Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bandung: FMIPA ITB, 2001
616DIRT001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Isman Apriandi Rayendra
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49187
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mujiati
"Karbondioksida dan metana merupakan dua gas yang sangat mempengaruh proses pemanasan global akibat efek rumah kaca. Salah satu usaha untuk menguranginya adalah dengan mereformasikan CO2 dengan CH4 agar diperoleh gas sintesis (CO+H2) yang berguna untuk keperluan industri.
Reaksi reformasi CO;/CH., ini banyak menggunakan bermacam katalis untuk mempercepat reaksi di antaranya katalis Ni/A1203 yang secara komersil banyak dipakai untuk reaksi reformasi kukus. Tetapi kendala yang muncul adalah timbulnya deposit karbon yang mengakibatkan katalis terdeaktivasi. Untuk mengatasinya yaitu dengan menambahkan oksida logam basa (Na20, K;O, MgO atau CaO) pada saat preparasi katalis Ni/ A1201.
Katalis 10 wt% Ni/Al203 dengan variasi penambahan 1-10% CaO dibuat dengan metode impregnasi basah dan dikarakterisasi luas pennukaannya dengan metode BET. Ternyata luas permukaan katalis berkurang dengan penarnbahan 1-5% Ca0 lalu mengalami kejenuhan sehingga luas permukaan bertambah pada % CaO yang lebih besar.
Katalis dengan tambahan CaO relatif lebih stabil daripada katalis tanpa CaO karena menurumlya kemungkinan terjadi deposit karbon_ Tetapi kemampuan CaO mengurangi deposit karbon ini (dengan cara menurunkan kemampuan chemisolpsi pusat aktif Ni terhadap CO) ada batasnya, yaitu pada 3% CaO_ Karena penambahan selanjutnya memungkinkan reaksi terarah ke pembentukan karbon melalui reaksi reduksi CO. Sehingga reaksi yang terjadi untuk katalis (1-3% CaO) adalah CH4 + CO2 <=> 2CO +2I-I2 CO2 + H2 <=> C0 + H20 Dan reaksi untuk katalis 5-10% CaO adalah CH4+CO2 <=> 2CO +2H2 CO + H2 <=> C + H20"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49186
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwadji
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013
499.222 SUW n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Safa Vindya Aurellia
"Benzimidazol merupakan bisiklik yang terdiri dari benzena yang terikat dengan cincin imidazol yang memiliki berbagai aktivitas farmakologis seperti anti-inflamasi. Namun, senyawa ini belum digunakan sebagai obat karena potensinya yang belum optimal. Substitusi basa Mannich seperti dietilamin dapat meningkatkan aktivitas anti-inflamasi suatu senyawa. Penelitian ini bertujuan untuk sintesis dan karakterisasi senyawa benzimidazol fenolik yang tersubtitusi dietilamin, yaitu 4-(benzimidazol-2-il)-2,6- bis[(dietilamino)metil]fenol. Sintesis dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama merupakan pembentukan cincin benzimidazol dari 4-hidroksibenzaldehida dengan reaksi siklokondensasi. Tahap kedua merupakan substitusi dietilamin pada senyawa hasil sintesis tahap 1 melalui reaksi aminoalkilasi atau disebut juga reaksi Mannich. Hasil sintesis diuji kemurniannya menggunakan uji KLT dan identifikasi jarak lebur. Senyawa hasil sintesis tahap 1 yang berbentuk serbuk halus berwarna cokelat terang kekuningan memiliki titik lebur pada rentang 254–256°C dengan nilai Rf 0,21 pada fase gerak etil asetat–kloroform (3:7) dengan fase diam KLT Silika Gel GF254. Sedangkan senyawa hasil sintesis tahap 2 yang berbentuk granul berwarna cokelat tua memiliki titik lebur pada rentang 48–50°C dengan nilai Rf 0,50 pada fase gerak etil asetat–etanol (2:3) dengan fase diam KLT Silika Gel GF254. Senyawa murni dikarakterisasi menggunakan spektrofotometri FTIR dan 1H-NMR. Berdasarkan hasil karakterisasi, senyawa hasil sintesis tahap 1 adalah senyawa 4-(benzimidazol-2-il)fenol dengan rendemen sebesar 76,05%. Sedangkan, senyawa hasil sintesis tahap 2 adalah senyawa 4-(benzimidazol-2-il)-2,6-bis[(dietilamino)metil]fenol dengan rendemen sebesar 41,35%.

Benzimidazole is a bicyclic consisting of benzene which bonded to an imidazole ring that has various pharmacological activities, such as anti-inflammatory. However, this compound has not been used as a drug because the potency is not yet optimal. Mannich bases substitution such as diethylamine can increase the anti-inflammatory activity of a compound. This research is aimed to synthesize and characterize a diethylamine substituted phenolic benzimidazole compound, namely 4-(benzimidazole-2-yl)-2,6- bis[(diethylamino)methyl]phenol. The synthesis was carried out in two steps. The first step is the formation of a benzimidazole ring from 4-hydroxybenzaldehyde by a cyclocondensation reaction. The second step is the substitution of diethylamine to the compound that synthesized in step one through an aminoalkylation reaction or also known as the Mannich reaction. The results of the synthesis were tested for purity using TLC test and identification of melting point. The compound synthesized in step 1 in the form of a light yellowish brown powder has a melting point in the range of 254– 256°C with an Rf value of 0.21 in the mobile phase ethyl acetate–chloroform (3:7) with the stationary phase of TLC Silica Gel GF254. While the compound synthesized in step 2 in the form of dark brown granules has a melting point in the range of 48–50°C with an Rf value of 0.50 in the mobile phase ethyl acetate–ethanol (2:3) with the stationary phase of TLC Silica Gel GF254. Pure compounds were characterized using FTIR and 1H-NMR spectrometry. Based on the results of the characterization, the compound synthesized in step 1 is 4-(benzimidazole-2-yl)phenol with a yield value of 76.05%. Meanwhile, the compound that was synthesized in step 2 is 4‐(benzimidazole‐2‐yl)- 2,6‐bis[(diethylamino)methyl]phenol with a yield value of 41.35%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi dua teks. Teks pertama berjudul Wasitabasa (h.2-28), berbentuk gancaran (prosa), membahas arti dan watak aksara Jawa, srawa, pratelan kerata basa, dan lain-lainnya. Pada kolofon naskah ini disebutkan bahwa teks merupakan karangan Prabu Widayaka dari negeri Purwacarita.
Teks kedua berjudul Darmasunya (h.29-53), membahas piwulang kasampurnan, cara dan sarana mencapai kesempurnaan dan beberapa nasehat lainnya. Teks ini disusun oleh Yasadipura II atas prakarsa PB V (ketika masih putra mahkota), di Surakarta. Teks berbentuk tembang macapat, terdiri dari 8 pupuh. Penyalinan teks ini dilakukan pada tanggal 9 Siyam, Je 1742 (23 Desember 1814). Naskah ini dibeli Pigeaud pada tanggal 9 Maret 1933 dari R. Mangunprawira, di Surakarta, dan sudah dibuat ringkasannya oleh Mandrasastra pada bulan Agustus 1933, namun ringkasan tersebut saat ini telah hilang dari koleksi FSUI.
Daftar pupuh : 1. (dg,27) Hyang sira murweng kawi, nulus kadya samudra gumawang; 2. (asm, 25) wonten kang winarna malih, pangandikaning pandhita; 3. (kin, 25) wonten ta wukir aluhur, gengira anganglang bumi; 4. (sin, 28) molah urubing bawana, dadekken sakali-kali; 5. (dg, 42) myang kang ngangsung lelara sakali, saking bayu mula sangkanira; 6. (sin, 26) ana pepetenging manah, sarira minangka wukir; 7. (puc, 37) nahan ingkang, sinedya ing siyang dalu; 8. (dg, 20) ingkang agal iku pan bumi, ingkang alit saking bumi ika. "
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.160-NR 236
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Medis Barjana
"ABSTRAK
Rosin diperoleh setelah terpentin dan air dihilangkan dari oleoresin. Rosin Indonesia yang umumnya berasal dari spesies Pinus merkusii mempunyai bilangan asam, bilangan penyabunan yang berbeda dari rosin pada umumnya. Hal ini diduga disebabkan oleh adanya kandungan asam merkusat yang merupakan asam dikarboksilat pada rosin tersebut.
Telah dicoba untuk menurunkan kandungan asam merkusat dengan menambahkan suatu basa lemah Basa lemah yang dipakai adalah anilin, difenilamin dan natrium bikarbonat. Dari penambahan basa ini diharapkan terjadinya penurunan kandungan asam merkusat tanpa menurunnya kualitas warna. Padatan rosin yang diperoleh kembali setelah proses ekstraksi dianalisis. Analisis rosin ini mencakup penentuan wama, titik lunak, bilangan asam, bilangan penyabunan serta komposisi asam resinnya.
Untuk penentuan komposisi asam resin hanya dilakukan pada konsentrasi penambahan basa 0,001 M, 0,003 M dan 0,005 M dengan menggunakan alat kromatografi gas. Untuk analisis kualitatif berdasarkan waktu retensi relatif serta data kromatogram dari literatur, sedangkan analisis kuantitatif menggunakan metode normalisasi internal.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kandungan asam merkusat menurun dengan persentase berkisar 1 sampai 25,5 %. Hasil analisis lain yaitu bilangan asam dan bilangan penyabunan juga mengalami penurunan berkisar 12 sampai 27 angka dari kondisi awal untuk bilangan asam sedangkan untuk bilangan penyabunan 3 sampai 18 angka. Penurunan ini masih sesuai dengan standar rosin yang berlaku di Indonesia. Hasil analisis warna menunjukkan penurunan kualitas begitu pula dengan titik lunak mengalami perubahan sekitar 4 sampai 10° C."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Suliyanto Sulaeman
"Ampisilina dan amoksisilina adalah antibiotika semi
sintetik, yang mempunyai gugus cx-anlino benzil dan inti (3-laktani tiazolidina, dapat rusak oleh adanya air, suasana asam, basa, enzim penisilinase, oksidator dan dipercepat oleh adanya logam berat atau panas.-Pengaruh panas selama proses pembuatan, pengarigkutan dan penyimpanan tidak dapat dihindarkan.
Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh suhu
terhadap perubahan kadar ampisilina dan ainoksisilina, dengan cara memanaskannyapada suhu 40 00 , 6000 , 8000 dan 1050C. Hasil peinanasan tersebut diperiksa kadarnya dengan cara spektro±'otometri memakai pereaksi tembaga(II) suifat pH 5,2 dan imidazole-raksa(II) kiorida pH 9,0. Ampisilina dan amoksisilina dapat memberikan resapan dengan terbentuknya asam penisilenat sebagai kromofor.
Pada pemeriksaan kadar secara spektrofotometri mema
kai pereaksi tembaga(II) sulfat pH 5 1 2 , ternyata ampisilina tidak memenuhi persyaratan yang nyata, akibat pemanasan 4000 selama 2 bu.lan, 6000 selama I bulan, 8000 selama 2 jam dan 10500 selania 10 menit, sedangkan amoksisilina sudah tidak memenuhi persyaratan yang nyata, akibat pemanasan 400C selama I bulan, 60°C selama 8 han, 80°C selama 2 jam dan 1 05°C selama 20 menit. Bila memakai pereaksi imidazole-raksa(II) klorid.a pH 9,0 , ternyata amok: sii1ina tidak memenuhi persyaratan yang nyata, akibat pemanasan 6000 selama 16 han, 80°C selama 2 jam dan 105°C selama 20 menit."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hogantoro Hutomo
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S30704
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>