Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Istiyono
"Bisnis perbankan di Indonesia dalam lima tahun terakhfr ¡ni menghadapi masa yang sangat sulit. Kondisi ekonomi ini masih belum benar-benar pulih. Walaupun di tahun 2001 sebagian besar bank telah membukukan laba, namun, sebagian besar dari pendapasan yang diperoleh perbankan masih berasal dari bunga obligasi rekapitulasi pemerintah.
Peran bank yang diharapkan mampu sebagai penggerak kegiatan bisnis riil temyata masih kurang berfungsi secara optimal. Hal ini dapat dilihat dari rasio antara pinjaman terhadap simpanan pihak ketiga atau lebih dikenal dengan Loan to Deposit Ratio (LDR), rata-rata tingkat LDR perbankan nasional di tahun 2001 masih jauh dari harapan Bank Indonesia yaitu antara 80%-110%.
Dengan kondisi dimana pertumbuhan ekonomi masih rendah dan belum pulihnya kondisi ekonomi Indonesia, maka margin lain yang cukup tinggi seperti yang diperoleh dari penyaluran kredit pada masa sebelum bisnis semakin sulit dicapai. Margin dan penyaluran kredit semakin kecil, disamping itu penempatan dana pada kredit juga sangat berisiko terhadap perubahan kondisi perekonomian nasional maupun global.
Seiring dengan perkembangan ekonomi yang semakin mengglobal perbankan nasionai tetap dituntut untuk dapat bersaing; tidak hanya dengan sesama bank lokal namun juga dengan bank asing. Untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah maka peran teknologi-informasi, kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor yang sangat penting.
Dengan semakin meningkatnya biaya-biaya dan semakin sulitnya untuk memperoleh Pendapatan, maka kesadaran untuk menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien merupakan suatu keharusan. Manajer harus secara aktif mengidentifikasi, memahami dan mengendalikan biaya-biaya yang berada dalam kendalinya.
Dewasa ini, hampir semua bisnis tak terkecuali perbankan. nasabah merupakan satu kunci bagi keberhasilan suatu bisnis. Orientasi Produk/jasa telah bergeser menjadi orientasi kepada nasabah. Dengan demikian perlakuan yang tepat kepada nasabah akan memiliki dampak yang besar bagi kelangsungan bank. Salah satunya adalab bank akan mampu mempertahankan nasabah lama atau bahkan mampu menarik nasabah baru.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka analisis profitabilitas nasabah menjadi sangat relevan untuk diiaksanakan. Terdapat beberapa cara untuk melakukan analisis profitabilitas nasabah. khususnya dalam menghitung biaya dan membebankan biaya-biaya tersebut kepada obyek biayanya.
Di antara tiga kornponen biaya produk, biaya overhead-lah yang cukup sulit untuk dibebankan. Dengan berlatar beIkang terbadap beberapa fakior berikut i kecenderungan semakin meningkatnya porsi biaya overhead terhadap biaya produk ii.semakin bervariasinya jenis produk, iii. semakin bervariasinya produk/jasa. iv.semakin kompleksnya pengerjaan suatu produk atau jasa, maka metode plantwide, dan departement dianggap kurang adil dan akurat sedangkan pendekatan berdasarkan aktivitas dianggap cukup relevan untuk diterapkan.
Beberapa faktor yang menyebabkan pembebanan biava aktivitas atau yang lebih dikenal dengan Activity-based Costing (ABC) sangat relevan untuk diterapkan yaitu:
1. ABC dianggap dapat memembebankan biaya kepada obyek biaya secara lebih baik dan akurat, terutama dengan semakin meningkatnya komponen biava overhead:
2. Inti kegiaian di lembaga keuangan adalah SDM. dimana aktivitas SDM juga mengkonsumsi biaya yang cukup besar.
3. ABC Mampu memberikan gambaran yang lebih baik bagi manajemen terhadap faktor faktor pemicu kenaikan maupun penurunan biaya.
4. Manajemen dapat mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang memberikan atau tidak memberikan nilai tambah;
5. Manajernen dapat mengidentifikasi dan memahami jumlah waktu pegawai dan untuk kegiatan apa waktu tersebut digunakan, sehingga selanjutnya akan dapat dilakukan perencanaan pengembangan pegawai secara Iebih efektif dan efisien.
Pembebanan biaya yang dilakukan secara serampangan (arbitrer) seringkali membawa dampak negatif, terlebih bila biaya-biaya tersebut tidak dibebankan dan diserap oleh suatu unit biaya tertentu. Beberapa dampak negatif yang sering timbul adalah :
a. Manajemen salah dalam mengevaluasi kinerja unit kerja;
b. Kurangnya kesadaran akan biaya yang timbul atas kegiatan yang dibuatnya;
c. Tidak adanya kontrol diantara unit kerja (pencipla dan pengguna).
Dalam karya akhir ini dilakukan penelitian pada salah satu Kantor Cabang Bank "X" di Jakarta, untuk selanjutnya disebut Kanca ?F?, dengan fokus penelitian terhadap analisis profitabilitas ekspor selama tahun 2001. Dalam analisis biaya digunakan pendekatan berdasarkan ABC khususnya pada perhitungan dan pembebanan biayanya. Dari hasil penelitian dan analisis dapat diperoleh gambaran bahwa:
1. Dari 68 eksportir yang melakukan transaksi melalui Kanca "F", hanya 58,8% atau 40 eksportir yang telah menjadi nasabah ekspor Kanca "F".
2. Sepuluh nasabah besar telah memberikan kontribusi pendapatan sebesar 92.46% atau USD 985.015 dan 77.44% atau 4.696 transaksi dari jumlah transaksi ekspor di Kanca ?F?. Adapun dalam analisis profitabilitas kesepuluh nasabah besar telah memberikan kontribusi laba sebesar 80,50%."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T3074
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Chandra Rini
"ABSTRAK
Nama : Suci Chandra RiniProgram Studi : Magister Ilmu KelautanJudul : Analisis Keberlanjutan Usaha Pengolahan Ikan Asap di Sentra Pengolahan Ikan Asap Kota Probolinggo Provinsi Jawa TimurIkan Kurisi Nemipterus sp. , ikan Kembung Rastrelliger sp. dan ikanPeperek Leiognathus sp. merupakan hasil tangkapan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan Probolinggo dan menjadi bahan baku utama dalam proses produksi ikan asap di Sentra Pengolahan Ikan Asap Kota Probolinggo, sehingga perlu dilakukan analisis keberlanjutan meliputi penangkapan, pengolahan dan pemasaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tren CPUE bahan baku ikan asap, menganalisis keberlanjutan pengolahan ikan asap dan menentukan strategi dalam pengelolaan sumber daya perikanan berkelanjutan. Penelitian dilakukan dari bulan Januari 2016 sampai April 2016 di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan dan Sentra Pengolahan Ikan Asap Kota Probolinggo. Metode penelitian menggunakan analisis CPUE, analisis profitabilitas dan analisis forecasting.Laju tangkap CPUE ikan Kurisi pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 6197,79 ton per unit, sedangkan pada tahun yang sama, ikan kembung dan ikan peperek mengalami penurunan masing ndash; masing sebesar 13,67 ton per unit dan 0,494 ton per unit. Berdasarkan analisis profitabilitas, keberlanjutan usaha pengolahan ikan asap cukup menguntungkan. Selain itu, berdasarkan analisis forecasting dapat diprediksi bahwa volume penjualan ikan asap tahun 2016 ndash;2019 mengalami peningkatan. Strategi pengelolaan sumber daya perikanan berkelanjutan di Kota Probolinggo, antara lain penerapan kuota penangkapan, penggunaan alat tangkap ramah lingkungan dan menghindari cara penangkapan destruktife fishing, peningkatan mutu produk dan pengolahan produk bernilai tambah, pemantapan sistem informasi yang terintegrasi dan peningkatan pengawasan di usaha penangkapan.Kata Kunci : Ikan asap, CPUE, analisis profitabilitas, analisis forecasting, strategi keberlanjutan.

ABSTRACT
Name Suci Chandra RiniStudy Program Master of Marine ScienceTitle Sustainability Analysis on Smoked Fish Processing Business in Smoked Fish Processing Center, Probolinggo, East Java.Kurisi Nemipterus sp. , kembung Rastrelliger sp. and peperek Leiognathussp. are the catch and landed fishes at the Port of Coastal Fisheries Mayangan,Probolinggo and become the main raw material in the production of smoked fish at Sentra Fish Processing Smoke City Probolinggo. The sustainability analysis used includes catching, processing and marketing of the product. The aims of this study were to determine the trend of raw materials CPUE smoked fish, to know the continuity of smoked fish processing, and to analyze the good strategy in the sustainable management of fishery resources. The study was conducted from January 2016 to April 2016 at the Port of Mayangan Coastal Fisheries and Fish Processing Centers Smoke Kota Probolinggo. The research method used were CPUE analysis, profitability analysis, and forecasting analysis.The rate of kurisi catch CPUE in 2015 was increased of 6197.79 tons perunit from 2011, while in the same year, mackerel and fish peperek decreased of 13.67 tons per unit and 0.494 tons per unit. Based on profitability analysis, the sustainability of smoked fish processing business is quite profitable. In addition, based on analysis forecasting it can be predicted that the volume of smoked fish sales have increased year 2016 2019. The strategies of sustainable management of fishery resources in Kota Probolinggo, among others, are to implement of quotas of arrests, to use environmentally friendly fishing gear, to avoid destructive fishing method, to improve quality product, to increase value added product processing, the consolidate of integrated information systems, and to increse surveillance in fishing effort.Keywords smoked fish, CPUE, profitability analysis, forecasting analysis,sustainability strategies."
2016
T47479
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library