Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chicester:: John Wiley & Sons, 1982
616.079 ANT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mulya Rahma Dhairyani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Playfair, J.H.L.
"This book is a concise and accessible introduction and revision aid for all students of bioscience and medicine/​paramedicine and the busy clinician or specialist, who want a quick, yet thorough, grasp of immunology"
Jakarta: Erlangga, 2012
616.07 PLA it (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Rahayu Ratri
"Latar Belakang. Voltage Dependent Anion Channel3 (VDAC3) merupakan salah satu protein yang terdapat pada sperma. Pada pengembangan imunokontrasepsi, protein tersebut dapat dijadikan antigen potensial dalam menurunkan fungsi sperma. Beberapa penelitian menunjukan bahwa anti-VDAC dapat mengganggu fungsi normal dan meningkatkan abnormalitas morfologi sperma. Imunisasi protein VDAC3 rekombinan terhadap kelinci diharapkan dapat memicu terbentuknya antibodi poliklonal anti-VDAC3. Antibodi tersebut kemudian dipurifikasi dan dievaluasi kemampuannya dalam mengikat antigen VDAC3 yang terdapat pada sperma manusia melalui pengamatan motilitas, viabilitas, integritas membran, dan integritas akrosom.
Metode. Protein rekombinan VDAC3 diproduksi dengan cara mengkultur bakteri E.coli BL21 yang mengandung konstruksi vektor rekombinan. Protein rekombinan tersebut diimunisasikan pada kelinci kemudian diambil antiserumnya. Antibodi VDAC3 yang terkandung dalam antiserum dipurifikasi dengan metode kromatografi afinitas matriks sepharose protein A kemudian konsentrasinya diukur dengan metode ELISA dan dianalisis kemurniannya secara kualitatif dengan SDS-PAGE. Antibodi VDAC3 tersebut kemudian diuji kemampuannya terhadap sperma manusia normal dengan parameter: motilitas, kecepatan pergerakan, mortalitas (menggunakan metode pewarnaan Eosin Y), integritas membran ekor (menggunakan metode HOST), dan integritas akrosom (menggunakan metode FITC-PNA).
Hasil. Kultur biakan E. coli dengan penambahan IPTG menunjukkan konsentrasi protein terlarut lebih tinggi yaitu 2,051 mg/ml dibandingkan dengan tanpa IPTG yaitu 1,528 mg/ml. Imunisasi protein VDAC3 rekombinan terhadap kelinci menghasilkan antiserum yang mengandung antibodi antiVDAC3 dengan titer tertinggi yaitu 3,504 pada kelinci B. Hasil SDS-PAGE antibodi yang dimurnikan menunjukan dua pita yang mendekati ukuran ~ 55 kDa dan ~25 kDa. Analisis statistik dari pengaruh antibodi VDAC3 murni terhadap motilitas, kecepatan gerakan, mortalitas, integritas membran ekor dan integritas akrosom sperma menunjukkan perbedaan yang signifikan (p <0,05) dengan kontrol preimun serum.

ABSTRACT
Background. Voltage Dependent Anion Channel 3 (VDAC 3) is one of the proteins found in sperm. On the development of immunocontraception, this protein can be used as potential antigens to reduce normal function of sperm. Several studies have shown that anti-VDAC can reduce normal function of sperm and also increase the morphological abnormalities of sperm. VDAC3 recombinant protein immunization to rabbit is expected to produce of polyclonal antibodies anti-VDAC3. Then, the antibodies are purified and evaluated its ability to bind antigen VDAC3 contained in human sperma by observation of motility, sperm speed, viability, membrane integrity, and the integrity of the acrosome.
Method. VDAC3 recombinant protein produced by culturing of E. coli BL21 that contains the construction of recombinant vector. This recombinant protein immunized to rabbits and then the antiserum taken from blood sample. VDAC3 antibodies that contained in antiserum purified by affinity chromatography matrix protein A Sepharose then the concentration was measured by ELISA and the purity analyzed by SDS-PAGE. The ability of VDAC3 antibodies were then tested to normal human sperma with parameters are: sperm motility, sperm speed, mortality (eosin Y staining method), membrane integrity (using HOST), and the integrity of the acrosome (using FITC-PNA).
Results. Culture of E. coli with addition of IPTG showed a higher concentrations (2,051 mg/ml) than without IPTG (1,528 mg/ml). Immunization of protein VDAC3 recombinant to rabbit produce antiserum that contains antibodies with the highest titers 3,504 in rabbit B. SDS-PAGE analysis two protein fragmen with size of ~ 55 kDa and ~ 25 kDa. Statistical analysis of the effect of pure VDAC3 antibodies to motility, sperm speed, mortality, membrane integrity, and the integrity of the acrosome showed a significant difference (p < 0.05) with control preimun serum."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusman
"ELISA merupakan metode alternatif untuk mendeteksi residu tetrasiklin pada produk hewan. Síntesis imunogen tetrasiklin dan produksi antibodi anti tetrasiklin merupakan dua tahapan penting yang harus dilakukan jika ingin melakukan analisis residu tetrasiklin dengan metode ELISA. Metode tolidin dan metode NCS dapat digunakan untuk mensintesis imunogen tetrasiklin. Imunogen TC-Tolidin-BSA berwarna ungu dan menyerap pada dua λ maks yaitu 277 nm dan 491 nm, sedangkan imunogen TC-NCS-BSA berwarna kuning kecoklatan dan menyerap pada dua λ maks yaitu 278 nm dan 322 nm. Hasil KLT dan HPLC menunjukan bahwa kedua imunogen yang dihasilkan cukup murni. Dari hasil SDS-PAGE dapat diperkirakan BM dari TC-Tolidin-BSA adalah sebesar 71.219 Da sedangkan BM TC-NCS-BSA sebesar 70.501 Da. Nilai BM dari kedua imunogen tetrasiklin lebih besar dibandingkan BM dari BSA (berbanding terbalik dengan Rf), hal ini menunjukkan bahwa imunogen sudah terbentuk. Produksi antibodi anti tetrasiklin dilakukan dengan cara imunisasi imunogen TC-Tolidin-BSA dan TC-NCS-BSA pada perbandingan 1:75 terhadap kelinci white New Zealand berkelamin jantan. Purifikasi antibodi dilakukan dengan protein A sepharose yang spesifik mengikat IgG. Konsentrasi IgG tertinggi dari kedua imunogen terdapat pada fraksi 1, yaitu sebesar 10.93 mg/mL untuk imunogen TC-Tolidin-BSA dan 10.61 mg/ mLuntuk TC-NCS-BSA. Hasil SDS-PAGE terhadap antibodi menunjukkan bahwa IgG terurai menjadi 2 pita (rantai ringan dan rantai berat).

ELISA is an alternative method for detecting tetracycline residues in animal products. This method has been known as rapid, sensitive, specific, and cost-effective analysis. Synthesis of tetracycline immunogen and production of anti-tetracycline antibody are two important steps which must be done if we like to analysis of tetracycline residues with ELISA. Tolidine and NCS methods applicable to synthesis of tetracycline immunogens. Tolidine method produce a purple immunogen (TC-Tolidine-BSA) and absorb at two maximum wavelength (277 nm and 491 nm), while NCS method produce a yellowish-brown immunogen (TC-NCS-BSA) and absorb at two maximum wavelength (278 nm and 322 nm). TLC and HPLC result show that both of immunogens have good purity because have not contain free tetracycline and residue of reagent. From result of SDS-PAGE can be estimated molecular weight (MW) of TC-TOLIDINBSA equal to 71.219 Da while MW of TC-NCS-BSA equal to 70.501 Da. The value of MW from both of immunogens is higher than BSA (smaller Rf), this fact indicate that immunogen have been formed. Anti-tetracycline antibody produced by immunizing of immunogens at comparison of the same concentration BSA and Tetrasiklin ( 1:75) to male white New Zealand rabbit. The antibody purified by protein A sepharose that specific coating IgG. The highest concentration of IgG from both immunogen list on fraction 1 (10.93 mg/mL for TC-Tolidin-BSA dan 10.61 mg/ mL for TC-NCS-BSA). SDS-PAGE result show that IgG has been divided into two band (heavy chains and light chains)."
2007
T40099
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwika Riandari
"Metode imunokimia telah lama dikenal sebagai metode analisis yang cepat, sensitif, spesifik serta ekonomis untuk deteksi residu obat pada produk peternakan. Metode ini menggunakan antibodi poliklonal atau monoklonal. Dua tahap penting harus dilakukan untuk pengembangan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) untuk analisis residu oksitetrasiklin pada produk pangan asal hewan; yaitu sintesis hapten OTC untuk dikonjugasikan pada protein dan produksi antibodi. Hapten OTC-tolidin dan OTC-ABA telah disintesis dan dipergunakan sebagai imunogen setelah dikonjugasikan pada BSA. Konjugat OTC-tolidin-BSA yang dihasilkan berwarna merah-ungu dan memiliki dua serapan pada λ 277 nm dan 488 nm, sedangkan konjugat OTC-ABA-BSA berwarna coklat kekuningan memiliki dua serapan pada λ 280 nm dan 437 nm.
Hasil analisis KLT dan KCKT menunjukkan bahwa kedua konjugat sudah cukup murni karena tidak mengandung pereaksi yang dipergunakan. Dari hasil analisis elektroforesis gel (SDS-PAGE) dapat diperkirakan BM dari konjugat OTC-tolidin- BSA 69.791 dan OTC-ABA-BSA(71.219 Da) lebih besar dari BM BSA, hal ini menunjukkan sudah terjadi konjugasi antara BSA dan hapten OTC. Untuk produksi antibodi, kelinci diimunisasi dengan konjugat OTC- tolidin-BSA (1:75) dan OTC-ABA-BSA (1:30). Konsentrasi antibodi yang dihasilkan setelah dimurnikan dengan kolom HiTrap Protein A yang spesifik mengikat IgG, masingmasing 17,79 mg/ml dan 12.08 mg/ml.

Immunoassay has long been known as a rapid, sensitive, spesific and cost effective analytical methods for drug residues detection in food animal products. This method based on polyclonal and monoclonal antibodies. There are two important phases to be done to develop the method of enzyme?linked immunosorbent assay (ELISA) , in order to analyze the oxytetracycline (OTC) residue on food animal products. They are the OTC hapten synthesis which is conjugated on protein, and the antibodies production. These OTC-tolidin and OTC-ABA haptens have been synthesized and used as immunogens after being conjugated to BSA. The OTC-tolidin-BSA conjugate produces purplish-red color and has absorbance of λ 277 nm and 488 nm, while the OTC-ABA-BSA conjugate produces yellowish-brown color and has absorbance of λ 280 nm and 437 nm.
The analysis result on TLC and HPLC shows that both conjugates have sufficcient purity since it does not contain any reagents. From the result of SDS PAGE analysis, it can be considered that the MW from OTC-tolidin-BSA (69.791 Da) and OTC-ABA-BSA (71.219 Da) conjugate is higher than MW BSA. This fact shows that the conjugation has successfully occurred. To produce the antibody, the rabbit is being immunized by the OTC-tolidin-BSA (1:75) and OTC-ABA-BSA conjugate (1:30). The antibody concentration after being purified by the HiTrap Protein A colom, which specifically binds the IgG, are 17,79 mg/ml and 12.08 mg/ml.
"
2007
T40100
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Siswanti E
"Aterosklerosis bersama trombosis merupakan dua faktor penting terjadinya infark miokard. Beberapa faktor resiko konvensional seperti hipertensi diabetes mellitus, obesitas dislipidemia, merokok serta riwayat keluarga berperan untuk terjadinya infark miokard, tetapi ternyata 25% - 50% kejadian infark miokard tak bisa diterangkan dengan faktor resiko tersebut, Faktor resiko kejadian iskemik akut lainnya telah ditemukan berdasarkan studi epidemiologis yaitu: fibrinogen, penghambat aktivator trombosit I, lipoprotein a, antibodi antikardiolipin, antikoagulan lupus, lekosit dan viskositas darah Antibodi antifosfolipid yang antara lain terdiri dari antibodi antikardiolipin (ACA) dan antikoagulan lupus (LA), mempunyai hubungan erat dengan trombosis. Antibodi antikardiolipin yang terdiri dari isotype IgG, IgM, dan IgA, merangsang terjadinya trombosis dengan menghambat aktivasi protein C, mengikat fosfolipid membran trombosit serta menghambat produksi prostasiklin oleh sel endotel, sehingga timbul peningkatan agregasi trombosit, vasospasme, peningkatan aktivasi koagulasi dan akhirnya menimbulkan trombus. prospektif terhadap 46 penderita infark Telah dilakukan penelitian miokard usia muda ( laki laki < 55 tahun, perempuan < 65 tahun) di Rmah Sakit Jantung Harapan Kita, untuk melihat kadar ACA. Didapatkan peninggian ACA pada 13 penderita (28,3% ), dimana pada 8 penderita isotype IgG yang tinggi, 5 penderita isotype IgM yang meninggi dan tidak ada satupun yang meninggi keduanya. Tidak terdapat perbedaan antara kelompok ACA tinggi dan ACA normal dalam usia, faktor resiko, kadar HDL, LDL dan trigliserid, sedang nilai kolesterol total dan IgG ACA serta IgM ACA berbeda bermakna (p<0,05) Dalam pemantauan kejadian reinfark miokard, angina pektoris tak stabil atau meninggal yang dilakukan selama 10 16 bulan, didapatkan pada kelompok ACA normal 3 orang ( 9,7% ) dan pada kelompok ACA tinggi 3 orang (28,3%) Hasil ini menunjukkan kadar ACA yang lebih tinggi pada penderita infark menunjukkan kecenderungan yang lebih besar untuk terjadinya reinfark dan kematian, dan dapat menunjukkan prognosis pasca infark (RR = 2,54, p>0,05). Selanjutnya, untuk mendapat informasi lebih baik perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan pemeriksaan titer ACA dilakukan secara serial."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1999
T57291
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rohmi
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T58803
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
T. Susmiarsih
"ABSTRAK
Pendahuluan. VDAC merupakan protein kanal ion yang bertanggung jawab atas aliran ion Ca2+ dan ATP dalam flagela spermatozoa. Defisiensi gen VDAC3 pada mencit dan mutasi gen VDAC3 pada manusia menyebabkan penurunan motilitas spermatozoa, sehingga VDAC3 dapat dijadikan antigen potensial untuk pengembangan vaksin kontrasepsi laki-laki. Tujuan penelitian ini adalah memproduksi protein rekombinan hVDAC3 dari gen hVDAC3 ekson 5-8 spesifik spermatozoa, dan digunakan sebagai antigen untuk produksi antibodi poliklonal pada kelinci.
Metode. Gen hVDAC3 ekson 5-8 spermatozoa diperoleh melalui RT PCR, gen disisipkan ke plasmid pET100/D-TOPO dan diklona dalam E coli TOP 10. Analisis gen sisipan dengan PCR, enzim restriksi dan sekuensing DNA. Protein rekombinan hVDAC3 diekspresikan dalam E coli BL21 StarTM (DE3). Karakterisasi protein dilakukan dengan uji Bradford, SDS PAGE, western blot dan purifikasi protein dengan resin Ni-NTA. Antibodi poliklonal diperoleh dengan cara imunisasi protein rekombinan hVDAC3 ke kelinci dan diukur dengan indirect ELISA. Determinasi lokasi hVDAC3 di spermatozoa dengan metode immunoflurosence.
Hasil. Amplifikasi PCR gen hVDAC3 ekson 5-8 berukuran 435 pb dan analisis BLAST menunjukkan 100% identik dengan gen VDAC3 manusia dari bank gen. Vektor rekombinan berukuran 6195 pb mengekspresikan protein rekombinan hVDAC3 berukuran 20 kDa. Antibodi poliklonal telah diproduksi kelinci secara bermakna (p<0.05) dengan titer 2.817, dan antibodi dapat berikatan dengan protein hVDAC3 di kepala dan flagela spermatozoa. Selanjutnya, antibodi poliklonal ini akan digunakan dalam pengembangan vaksin kontrasepsi pada laki-laki.

ABSTRACT
Introduction. Voltage dependent anion channels (VDAC), also known as mitochondrial porins, are group of proteins in mitochondrial outer membrane that allow the passage of metabolites across the mitochondrial outer membrane, and are involved in ions and ATP transport in sperm flagella. Deficiency and mutation of VDAC3 may cause abnormality in structure and motility of human spermatozoa. VDAC3 could be a potential target to develop non hormonal male contraceptive vaccine. The objective of the study was to produce hVDAC3 recombinant proteins from exon 5 to 8 of human sperm VDAC3 spesific gene.
This recombinant protein was subsequenly used as an antigen to produce polyclonal antibodies in rabbits. Methods. hVDAC3 sperm gene obtained by RT PCR, this gene was inserted into plasmid pET 100/D-TOPO and cloned in E coli TOP 10. The gene was analyzed by PCR method, restriction enzymes and DNA sequencing. The proteins expressed in E coli BL21 StarTM (DE3). Characterization of proteins was evaluated by Bradford method, SDS PAGE and western blot. The recombinant protein was purified with NI-NTA resin. Polyclonal antibodies were obtained by immunization of hVDAC3 recombinant protein into rabbits. Indirect ELISA was done to analyze the antibody. Localization of the VDAC3 recombinant protein in human spermatozoa was evaluated by immunofluorescence method.
Result. By doing PCR amplification and BLAST analysis, the study showed that the hVDAC3 gene had 100% identical to hVDAC3 genes in data bank. E coli BL21 StarTM (DE3) containing recombinant vector (6195 bp) expressed the recombinant protein of hVDAC3 in 20 kDa. This protein produced polyclonal antibodies that bound VDAC3 protein on the head and flagella of human spermatozoa.
"
2015
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abbas, Abul K.
Philadelphia: Saunders, 2007
616.079 ABB c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>