa pilihan untuk membangun Bandar Udara Kertajati merupakan pilihan yang paling baik ditinjau dari segi finansial , dengan syarat spesifikasi konstruksi menyerupai Bandara Husein Sastranegara. Dengan masa evaluasi selama 20 tahun maka nilai Nett Present Value menunjukan kecenderungan nilai positif. Berdasarkan hasil analisis penelitian dengan mengukur potensi penumpang di Bandar Udara Husein Sastranegara menunjukan bahwa pilihan untuk tetap mengoperasikan Bandara Husein Sastranegara merupakan pilhan paling tidak tepat ditinjau dari segi finansial yang berakibat Nett Present Value Bandar Udara Kertajati negatif.
ABSTRACT
The increasing demand of air transport in Husein Sastranegara Airport has caused quality reduction of flight services. The problems may be resolved by three option by developing Husein Sastranegara Passenger terminal , building the new airport in Kertajati , and by opt both at the same time. Passenger demand measurement in Husein Sastranegara Airport indicate that developing the passenger terminal is the best option for financial perpective. 20 years of evaluation indicates positive Nett Present Value. Kertajati New Airport is good option if the Husein Sastranegara Airport is closed for commercial flights and the construction has the same specification as the Husein Sastranegara Airport. 20 years of evaluation indicates positive trend of Nett Present Value. Passenger demand measurement in Husein Sastranegara Airport has shown that by opt on both airports at the same time is not a proper option from financial perpective. 20 years of evaluation indicates that Nett Present Value of the Kertajati New Airport is negative.;The increasing demand of air transport in Husein Sastranegara Airport has caused quality reduction of flight services. The problems may be resolved by three option by developing Husein Sastranegara Passenger terminal , building the new airport in Kertajati , and by opt both at the same time. Passenger demand measurement in Husein Sastranegara Airport indicate that developing the passenger terminal is the best option for financial perpective. 20 years of evaluation indicates positive Nett Present Value. Kertajati New Airport is good option if the Husein Sastranegara Airport is closed for commercial flights and the construction has the same specification as the Husein Sastranegara Airport. 20 years of evaluation indicates positive trend of Nett Present Value. Passenger demand measurement in Husein Sastranegara Airport has shown that by opt on both airports at the same time is not a proper option from financial perpective. 20 years of evaluation indicates that Nett Present Value of the Kertajati New Airport is negative., The increasing demand of air transport in Husein Sastranegara Airport has caused quality reduction of flight services. The problems may be resolved by three option by developing Husein Sastranegara Passenger terminal , building the new airport in Kertajati , and by opt both at the same time. Passenger demand measurement in Husein Sastranegara Airport indicate that developing the passenger terminal is the best option for financial perpective. 20 years of evaluation indicates positive Nett Present Value. Kertajati New Airport is good option if the Husein Sastranegara Airport is closed for commercial flights and the construction has the same specification as the Husein Sastranegara Airport. 20 years of evaluation indicates positive trend of Nett Present Value. Passenger demand measurement in Husein Sastranegara Airport has shown that by opt on both airports at the same time is not a proper option from financial perpective. 20 years of evaluation indicates that Nett Present Value of the Kertajati New Airport is negative.]
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43300
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gorby Indra Ashada
Tesis ini merupakan hasil penelitian dan analisis dari proses business coaching yang dilakukan pada UMKM Soedja, yang bergerak di bidang minuman nabati. Tujuan dari tesis ini adalah melakukan analisis biaya-manfaat dalam penentuan saluran penjualan yang baru. Data yang didapat dari hasil business coaching diolah menggunakan analisis segmenting, targeting, dan positioning (STP), Business Model Canvas (BMC), bauran pemasaran, SWOT, porters five forces, dan analisis gap dengan melakukan wawancara serta observasi secara langsung kepada pemilik UMKM. Analisis biaya-manfaat bertujuan agar Soedja dapat mencapai target penjualan dan meningkatkan volume penjualan yang stabil setiap bulanya. Dalam penelitian ini, pembukaan titik jual baru dilakukan dan menggunakan proyeksi penjualan dalam berbagai kondisi (optimis, moderat, atau pesimis) di kombinasikan dengan penambahan reseller untuk mencapai tingkat pendapatan yang diinginkan oleh pemilik UMKM.
This Thesis is the result of the business coaching process based on Magister Management University of Indonesias (MMUI) model carried out on Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) named Soedja, which is engaged in plant-based beverages. The purpose of this thesis is to analyze the cost and benefit of the new business sales channel. The data collected by conducting interviews and observations directly to MSME owner and employees then processed using analysis of segmenting, targeting, and positioning (STP), Business Model Canvas (BMC), marketing mix, SWOT, and Porters five forces, in order to construct the gap to know the urgency of the problem. The purpose of the cost and benefit analysis is so Soedja can achieve the sales target and has stable sales volume every month. In this study, the author using sales projections in various conditions (optimistic, moderate, or pessimistic) to know the possible combination in opening new selling points and combined with the addition of resellers to achieve the desired level of income by MSME owners.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Christanto
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi fenomena pengakuan dan pengukuran basis akrual dengan menggunakan dokumen nota dinas Fungsi Konsuler atas PNBP pelayanan pada Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia berdasarkan kerangka akuntabilitas publik dan cost benefit analysis. Dokumen nota dinas Fungsi Konsuler merupakan dokumen resmi yang berisi rincian penerimaan PNBP pelayanan yang dihasilkan selama rentang periode pengakuan PNBP pelayanan. Pengakuan dan pengukuran dengan menggunakan dokumen tersebut menyebabkan nilai pendapatan-LO yang disajikan dalam Laporan Keuangan menjadi over atau understated karena terdiri dari 5 (lima) frekuensi atau periode pengakuan dan pengukuran, yaitu setiap hari, setiap minggu, setiap dua minggu, setiap bulan, dan setiap tiga bulan. Unit analisis adalah 5 (lima) unit kerja Perwakilan RI. Data diperoleh melalui wawancara dan analisa dokumen. Metode analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenomena pengakuan dan pengukuran PNBP pelayanan berdasarkan nota dinas telah sesuai dengan SAP dikarenakan transaksi yang terjadi telah berdasarkan keterjadian dengan pertimbangan biaya dan manfaat yang terjadi di Perwakilan RI. Selain itu, perlakuan pengakuan dan pengukuran yang dilakukan telah mempertimbangkan biaya dan manfaat berupa komponen berwujud dan tidak berwujud. Komponen biaya berwujud berupa biaya mutasi pegawai dan administrasi bank, sedangkan manfaat berwujud berupa jumlah transaksi yang sedikit, keterjadian jumlah transaksi pelayanan, dan selisih penyajian nilai Pendapatan LO tidak material. Komponen biaya tidak berwujud berupa biaya waktu dan psikologis, sedangkan manfaat tidak berwujud berupa kemudahan penginputan transaksi, fleksibilitas tugas, meminimalisir risiko salah saji, serta jumlah reviu yang sedikit.
This study aims to evaluate the phenomenon of recognition and measurement of accrual basis using Consular Function memorandum document on non-tax services revenue at the Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia based on public accountability framework and cost benefit analysis. The Consular Function memorandum document is an official document that contains details of non-tax revenue generated during the period of non-tax revenue recognition. Recognition and measurement using this document causes the value of revenue-LO presented in the Financial Statements to be over or understated because it consists of 5 five frequencies, namely every day, every week, every two weeks, every month, and every three months. The unit of analysis is five Indonesia Representative mission. Data were obtained through interviews and documentation. The data analysis method uses descriptive qualitative techniques and content analysis. The results showed that the phenomenon of recognition and measurement of revenue services based on official notes was in accordance with SAP because the transactions that occurred were based on events with consideration of the costs and benefits that occurred in the Indonesia Representative mission. In addition, the recognition and measurement treatment carried out has considered the costs and benefits in the form of tangible and intangible components. The tangible cost component is in the form of mutation of employee and bank administration costs, while the tangible benefits are in the form of a small number of transactions, the occurrence of the number of service transactions, and the difference in the presentation of the LO Revenue value is not material. The intangible cost component is in the form of time and psychological costs, while the intangible benefits are in the form of ease of inputting transactions, flexibility of tasks, minimizing the risk of misstatement, and smaller number of reviews.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adityantari Lukisanita Dewi
Tesis ini membahas Dampak Pembangunan Jalan Tol Cipularang Terhadap Pengguna Jalan Tol Serta Perekonomian di Kabupaten Purwakarta. Penelitian ini merupakan Observasional kualitatif dengan menggunakan metode analisis Biaya dan Manfaat serta Kerangka Kerja Logis. Berdasarkan hasil penelitian, Jalan tol Cipularang memberikan dampak positif terhadap pengguna jalan tol, berupa penghematan dilihat dari sisi biaya operasi kendaraan, biaya akibat penurunan waktu tempuh, dan dari turunnya jumlah kecelakaan. Untuk perekonomian Kabupaten Purwakarta berdasarkan hasil evaluasi: dampak positifnya dirasakan oleh sektor industri pengolahan bukan migas, dan dampak negatifnya dirasakan oleh sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, dan serta sektor UKM. Dari hasil penelitian dapat direkomendasikan: untuk mengurangi biaya- biaya bagi pengguna jalan tol, Jasa Marga hendaknya memberikan peningkatan pelayanannya. Sementara untuk mengatasi dampak pembangunan tol Cipularang terhadap perekonomian Purwakarta, pihak Pemda hendaknya melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan dan mempromosikan keunggulan wilayahnya. Serta melakukan kajian lebih lanjut dalam rangka rencana pengajuan proposal permohonan ke Jasa Marga untuk pembukaan interchage (pintu-masuk) baru dari tol Cipularang ke Purwakarta.
This thesis concerns about the evaluation impact of Cikampek-Purwakarta- Padalarang (Cipularang) toll road construction to its users who use Cipularang toll road and the economy in Purwakarta Regency. Research which involved i s Observational Qualitative and it uses Cost and Benefit Analysis Method as well as Logic Framework Matrix. Based on the research result, Cipularang toll road brings benefits in term of cost saving. Such as, vehicle operating cost, travel time cost, and accidents cost. Despite all the drawbacks that may occur from evaluation to the economy in Purwakarta Regency, it gives positive impacts to industrial sector and gives negative impacts to agriculture sector, Services, trade, restaurant and hotel sector, and UKM sector. It is recommended that this construction may reduce all the costs for whosoever uses Cipularang toll road, in this certain case Jasa Marga Ltd is expected to provide more Services. Furthermore, in order to overcome the impact of Cipularang toll road to Purwakarta’s economy, local government is demanded to obtain further observation. This is required to lodge legal proposal to Jasa Marga Ltd for opening new interchange, and also to promote Purwakarta Regency.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26297
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>