Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haris Husin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1981
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Induksi protocorm like-bodies (PLBs) pada berbagai eksplan anggrek,
khususnya Phalaenopsis, telah banyak dilakukan. Namun, informasi
mengenai sel atau jaringan pembentuk PLBs tersebut masih sedikit diketahui.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui sel atau jaringan eksplan daun
Phalaenopsis yang berpotensi membentuk PLBs dengan cara pengamatan
anatomi. Pengamatan anatomi dilakukan dengan pembuatan preparat
menggunakan metode parafin dan pewarnaan safranin-fastgreen. Bahan
pembuatan preparat terdiri dari potongan daun in vivo (DD), potongan daun
hasil kultur in vitro nodus tangkai bunga (M0) dan daun hasil kultur in vitro
yang berumur 5 minggu (M5), 7 minggu (M7) dan 9 minggu (M9) setelah hari
tanam serta protocorm hasil kultur in vitro biji Phalaenopsis (P). Pengamatan
anatomi pada daun hasil kultur in vitro M7 menunjukkan sel subepidermis
berpotensi membentuk PLBs. Pada daun hasil kultur in vitro M9
menunjukkan sel subepidermis dan sel epidermis berpotensi membentuk
PLBs, selain itu juga sel-sel mesofil menunjukkan ciri-ciri meristematik
walaupun belum mengalami pembelahan. Pengamatan morfologi dan
anatomi menunjukkan PLBs cenderung lebih banyak terbentuk di bagian
adaksial (atas) daun. Sel-sel protocorm hasil kultur in vitro biji yang memiliki
ciri-ciri meristematik tinggi adalah sel epidermis. Protocorm, hasil kultur in
vitro biji, pada pertumbuhan selanjutnya dapat langsung membentuk tunas
atau membentuk PLBs. Begitu pula dengan PLBs yang terbentuk pada
potongan daun, dapat langsung membentuk tunas atau membentuk PLBs
baru."
Universitas Indonesia, 2007
S31467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sholia Hajar
"Universitas Indonesia, Depok memiliki 10 variasi bunga Hibiscusrosa¬sinensisyang meliputi variasi bentuk, ukuran, dan warna bunga. Kesepuluh variasi bunga tersebut dikelompokan menjadi 3 tipe bentuk bunga, yaitu bunga single, double, dan crested. Penelitian mengenai variasi morfologi dan anatomi daun, serta jumlah kromosom dari ke¬3 tipe bentuk bunga tersebut belum pernah dilakukan. Hasil penelitian menunjukan ke¬3 tipe bunga tersebut memiliki circum scriptioovatus hingga broad ovatus, apex folii acutus hingga acuminatus, basis folii rotundatus hingga truncatus, dan margo folii serratus hingga crenatus. H.rosa¬sinensis memiliki stomata anisositik dan trikom uniseluler dan multiseluler. Hasil pengamatan terhadap jumlah kromosom dari kuncup bunga memperlihatkan dugaan terjadinya poliploidi. Hasil penelitian tehadap karakteristik morfologi dan anatomi daun, serta jumlah kromosom belum dapat digunakan untuk memperlihatkan perbedaan antara ketiga tipe bunga (single, double, dan crested).

Hibiscusrosa¬sinensisthat grown at Univesity of Indonesia, Depok has 10 flower variations, that clustered into three flower types single¬, double¬, and crested¬flower. Study on variation of leaf morphology and anatomy, and chromosome number of the three flower types has not been done. The three types of flower have circumscriptio ovatus up to broad ovatus, apex folii acutus up to acuminatus, basis folii rotundatus up to truncatus, margofolii serratus up to crenatus. Hrosa¬sinensishas anisocytic stomata, and unicellular up to multicellular trichome. Chromosome number analysis from flower buds showed that the polyploidy phenomenon could be found in H.rosa¬sinensis. The three flower types of H.rosa¬sinensisstill cannot be separated based on the result of leaf morphology and anatomy characters that performed in this research. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S752
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library