Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Sujudi
"ABSTRAK
Angka fertilitas di Indonesia pada saat ini sudah mulai menunjukkan penurunan walaupun pada tingkat yang masih tinggi. Ini berarti bahwa usaha untuk menurunkan angka fertilitas perlu terus dilakukan bahkan harus ditingkatkan, agar tujuan seperti yang telah digariskan dapat dicapai.
Berbagai usaha telah dilakukan baik oleh instansi pemerintah maupun instansi swasta untuk menurunkan fertilitas. Hal ini tentunya bukan merupakan tujuan akhir suatu program. Keberhasilan dalam mencapai angka fertilitas yang rendah,
diharapkan selanjutnya dapat memberikan pengaruh yang lebih luas, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan tercapainya masyarakat adil dan makmur.
Secara keseluruhan dapat dikemukakan bahwa sebenarnya usaha untuk menurunkan fertilitas telah menunjukkan titik-titik terang. Pandangan diatas dilatarbelakangi oleh gambaran bahwa pengetahuan masyarakat tentang keluarga berencana sudah cukup tinggi, juga jumlah anak yang pernah dilahirkan hidup sudah tidak terlalu besar.
Menurut Survai Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 1979, di Pulau Jawa terdapat 82,79 persen perempuan dalam status kawin yang berumur 15-49 tahun pernah mendengar tentang keluarga berencana (di Pulau Jawa kota= 85,75 % ;Jawa Pedesaan= 82,20%). Untuk di luar Pulau Jawa sedikit lebih rendah, yaitu kota=80,73°1, dan Pedesaan 62,89%. persen(BPS,1981). Hal ini cukup dapat dimengerti karena di luar Pulau jawa kegiatan program KB dilakukan lebih lambat."
Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1986
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Frodewald Grimbert
"Selama 7 tahun terakhir, Tiongkok sedang menghadapi penurunan angka kelahiran yang cukup signifikan. Pada tahun 2023, Tiongkok tidak lagi menduduki peringkat sebagai negara dengan populasi terbesar di dunia. Mengamati keseriusan masalah ini, peneliti tertarik untuk menyelidiki faktor-faktor yang menyebabkan penurunan angka kelahiran yang signifikan di Tiongkok dari 2017 hingga 2023. Penelitian ini mengevaluasi pengaruh kebijakan pemerintah, perubahan sosial budaya, dan faktor ekonomi terhadap tren kelahiran dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dari data sekunder seperti lembaga pemerintah, laporan statistik, kajian literatur, dan laporan berita. Hasil menunjukkan bahwa kebijakan seperti Kebijakan Satu Anak berkontribusi terhadap penurunan angka kelahiran. Faktor-faktor ekonomi seperti harga perumahan yang tinggi, biaya membesarkan anak yang tinggi, peningkatan pengangguran anak muda, dan perubahan sosial seperti urbanisasi dan peningkatan partisipasi wanita dalam angkatan kerja juga berkontribusi terhadap penurunan angka kelahiran. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi para pembaca serta pandangan baru bagi para penyusun kebijakan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif dalam mengatasi penurunan angka kelahiran di Tiongkok.
Over the last 7 years, China has been facing a significant decline in birth rates. In 2023, China will no longer rank as the country with the largest population in the world. Observing the seriousness of this problem, researchers are interested in investigating the factors that caused the significant decline in birth rates in China from 2017 to 2023. This research evaluates the influence of government policies, sosio-cultural changes, and economic factors on birth trends using qualitative and quantitative research methods from secondary data such as government agencies, statistical reports, literature reviews, and news reports. The results show that policies such as the One Child Policy contributed to the decline in birth rates. Economic factors such as high housing prices, high costs of raising children, rising youth unemployment, and social changes such as urbanization and increased participation of women in the labor force also contribute to declining birth rates. It is hoped that the results of this research will provide insight for readers as well as new views for policy makers to formulate more effective strategies in overcoming the declining birth rate in China."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Virgie Annisa Putri
"Di tengah Jepang yang terus-menerus mengalami penurunan angka kelahiran dan semakin sedikit orang yang memilih untuk menikah, drama televisi Kahogo no Kahoko (Overprotected Kahoko, 2018) justru menyampaikan nilai-nilai bahwa menikah dan memiliki keluarga adalah pilihan hidup yang dipenuhi kebahagiaan. Dengan ini, penulis akan menganalisis mengenai bagaimana drama Kahogo no Kahoko menjadi salah satu media yang merepresentasikan anjuran untuk berkeluarga di Jepang. Penelitian ini menggunakan teori representasi dari Stuart Hall (1997) dengan pendekatan constructionist (discourse). Discourse atau yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai ‘wacana’ adalah kumpulan pernyataan yang dapat merepresentasikan pengetahuan tentang suatu topik tertentu pada waktu tertentu. Pada penelitian kali ini, peneliti bermaksud untuk menganalisis secara kritis bagaimana 'wacana' anjuran berkeluarga dikonstruksi di dalam cerita drama Kahogo no Kahoko. Metode yang digunakan adalah menganalisis bagaimana wacana anjuran berkeluarga dikonstruksi di dalam cerita melalui penggambaran interaksi karakter-karakternya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat wacana anjuran keluarga di dalam drama Kahogo no Kahoko yang ditunjukkan melalui dialog di dalam drama. Wacana anjuran berkeluarga ini beriringan dengan berbagai program untuk meningkatkan angka pernikahan maupun kelahiran di Jepang.

Japan continues to experience a declining birth rate and fewer people choosing to get married. Within such social conditions, the television drama Kahogo no Kahoko (Overprotected Kahoko, 2018) conveys the values that marriage and having a family is a life choice filled with happiness. Hence, the author will analyze how the drama Kahogo no Kahoko becomes one of the media that represents the family campaign in Japan. This research uses Stuart Hall's (1997) representation theory with a constructionist approach (discourse). Discourse is a set of statements that can represent knowledge about a certain topic at a certain time. In this study, the researcher intends to critically analyze how the 'discourse' of family campaign is constructed in the drama story Kahogo no Kahoko. To do so, this research analyzes how the discourse of family campaign is constructed in the story through the depiction of the characters' interactions. The results showed that there is a discourse of family campaign in the drama Kahogo no Kahoko which is shown through the dialog in the drama. This discourse of family campaign appears to be congruent with various programs to increase marriage and birth rates in Japan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library