Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Christina Audilia
"Arsitektur sebagai ilmu merancang tak hanya berkutat pada material, ruang, dan menyalurkan aspirasi. Bentuk maupun gaya bangunan yang berubah-ubah menunjukkan respon dari adanya keterlibatan dengan lingkungan sekitar dan dapat menjadi tantangan yang dapat menghilangkan karakteristik suatu tempat apabila dibiarkan. Regionalisme sebagai pendekatan dalam arsitektur menjadi salah satu pengetahuan yang dapat diterapkan untuk mengungkapkan kembali karakteristik dan nilai yang dimiliki daerahnya. Gereja Katolik di Indonesia menjadi salah satu contoh yang memiliki hubungan dengan pendekatan tersebut, terutama karena melakukan adaptasi dari budaya setempat untuk menjadi akrab dengan masyarakat, tetapi juga menunjukkan unsur gereja yang universal di dalamnya. Mangunwijaya, salah satu arsitek di Indonesia yang juga seorang budayawan, menunjukkan adanya penerapan dari pendekatan regionalisme dalam karya arsitekturnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh penerapan dari regionalisme di salah satu karyanya dan mengetahui langkah-langkah beliau dalam menerapkan regionalisme tersebut. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan pengumpulan data pustaka dari berbagai sumber. Penulis menggunakan metode deskriptif analitik dalam menguji elaborasi teori mengenai regionalisme terhadap studi kasus Gereja Santa Maria Assumpta di Klaten karya Y. B. Mangunwijaya. Penelitian ini menunjukkan bahwa konsep regionalisme dapat diterapkan di Indonesia. Penelitian juga menemukan adanya penerapan regionalisme yang tak hanya menampilkan karakteristik setempat tetapi juga penunjang kebutuhan umat di gereja.

Architecture as a science of designing, does not revolve around materials, spaces, and expressing aspirations only. The shape of the building style that changes from time to time shows the response of involvement to the surrounding environment and can be a challenge that may eliminate the characteristics of the place if it is left unnoticed. Regionalism as an approach in architecture becomes a knowledge that can be applied to express the characteristics and values of the region. The Catholic Church in Indonesia is one of the examples that has a connection with the approach, and not just related to the adaptation of local culture so it becomes familiar with the community, but also how it shows the universal church in it. Mangunwijaya, one of the architects in Indonesia, who was also a culturalist, pointed out the use of regionalism in his architectural works. This study aims to determine how far the application of regionalism in one of his works and discover his actions in implementing regionalism. The research used a qualitative approach and collected library data from various sources. The author used descriptive analytic methods in verifying elaborated theories about regionalism in the case study of the Church of Santa Maria Assumpta in Klaten by Y. B. Mangunwijaya. This research shows that the concept of regionalism can also be applied in Indonesia. The research also found the importance of applying regionalism which is not only to display the local characteristics but also to support the needs of the people in church."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krautheimer, Richard
Middlesex: Penguin Books, 1965
726.5 KRA e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Petrus Priyo Sigit Sasongko
"Gereja kuno yang ada di Indonesia memiliki arsitektur yang beraneka ragam, yang masing-masing arsitektur tersebut mencerminkan kemajuan teknologi. Beberapa bangunan Gereja Kuno yang ada di DKI Jakarta tidak terlepas kaitan Arsitektur dengan kemajuan teknologi, walaupun setiap gereja mempunyai ciri yang tersendiri disebabkan faktor si pembuat keterbatasan teknologi, persediaan material, dan dana, seperti Gereja Kathetdral mempunyai ciri Gothik, Gereja Paulus mempunyai ciri Romanik, Gereja Advent di tanah tinggi mempunyai ciri Romanik, Gereja Sion mempunyai ciri Romanik, Gereja Immanuel mempunyai ciri Renaissance, Rereja Cikini mempunyai ciri Gothik, Gereja Ayam mempunyai ciri Romanik dan Gereja Tugu mempunyai ciri renaisssance. Namun tidak semua gereja kuno yang ada di Jakarta diteliti oleh penulis. Gereja yang hendak penulis bahas dalam skripsi ini adalah De Portugeesche Buiten Kerk atau sekarang lebih dikenal dengan gereja kuno Sion dan De Portugeesche Kerk atau sekarag lebih dikenal dengan gereja kuno tugu. Tujuan penelitjan adalah untuk mencari perbedaan dan persamaan bentuk, bahan, hiasan dan gaya pada gereja kuno sion dan tugu, Berta mencari faktor penyebab terjadinya perbedaan dan persamaan tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S11602
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afriza Hanifa
"Skripsi ini membahas mengenai Aya Sofya atau Hagia Sophia, bangunan peninggalan bersejarah Turki yang mengalami transformasi dari gereja menjadi masjid dan hingga kini menjadi museum. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian memaparkan bahwa perubahan fungsi Aya Sofya terjadi seiring pergantian kekuasaan di Istanbul, yakni Aya Sofya sebagai Gereja di masa Byzantium, Masjid di masa Turki Utsmani dan Museum di masa Mustafa Kemal Atat_rk. Perubahan fungsi ini mengantarkan pada perubahan seni arsitektur, baik secara struktur maupun interior, yang mengindikasikan adanya perpaduan budaya antar seni Byzantium, peradaban Islam dan populisme Ataturk.

The Focus of this study is descriptive study about Aya Sofya or Hagia Sophia, a historical building legacy of Turkey, which is transformation experience from church to the mosque and to the museum at present. This research is qualitative descriptive interpretive. This research result that the functional change of Aya Sofya occured due to the changes of commutation reign in Istanbul. Aya Sofya has ever become a church in Byzantine period, was a mosque in Ottoman period and now is a Museum at Mustafa Kemal Ataturk period. This fungtional change has influenced of in architectural changes, especially in structure and interior manner. These changes indicate existences of cultural assimilation between Byzantine art, an Islamic civilization and populism of Atat_rk"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S13309
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Ghazali Rizky Winata
"Skripsi ini membahas mengenai gaya bangunan pada abad ke-20. Obyek penelitian ini adalah Gereja Paulus yang terletak di Jalan Sunda Kelapa No.12, Menteng, Jakarta Pusat. Metode penelitian dilakukan dengan cara membandingkan elemen-elemen yang ada pada Gereja Paulus dengan bangunan yang ada di Eropa dan Indonesia. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa terdapat beberapa macam unsur gaya yang dipadukan pada bangunan Gereja Paulus. Di dalamnya terdapat perpaduan gaya Eropa dan tradisional Indonesia. Perpaduan dua gaya antara Eropa dan tradisional Indonesia ini disebut dengan arsitektur Indis. Maka dari itu, diperoleh kesimpulan bahwa Gereja Paulus Menteng merupakan salah satu bangunan bergaya Indis
The focus of this thesis is architectural style in 20th century. Object of this research is the Paulus Church which located at Jalan Sunda Kelapa No.1, Menteng, Central of Jakarta. Method used in this research is comparison of elememnts of the Paulus Church with building from similiar period in Europe and Indonesia. Analysis result shows that there some architectural style applied in Paulus Church. There is a mixture of European architectural style with Indonesian tradisional style. The mixture of those architectural style called as Indis Architecture. This research conclude that Paulus Church is one of the Indis architecture building"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S11499
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library