Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Billy Aprianto
2012
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Wayan Asri Idraningsih
"Penelitian mengenai aktivitas antibakteri ekstrak minyak picung (Pangium edule Reinw.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Pseudomonas aeruginosa dan Escherichia coli telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Farmasi, FMIPA-UI, Depok. Dimana Staphylocccus aureus dan Staphylococcus epidermidis sebagai suatu bakteri uji mewakili bakteri positif - Gram, sedangkan Pseudomonas aeruginosa dan Escherichia coli mewakil bakteri negatif - Gram. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana efek antibakteri dari minyak Pangium edule Reinw. terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Pseudomonas aeruginosa dan Escherichia coli dengan menentukan zona hambatan pertwnbuhan bakteri secara cakram dan kadar hambat minimal secara pengenceran tabung. Dari hasil penelitian diperoleh bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Pseudomonas aeruginosa dan Escherichia coli memberikan kadar hambat minimum sebagai berikut : 7,8125 mglml, 15,625 mg/ml, 15,625 mg/ml dan 31,25 mg/ml. Berdasarkan zona hambatan yang diperoleh, efek antibakteri tertinggi diberikan terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis, kemudian disusul Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus dan Escherichia coli."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S31905
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Lindadevi
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian aktifitas anti bakteri secara in vitro dari ekstrak bawang putih (Allium sativum Linn.) terhadap sebagai jenis kuman standard internasional dan kuman liar yang diasingkan dari penderita dengan dia cara yaitu dengan penentuan konsentrasi hambatan minimum (iiC) ekstrak bawang putih dan penentuan lebar zona hambatan cakram berisi ekstrak bawang putih 2436,0 ug. Penentuan aktiritas antibakteri ekstrak bawang putih yang didasarkan atas besarnya MIC/mi memberikan hasil sebagei beri kut : 1, Dan! 93 strain yang diperiksa, 24 strain dihambat pada konsentrcsi 5145 9 0 ug/mi, 31 strain dihambat pada konsentrasi 2572,50 ug/mi, 20 strain dihambat pada konsentrasi 1286,25 ug/mi dan 18 strain dihambat pade konsentrasi643,12 ug/mi menggunakan metode pengencaran peda agar. 2. Dan! 93 strain yang diperiksa, 20 strain dihambat peda konsentrasi 2572,50 ug/mI, 27 strain diham&at pade konsentrasi 1286 0 25 ug/mi, 31 strain dihambat pada konsentrasi 643,12 ug/ini dan 15 strain dihambat peda konsentrai 321,56 ug/mi, menggunakan metode pengenceran dengan kaldu. Pemeniksaan aktifitas antibakteri ekstrak hawang putih didasarken atas lebar zone henbatan dari cakrerisi ekstrak bawang putih 2436,0)ug/ml memberikan hasil sebagal berikut 1. Dari 3 strain stenri yang diperiksa, lebar zone hambaten rata-rta dari Steohylococcus aureus adalah 31,01 mm total den lebar zone hambatan raterate dari Escherichje coil den Pseudononas aeruinose berturut-turut adalah 1,39 mm total den 12 0 14 mm total. 2. sari 93 strain kuman yang diperiksa, lebar zora hambatan terkecil adalah 6 mm den terbesar 32 mm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tumbuhan Tanjung (Mimusops elengi Linn.) adalah tumbuhan tegak, tingginya mencapai 15 m. Buahnya berbentuk memanjang dengan panjang 2-3 cm, berwarna orange, sedangkan daunnya berbentuk panjang bulat telur atau bulat memanjang dengan panjang 9-16 cm. Tumbuhan ini banyak terdapat di kawasan India bagian selatan, Burma, Malaysia, Philipina dan Indonesia. Tumbuhan jenis ini banyak ditanam orang dihalaman dan tepi-tepi jalan sebagai tanaman perindang. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menentukan struktur molekul senyawa kimia yang terkandung dalam buah tanjung, yang kemudian senyawa ini diharapkan mempunyai sifat aktivitas anti bakteri. Isolasi dilakukan dengan Cara maserasi terhadap serbuk daging buah tanjung dalam petroleum eter dan metanol. Kemudian komponen-komponen dipisahkan dengan kolom kromatrografi. Untuk mengetahui sifat aktivitas anti bakteri dari komponen yang berhasil diisolasi, maka dilakukan uji aktivitas anti bakteri dengan metode tabur langsung dengan menggunakan kertas cakram ("paper disc"). Penentuan struktur molekul dari komponen hasil isolasi menggunakan spektrofotometer infra merah (IR), spektrometer resonansi magnetik inti (1H-NMR) serta spektrometer massa (MS). Senyawa kimia yang berhasil diisolasi dan identifikasi diduga adalah senyawa asam dehidro ursolat dengan rumus molekul C30H46Q3 yang didapat dari fraksi metanol dan ternyata komponen tersebut tidak mempunyai sifat aktivitas antibakteri terhadap bakteri E. coli, B. subtillis, S. aureus dan Klebsiella."
Depok: Universitas Indonesia, 1994
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhan
"ABSTRAK
Berbagai penyakit gigi mempunyai korelasi positif dengan bakteri dalam mulut.
Sehingga beberapa bakteri gigi telah menjadi target utama untuk pencegahan
penyakit gigi. Penyakit gigi yang disebabkan oleh bakteri diantaranya adalah
karies gigi, peradangan gusi, ulceration oral, dan lain-lain. Oleh sebab itu,
perawatan gigi dengan yang dapat membunuh bakteri-bakteri gigi sangat
diperlukan. Propolis mengandung senyawa-senyawa polifenol dan flavonoid yang
mempunyai fungsi sebagai anti bakteri, beberapa penelitian telah menunjukkan
bahwa propolis dapat menghambat pertumbuhan bakteri-bakteri yang tumbuh di
gigi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi propolis sebagai bahan
tambahan dalam permen. Permen yang akan digunakan berbentuk hard candy
yang mempunyai tekstur keras dan berkilau. Pembuatan permen propolis
dilakukan dengan cara mempergunakan propolis sebagai zat tambahan dalam
permen. Uji aktivitas antibakteri propolis terhadap bakteri adalah metode difusi
agar. Berdasarkan penelitian didapat permen yang dihasilkan mempunyai kadar
air (0.15 - 0.25 %) dan kadar abu (0.02- 0.1%) hal ini memenuhi persyaratan SNI
3547.1 : 2008 dan secara difusi kertas cakram aktivitas antibakteri propolis dalam
permen dapat menghambat pertumbuhan bakteri sebesar 5 mm (propolis 5%
brazil + 3% madu) dan 3 mm (propolis 5% lokal + 3% madu). Hasil ini sesuai
dengan harapan kami bahwa permen yang mengandung propolis yang diteliti
mempunyai potensi sebagai produk pangan pencegah penyakit gigi.

ABSTRACT
Variety of dental diseases have a positive correlation with the bacteria in the
mouth. So some dental bacteria have become a prime target for the prevention of
dental disease. Dental disease caused by bacteria include dental caries, gum
inflammation, oral ulceration, and others. Therefore, dental care with which can
kill the tooth?s bacteria is needed. Propolis contains polyphenolic compounds and
flavonoids that have a function as an anti-bacterial, several studies have shown
that propolis may inhibit the growth of bacteria that grow on teeth. This study
aims to test the potential of propolis as an additional ingredient in candy. Candy
that will be used that have shaped hard candy hard and shiny texture. Propolis
candy-making is done by use of propolis as a food additive in candy. Test the
antibacterial activity of propolis against bacteria is agar diffusion method. Based
on the research that produced candy has obtained water content (0.15 - 0.25%)
and ash content (0.02-0.1%) it is compliant with SNI 3547.1: 2008 and the paper
disc diffusion antibacterial activity of propolis in the candy can inhibit bacterial
growth rate of 5 mm (brazil propolis 5% + 3% honey) and 3 mm (propolis 5% +
3% local honey). These results are consistent with our expectation that candies
containing propolis are researched have potential as a food product preventing
dental disease.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43719
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wayan Supradnyani
"Tanaman jambu mete (Anacardium occidentale Linn) selain banyak dikonsunisi oieh masyarakat juga digunakan untuk mengobati diare dan luka pada kulit. Daun dan kulit buah tanaman ini diduga mempunyai daya anti bakteri, tetapi belum diteliti khasiatnya secara mikrobiologik
Telah dilakukan penelitian daya anti bakteri dari daun dan kulit buah tanaman jambu mete secara mikrobioiogikdengan menggunakan kuman Staphylococcus aures,S'arc-ina1utea, -:--Eschenichiacall dan, Pseudomonasaeruginoaa-.Daya anti bakteni ekstrak daun dan ekstrak kuiit-bu.andLt.antukan,dengan metoda dilusi agar iiah metoda difcii agar.
Kadar hambat min-imai ekstrak daun terhacap kumari Staphylococcus aureus, Sarcina.lutea,:Eschenichiacoli dan;Pseudomonas ae ruginosa berturut-turut adaiah 6,25 mg/ml, 12,50 mg/ml, 50 mg/ml, dan 12,50 mg/mi. Kadar ftarnbat minimal ekstrak kulit buah terhadap kurnan Staphylococcus aureus:,- .Sarcina lutea, Eschenihia coil dan Pseudomonas aenuginosa berturut-turut adaiah 3,125 mg/ml, 6,25 mg/ml, 12,50 mg/rnldan 5,25 mg/mi.
Diameter zona hambatan ekstrak daun Ă˜ada kadar 200 mg/ml terhadap kuman Staphylococcus aureus, Sarcina lutea, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa berturut-turut adalah 22,39 mm, 16,68 mm 10,14 mm dan 12,08 Thm.Diameter zona hambatan ekstrak i
Disimpulkan bahwa ekstrak daun dan ekstrak kulit buah tanaman jambu mete mempunyai daya anti bakteri."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamelia Rinati
"Penambahan dopan logam Cu dilakukan dalam modifikasi permukaan permukaan Ti6Al4V, untuk merancang fotokatalitik sistem dengan efisiensi tinggi di bawah cahaya tampak. Mendopankan logam Cu pada permukaan fotokatalis menggunakan metode photo-assisted deposition. Variasi konsentrasi logam Cu (0,05 M; 0,10 M; 0,15 M) dilakukan untuk memperoleh kondisi optimum fotokatalis yang aktif dibawah cahaya tampak. Hasil karakterisasi SEM-EDX dan XRD, menunjukkan bahwa sampel yang dianodisasi dengan elektrolit gliserol memiliki morfologi dan kristalinitas lebih baik dibandingkan sampel yang dianodisasi dengan elektrolit asam. Hasil uji pembentukan biofilm secara in vitro dengan bakteri Streptococcus mutans menunjukkan sampel yang didopankan dengan dopan Cu berkonsentrasi 0,15 M memiliki kinerja fotokatalitik yang paling baik, dengan hasil sebesar 99% persentase disinfeksi bakteri dibandingkan dengan model kontrol pada jam ke-16 pengukuran. Hasil ini menunjukkan sampel yang didopankan dengan dopan Cu berkonsentrasi 0,15 M merupakan kondisi optimum untuk menghambat pembentukan biofilm dalam penelitian ini

Optimization of morphology and crystallinity of TiO2 nanotubes (TNT) fabricated on the surface of Ti6Al4V with anodizing method using a variation of the type of electrolyte. To design a system with high efficiency photocatalytic under visible light, the addition of a transition metal dopant antibacterial namely Cu (Copper). Cu-doped surface on the dental implat using photo-assisted deposition method. Variations in the concentration of Cu (0.05 M; 0.10 M; 0.15 M) were performed to obtain the optimum conditions photocatalysts active under visible light. Results of SEM-EDX and XRD characterization, indicate that the sample which is anodized with glycerol electrolyte, have better morphology and crystallinity than the sample which is anodized with acid electrolyte. The test results of in vitro biofilm formation test by Streptococcus mutans showed sample of which doped with Cu that have concentration of 0,15 M has the best photocatalytic performance, with percentage of disinfection of bacteria at 99% compared with the control model at 16th hour measurement. These results show the samples TNT/G/0,15 which doped with Cu dopant concentration of 0,15 M is an optimum condition to inhibit biofilm formation in the study"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64638
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Iman Sulaeman
"Rekayasa karpet yang membersihkan sendiri, anti bakteri, dan bebas bau dilakukan dengan melapisi kitosan-titania nanokomposit pada karpet bulu sintetis. Nanokomposit disintesis dengan menambahkan kitosan ke TiO2 dengan menggunakan metode impregnasi basah. Nanokomposit kemudian ditandai dengan FTIR untuk menentukan ikatan yang terjadi, UV-Vis DRS untuk menentukan celah pita energi, dan SEM-EDX untuk menganalisis morfologi dan komposisi.
Tes disinfeksi koloni E. coli dilakukan dengan menggunakan nanokomposit yang disintesis di bawah fotoreaktor akrilik untuk menganalisis kemampuan disinfektan. Setelah mendapatkan komposisi nanokomposit paling optimal berdasarkan tes, nanokomposit terbaik kemudian dilapisi di atas karpet. Serangkaian tes dilakukan pada karpet, termasuk uji pembersihan sendiri dengan mencelupkan karpet ke suspensi lumpur, uji fotodegradasi metilen biru, dan uji degradasi amonia.
Hasil karakterisasi FTIR menunjukkan bahwa sejumlah ikatan terjadi antara kitosan dan TiO2, sementara UV-Vis DRS menunjukkan bahwa nanokomposit yang disintesis memiliki nilai celah pita 3,11 eV. Tes desinfeksi E-coli menunjukkan bahwa komposisi nanokomposit terbaik adalah konsentrasi kitosan 3wt%, sedangkan pembersihan sendiri, fotodegradasi metilen biru, dan uji degradasi amonia menunjukkan bahwa penambahan 0,67v% tetraetil ortosilikat adalah penambahan paling optimal dalam pelapisan nanokomposit pada permukaan karpet.

A self-cleaning, anti bacterial, and odor free carpet engineering is conducted by coating chitosan-titania nanocomposite on a synthetic fur carpet. The nanocomposite is synthesized by adding chitosan to TiO2 by means of wet impregnation method. The nanocomposite is then characterized by FTIR to determine the bonds that occur, UV-Vis DRS to determine the energy bandgap, and SEM-EDX to analyze the morphology and composition.
An E. coli colony disincfection test is done using the synthesized nanocomposite under an acrylic photoreactor to analyze its disinfectant ability. After obtaning the most optimum nanocomposite composition based on the test, the best nanocomposite is then coated on the carpet. A series of tests is done to the carpet, including the self-cleaning test by dipping the carpet to mud suspension, methylene blue photodegradation test, and amonia degradation test.
The FTIR characterization result shows that a number of bonds occured between chitosan and TiO2, while UV-Vis DRS shows that the synthesized nanocomposite has a bandgap value of 3.11 eV. The E-coli disinfection test shows that the best nanocomposite composition is of the 3wt% chitosan concentration, while the self-cleaning, methylen blue photodegradation, and amonia degradation test shows that addition of 0.67v% tetraethyl orthosilicate is the most optimum addition in the nanocomposite coating on the carpet surface.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Nirmala Sari
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai optimum temperatur dan waktu ozonasi minyak kelapa, mengetahui daya hambat dan konsentrasi hambat minimum cocozone terhadap Propionibacterium.acne, kestabilan produk serta kelayakan krim cocozone secara ekonomi. Proses ozonasi dilakukan secara batch selama 96 jam dan pengambilan sampel dilakukan setiap 12 jam. Parameter untuk menetukan kondisi optimum adalah FT-IR, bilangan peroksida, bilangan iodin, bilangan asam, diameter daya hambat terhadap bakteri P.acne dan kestabilan produk. Temperatur optimum ozonasi dicapai pada 27 0C, dengan waktu ozonasi selama 72 jam. Konsentrasi hambat minimum terhadap Propionibacterium acne yaitu sebesar 21,43 g/L. Krim cocozone menunjukan kestabilan fisik yang sangat baik. Analisis keekonomian produksi krim cocozone skala industri rumah tangga menunjukan tingkat pengembalian modal internal (IRR) sebesar 21% dengan nilai sekarang bersih (NPV) positif.

ABSTRACT
The present study aims to obtain optimum values of temperature and ozonation time of coconut oil, inhibition and minimum inhibitory concentration of cocozone for Propionibacterium acne, the stability of the product and to determine economic feasibility study of cocozone cream. Ozonation process is done in batch for 96 hours and sampling was conducted every 12 hours. Parameters to determine the optimum conditions are FT-IR, peroxide value, iodine value, acid value, diameter of inhibition against the bacteria P.acne and product stability. Ozonation achieved the optimum temperature at 27 0C, with ozonation time for 72 hours. The minimum inhibitory concentration is 21.43 g/L. Cocozone cream showed excellent physical stability. Economics analysis of cocozone produced in cottage level industry shows that internal rate of return is 21% with positive net present value (NPV)."
2016
T45759
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Moulydia
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuat obat luka bakar yang dilakukan dengan proses ozonasi dari campuran minyak nabati dan ditambah dengan ekstrak bahan herbal. Ozonasi pada minyak nabati terbukti dapat membunuh bakteri dan aman bagi tubuh. Minyak nabati terozonasi dihasilkan dari reaktor ozon pada proses batch/tumpak dengan melakukan variasi campuran dari ekstraksi terhadap Oleozon dan minyak nabati. Kemudian hasil dari ozonasi tersebut ditambahkan ekstrak bahan herbal yaitu daun singkong dan kunyit putih untuk menambah efektivitas dalam membunuh bakteri. Daun singkong mempunyai zat anti inflamasi, yaitu Vitamin C. Sedangkan kunyit putih mempunyai zat curcuma zedoaria, dimana dari kedua zat tersebut dapat menghambat dan membunuh bakteri. Kualitas minyak terozonasi Oleozon secara analitik diuji dengan metode bilangan iodin, bilangan asam, bilangan peroksida, dan FTIR. Ozonasi meningkatkan peroksida dan nilai asam untuk kedua minyak, kenaikannya lebih tinggi untuk campuran minyak kelapa dan minyak kedelai. Hasil pencampuran tersebut kemudian diuji pada bakteri untuk mengetahui keefektifannya dalam membunuh bakteri. Kondisi ozonasi terbaik adalah pada kenaikan bilangan asam 386,5 , bilangan peroksida sekitar 102,91 meq/kg minyak, dan penurunan angka iodium hingga 21 . Hasilnya menunjukkan bahwa pada kondisi ini, minyak terozonasi memiliki efek antiseptik terhadap Staphylococcus aureus yaitu sebesar 11,8 mm pada campuran minyak kelapa dan kedelai dengan pelarut heksana. Hasil akhir penelitian ini diharapkan bisa menjadi inovasi baru dalam penyembuhan luka kulit akibat luka bakar sebagai antiinflamasi yang efektif, aman, dan ramah lingkungan.

ABSTRACT
This research aims to create a burn treatment performed with ozonation process from a mixture of vegetable oil and added extracts of herbal ingredients. Ozonation on vegetable oils proven to kill bacteria and safe for the body. Ozonated vegetable oil produced from the ozone reactor batch process by doing a variety of extraction mixture to Oleozon and vegetable oils. Then the results of ozonation is added extracts of herbal ingredients that cassava leaves and white turmeric to increase effectiveness in killing bacteria. Cassava leaves have anti inflammatory agent, namely Vitamin C. While white turmeric Curcuma zedoaria have substance, which of the two compounds can inhibit and kill bacteria. The quality of ozonated oil Oleozon analytically were tested by the method of iodine number, acid number, peroxide number, and FTIR. Ozonation increased the peroxide and acid values for both oils, the increase being higher for mixture of coconut oil and soybean oil. The results of such mixing is then tested in bacteria to determine their effectiveness in killing the bacteria. The best ozonation condition is in an increase of 386,5 acid value, peroxide value about 102,91 meq kg oil, and decrease in iodine number up to 21 . The result showed that under these conditions, ozonized oil has an antiseptic effect against Staphylococcus aureus is 11,8 mm at mixed ozonated vegetable oil with hexane. The final results of this study are expected to be a new innovation in the healing of skin wounds caused by burns as an anti inflammatory that is effective, safe, and environmentally friendly."
2017
S67569
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>