Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Suci Parama Susan
"Mengingat pentingnya kinerja dalam mencapai tujuan organisasi, saat ini hampir di setiap organisasi menggalakan sistem manajemen kinerja. Sistem ini merupakan sebuah siklus yang terdiri dari perencanaan, pemantauan, dan penilaian kinerja. Dari ketiganya, penilaian kinerja merupakan tahapan yang paling penting karena di sini sistem dinilai apakah telah berhasil atau gagal dalam mencapai tujuan organisasi. Sayangnya, bagian ini terkadang tidak berjalan dengan baik. Hasil penilaian kinerja sering tidak sesuai dengan harapan karyawan. Akibatnya, karyawan mengalami penurunan motivasi kerja, komitmen organisasi, perasaan tidak puas, dan penurunan usaha.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana atribusi karyawan terhadap hasil penilaian kinerja. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dalam memperbaiki dan meningkatkan kinerja karyawan. Atribusi akan diteliti berdasarkan tiga dimensi yang diajukan Weiner, yakni kausalitas, stabilitas, dan kontrol.
Penelitian ini dilakukan pada 75 karyawan sebuah maskapai penerbangan nasional. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah crosstab-chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa atribusi karyawan yang mendapat nilai tinggi adalah internal, menetap, dan dapat dikontrol, sedangkan atribusi karyawan yang mendapat nilai rendah adalah eksternal, berubah, dan tidak dapat dikontrol.
Peneliti menyarankan beberapa hal yang sebaiknya dilakukan atasan terkait penilaian kinerja. Di samping itu, terdapat saran praktis bagi pihak SDM dalam memperbaiki dan mempertahankan kinerja karyawan.

Performance is an important thing in achieving organizational goals. That`s why today, almost in every organization have performance management system. It`s a cycle that consists of planning, monitoring, and performance appraisal. From all the components, performance appraisal is the most important step. Unfortunately, there are many problems in performance appraisal. The result of performance appraisal is often far from employees` hope. Consequently, employees will suffer a decrease in work motivation, organizational commitment, work effort, and dissatisfaction. Such phenomena can be explained through attribution point of view.
The aim of this study is to explore attribution toward performance appraisal result on employees. From this study, some suggestions to improve employees` performance are expected. Attribution will be studied based on three dimensions from Weiner, that is, causality, stability, and controllability.
The respondent of this study is 75 employees. The statistical method used is crosstab-chi square. The results show that attributions toward performance appraisal on higher scoring employees are internal, stable, and controllable. On the other hand, attributions toward performance appraisal on lower scoring employees are external, unstable, and uncontrollable.
The researcher suggests what rater should be done before, during, and after performance appraisal. Furthermore, there are few practical suggestions for HRM in improving employees` performance."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pentri Siantia
"Berkembangnya platform beriklan berpengaruh pada bagaimana konsumen berbelanja dan berinteraksi. Testimonial advertising atau kegiatan beriklan dengan memberikan opini dan rekomendasi oleh pihak ketiga kemudian menjadi populer kembali. Pihak ketiga yang digunakan oleh sebuah brand biasanya adalah influencers atau seseorang/lebih yang memiliki pengaruh sosial. Hal tersebut dikarenakan influencers cenderung mampu membentuk opini konsumen tentang suatu hal. Model atribusi dapat digunakan untuk melihat hubungan yang terjalin antara konsumen dengan influencers, iklan, atau produk/brand. Model atribusi yang umum digunakan adalah model atribusi Kelley. Model tersebut telah banyak diadopsi dan dikembangkan oleh banyak ilmuwan lainnya. Salah satunya oleh Han Kyoo-Hoon yang mengembangkan model atribusi milik Kelley. Han Kyoo-Hoon mengembangkan model atribusi milik Kelley menjadi lebih relevan untuk penelitian perilaku konsumen dan lebih terperinci. Penulis ingin memperlihatkan kontras antara kedua model tersebut dengan melakukan komparasi. Kedua model tersebut akan digunakan untuk melihat hubungan konsumen dengan influencers, iklan, produk/brand. Penulis akan memperlihatkan hubungan tersebut dalam bentuk kegiatan iklan testimonial.

The growth of advertising platforms has an effect on how consumers shop and interact. Testimonial advertising or advertising activities by providing opinions and recommendations by third parties then become popular again. Third parties used by a brand are usually influencers or someone who has social influence. This is because influencers tend to be able to form consumer opinions about a thing. Attribution models can be used to see the relationships between consumers and influencers, advertisements, or products/brands. A commonly used attribution model is the Kelley attribution model. The model has been widely adopted and developed by many other scientists. One of them was Han Kyoo-Hoon who developed Kelley's attribution model. Han Kyoo-Hoon developed Kelley's attribution model to be more relevant for consumer behavior research and more detailed. The author wants to show the contrast between the two models by performing a comparison. Both models will be used to look at consumer relationships with influencers, advertisements, products/brands. The author will show the relationship in the form of testimonial advertising activities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pentri Siantia
"Berkembangnya platform beriklan berpengaruh pada bagaimana konsumen berbelanja dan berinteraksi. Testimonial advertising atau kegiatan beriklan dengan memberikan opini dan rekomendasi oleh pihak ketiga kemudian menjadi populer kembali. Pihak ketiga yang digunakan oleh sebuah brand biasanya adalah influencers atau seseorang/lebih yang memiliki pengaruh sosial. Hal tersebut dikarenakan influencers cenderung mampu membentuk opini konsumen tentang suatu hal. Model atribusi dapat digunakan untuk melihat hubungan yang terjalin antara konsumen dengan influencers, iklan, atau produk/brand. Model atribusi yang umum digunakan adalah model atribusi Kelley. Model tersebut telah banyak diadopsi dan dikembangkan oleh banyak ilmuwan lainnya. Salah satunya oleh Han Kyoo-Hoon yang mengembangkan model atribusi milik Kelley. Han Kyoo-Hoon mengembangkan model atribusi milik Kelley menjadi lebih relevan untuk penelitian perilaku konsumen dan lebih terperinci. Penulis ingin memperlihatkan kontras antara kedua model tersebut dengan melakukan komparasi. Kedua model tersebut akan digunakan untuk melihat hubungan konsumen dengan influencers, iklan, produk/brand. Penulis akan memperlihatkan hubungan tersebut dalam bentuk kegiatan iklan testimonial.

The growth of advertising platforms has an effect on how consumers shop and interact. Testimonial advertising or advertising activities by providing opinions and recommendations by third parties then become popular again. Third parties used by a brand are usually influencers or someone who has social influence. This is because influencers tend to be able to form consumer opinions about a thing. Attribution models can be used to see the relationships between consumers and influencers, advertisements, or products/brands. A commonly used attribution model is the Kelley attribution model. The model has been widely adopted and developed by many other scientists. One of them was Han Kyoo-Hoon who developed Kelley's attribution model. Han Kyoo-Hoon developed Kelley's attribution model to be more relevant for consumer behavior research and more detailed. The author wants to show the contrast between the two models by performing a comparison. Both models will be used to look at consumer relationships with influencers, advertisements, products/brands. The author will show the relationship in the form of testimonial advertising activities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Wijaya
"Seiring dengan perkembangan komputasi awan, muncul kebutuhan untuk memonitor layanan yang ada. Hal ini penting agar pendeteksian masalah pada sistem bisa dilakukan secara mudah. Salah satu layanan monitoring yang sering digunakan ialah Datadog. Penelitian kali ini akan fokus kepada pembuatan sistem automasi Cost Attribution terhadap layanan Datadog. Pada Datadog terdapat fitur baru untuk melakukan injeksi UUID dari API Key sebagai tag sehingga biaya layanan dapat dilihat berdasarkan Usage Attribution. Sistem yang dibuat dapat mendeteksi penamaan API Key yang sesuai dengan konvensi, membuat laporan biaya ekstra bulanan, serta pemrosesan Cost Attribution berdasarkan Usage Attribution bulanan. Sistem dibuat dengan menggunakan Cloud Provider AWS yang mana terdapat fungsi-fungsi lambda yang menjalankan komputasi dan memberikan notifikasi ke kanal Slack. Sistem yang dibuat tidak bisa dikatakan sepenuhnya telah automatis yang mana sistem masih belum bebas dari interaksi manusia. Terdapat campur tangan dari pihak Admin untuk mengunduh laporan dan revoke API Key yang tidak sesuai. Namun hasil pengujian menunjukkan bahwa migrasi API Key dan pembuatan sistem mampu membuat cost attribution menjadi jauh lebih akurat. Ini dilihat dari menurunnya salah satu persentase unit seperti total host pada kode tim yang tidak diketahui dari sekitar 54% menjadi 9% saat summarizer di salah satu organisasi Datadog.

With the development of cloud computing, comes the need to monitor existing services. This is important so that the detection of problems in the system can be done easily. One of the monitoring services that is often used is Datadog. This research will focus on creating a cost attribution automation system for Datadog service. In Datadog there is a new feature to inject UUID from API Key as a tag so that service fee can be seen based on Usage Attribution. The system created can detect API Key naming according to the convention, generate monthly extra cost and cost attribution based on monthly usage attribution. The system uses the AWS cloud provider where there are lambda functions that perform computations and provide notifications to the slack channel. The system that is made cannot be ascertained to be fully automated, that the system is still not free from human interaction. There is still intervention from the Admin to download the report and revoke the API Key that is not appropriate. However, the test results show that API Key migration and system creation are able to make cost attribution much more accurate. This is seen from the decrease in one percentage of units such as total hosts on unknown team code from around 54% to 9% when summarizer in one of the Datadog organizations."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Andriani
"ABSTRAK
Jurnal ini membahas mengenai kekerasan verbal yang dilakukan oleh Florence dan Kemal di media sosial. Penulis mengumpulan data melalui data sekunder, melalui pengamatan terhadap kedua kasus di media sosial Path dan Twitter. Jika dikaitkan dengan teori Atribusi (penyebab prilaku). Florence memiliki orientasi budaya yang berbeda (Konteks Budaya Rendah) dengan penduduk asli Jogyakarta (Konteks Budaya Tinggi). Adanya perbedaan konteks budaya ini menimbulkan konflik antar budaya. Sedangkan Kemal lebih memanfaatlkan kekuatan media sosial yang memfasilitasi orang untuk mengekspresikan apapun, dengan mengabaikan batasan nilai dan norma budaya. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa dampak lebih jauh dari terjadinya kekerasan verbal di media sosial adalah terjadinya cyber bullying dikalangan pengguna media sosial yang memberikan tanggapan yang negatif atas kedua kasus tersebut.

ABSTRACT
This journal examines verbal abuse in social media which was done by Florence and Kemal. Using secondary data, I observed both cases on Path and twitter. According to the Attribution Theory, Florence has a culture orientation distinct from locals (Jogja and Bandung). This difference inflicting intercultural conflict. On the other hand, Kemal misused the power of social media by neglecting the boundaries of cultural norms and values. From result of analysis, it can be concluded that cyber bullying happened in both cases is an impact started by verbal abuse in social media."
[, ], 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Suripto
"Previous studies indicated that there were two common types? performance explanations
disclosures by Indonesian company?s managers in annual report: (1) performance attribution
and (2) accounting explanation (Suripto 2013). Performance attribution disclosures were more
useful and expensive than accounting explanation (Aerts et al. 2013). This study is conducted
to obtain empirical answers for two research questions: (1) whether firm characteristics affect
performance attribution disclosure extent in the annual report and (2) whether performance
attribution information is useful to evaluate company earnings persistency. Content analysis
was conducted on 594 annual reports to obtain data performance attribution disclosures. The
empirical test results showed that firm?s size and corporate governance have a positive effect on
performances attribution disclosures. In addition, the research results showed that performance
attribution disclosures were useful for evaluating revenue persistence.
Abstrak
Penelitian sebelumnya menunjukkan terdapat dua jenis informasi penjelasan kinerja yang biasa
diungkap oleh manajer perusahaan Indonesia dalam laporan tahunan: (1) penjelasan atribusi dan
(2) penjelasan akuntansi (Suripto 2013). Pengungkapan informasi penjelasan atribusi lebih berguna
dan lebih mahal dibandingkan dengan penjelasan akuntansi (Aerts et al. 2013). Penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh jawaban empiris atas dua pertanyaan riset: (1) apakah karakteristik
perusahaan memengaruhi luas pengungkapan informasi penjelasan atribusi dalam laporan
tahunan dan (2) apakah informasi penjelasan atribusi berguna untuk mengevaluasi persistensi
laba perusahaan. Analisis konten dilakukan terhadap 594 laporan tahunan untuk memperoleh data
mengenai pengungkapan informasi atribusi kinerja. Hasil pengujian empiris menunjukkan ukuran
perusahaan dan tata kelola perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan informasi
penjelasan atribusi. Selain itu, hasil riset menunjukkan pengungkapan informasi penjelasan atribusi
berguna untuk mengevaluasi persistensi pendapatan."
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Yogyakarta, 2014
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kalyana
"
ABSTRAK
Dewasa ini pemanfaatan media sosial Instagram sudah tidak lagi terbatas untuk kebutuhan pribadi namun juga untuk kebutuhan bisnis. Salah satu merek yang memanfaatkan Instagram untuk membangun brand image adalah 20 FIT. Pembentukan citra tersebut tidak akan selalu ditangkap secara sama oleh seluruh khalayaknya dikarenakan adanya proses atribusi yang berbeda-beda. Penelitian kuantitatif ini bertujuan menganalisis hubungan antara personal attribution terhadap brand image pada Instagram 20 FIT. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang cukup di antara kedua hal tersebut.

ABSTRAK
Today, the use of social media Instagram is no longer limited to personal needs but also for business needs. One brand that uses Instagram to build a brand image is 20 FIT. Unfortunately, the formation of the image will not always be captured equally by the whole audience due to the different attribution process. This quantitative research aims to analyze the relationship between personal attribution to brand image on 20 FIT Instagram account. The results of the study indicate a sufficient relationship between the two things."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheilla Ananda Berliana
"

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak publisitas negatif pada consumer attribution, brand image, brand attitude, dan purchase intention untuk Garuda Indonesia dengan tingkat keparahan rendah dan tinggi. Sampel penelitian ini adalah partisipan yang menggunakan layanan terbang Garuda Indonesia selama 6 bulan terakhir dan berusia antara 17 hingga 40 tahun. Data penelitian ini diolah dengan Partial Least Square (PLS) menggnakan software SmartPLS 3.0. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa consumer attribution mempengaruhi brand attitude dan purchase intention, sementara brand image dan brand attitude mempengaruhi purchase intention secara positif. Tidak ada moderasi dari tingkat keparahan terhadap hubungan apapun terkecuali untuk consumer attribution terhadap brand image yang tidak ditemukan signifikan dalam uji sebelumnya.

 


This study aims to analyze the impact of negative publicity on consumer attribution, brand image, brand attitude, and purchase intention for Garuda Indonesia with mild and high severity of negative publicity. The sample of this research include individuals who are flying with Garuda Indonesia within the last 6 months, and are aged between 17 to 40 years old. The data of this study was processed with Partial Least Square (PLS) and the software SmartPLS version 3.0. Result of this research shows that consumer attribution under negative publicity has negative influence on brand attitude and purchase intention, and brand image as well as brand attitude under negative publicity influenced purchase intention positively. There was no moderation by information severity towards the relationships, with the exception of consumer attribution towards brand image, which was found insignificant in the earlier test.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amarina Ashar Ariyanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fenomena persepsi antar kelompok, khususnya fenomena bias antar kelompok pada pengguna jalan di Jakarta. Bias antar kelompok adalah kecenderungan untuk mempersepsi, mengutamakan dan memperlakukan kelompok sendiri (ingroup) secara lebih baik dibandingkan kelompok lain (outgroup). Partisipan penelitian ini adalah 360 pengguna jalan, terdiri dari pengemudi kendaraan pribadi (N= 45), pengemudi motor (N= 51), pengemudi kendaraan umum (N= 50), polisi lalu lintas (N= 54), pejalan kaki (N= 49), pedagang kaki lima (N= 58) dan satuan pengaman pasar atau satpol PP (N= 58). Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner (tujuh versi kuesioner), dan bias antar kelompok yang terjadi digali melalui tiga macam cara, yaitu bias persepsi antar kelompok, bias atribusi, dan alokasi sumber daya antar kelompok. Temuan studi menunjukkan adanya kecenderungan bias persepsi yang bervariasi antar kelompok pengguna jalan raya, baik dalam bentuk bias persepsi, bias atribusi maupun alokasi sumber daya. Bias yang sangat kuat untuk atribusi terhadap tingkah laku yang positif terlihat pada pengendara motor, pengendara kendaraan umum, dan pedagang kaki lima. Untuk tingkah laku negatif terdapat bias pada semua kelompok penelitian. Bias persepsi juga terdapat pada semua kelompok penelitian, demikian pula dengan alokasi sumber daya.

The goal of this study is to examine intergroup bias among people who use roads in Jakarta. Intergroup bias refers to the tendency to prioritize, treat and perceive in-group members more favorable than out-groups. Three different groups of road users participated in this study: private drivers, motor riders, and public transportation drivers. Intergroup bias is measured as perception bias and attribution bias. The findings show that both forms of bias occur among the road users. Intergroup attribution bias that is found among the three groups are more in-group than out-group attribution bias. The private car drivers, motor riders, and public transportation drivers tend to attribute positive behavior of in-group to internal factor and negative behavior of in-group to external factors. Index of effect size in perception bias indicates substantive levels and represents large effect in the population."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2011
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Ramadhania
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh deal proneness terhadap reparticipation niat menjual flash online Tokopedia dengan mempertimbangkan
atribusi sebagai variabel moderasi. Responden yang dituju adalah pengguna di
Jabodetabek yang pernah berpartisipasi dalam Flash Sale online Tokopedia sebelumnya 1 (satu) kali terakhir dan mengalami kegagalan layanan proses. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui penyebaran kuesioner kepada responden diperoleh dengan teknik purposive sampling. Hasil analisis menggunakan metode Parsial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) menunjukkan bahwa kesepakatan kerentanan memiliki pengaruh langsung pada niat partisipasi ulang di pengguna yang telah berpartisipasi dalam penjualan flash online dan mengalami kegagalan layanan proses. Sedangkan peran moderasi berasal dari atribusi internal dan eksternal pengaitan menunjukkan bahwa tidak ada hubungan interaksi dengan rawan kesepakatan dalam mempengaruhi niat partisipasi ulang. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa atribusi eksternal memiliki efek langsung yang signifikan terhadap partisipasi niat.
ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of deal proneness on reparticipation of Tokopedia's online flash selling intentions by considering attribution as a moderating variable. The intended respondents are users on Jabodetabek that has participated in the previous Tokopedia online Flash Sale 1 (one) last time and experienced a process service failure. This research using a quantitative approach through distributing questionnaires to respondents obtained by purposive sampling technique. The results of the analysis using the Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method indicate that the agreement of vulnerability has a direct influence on the intention of re-participation in users who have participated in online flash sales and experienced a service process failure. Meanwhile, the role of moderation comes from internal and external attributions showing that there is no interaction relationship with agreement-prone in influencing the intention to re-participate. The analysis results also show that external attributions have a significant direct effect on intention participation."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>