Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Hasan Fuadi
"Kanker payudara saat ini merupakan salah satu kanker yang paling banyak didiagnosis dan menjadi penyebab kematian kanker tertinggi di dunia. Prosedur oophorectomy menjadi pilihan untuk mencegah perkembangan kanker payudara. Pasangan menjadi salah satu individu yang beresiko mengalami dampak pada aspek seksual akibat prosedur ini. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi aspek seksualitas pasangan pasien kanker payudara yang menjalani prosedur oophorectomy. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif deskriptif. Wawancara semi terstruktur dilakukan pada 11 orang dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini memunculkan tiga tema antara lain: 1) menurunnya fungsi seksual suami; 2) cara menahan diri untuk tidak berhubungan seksual; 3) mengalami perubahan peran sebagai perawat istri daripada kekasih; dan 4) perubahan fungsi seksual dan psikologis istri yang mempengaruhi fungsi seksual suami. Perawatan holistik yang berorientasi pada pemecahan masalah seksual antara pasien dan pasangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan perawatan kanker.
Breast cancer is currently one of the most diagnosed cancer and is the leading cause of cancer death on worldwide. The oophorectomy procedure is an option to prevent the development of breast cancer. Husband is the person at risk experiencing impacts on sexual aspects due to this procedure. The purpose of this study was to explore the sexuality aspects of spouses of breast cancer patients who underwent oophorectomy procedures. This study used a descriptive qualitative research design. Semi-structured interviews were conducted with 11 participant in this study. The results of this study find three themes including: 1) the decline of husband sexual function; 2) how to refrain from having sex; 3) experiencing role changes as wife caregiver rather than a lover; and 4) changes on the wife sexual and psychological functions that affect the husband sexual function. Holistic care oriented towards solving sexual problems between patients and spouses is used to improve the quality of cancer care services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Aprilia Dian Prawesti
"Perubahan aspek seksualitas yang dihadapi mulai diagnosis, terapi
, dan pascaterapi pada penyintas kanker ginekologi berbeda-beda. Eksplorasi yang mendalam pada penyintas kanker ginekologi dibutuhkan untuk diketahui secara kronologis aspek seksualitas mulai terdiagnosis, terapi, dan pasca terapi. Studi ini menggunakan metode naratif untuk mengeksplorasi secara kronologis aspek seksualitas pada penyintas kanker ginekologi. Studi ini penting untuk diteliti lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data aspek seksualitas pada setiap tahapan trajektori penyintas kanker ginekologi. Partisipan dalam studi ini berjumlah lima orang yang divariasikan berdasarkan jenis kanker ginekologi, pendidikan, pekerjaan. Analisa yang digunakan dalam studi ini adalah analisa tematik. Hasil studi ini terdapat sepuluh tema tema. Tema yang ditemukan saat terdiagnosis: (1) kehilangan rasa percaya diri; (2) tidak melakukan hubungan seksual saat terdiagnosis sampai menjalani terapi; (3) tidak menjalankan peran sebagai istri. Tema ketika menjalani terapi kanker antara lain: (1) vagina menjadi lecet, bengkak, sempit dan kering; (2) Komunikasi dengan suami menjadi lebih baik ketika menjalani terapi, (3) hubungan intimasi dengan suami meningkat saat menjalani terapi; (4) suami menjalani peran
caregiver. Tema saat pascaterapi: (1) menghindari melakukan hubungan seksual; (2) kembali berperan sebagai istri; (3) menjadi tidak sempurna sebagai perempuan. Penyintas kanker ginekologi membutuhkan dukungan dari pasangan dan tim kesehatan untuk menentukan mekanisme koping aspek seksualitas sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan pernikahan. Konseling pasangan direkomendasikan untuk penyintas kanker ginekologi dan suami untuk meningkatkan kualitas kehidupan pernikahan
The changes in sexuality aspect faced from diagnosis, therapy and post-therapy among gynecological cancer survivors are different. In-depth exploration of gynecological cancer survivors is needed to chronologically know the aspects of sexuality from diagnosis, therapy, and post-therapy. This study uses the narrative method to chronologically explore the aspects of sexuality in gynecological cancer survivors. This study is important to be researched further so that data can be obtained on aspects of sexuality at each stage of the trajectory of gynecological cancer survivors. Participants in this study amounted to five people who varied based on the type of gynecological cancer, education, occupation. The analysis used in this study is thematic analysis. The results of this study contained ten thematic themes. Themes found at diagnosis: (1) loss of self-confidence; (2) not having sexual intercourse when diagnosed until undergoing therapy; (3) not carrying out the role as a wife. Themes when undergoing cancer therapy included: (1) vaginal blisters, swelling, narrowness and dryness; (2) communication with husband became better when undergoing therapy, (3) intimacy with husband increased when undergoing therapy; (4) husband as caregiver. Post-therapy themes: (1) avoiding sexual intercourse; (2) returning to the role of wife; (3) becoming imperfect as a woman. Gynecological cancer survivors need support from their spouse and health team to determine coping mechanisms for sexuality aspects so as to improve quality of life and married life. Couples counseling is recommended for gynecological cancer survivors and husbands to improve the quality of married life."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library