Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Discussing on bureaucracy reform is the same thing that making effort how to realize restructuring and reposition of the existing system and the behavior of government bureaucracy in order to create goog governance. The reform of the system and beahavior of government bureaucracy must be taking in account tree main thing as following : first, the desire to implement, consistently, the democracy; second, the chance from single majority system to multi - party system and ;third, the paradigm's changing from government to governance. How to reform the existing system and the behavior of government bureaucracy based on those three main aspects above mentioned will be the content of this paper."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"This research is aimed to know the social prejudice and social identity factors of aggresive behavior in the sosal conflict between the people of Bearland and palmeriam,East Jakarta"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"This research tries to describe the voter's behavior (civil servants behaviour of Surakarta municipality) in the 2005 local mayor elections at Surakarta. The research question is how the civil servants of Surakarta municipality behaviour in the 2005 local mayor election at Surakarta?...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Penelitian ini menguji faktor-faktor yang mempengaruhi niat untuk mengikuti program kuliah kelas internasional dengan menggunakan pendekatan theory of planned behavioral...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siburian, Lamsaria G.
"Dari data mengenai kegiatan pada unit gawat darurat Rumah Sakit Bhakti Yudha terlihat banyaknya pasien-pasien non gawat darurat yang datang berobat ke unit gawat darurat Rumah Sakit Umum Bhakti Yudha ada sebanyak 51%. Apabila hal ini dibiarkan dapat menyebabkan penambahan beban kerja bagi dokter dan perawat yang bekerja di unit gawat darurat. terhalannya pengobatan terhadap pasien-pasien yang gawat darurat serta menyebabkan terjadinya ketimpangan dalam sistim pelayanan kesehatan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang sikap dari pasien-pasien non gawat darurat dalam melihat pelayanan pada unit gawat darurat RSU Bakti Yudha Depok yang ditinjau dari dimensi tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy serta faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap dalam meliltat pelayanan pada unit gawat darurat RSU Bhakti Yudha Depok. Adapun unit analisisnya adalah pasien-pasien non gawat darurat yang telah diperbolehkan pulang oleh dokter yang bertugas.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan dilakukan dari tanggal 13 Mei - 30 Juni 2002. Analisis yang digunakan adalah analisis bivariat dan analisis bivariat kill kuadrat)
Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah rata-rata sikap suka dalam melihat pelayanan unit gawat darurat adalah 90%, dan dimensi yang paling disukai adalah dimensi empathy (93.47%) diikuti oleh dimensi reliability (92.38%) dan responsiveness (92.18%). Dan responden yang mempunyai sikap suka terhadap pelayanan unit gawat darurat ada sebanyak (42.1%) dan yang tidak suka ada sebanyak (57 9%). Dan dari analisis bivariat menun,jukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan sikap tersebut adalah dari faktor predisposisi adalah pendidikan dan pendapatan yang menanggung biaya pengobatan. sedangkan dari faktor pendukung adalah kemudahan dalam mendapatkan pelayanan.
Dari hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan pada pihak RSU Bhakti Yudha adalah supaya dapat menerapkan dimensi - dimensi yang disukai oleh pasien-pasien non gawat darurat serta perlunya memperhatikan kecepatan dalam pelayanan kedalam unit/departemen pelayanan yang lain terutama unit/departemen rawat jalan.

Data from Emergency Unit's medical record showed that 51% are non emergency patients who visited the unit. This situation unfortunately give more workload to medical stall' including physician and nurse, and give less opportunity to patients who really need emergency service. In this longterm, this incorrect situation will being inbalance health service system.
This study had objective to examine non emergency patients who visited Emergency Unit and their perceptions on health services given at Emergency Unit in tangible_ reliability, responsiveness, assurance and empathy dimensions. The study used non emergency patients at Emergency Unit that had been given services to them.
This was a quantitative study with cross sectional design. Data was collected from May 13 to June 30 2002. Arid for analysis used of univariate and bivariate analysis ( Chi Square).
This study showed in average ratio reality to expected ( defined as positive attitude ) is 90%. According to service dimension 93%, 92%,92%, 92%, 83% are positive attitude to empathy, reliability, responsiveness, reliability and tangibility respectively. By using 90% as cut off point for being like or dislike to the service, it is showed that around 42% expressed their likeness to the Emergency Unit services. Bivariate statistics showed that level of education, income are predisposing factors related significantly with likeness to the service, while from enabling factors, easy to access variable significantly related to the dependent variable ( i.e, likeness to the services ).
From this study, it is recommended that management of the hospital showed applied study dimension of Emergency Unit service ( i.e, empathy, assurance. responsiveness, and reliability ) to out patient departement to attract non emergency patients back to right services.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T12631
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Caturini Sulistyowati
"ABSTRAK
Skizoprenia adalah gangguan psikotik yang kronik, prevalensi skizoprenia di Indonesia 70% dari klien gangguan jiwa berat atau psikotik serta sering disertai dengan gangguan perilaku yaitu perilaku agitasi, agresif, dan perilaku kekerasan. Terapi musik ini merupakan salah satu intervensi terapi lingkungan dalam dimensi kognitif yang dapat diberikan pada klien yang mengalami masalah perilaku kekerasan dengan metode mendengarkan musik, ekplorasi perasaan, diskusi dan umpan balik. Gangguan jiwa yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta 93 % klien yang mengalami Skizoprenia dan masalah keperawatan perilaku kekerasan sebanyak 41 % dengan alasan masuk klien dibawa ke rumah sakit karena melakukan perilaku amuk. Penelitian ini berjudul pengaruh terapi musik terhadap perubahan perilaku pada klien Skizoprenia dengan perilaku kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik terhadap perubahan perilaku pada klien Skizoprenia dengan perilaku kekerasan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah ”Quasi experimental pre post test with control group ” dengan intervensi terapi musik. Cara pengambilan sampel adalah total sampling dengan sampel sebanyak 80 klien dibagi 2 kelompok yaitu 40 klien kelompok yang mendapatkan terapi musik dan 40 klien kelompok yang tidak mendapatkan terapi musik. Pada kelompok yang mendapat terapi musik dilakukan pertemuan sebanyak 4 sesi dalam rentang waktu 4 hari. Perilaku kekerasan yang meliputi respon fisik, respon kognitif, respon perilaku dan respon sosial diukur dengan menggunakan kuesioner , observasi, dan pemeriksaan fisik serta dianalisis menggunakan dependent t-test, independent t-test, chi-square dan regresi liniear ganda. Hasil penelitian ini menunjukan penurunan perilaku kekerasan baik dalam respon fisik, respon kognitif, respon perilaku dan respon sosial secara bermakna, baik pada kelompok yang mendapat terapi musik dan kelompok yang tidak mendapat terapi musik. Penurunan perilaku kekerasan baik dalam respon fisik, respon kognitif, respon perilaku dan respon sosial pada kelompok klien yang mendapatkan terapi musik menurun lebih rendah secara bermakna dibanding dengan kelompok klien yang tidak mendapatkan terapi musik. Terapi musik direkomendasikan sebagai terapi dalam merawat klien dengan perilaku kekerasan.

ABSTRACT
Schizophrenia is a disturbance of chronicles psychotic. Prevalence of schizophrenia in Indonesia are 70% of clients with hard mental illnes or psychotic and it is often accompanied by behavior disturbances including agitate, aggressive, and violent behavior. Music therapy is one of the intervention of environment therapy on cognitive dimension that can be given for client who happened the problems of violent behavior by the methods of hearing music, exploration feelings, discussion and feedback. Client with mental illnes at Mentally Hospital in District of Surakarta are 93% of clients who have schizophrenia and almost 41% with nursing problems of violence behavior. The reasons that they deliver to the hospital because doing fury behavior. This study is given title of the effect of music therapy toward behavior changes on schizophrenia client with violence behavior at Mentally Hospital in District of Surakarta. This study purpose to determine the effect of music therapy toward behavior changes on schizophrenia client with violence behavior. Design of this study is “quasi experimental pre post test with control group “ by the intervention of music therapy. The sample was using total sampling used skizofrenis client with violent behavior with the total 80 clients who divided into 2 groups, 40 clients who received music therapy and 40 clients who did not receive music therapy. The groups who received music therapy get 4 sessions meeting during four days. Violent behavior including the responses of physical, cognitive, behavior and social which were measured by using questionnaires, observation, and physical examination and they analyzed statistically using dependent t-test, independent t-test, chi-square dan double linier regression. Results of this study indicated degradation of changes on violent behavior including the responses of physical, cognitive, behavior and social both of clients who received music therapy and did not receive music therapy.. Changes on violent behavior including the responses of physical, cognitive, behavior and social to client groups who received music therapy decreased lower as means compared to client groups who did not receive music therapy. It is recommended to form and conduct music therapy to care therapy clients with violent behavior. "
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Psychology contributes to criminal profiling process. Unfortunately, after intensive review on latest research findings, it is detected that most criminal profiling process is not based on strong scientific assumptions...."
150 PJIP 1:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library