Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dila Fairusi
"Sintesis turunan metil sinamat telah dilakukan untuk meningkatkan aktivitas biologinya. Sintesis diawali dengan reaksi hidrolisis metil sinamat menjadi asam sinamat, rendemen 83,6%. Asam sinamat yang dihasilkan digunakan untuk sintesis tahap selanjutnya dengan esterifikasi. Reaksi esterifikasi menggunakan tionil klorida (SOCl2) sebagai aktivator dan penambahan fenol, menghasilkan padatan putih fenil sinamat, rendemen 14,71%. Reaksi esterifikasi menggunakan katalis asam p-toluensulfonat dan ditambahkan fenol, menghasilkan senyawa dihidrokumarin, yaitu 4-fenilkroman-2-on, rendemen 16,18%. Uji toksisitas senyawa metil sinamat, asam sinamat, fenil sinamat, dan 4-fenilkroman-2-on menggunakan metode brine shrimp lethality test (BSLT) diperoleh nilai LC50 masing-masing sebesar 144,21; 169,82; 223,87; dan 112,72 ppm. Hasil uji sitotoksisitas dengan metode MTT terhadap sel HeLa (ATCC CCL2) pada fenil sinamat dan 4-fenilkroman-2-on didapatkan persentase inhibisi di atas 50%. Penghambatan terhadap pertumbuhan sel HeLa paling baik terjadi pada penambahan dosis fenil sinamat.

Synthesis of methyl cinnamate derivatives have been done to improve the biological activity. Synthesis are begun with the hydrolysis reaction of methyl cinnamate, yield 83.6%. Cinnamic acid produced by the hydrolysis is used for the next step of reactions by esterification methods. Esterification reaction using thionyl chloride (SOCl2) as an activator and the addition of phenol, yielded white solid phenyl cinnamate, yield 14.71%. Esterification reaction using acid catalyst, p-toluenesulfonic acid, and the addition of phenol, yielded dihydrocoumarin compound, 4-phenilchroman-2-one, yield 16.18%. Toxicity test of methyl cinnamate, cinnamic acid, phenyl cinnamate, and 4-phenilchroman-2-one using the brine shrimp lethality test (BSLT) obtained LC50 values 144.21; 169.82; 223.87; and 112.72 ppm, respectively. The results of cytotoxicity test by MTT method against HeLa cells (ATCC CCL2) in phenyl cinnamate and 4-phenylchroman-2-one were obtained inhibition percentage above 50%. The best inhibition of HeLa cell growth occurred in the addition of phenyl cinnamate dose."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30596
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Fitri
"Senyawa asam sinamat dan derivatnya merupakan senyawa yang terdapat secara alami di berbagai tumbuhan yang digunakan sebagai obat herbal. Pada penelitian ini, dilakukan sintesis asam sinamat dan asam 4-hidroksi sinamat serta reaksi prenilasi pada kedua senyawa tersebut untuk kemudian diuji aktivitas antiarthritis secara in vitro. Sintesis asam sinamat dan asam 4-hidroksi sinamat dilakukan melalui metode Perkin menggunakan reagen benzaldehida, 4-hidroksi benzaldehida, anhidrida asetat dan katalis natrium asetat. Persen yield yang diperoleh yaitu 10,67% untuk asam sinamat dengan waktu refluks selama 3,5 jam dan 21,47% untuk asam 4-hidroksi sinamat dengan waktu refluks selama 12 jam. Kedua senyawa hasil sintesis tersebut dilakukan reaksi prenilasi menggunakan prenil bromida sebagai sumber gugus prenil dengan katalis superbasa ɣ-Alumina/NaOH/Na. Persen yield untuk senyawa asam sinamat terprenilasi yaitu 34% dan asam 4-hidroksi sinamat terprenilasi 36%. Karakterisasi keempat senyawa hasil sintesis dilakukan menggunakan spektrofotometer UV-Visible, spektrometer FT-IR dan GC-MS. Pada konsentrasi 250 ppm, asam sinamat memiliki aktivitas antiarthritis sebesar 89,21%, asam sinamat terprenilasi memiliki aktivitas antiarthritis sebesar 93,13%, asam 4-hidroksi sinamat terprenilasi aktivitas antiarthritis sebesar 91,67%, dan asam 4-hidroksi sinamat terprenilasi memiliki aktivitas antiarthritis sebesar 93,45%.

Cinnamic acid and its derivatives are natural compounds present in plants and have been used as herbal medicine. In this research, cinnamic acid and 4-hydroxy cinnamic acid was synthesized dan then prenylated. Cinnamic acid, 4-hydroxy cinnamic acid and the prenylated compounds were tested for their in vitro antiarthritic activity. Cinnamic acid was synthesized via Perkin method using benzaldehyde, sodium acetate and acetic anhydride, while 4-hydroxy cinnamic acid was synthesized using 4-hydroxy benzaldehyde, sodium acetate and acetic anhydride. The resulting cinnamic acid gave % yield of 10,67% with 3,5 hours reflux and for the 4-hydroxy cinnamic acid, it yields 21,74% with 12 hours reflux. Both the synthesized compounds were reacted with prenyl bromide to give prenylated cinnamic acid and prenylated 4-hydroxy cinnamic acid. The catalyst used in this prenylation is ɣ-Alumina/NaOH/Na superbase. Prenylated cinnamic acid yields 34% while prenylated 4-hydroxy cinnamic acid yields 36%. The four products were characterized with UV-Visible spectrophotometer, FT-IR spectrophotometer and mass spectrometer. Prenylated cinnamic acid and 4-hydroxy cinnamic acid have higher antiarthritic activities than cinnamic acid and 4-hydroxy cinnamic acid. At maximum concentration of 250 ppm, the antiarthritic activity of cinnamic acid was 89,21%, prenylated cinnamic acid was 93,13%, 4-hydroxycinnamic acid was 91,67%, and prenylated 4-hydroxycinnamic acid was 93,45%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56354
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asridin Dayan
"Gas rumah kaca seperti karbon dioksida merupakan gas yang melimpah di alam sehingga diperlukan cara untuk mengkonversi CO2. Namun, CO2 bersifat stabil secara termodinamika dan kinetika sehingga diperlukan bantuan logam bervalensi rendah contohnya Ni(0) atau Pd(0) untuk dapat bereaksi. Pada penelitian ini digunakan ZSM-5 hirarki terimpregnasi logam nikel sebagai katalis reaksi karboksilasi bertekanan antara fenilasetilena dengan karbon dioksida menjadi asam sinamat. ZSM-5 hirarki dianggap mampu menjadi penyangga katalis logam Ni dikarenakan ZSM-5 hirarki memiliki selektivitas dan transport massa yang baik. ZSM-5 Hirarki disintesis menggunakan metode double template yaitu TPAOH sebagai pengarah struktur MFI dan PDD-AM sebagai pengarah mesopori. Impregnasi logam nikel dilakukan menggunakan metode impregnasi basah dengan reduksi oleh aliran gas hidrogen. Karakterisasi material ZSM-5 hirarki dan Ni/ZSM-5 hirarki dilakukan dengan menggunakan XRD, FTIR, XRF, SEM-EDS dan SAA. Analisa XRD menunjukkan ZSM-5 telah berhasil disintesis.
Analisa FTIR menunjukkan dekomposisi template melalui kalsinasi telah berhasil. Pencitraan SEM menunjukkan morfologi material dengan bentuk coffin like-shaped yang merupakan ciri khas ZSM-5. Hasil analisa EDS menunjukkan persen loading Ni dalam ZSM-5 sebesar 1,4 %. Sedangkan analisa XRF menunjukkan persen loading Ni dalam ZSM-5 sebesar 3,325 % yang mengindikasikan logam Ni telah masuk ke dalam pori ZSM-5. Analisa BET menunjukkan adanya hysteresis loop yang mengindikasikan adanya pori berukuran meso. Reaksi karboksilasi bertekanan fenilasetilena dilakukan dalam reaktor batch dengan variasi tekanan CO2 (1, 3, 5, 7 bar) dan suhu (85, 100, dan 125 C). Berdasarkan analisa terhadap campuran produk didapat tekanan CO2 optimum sebesar 3 bar dan suhu optimum pada 85 C.

Carbon dioxide is one of greenhouse gases which is abundant in nature, therefore efforts are needed to reduce its concentration through CO2 conversion. However, CO2 is thermodynamically and kinetically stable, so it needs low valent metals such as Ni (0) or Pd (0) to help CO2 to react. In this study, the hierarchical ZSM-5 impregnated nickel metal was used as a catalyst for pressurized carboxylation reactions between phenylacetylene and carbon dioxide to cinnamic acid. Hierarchical ZSM-5 is assumed capable for supporting Ni metal catalysts because it has good selectivity and mass transport. Hierarchical ZSM-5 was synthesized using the double template method with TPAOH as structure directing agent for MFI and PDD-AM as mesoporous directing agent. Impregnation of nickel was carried out using a wet impregnation method with reduction by the hydrogen gas flow. Material characterization of hierarchical ZSM-5 and Ni/ZSM-5 was carried out using XRD, FTIR, XRF, SEM-EDS and SAA. XRD analysis shows that ZSM-5 has been successfully synthesized.
FTIR analysis showed that the template decomposition through calcination was successful. SEM imaging of the material shows a coffin-like morphology, which is a characteristic of the ZSM-5. The EDS analysis results shows 1.4% Ni in ZSM-5. While the XRF analysis shows 3.325 % Ni in ZSM-5 of which indicates that Ni has entered the ZSM-5 pores. BET analysis shows a hysteresis loop that indicates mesoporous. Pressurized carboxylation reaction of phenylacetylene were carried out in batch reactors with variations of CO2 pressure (1, 3, 5, 7 bar) and temperature (85, 100, and 125 125 C). Based on the analysis of products with HPLC, the optimal CO2 pressure was obtained at 3 bar and the optimal temperature at 85 C.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Meilawati
"Dalam beberapa tahun terakhir ini terjadi infeksi mikroba yang menyebabkan tingginya morbiditas dan mortalitas. Infeksi yang disebabkan oleh spesies mikroba umum terjadi pada pasien dengan gangguan sistem kekebalan, luka yang tidak ditangani dengan benar, tidak tersedianya antibiotik dan penggunaan dosis antibiotik yang tidak tepat. Meningkatnya tingkat resistensi bakteri terhadap agen antimikroba klinis dan dampaknya terhadap pengobatan penyakit menular mulai menghadirkan banyak masalah di seluruh dunia. Resiko yang besar akan terjadi karena adanya bakteri patogen infeksius yang resistan terhadap obat, resistan terhadap beberapa obat (Multidrugs Resistance) dan resisten terhadap obat secara luas (Extensively Drug Resistance). Komplikasi yang semakin meningkat, menunjukkan fakta banyak agen antibakteri yang dapat menyebabkan mutasi dan resistensi, seringkali dengan mekanisme yang berbeda. Resistensi yang muncul dari beberapa spesies mikroba terhadap beberapa agen antimikroba sintetis, sehingga perlu untuk melanjutkan pencarian agen antimikroba baru. Asam sinamat merupakan kelompok senyawa asam karboksilat tak jenuh yang terdapat pada Alpinia sp, diketahui memiliki banyak aktivitas farmakologis yaitu sebagai anti bakteri, antitumor, antikanker, antioksidan, antimikroba, antiinflamasi. Salah satu aktivitas asam sinamat yaitu untuk meningkatkan aktivitas anti bakteri pada antibiotik dengan menghambat pertumbuhan MRSA, P. aeruginosa, dan E. coli. Dari hasil penelitian sebelumnya, diketahui bahwa asam sinamat merupakan senyawa yang diperoleh dari hidrolisis senyawa metil sinamat yang merupakan penanda (biomarker) dan komponen utama metabolit sekunder didalam tanaman Alpinia sp. Dalam kegiatan penelitian ini akan dipelajari aktivitas antibakteri dari derivatisasi asam sinamat. Penelitian ini berhubungan dengan bakteri Gram-positif dan Gram-negatif yang diisolasi secara klinis terhadap senyawa yang disintesis dan sebagian besar senyawa yang diuji bertindak sebagai agen antibakteri yang kuat. Aktivitas antibakteri akan dilakukan secara in vitro dari senyawa yang disintesis dengan melihat hambatannya dan nilai KHM.

In recent years there have been microbial numerous infections which caused high morbidity and mortality. Infections caused by microbial species are common in patients with compromised immune systems, high medical costs and significant mortality. The increasing levels of bacterial resistance to clinical antimicrobial agents and their impact on the treatment of infectious diseases are starting to present many problems worldwide. A great risk will occur because of the presence of infectious pathogenic bacteria that are resistant to drugs, resistant to several drugs (Multidrug Resistance) and resistant to drugs widely (Extensive Drug Resistance). Complications are increasing, indicating the fact that many antibacterial agents can cause mutations and resistance, often by different mechanisms. Resistance is emerging from some microbial species to some synthetic antimicrobial agents, so it is necessary to continue the search for new antimicrobial agents. Cinnamic acid is a group of unsaturated carboxylic acid compounds found in Alpinia sp. It is known to have many pharmacological activities, namely as anti-bacterial, antitumor, anticancer, antioxidant, antimicrobial, and anti-inflammatory. One of the activities of cinnamic acid is to increase the anti-bacterial activity of antibiotics by inhibiting the growth of MRSA, P. aeruginosa, and E. coli. From the results of previous studies, it is known that cinnamic acid is a compound obtained from the hydrolysis of methyl cinnamic compounds which is a biomarker and the main component of secondary metabolites in Alpinia sp. In this research activity, the antibacterial activity of cinnamic acid derivatization will be studied. This study related Gram-positive and Gram-negative bacteria isolated clinically to the synthesized compounds and most of the tested compounds acted as strong antibacterial agents. Antibacterial activity will be carried out in vitro from the compound synthesized by looking at the resistance and MIC value."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library