Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyu Adi Satriawan
""Dalam perkembangan suatu kota yang padat dan sesak seperti Jakarta, solusi untuk mengatasi keterbatasan lahan dan semakin melambungnya harga tanah yaitu dengan membangun gedung bertingkat banyak dengan ruang bawah tanah yang banyak pula. Gedung bertingkat banyak serta mang bawah tanahnya tidak akan layak dengan semestinya jikalau tidak dibangun dengan cara yang benar. Tata cara pembangunan gedung bertingkat adalah unik, yang tersusun dengan sistematis dalam teknologi metode pelaksanaan konstruksi. Suatu teknologi metode pelaksanaan konstruksi tidak akan terlaksana dengan baikjika tidak dipikirkan dengan baik, matang, dan sistematis. Basement adalah salah satu unsur bangunan gedung bertingkat banyak yang berkembang pesat teknologi metode pelaksanaan konstruksinya. Setelah sekian lama banyak pihak memakai sistem penggalian secara \""Bottom-Up""\ untuk metode pelaksanaan konstruksi basement, sesuai dengan kebutuhan jumlah basement beberapa lantai maka dewasa ini dikembangkanlah suatu metode pelaksanaan konstruksi yang inovatif yaitu \""Top-Down\"" sebagai alternatif dan kunci utama efisiensi lahan untuk pelaksanaan basement sekaligus memberikan dampak positif pada manajemen proyek. Namun dalam banyak hal pula metode \""Bottom-Up\'' justru menjadi pilihan yang sangat menarik, selain teknologi yang dipakai sangat sederhana, dan juga pelaksanaannya sudah sering dilakukan di Indonesia. Hambatan lain jika menggunakan metode \""Top-Down\"" yaitu karena keterbatasan teknologi, sumber daya, serta pengalaman. Oleh karena itu, dari kedua metode pelaksanaan konstruksi basement tersebut dilakukan studi perbandingan, dengan melakukan pendekatan kuantitatif serta kualitatif. Pendekatan ini akan menganalisa proyek basement yang akan diteliti sehingga akan dapat diketahui kondisi-kondisi ideal untuk masing-masing kedua metode pelaksanaan konstruksi basement tersebut.""
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cicilia Budi Saraswati
"ABSTRAK
Metode gravitasi merupakan metode geofisika yang didasarkan pada pengukuran variasi medan gravitasi karena adanya perbedaan rapat massa antar batuan. Oleh sebab itu, metode gravitasi sering digunakan dalam eksplorasi bawah permukaan, salah satunya eksplorasi hidrokarbon. Dalam proses awal, penentuan kedalaman basement dirasa penting supaya dapat dilanjutkan untuk melakukan reka ulang dalam menentukan zona reservoir hidrokarbon. Setelah penentuan basement selesai, dilanjutkan dengan melakukan permodelan inversi 3D supaya didapatkan gambaran detail mengenai struktur bawah permukaan yang mendekati bentuk sebenarnya. Berdasarkan hasil analisis data didapatkan kedalaman basement rata-rata sekitar 5.5 km dengan struktur pembentuknya adalah patahan naik dan arah strukturnya dari Timur Laut ke Barat Daya. Hasil model inversi 3D didapatkan basement yang terdeteksi merupakan batuan beku Andesite dengan nilai densitasnya sekitar 2.5 gr/cm3. Kemudian untuk zona reservoir hidrokarbon diperkirakan terletak di daerah central basin sampai bagian Selatan pulau Timor, dengan komposisi batuan reservoirnya adalah batuan sedimen pasir dengan nilai densitas sekitar 2.2 gr/cm3.

ABSTRACT
The method of gravity is a geophysical method which is based on the measurement of variation of the variative gravitational field due to the difference in mass density between rocks. Therefore, gravity methods are often used in subsurface exploration, one of which is hydrocarbon exploration. In the initial process, the determination of the basement depth is important in order to re establish the process in determining the hydrocarbon reservoir zone. After the basement determination is completed, the next step is to proceed with 3D inversion modeling in order to get a detailed picture of the subsurface structure that approximates the actual shape. Based on the data analysis, the average basement depth is about 5.5 km with its forming structure is the rising fracture and the direction of its structure from Northeast to Southwest. The result of 3D inversion model was found the detected basement is Andesite igneous rock with density value about 2.5 gr cm3. Then for the hydrocarbon reservoir zone is estimated to be located in the central basin area to the Southern part of the island of Timor, with the composition of the reservoir rock is sand sedimentary rock with a density value of about 2.2 gr cm3."
2017
S69719
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zilvan Bey
"Semakin terbatasnya lahan di perkotaan dan terus meningkatnya kebutuhan ruang aktivitas masyarakat telah mendorong pembangunan bangunan gedung ke arah vertical. baik di atas permukaan tanah (gedung tinggi), maupun ke dalam tanah (bismen). Besmen merupakan bangunan berlapis yang dibangun secara vertikal kebawah tanah. Besmen umumnya digunakan untuk aktifitas yang menunjang penggunaaan bangunan seperti untuk fungsi parkir, instalasi alat-alat mekanikal dan banyak digunakan sebagai tempat pertokoan, hiburan, kantor dan lain-lain. Fokus penelitian ini adalah pemodelan tingkat visibilitas dan konsentrasi asap ketika sebuah lantai besmen mengalami kebakaran. Untuk menekan tingkat bahaya akumulasi asap, maka basement tersebut dilengkapi dengan jetfan untuk membantu dalam upaya pengaliran dan ekstraksi asap.

With the lack of space in urban areas and the increasing needs of space for activity, society has encouraged the development of buildings vertically, both above or underground (Basement). Basement is a layered building which built vertically down the ground. It is generally used for activities that support the use of the building for functions such as parking, installation of mechanical equipment and is widely used as a shopping, entertainment, office and others. The focus of this study is to model the level of visibility and smoke concentration when a basement is on fire. The researcher made some options in order to push the danger level of accumulation smoke by using a jetfan system in order to help the flow and the extraction of the smoke."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44484
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Astari
"ABSTRAK
Pesatnya pertumbuhan gedung bertingkat dewasa ini, mengakibatkan jumlah basement bertambah pesat juga. Jumlah lapisan pada basement yang semakin hari semakin dalam atau lapisannya semakin banyak membuat penelitian mengenai persebaran asap pada ruang basement menjadi penting. Penelitian ini mempelajari dinamika asap kebakaran dengan menggunakan model skala laboratorium dan model numerik untuk memprediksi pergerakan asap kebakaran bsimen 3 lapis. Uji kebakaran dilakukan pada model basement 3 lapis dari gedung simulasi Pusdiklatkar DKI Jakarta dengan skala 1:8, dan ldquo;eksperimen numerik rdquo; juga dilakukan dengan menggunakan Fire Dynamic Simulator versi 6 dengan skala 1:8. Variasi ACH dengan memvariasikan fan suplai dan fan ekshaust. Yang diukur adalah densitas optik. Penelitian ini dapat menunjukkan adanya keserupaan trend hasil antara model numerik dan eksperimental. Sistem ventilasi dan bukaan yang berfungsi terbukti lebih efektif dalam menyediakan kondisi penurunan kepekatan asap yang mempengaruhi jarak pandang aman

ABSTRACT
The rapid growth of high rise buildings nowdays, made an impact on the need of basements. A study about smoke spreads inside a basement becomes more important, looking at the numbers of layers in basments that are increasing. This reaserch is conducted to make a furthur study about smoke spread inside a basement. Using a laboratory scale model and numerical model to predict the movement of the smoke in a 3 layered basement. Fire tests is conducted on a 3 layered basement model of Pusdiklatkar DKI Jakarta rsquo s building with a scale of 1 8, and numerical experiments is also carried out by using Fire Dynamic Simulator version 6 with a scale of 1 8. The variation is based on ACH by deactivating and activating the suply and exhaust fan. The opacity is the main indicator for the messurment. This research can indicate that there is a similarity of the trend of the results between the numerical model and experimental. The ventilation system and a functioning openings proved to be more effective to control the smoke spread and visibility."
2017
S67789
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardelia Narulita Sari
"Analisis cekungan sedimen merupakan tahapan pertama yang berpengaruh terhadap keberhasilan suatu eksplorasi hidrokarbon. Cekungan sedimen pada penelitian adalah Cekungan Kendeng yang merupakan salah satu deposenter utama di Cekungan Jawa Timur. Potensi migas di Cekungan Kendeng juga masih menjadi pertanyaan, apakah memiliki hubungan dengan Cekungan Rembang yang telah terbukti sebagai penghasil migas di bagian utara ataukah migas berasal dari Cekungan Kendeng, hal tersebut terjadi akibat kondisi basement yang sangat dalam sehingga pola struktur yang berkembang pada basement belum dapat dipastikan karena sedimen yang tebal ditambah lagi penampang seismik yang dimiliki kurang baik. Metode Gravitasi yang dibantu data geologi serta penampang seismik yang terbatas, digunakan untuk membuat pemodelan bawah permukaan yang memuat informasi mengenai kedalaman basement, batas horizon formasi dan struktur geologi di lokasi penelitian. Berdasarkan hasil analisa data (Complete Bouguer Anomaly, Analisis Spektrum, First Horizontal Derivative, Second Vertical Derivative, dan Forward modelling), kedalaman basement pada Zona Kendeng lokasi penelitian berkisar 4 km – 5 km pada bagian tengah dan 6 km – 7,5 km pada Cekungan Kendeng bagian timur dan barat lokasi penelitian. Sedangkan kedalaman basement Zona Rembang lebih dangkal dibandingkan Zona Kendeng yaitu berkisar 2,5 km – 5 km. Berdasarkan kurva FHD-SVD serta data geologi, terdapat sesar-sesar naik arah barat-timur yang muncul di permukaan dan keberadaan sesar-sesar normal penyebab keterbentukan Cekungan Kendeng pada bagian basement dan Formasi Ngimbang. Oleh karena itu, metode gravitasi cukup efektif untuk mengidentifikasi basement serta posisi dari struktur geologi dalam pemodelan bawah permukaan

.Sedimentary basin analysis is the first step that influences the success of hydrocarbon exploration. The sedimentary basin in this study is Kendeng Basin which is one of the main depocenters in the East Java Basin. The oil and gas potential in Kendeng Basin also still has questions, whether it originates from Rembang Basin which has been proven as an oil and gas producer in the north, or comes from Kendeng Basin, this occurs because the basement conditions are very deep so the structural pattern that develops the basement cannot be ascertained because thick sediments and The seismic cross-section does not show good horizon boundaries. The Gravity Method, assisted by geological data and limited seismic cross-sections, is used to create subsurface modeling that contains information about basement depth, horizon boundaries of a formation, and geological structure at the study site. Based on the results of data analysis (Complete Bouguer Anomaly, Spectrum Analysis, First Horizontal Derivative, Second Vertical Derivative, and Forward Modeling), the basement depth in Kendeng Zone ranges from 4 km – 5 km in the middle section and 6 km – 7.5 km in Kendeng Basin east and west of the study site, and the basement depth of the Rembang Zone is shallower than Kendeng Zone, which is around 2.5 km – 5 km. Based on the FHD-SVD curve and geological data, there are reverse fault in a west-east direction that appear on the surface, and there are normal faults that cause the formation of Kendeng Basin in the basement and Ngimbang Formations. Therefore, the gravity method is quite effective in identifying the basement and the position of geological structures in subsurface modeling."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Damayanti
"

Perubahan yang terjadi pada endometrium akibat penggunaan kontrasepsi yang mengandung progestin hingga kini masih belum dieksplorasi lebih jauh, sehingga mekanisme perdarahan abnormal yang dialami para pemakainya masih belum jelas diketahui mekanismenya. Untuk itu telah dilakukan penelitian yang melihat ekspresi (intensitas pulasan dan kontinuitas) kolagen IV membran basal epitel permukaan endometrium pengguna Norplant® secara imunohistokimia. Tujuh belas jaringan endometrium pengguna Norplante hasil biopsi didapatkan dari Klinik Raden Saleh Jakarta, sedangkan 12 endometrium normal didapatkan dari Monash Medical Centre, Victoria, Australia. Penelitian difokuskan pada 3 kelompok subjek, yaitu kelompok normal, kelompok Light Bleeders dan kelompok Heavy Bleeders. Dikemukakan hipotesis bahwa terdapat perbedaan ekspresi kolagen IV membran basal epitel permukaan antara endometrium normal dengan pengguna Norplanto. Analisis statistik dengan uji Chi Kuadrat dan uji korelasi Spearman dilakukan untuk menentukan ada atau tidaknya perbedaan ekspresi kolagen IV dan hubungan di antara kelompok-kelompok tersebut di atas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolagen IV membran basal epitel permukaan diekspresikan sepanjang siklus menstruasi endometrium normal. Intensitas pulasan kuat di sepanjang fase proliferasi awal hingga fase sekresi pertengahan dan menurun pada fase sekresi akhir dengan kontinuitas dipertahankan di sepanjang waktu tersebut. Tidak terdapat perbedaan intensitas pulasan kolagen IV antara endometrium normal dengan pengguna Norplant®, tetapi endometrium pengguna Norplant® tampak mengalami diskontinuitas (p=0,011) dengan kecenderungan diskontinuitas terjadi pada kelompok Norplant® yang mengalami perdarahan ringan (Light Bleeders) (p=0,059). Tidak terdapat hubungan antara lama pemakaian Norplant® dengan intensitas pulasan dan kontinuitas membran basal epitel permukaan endometrium.


The Expression of Collagen IV Of the Surface Epithelium Basement Membrane among Norplant® Users

The changes of endometrium morphology among progestin only contraception users have not been explored so far so that the mechanism responsible for progestogen-induced breakthrough bleeding remain unexplained. The aim of this study was to examine the expression of collagen IV as one of basement membrane components by im m unohistoche m istry In section of endometrium from women receiving the subdermal levonorgestrel implant (Norplant@) and normally cycling women. Twelve Control biopsies were obtained from normal subjects from Melbourne, Australia, and Norplant® biopsies were obtained from 17 women from Klinik Raden Saleh, Jakarta. It was hypothesized that in Norplant users, changes in basement membrane collagen IV expression were present.

Biopsies of Norplant® users showed that collagen IV immnostaining intensity were at least as intense as that found in the mid-late secretory phase of the normal cycle, but it exhibited discontinuity (p=0,011)_ The light bleeders though tends to exhibit discontinuity compared to the heavy bleeders (p=8,059). There was no correlation between the length of Norplant® exposure to the expression of collagen IV of basement membrane.

"
2001
T1406
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Faisal Adli
"Kadar kualitas udara yang ada pada suatu daerah menjadikan tolak ukur keamanan dan kebersihan daerah tersebut. Begitu juga dengan area tertutup seperti parkiran bawah tanah (basement). Persentase kadar gas yang terperangkap di parkiran basement jauh lebih tinggi dibandingkan tempat tertutup lainnya. Hal ini dikarenakan pada area tersebut terdapat aktivitas keluar masuk kendaraan sehingga potensi terperangkapnya gas karbon monoksida (CO) yang berasal dari kendaraan sangat tinggi. Berdasarkan kondisi tersebut diperlukan untuk dibuat sistem monitoring kadar gas CO di area parkir. Pada penelitian ini, dibuat rancang bangun alat deteksi kadar gas CO berbasis Internet of Things (IoT). Sensor gas yang dipakai adalah MQ-7 yang digabungkan dengan mikrokontroler Arduino Uno. Untuk jalur pengiriman data secara real-time digunakan WiFi modul ESP8266. Data yang telah diambil oleh sensor akan disimpan dalam ThingSpeak cloud melalui ESP8266. Berdasarkan hasil monitoring didapatkan nilaikadar gas CO parkiran basement mall di Jakarta Utara memiliki nilai rata-rata yang tertinggi, yaitu dengan nilai rata-rata 16,22 ppm dan mall di Jakarta Timur memiliki nilai rata-rata terendah di antara wilayah-wilayah lain di Jakarta, yaitu 15,03 ppm.

Air quality levels that exist in an area make a measure of the safety and cleanliness of the area, likewise with closed areas such as basement parking. The percentage of gas trapped in the basement parking lot is much higher than in other enclosed places. It is because, in that area, there is an activity in and out of the vehicle so that the potential for trapping carbon monoxide (CO) gas coming from the vehicle is very high. Under these conditions, it is necessary to set up a CO gas content monitoring system in the parking area. In this research, an Internet of Things (IoT)-based CO gas detection tool was designed. The gas sensor used is the MQ-7, that combined with the Arduino Uno microcontroller. The WiFi module ESP8266 used for the data transmission path in realtime. The researcher used ThingSpeak cloud via ESP8266 to store the data that has been taken by the sensor. Based on the monitoring results, the CO gas basement mall basement level in North Jakarta has the highest average value, with an average value of 16.22 ppm and the mall in East Jakarta has the lowest average cost among other regions in Jakarta, which is 15.03 ppm"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhi
"Pada umumnya didalam melakukan analisa dinamik terhadap bangunan tinggi yang mempunyai basement, struktur basement diasumsikan sebagai satu kesatuan dengan tanah. Dengan asumsi ini maka analisa perencanaan struktur bangunan dengan basement tersebut dapat dilakukan dengan menganggap struktur terjepit pada permukaan tanah, dan analisa dinamik hanya dilakukan terhadap struktur yang berada diatas permukaan tanah saja kemudian respons struktur atas tersebut akan dikerjakan pada struktur basement. Namun pada kondisi dimana basement berada dalam tanah lunak maka asumsi ini akan memberikan hasil respons dinamik struktur yang kurang tepat (under atau over estimate terhadap respons struktur yang sebenarnya).
Dalam skripsi ini akan dianalisa besar pengaruh tanah terhadap respons dinamik struktur. Analisa ini akan dilakukan terhadap 3 buah model struktur yaitu 1 model riil (struktur yang menggunakan spring konstan) sebagai pembanding dan 2 model perencanaan (penjepitan dilakukan pada permukaan tanah dan pada dasar basement tanpa menggunakan spring konstan). Untuk mengetahui besar pengaruh jenis tanah terhadap model struktur rencana maka model riil dibuat dalam kondisi tanah keras dan tanah lunak.
Perhitungan respons dinamik struktur terhadap beban dinamik dilakukan dengan menggunakan program SAP-90 dan dianalisa dengan time history analysis (analisa riwayat waktu) akibat percepatan gempa El Centro (18 Mei 1940) dengan durasi 50 detik. Kemudian hasil respons model struktur dibandingkan dengan respons model riil.
Analisa yang dilakukan dibatasi terhadap : (1) respons kinematik, yaitu respons lendutan (displacement) dan dan respons percepatan (acceleration); dan (2) respons mekanik struktur, yaitu geser dasar (base shear) dan momen guling dasar (base moment)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Triyono
"Parkir basement menimbulkan emisi kendaraan bermotor yang akan mengganggu kesehatan manusia yang terlibat langsung dalam ruang parkir basement. Penelitian ini bertujuan membuat model pengendalian ruang parkir basement ramah lingkungan, dengan mengkombinasikan aspek teknis dengan memasukkan peran perilaku manusia.
Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental dengan metode mix methods (kuantitatif dan kualitatif). Pengumpulan data dengan pengukuran konsentrasi pencemar, pemeriksaan kesehatan, pengisian kuesioner perilaku ramah lingkungan, dan pembuatan model pengendalian ruang parkir basement ramah lingkungan. Analisis data dengan deskriptif dan structural equation modelling (SEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Berdasarkan hasil analisis konsentrasi pencemar di udara ruang parkir basement didapatkan semua parameter memenuhi syarat sesuai Nilai Ambang Batas dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan syarat dalam Peraturan Menteri Kesehatan, kecuali parameter debu total yang melebihi konsentrasi maksimal dalam Peraturan Menteri Kesehatan; 2)
Berdasarkan hasil analisis kondisi kesehatan petugas di parkir basement dengan parameter Sick Building Syndrome didapatkan 30% mengeluh dan 70% normal; Fungsi Paru didapatkan 17% ada gangguan dan 83% normal; dan CO darah didapatkan 46 % ada gangguan dan 54% normal. 3) Berdasarkan faktor penentu perilaku ramah lingkungan didapatkan bahwa perilaku ramah lingkungan ditentukan oleh adanya intensi untuk berperilaku, sedangkan intensi dipengaruhi oleh norma subyektif, sikap, dan persepsi.4).
Berdasarkan hasil uji model struktural penelitian, penulis membuat model pengendalian ruang parkir basement ramah lingkungan yang terdiri atas 3 jalur untuk menjadi perilaku ramah lingkungan, yaitu a. Norma subyektif mempengaruhi intensi dan intensi mempengaruhi perilaku; b.Sikap mempengaruhi intensi dan intensi mempengaruhi perilaku; c.Persepsi mempengaruhi sikap, sikap mempengaruhi intensi dan intensi mempengaruhi perilaku. Berdasarkan 3 jalur tersebut yang paling signifikan adalah peran norma subyektif yang menjadi pengungkit untuk mempengaruhi intensi dan selanjutnya menjadikan perilaku ramah lingkungan.

Basement parking cause emissions motor vehicle which could affect human health that are directly involved in the parking area.The research is aimed at creating a model control basement parking space environment-friendly, by combining technical aspects to include the role human behavior.
This research used a quasi-experimental mehod with a method mixed methods (quantitative and qualitative research). Data collection with measurements concentration pollutants, medical check-up, filling questionnaire on environment-friendly; and making model control basement parking space environment-friendly. Data Analysis with descriptive and structural equation modeling (SEM).
Results of the study showed that: 1) Based on the result analysis of pollutants concentration in the air space basement parking is obtained all parameters to fulfill the requirement to The threshold in the regulation of the Minister of Manpower and Transmigration and Conditions in the regulation of the Minister of Health, except the dust total that exceeded maximum concentration in the regulation of the Minister of Health Care; 2).
Based on the result analysis of health officials in parking area also Trigger the Syndrome are with the parameter obtained by 30% complain and 70 percent normal lung function; there is trouble gained 17 percent and 83 percent normal; and CO blood provided by 46 percent are female and 54 percent normal. 3) Based on the determining factor on environment-friendly found that the behavior is determined by the attention to behave, while attention is influenced by norma subjective, attitude, and the perception. 4).
Based on the structural model research, I make a model control basement parking space environment-friendly consists of 3 routes to be on environment-friendly, namely a. Norma subjective affected attention and attention influence on ; b. The attitude affected attention and attention influence on; c. Perception influence the, the attitude affected attention and attention influence behavior. Based on 3 path is that the most powerful its significance is the role norms subjective to levers to influence attention and made on environment- friendly.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Badaruddin
"Proyek pembangunan world trade center 3 (WTC 3) menggunakan pondasi pile raft lengkap dengan 5 lantai basement dan retaining structure yang mengelilinginya berupa secant pile dia. 800 mm untuk menopang 44 lantai bangunan tower serta 4 lantai podium, desain pondasi pile raft tersebut belum meperhitungkan keberadaan retaining structure serta kekakuan dari konstruksi basement. Sejatinya pondasi pile raft, retaining structure & element struktur basement terintegrasi dan bekerja secara bersama-sama dalam meneruskan beban struktur atas ke masa tanah dibawah pondasi.
Pada penelitian ini telah dilakukan pengujian melalui analisa numerik dengan menggunakan software GTS Midas terhadap sejumlah model dan ditemukan bahwa keberadaan retaining structure dan elemen struktur basement dapat mengurangi settlement (maksimum settlement serta differential settlement) dan internal force (bending moment & shear force) yang terjadi pada pondasi pile raft melalui mekanisme pengekangan ujung raft dan masa tanah dibawah raft serta transfer beban vertikal dari raft ke retaining structure sehingga sebagin beban vertikal dipikul oleh retaining structure. Efek pengekangan dan mekanisme transfer beban retaining structure dapat bekerja efektif pada rasio Dw/Dt < 1.3 serta pada sistem pondasi partially pile raft.

The construction of world trade center 3 (WTC 3) project are using pile raft as a foudation to support 44 floors of tower building and 4 floors of podium building. This foundation is integrated with five floors of basement and retaining structure. The type of retaining structure used is secant pile with 800 mm diameter in which the position of retaining structure lies on the circumferences of the basement. The original design of the pile raft foundation are not consider the existence of retaining structure and the structural element stiffness of basement likes column, beam etc. In fact that pile raft, basement element structure and retaining structure are integrated and working together in transfer load from upper structucture to soil.
In this reasearch it was examine a number of model with numerical analysis using GTS midas software and it was known that the interaction of retaining structure and basement element structure can reduce settlement (Maximum settlement and differential settlement) and internal force (bending moment & shear force) on pile raft foundation by two mechanism. The first mechanism is the retaining structure and basement element structure can restraining the end of raft and the second mechanis is vertical load transfer from raft to retaining structure. Both of the mechanisms are effective for rasio Dw/Dt less than 1.3 and for partially pile raft.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43759
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>