Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meritha Sofia
"Rumah sakit membutuhkan logistik dalam pelaksanaan kegiatannya. Sama seperti pengelolaan obat di Instalasi Farmasi, pengelolaan bahan medis habis pakai yang tersedia di ruang rawat perlu juga dilakukan monitoring dan evaluasi agar pengelolaan BMHP di ruang rawat dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan BMHP floor stock untuk sepuluh tindakan keperawatan dan menemukan permasalahannya di Unit Rawat Inap Gedung A. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan teknik pengumpulan data triangulasi antara telaah dokumen, Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara mendalam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, tidak ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan BMHP Floor Stock untuk sembilan tindakan keperawatan di Lantai 4 dan 7. Satu tindakan keperawatan tidak dapat dibandingkan karena keterbatasan data. Ada perbedaan yang signifikan pada aspek kode CMG, Shift kerja, pendidikan terakhir, jabatan, serta level kompetensi untuk tindakan tertentu. Sedangkan untuk lama kerja, jenis kelamin dan usia tidak ada perbedaan yang signifikan. Terdapat pengaruh Input Man (sumber daya manusia), Money (Pendanaan), Machine, Methode serta fungsi pelaksanaan dan pengawasan terhadap penggunaan dan pendokumentasian BMHP Floor Stock untuk tindakan keperawatan.

Hospitals need logistics in the implementation of their activities. Just like drug management in Pharmacy Installation, management of consumable medical materials (BMHP) available at the ward should also be monitored and evaluated so that BMHP at the inpatient ward can be accounted for its use. The study aimed to evaluate the use of BMHP floor stock for the ten nursing practice and found problems in the Inpatient Unit of Public Wing. The methods used were quantitative and qualitative research methods with triangulation data collecting techniques between document review, Focus Group Discussion (FGD) and in-depth interview.
In general, there is no significant difference between the use of the BMHP Floor Stock for nine nursing practice on 4th and 7th Floor. One of nursing practice can't be compared because of data limitations. There are significant differences in aspects of CMG codes, work shifts, recent education, positions, and competency levels of certain nursing practice. As for the length of work, gender and age, there is no significant difference. There is an influence of Input man (human resources), Money (Funding), Machine, Methode as well as function of implementation and supervision to use and documentation of BMHP Floor Stock for nursing practice."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49862
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Mitani Nur Alfaini
"BMHP wound dressing sebagai salah satu pelayanan rumah sakit merupakan kelompok BMHP yang umum digunakan untuk menutup dan membantu mempercepat proses penyembuhan luka, sementara BMHP set intravena merupakan kelompok BMHP yang memiliki kegunaan khususdalam akses proses penyuntikan cairan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, serta menganalisis laju pergerakan BMHP wound dressing dan set intravena yang digunakan di Farmasi Rawat Inap Rumah Sakit UniversitasIndonesia. Studi ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode observasional deskriptif dan rancangan penelitian cross-sectional yang dilakukan dalam sekali waktu. Teknik pengumpulan informasi dan data dilakukan dengan melakukan peninjauan literatur terkait jenis dan fungsi BMHP dan perhitungan terkait frekuensi dan jumlah pemakaian BMHP selama 2 bulan, sehingga diperoleh hasil akhir berupa laju pergerakan BMHP di Farmasi Rawat Inap Rumah Sakit Universitas Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan jika BMHP wound dressing merupakan bahan medis yangberfungsi untuk menutupi atau melindungi jaringan baru, menyerap cairan atau nanah yang keluar dari luka, mengurangi rasa sakit dan juga dapat mempercepat proses penyembuhan luka, yang terdiri dari cutimed, duoderm, opsite, tegaderm, leukomed IV film, dan lain-lain. BMHP Set Intravena yang dipakai untuk membantu pasien dalam proses penyuntikkan cairan tubuh melalui intravena, terdiri dari IV catheter, certofix, BD neoflon, arrow spring wire, transofix, dan lain-lain.

Consumable Medical Materials Wound dressings as one of the hospital services are a group of Consumable Medical Materials which are generally used to cover and help speed up the wound healing process, while Intravenous Set Consumable Medical Materials are a group of Consumable Medical Materials which have special uses in process access. injection of medicinal fluid. This study aims to determine the types and analyze the movement rate of Consumable Medical Materials for wound dressings and intravenous sets used in the Inpatient Pharmacy of the University of Indonesia Hospital. This study is a quantitative research with descriptive observational methods and a cross-sectional research design carried out at one time. Information and data collection techniques were carried out by reviewing literature related to the types and functions of Consumable Medical Materials and calculations regarding the frequency and amount of use of Consumable Medical Materials for 2 months, so that the final result was obtained in the form of the rate of movement of Consumable Medical Materials in the Hospital Inpatient Pharmacy. University of Indonesia. The research results show that consumable medical materials for wound dressings are medical materials that function to cover or protect new tissue, absorb fluid or pus that comes out of the wound, reduce pain and can also speed up the wound healing process, which consists of cuted, duoderm, optite, tegaderm, leukomed IV film, etc. Intravenous Set Consumable Medical Materials which are used to assist patients in the process of injecting body fluids intravenously, consist of IV catheter, certofix, BD neoflon, arrow spring wire, transofix, and others. It is necessary to calculate data on the number of uses for the next procurement plan for Consumable Medical Materials, especially wound dressings and intravenous sets and reallocate the storage of Consumable Medical Materials for wound dressings and intravenous sets that are not used (dead stock) from the Inpatient Pharmacy depot to another, larger depot. needed so that use becomes more efficient."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Dewi
"Penggunaan dan pengelolaan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) sama pentingnya dengan pengelolaan sediaan farmasi, namun tidak sedikit tenaga kefarmasian yang baru bergabung di RSUI, kurang mengenal BMHP termasuk jenis dan kegunaannya. Pengetahuan mengenai BMHP harus dimiliki semua tenaga kesehatan di rumah sakit agar dapat mendukung pelayanan kesehatan di rumah sakit. Oleh karena itu, penulis membuat monografi mengenai BMHP Breathing Set dan Feeding Set di RSUI agar dapat digunakan dan menambah pengetahuan tenaga kefarmasian baru di RSUI. Persediaan BMHP di depo Farmasi Rawat Inap RSUI seringkali terjadi kelebihan stok sehingga terdapat BMHP yang tidak digunakan dalam waktu tiga bulan berturut-turut sehingga diperlukan analisis terkait persediaan dan penggunaan BMHP di depo Farmasi Rawat Inap RSUI. Penyusunan monografi BMHP dilakukan dengan cara peninjauan literatur mengenai fungsi dari berbagai macam BMHP di Farmasi Rawat Inap RSUI. Selanjutnya dilakukan pengambilan data penggunaan BMHP kategori Breathing Set dan Feeding Set di depo Farmasi Rawat Inap RSUI pada bulan Desember 2022 – Januari 2023. Data tersebut diolah dan dianalisis berdasarkan persen kumulatif penggunaannya sehingga diperoleh klasifikasi persediaan BMHP di depo Farmasi Rawat Inap RSUI. Kemudian, dilakukan analisis terkait pengendalian persediaan BMHP berdasarkan klasifikasi persediaannya menggunakan metode Minimum-Maximum Stock Level. Terdapat 8 Breathing Set dan 3 Feeding set yang termasuk Fast Moving, 13 Breathing Set dan 3 Feeding set termasuk Moderate Moving, 40 Breathing Set dan 8 Feeding set termasuk Slow Moving, serta 8 Breathing Set dan 3 Feeding set termasuk Non Moving.

The use and management of Medical Consumable Materials (BMHP) at the University of Indonesia Hospital (RSUI) is as important as the management of pharmaceutical preparations, but not a few pharmaceutical staff who have just joined RSUI are not familiar with BMHP, including its types and uses. Knowledge of BMHP must be owned by all health workers in hospitals so that they can support health services in hospitals. Therefore, the author makes a monograph on BMHP Breathing Sets and Feeding Sets at RSUI. Inventory of BMHP at the RSUI Inpatient Pharmacy depot often occurs in overstock so that there are BMHP that have not been used for three consecutive months, so an analysis is needed regarding the supply and use of BMHP at the RSUI Inpatient Pharmacy depot. Furthermore, data was collected on the use of BMHP for the Breathing Set and Feeding Set categories at the RSUI Inpatient Pharmacy depot in December 2022 – January 2023. The data was processed and analyzed based on the cumulative percentage of usage so that a classification of BMHP supplies was obtained at the RSUI Inpatient Pharmacy depot. Then, an analysis is carried out regarding BMHP inventory control based on the inventory classification using the Minimum-Maximum Stock Level method. There are 8 Breathing Sets and 3 Feeding sets which include Fast Moving, 13 Breathing Sets and 3 Feeding sets including Moderate Moving, 40 Breathing Sets and 8 Feeding sets including Slow Moving, as well as 8 Breathing Sets and 3 Feeding the set includes Non Moving."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlaila Afriliah
"Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai (BMHP) termasuk ke dalam standar pelayanan kefarmasian. Penyimpanan adalah salah satu aspek dalam pengelolaan perbekalan farmasi. Tujuan dari tugas khusus ini adalah membuat simulasi penyimpanan sediaan farmasi berupa injeksi dan infus serta alat kesehatan dan bahan medis habis pakai pada ruang penyimpanan di Apotek Roxy Jagakarsa berdasarkan PMK Nomor 73 Tahun 2016. Simulasi penyimpanan dilakukan berdasarkan skema yang telah dibuat dan didiskusikan dengan apoteker. Hasil penelitian yaitu terdapat perbedaan penyusunan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP antara sebelum dan sesudah simulasi. Penataan ulang injeksi dan infus dan pemberian stiker LASA membuat penyimpanan lebih aman; pembuatan label alat kesehatan dan BMHP sesuai stok yang disertai dengan spesifikasi menyebabkan penyimpanan terlihat lebih rapi; serta penataan ulang alat kesehatan dan BMHP berdasarkan bentuk barang dan fungsi memudahkan pencarian. Kesimpulan penelitian yaitu terdapat perbedaan penyusunan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP antara sebelum dan sesudah simulasi meliputi perubahan letak departemen; pengelompokan dan penyusunan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP; pengaturan penyimpanan barang yang fast/slow-moving; serta pembuatan dan penempelan label dan stiker LASA.

Management of pharmaceutical preparations, medical devices, and disposable medical supplies is included in pharmaceutical service standards. Storage is one of the aspects of managing pharmaceutical supplies. This project aims to simulate the storage of pharmaceutical preparations in the injections and infusions form, medical devices, and disposable medical supplies in the storage room at the Roxy Jagakarsa Pharmacy based on Ministry of Health Regulation Number 73 of 2016. The storage simulation was carried out based on a scheme that had been created and discussed with the pharmacist. The project result shows that there are differences in the preparation of pharmaceutical preparations, medical devices, and disposable medical supplies before and after the simulation. Rearrangement of injections and infusions and providing LASA stickers makes storage safer; making labels for medical devices and disposable medical supplies according to stock, accompanied by specifications makes them look neater; and rearrangement of medical devices and disposable medical supplies based on item form and function makes searching easier. This project concludes that there are differences in the preparation of pharmaceutical preparations, medical devices, and disposable medical supplies before and after the simulation, including changes in department location; grouping and arranging pharmaceutical preparations, medical devices, and disposable medical supplies; fast/slow-moving goods storage arrangements; as well as making and attaching labels and LASA stickers.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sharon Hanandi
"Pemantauan kepatuhan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai merupakan hal yang perlu dilakukan dan ditingkatkan agar dapat menjamin keselamatan pasien. Pemantauan pengelolaan dilakukan pada Kimia Farma mitra kerja RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Aspek yang perlu diperhatikan, antara lain obat-obatan yang membutuhkan perhatian lebih, seperti HAM (High Alert Medication) dan LASA (Look Alike Sound Alike), lemari pendingin, tempat penyimpanan obat, dan telaah obat. Analisis dilakukan dengan melihat jumlah temuan pada masing-masing aspek pada bulan Januari hingga November tahun 2022. Berdasarkan hasil pemantauan, temuan terbesar terdapat pada aspek tempat penyimpanan obat (57%) khususnya pada aspek suhu dan kelembapan dimana suhu harus dijaga pada rentang 15-25℃ dan kelembapan <60% serta penyimpanan obat di lemari pendingin (22%) khususnya pada aspek pemantauan suhu dan pemeliharaan lemari pendingin yang harus dilakukan secara rutin (dipantau setiap hari, minggu, dan bulan) agar dapat menjamin kualitas dan kestabilan obat yang bersifat termolabil.

Management compliance monitoring of pharmaceutical dosage forms, medical devices and medical consumables is something that needs to be done and improved to ensure patient safety. Monitoring is carried out at Kimia Farma, a partner of RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Aspects that need attention include drugs that require more attention, such as HAM (High Alert Medication) and LASA (Look Alike Sound Alike), refrigerators, drug storage areas, and drug review. The analysis was carried out by looking at the number of findings in each aspect from January to November 2022. Based on monitoring results, the biggest findings were in the aspect of drug storage (57%), especially in the aspects of temperature and humidity where the temperature must be maintained in the range of 15 - 25 ℃ and humidity <60% also drug storage in refrigerator (22%), especially in terms of temperature monitoring and maintenance of the refrigerator which must be carried out routinely (monitored every day, week and month) in order to guarantee the quality and stability of drugs that are thermolabile."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Sabrina
"Pelayanan kefarmasian di rumah sakit meliputi manajerial berupa pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai (BMHP), serta pelayanan farmasi klinik yang bertujuan untuk menjamin keselamatan pasien dan kualitas hidup mereka. Apoteker di Central Operating Theatre (COT) berperan dalam perencanaan, pengadaan, pendistribusian, pengendalian mutu, penyimpanan, dan pemberian obat serta produk farmasi lainnya untuk prosedur bedah. Dalam pelaksanaan tindakan operasi di COT Rumah Sakit UI, terdapat variasi dalam kebutuhan obat dan BMHP. Variasi kebutuhan obat dan BMHP dalam tindakan operasi seperti retrograde intrarenal surgery (RIRS) menimbulkan tantangan dalam pengelolaan, sehingga standar paket tindakan dibuat untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Metode observasional retrospektif digunakan, data yang dievaluasi berasal dari stock card detail tindakan RIRS selama periode penelitian. Stock card detail dievaluasi kesesuaian penggunaan aktual obat dan BMHP tindakan RIRS dengan paket tindakan RIRS. Evaluasi dilakukan untuk setiap pasien, bulan, dan item. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paket RIRS terstandarisasi tidak selalu digunakan secara penuh. Selain itu, penggunaan obat dan perlengkapan tidak secara konsisten memenuhi standar paket dari bulan Agustus hingga Oktober 2023. Analisis item per item menunjukkan hanya 18% yang sesuai, dengan 11% melebihi dan 58% berada di bawah jumlah standar. Oleh karena itu, disarankan untuk menyesuaikan isi paket agar sesuai dengan penggunaan aktual dan melakukan pemantauan rutin terhadap kebutuhan obat dan perlengkapan untuk tindakan RIRS.

Pharmaceutical services in hospitals encompass both managerial and clinical aspects. Managerial services involve the management of pharmaceutical preparations, medical devices, and disposable medical supplies, while clinical pharmacy services aim to ensure patient safety and quality of life. Hospitals rely on comprehensive pharmaceutical services, encompassing both management and clinical aspects.  This ensures patient safety and quality of life.  Managers oversee pharmaceutical supplies (medications, medical devices, and disposable supplies) while clinical pharmacists directly contribute to patient care.  In the Central Operating Theatre (COT) at UI Hospital, pharmacists play a vital role by managing medications and supplies for various surgical procedures.  However, the varying needs of each surgery pose a challenge.  To address this, standardized procedure packages were developed to improve efficiency. A study using a retrospective approach examined stock card details for Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS) procedures.  This analysis compared actual medication and supply usage with the standardized RIRS package.  Evaluations were conducted for each patient, month, and item.  The results revealed that the standardized RIRS package was not always fully utilized.  Furthermore, medication and supply usage did not consistently meet the package standards from August to October 2023.  Item-by-item analysis showed only 18% perfect adherence, with 11% exceeding and 58% falling below the standard quantities. Therefore, adjusting the package contents to reflect actual usage and routinely monitoring RIRS needs are recommended.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Tasya Lintang
"Evaluasi penggunaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) dalam tindakan Anterior Cruciate Ligament (ACL) di Central Operating Theatre (COT) Rumah Sakit Universitas Indonesia. Tindakan ACL adalah prosedur bedah yang bertujuan mengembalikan fungsi ligamen yang robek. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian penggunaan aktual obat dan BMHP dengan paket standar tindakan ACL. Evaluasi dilakukan dengan mengamati data retrospektif dari bulan April hingga Juni 2023. Data penggunaan obat dan BMHP dari 17 pasien ACL dievaluasi untuk melihat kesesuaian dengan paket standar. Hasil menunjukkan bahwa ada permintaan obat dan BMHP diluar paket standar, mempengaruhi efisiensi dan efektivitas pengelolaan farmasi. Saran dari penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi ulang terhadap paket standar tindakan ACL dengan mempertimbangkan item obat dan BMHP yang kurang atau lebih dari paket standar. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan farmasi serta meminimalkan ketidaksesuaian penggunaan obat dan BMHP dalam tindakan ACL di COT Rumah Sakit Universitas Indonesia.

Evaluation of drug and Medical Consumables Usage in Anterior Cruciate Ligament (ACL) procedures at the Central Operating Theatre (COT) of the University of Indonesia Hospital. ACL surgery is a surgical procedure aimed at restoring the function of torn ligaments. This study aims to evaluate the suitability of actual drug and Medical Consumables usage with the standard ACL procedure package. The evaluation was conducted by observing retrospective data from April to June 2023. Drug and Medical Consumables usage data from 17 ACL patients were evaluated to assess compliance with the standard package. The results showed that there were requests for drugs and Medical Consumables outside the standard package, affecting the efficiency and effectiveness of pharmacy management. The recommendation from this study is to reevaluate the standard ACL procedure package by considering drug and Medical Consumable items that are either less or more than the standard package. This is aimed at improving the efficiency and effectiveness of pharmacy management and minimizing non-compliance in drug and Medical Consumables usage in ACL procedures at the COT of the University of Indonesia Hospital.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Avini Risda Khaerani
"Pemantauan tangal kadaluwarsa pada sediaan kefarmasian perlu dilakukan untuk mencegah efek samping yang membahayakan bagi manusia apabila digunakan. Tujuan penulisan dari laporan ini adalah untuk melakukan digitalisasi monitoring tanggal kadaluwarsa pada sediaan topikal dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) di Puskesmas Pulogadung Jakarta Timur. Laporan ini disusun pada bulan Juli 2022. Adapun proses digitalisasi yang digunakan adalah dengan menggunakan aplikasi Google Spreadsheet. Pada monitoring dengan menggunakan aplikasi Google Spreadsheet ini dapat diketahui: 9 produk sediaan topikal dengan sisa waktu tanggal kadaluwarsa selama lebih dari 1 tahun; 7 produk BMHP dengan sisa waktu tanggal kadaluwarsa selama lebih dari 1 tahun, dan; 1 produk sediaan topikal dengan sisa waktu tanggal kadaluwarsa dalam kurun waktu 4-12 bulan.

Expired Dates (ED) monitoring on pharmaceutical preparations needs to be done in order to prevent harmful side effects to humans when contaminated. This report aims to digitize ED monitoring on topical preparations and Medical Consumables at the Pulogadung Health Center, East Jakarta. This report was written in July 2022. The platform used for the digitization process is Google Sheets application. Based on the Google Spreadsheet in this report, it can be seen: 9 topical preparation products have more than 1 year of remaining ED; 7 medical consumables products have more than 1 year of remaining ED, and; 1 topical product have remaining ED within 4-12 months."
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Abdullah
"Penyakit jantung koroner hingga saat ini masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Untuk itu diperlukan diperlukan suatu metode pengobatan untuk menangani pasien dengan penyakit jantung koroner, salah satunya adalah metode Percutaneous coronary intervention (PCI). Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu panduan mengenai Bahan medis habis pakai (BMHP) yang digunakan dalam tindakan pada Percutaneous coronary intervention (PCI). Panduan ini khususnya diharapkan dapat menjadi panduan terutama bagi Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) yang ada di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI). Penyusunan laporan panduan BMHP untuk tindakan PCI ini dilakukan melalui hasil pencarian studi literatur. Selain itu, dilakukan diskusi dan tanya jawab dengan ners cath lab dan apoteker yang bertugas di unit Farmasi OK RS UI terkait PCI dan bahan medis habis pakai (BMHP) apa saja yang digunakan ketika melakukan prosedur PCI. Hasil penyusunan laporan ini didapatkan berbagai jenis BMHP yang dibutuhkan demi kelancaran proses tindakan PCI, diantaranya: sheath, guidewire, stent, guide catheter, dan ballon catheter, yang masing-masing diantaranya terdiri dari jenis dan fungsinya yang berbeda-beda. Hasil penyusunan laporan ini dapat dijadikan sebagai panduan BMHP untuk tindakan PCI.

Coronary heart disease is still the leading cause of death in Indonesia. For this reason, a treatment method is needed to deal with patients with coronary heart disease, one of which is the Percutaneous coronary intervention (PCI) method. This study aims to create a guide on medical consumables items used in the action of Percutaneous coronary intervention (PCI). This guide is especially expected to be a guide, especially for Pharmacists and Pharmaceutical Technical Personnel at the University of Indonesia Hospital. The preparation of the BMHP guidance report for PCI actions is carried out through the results of a literature study search. In addition, discussions and questions and answers were held with the CATH lab ners and pharmacists on duty at the OK of University of Indonesia Hospital Pharmacy unit regarding PCI and what medical consumables items are used when performing PCI procedures. The results of the preparation of this report obtained various types of medical consumables items needed for the process of PCI, including: sheath, guidewire, stent, guide catheter, and balloon catheter, each of which consists of different types and functions. The results of the preparation of this report can be used as a medical consumables items guide for PCI actions."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Nurhayati
"Pelayanan kefarmasian di instalasi rumah sakit dilakukan sesuai standar pelayanan kefarmasian yang telah ditetapkan sebagai pedoman apoteker dalam menjalankan profesinya. Salah satunya terkait pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai dengan tujuan menganalisis kesesuaian tempat penyimpanan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai. Analisis dilakukan dengan cara membandingkan hasil observasi terhadap standar penyimpanan obat dan bahan medis habis pakai dan ditemukan hasil bahwa penyimpanan obat dan bahan medis habis pakai sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Sistem penyimpanan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai yang telah tepat diharapkan membantu pelayanan obat dapat dilaksanakan secara tepat guna dan hasil guna.

Pharmaceutical services in hospital installations are carried out in accordance with pharmaceutical service standards that have been set as guidelines for pharmacists in carrying out their profession. One of them is related to the management of pharmaceutical preparations and consumable medical materials with the aim of analyzing the suitability of storage places for pharmaceutical preparations and consumable medical materials. The analysis was carried out by comparing the observation results against the storage standards of medicine and consumable medical materials and found that the storage of medicine and consumable medical materials was in accordance with the standards that had been set. The right storage system for pharmaceutical preparations and consumable medical materials is expected to help medicine services be carried out appropriately and effectively.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>