Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ignatius Heruwasto
"Latar belakang Perusahaan PT Saptaforta Universal (PT SFU) adalah perusahaan perikanan yang didirikan di Jakarta pada tanggal 19-10-1990 Perusahaan dimiliki oleh 3 orang yang sekaligus duduk sebagai Direktur Utama, Direktur Keuangan, dan Direktur Operasi. Usaha yang dilakukan perusahaan awalnya adalah memancing/fishing ikan Tuna dengan kapal baja berukuran 464 GT, produk perusahaan seluruhnya dijual ke Jepang. Metode pemancingan yang dipergunakan adalah metode rawai-tunallong-liner. Setelah berjalan kurang Iebih satu tahun, karena selalu merugi usaha dialihkan ke sistim pengumpulan/coilecting ikan di Teluk Tomini, Sulawesi Utara. Memakai sistim ini ikan dikumpulkan dari nelayan tradisional, diproses dikapal dan selanjutnya di eksport ke Jepang. Namun, waiaupun sistim operasi telah dirubah perusahaan tetap merugi, sehingga pada pertengahan tahun 1995 operasi perusahaan terpaksa dihentikan. Sebagan asset perusahaan dijual, dan karyawan dikeluarkan. Asset perusahaan yang masih tersisa sampal saat ini adalah kapai pengumpul berpendingin dengan bobot 464 GT, dan kapal pengangkut ¡kan dengan bobot 15 GT. Peluang usaha PT SFU Krisis moneter yang teijadi di Indonesia saat ini, dan masih besarnya potensi perikanan Indonesia membuka peluang untuk dioperasikannya kembali sisa-sisa asset milik PT SFU. Tangible asset milik PT SFU yang tersisa adalah kapal pengumpul, kapal pengangkut, dan surat ijin usaha perikanan Intangible asset milik PT SFU yang tersisa adalah pengalaman pemilik perusahaan yang sekaligus sebagai pimpinan perusahaan Dengan pertimbangan asset yang masih dimiliki, ditambah nilai tukar Yen terhadap Rupiah yang meningkat sampai dengan (+1-) 4 kali lipat membuka peluang untuk dihidupkannya kembali PT SFU. Langkah taktis Tujuan utarna ide dihidupkannya kembali PT SFU adaiah untuk mensejahterakan stakeholder perusahaan. Dalam rangka merealisasikan ide tersebut maka diambil langkah, mengadakan suatu analisa usaha. Agar terhindar dari kegagalan yang kedua-kalinya maka analisa kali ini akan membahas segala aspek yang berkaitan dengan usaha ini. Untuk keperluan ¡ni dilakukan suatu analisa yang menyeiuruh. menggunakan model Analisa Faktor Kritis/AFK. Hasil analisa dari keputusan perusahaan Dari hasil analisa Karya Akhir ini disimpulkan bahwa usaha penangkapan ikan tuna di Indonesia merupakan salah satu usaha yang prospektif dalam menghadapi krisis ekonomi. Dari perhitungan diketahui bahwa karakterislik usaha penangkapan ikan tuna mempunyal tingkat resiko yang tinggi namun bila berhasil keuntungannya juga tinggi. Dalam kurun waktu 5 tahun setiap kapal diperhitungkan akan melakukan operasi sebanyak 20 kali voyage, dan 20 voyage tersebut 10 voyage alcan merugi. Walaupun demikian secara keseluruhan dalam kunm waktu 5 tahun tingkat pengembßiiafl usaba sangat baik. Penyebab kegagalan PT SFU pada usaha penangkapan tuna yang lalu, salah satunya adalah karena pemilik modal tidak mengetahui bahwa kemungkinan kegagalan tiap voyage sangat tinggi. Sehingga. ketika 2 kali berturut-turut hasil tangkapan perdana merugi. pimpinan perusahaan mengambil keputusan segera mengalihkan usaha ke sistem pengumpulan/collecting padahai dari hasil analisa Karya akhir ini diketahui bahwa apabila sistem itu diteruskan pasti akan menguntungkan. Selain itu, penyebab utama kegagalan perusahaan pada waktu itu adatah nilal tukar Yen terhadap Rp sangat rendah, yaitu 1 Yen berkisar antara Rp 12- 15,-. Dari hasil anaiisa karya akhir ini juga dapat diketahui bahwa variable-kritis usaha penangkapan ikan tuna ada!ah nilai tukar, harga ikan di Jepang. hook rate, dan tingkat seringnya kerusakan mesin kapal. Disimpulkan bahwa kunci keberhasilan usaha ini sangat iergantung pada nilai kurs Yen terhadap Rupiah, keberhasilan memperoleh manajer operasi yang handal, dan tidak ka!ah pentingnya diperlukan modal investasi dan modal kerja yang kuat. Mengenai rencana menghidupkan kembali PT SFU dinilai sebqgai langkah yang tidak tepat. Penulis menilai bahwa tidak ada kemungkinan untuk menjual perusahaan dan restructuring keuangan perusahaan. Apabila PT SRi dihidupkan kembali dengan menyuntikkan dana segar dari pemilik modal karena hutang perusahaan sudah sangat besar maka tingkat pengembalian usaha akan terkorbankan. Dengan pertimbangan ini maka perusahaan harus segera di likuidasi dengan prosedur yang benar. Apabila pemilik modalnya tetap akan merealisasikan usaha penangkapan ikan tuna, maka harus menggunakan badan usaha baru. Syarat mutlak untuk dapat berhasil dalam usaha penangkapan tuna ini adalah; pemilik modal harus mempunyai sifat risk-taker, mempunyai pandangan usaha yang fokus, dan konsisten. Apabila pemilik modal tidak mempunyai sifat seperti diatas maka ia harus mendapatkan partner usaha yang tepat yaitu risk-taker, fokus, capable dan mempunyai integritas."
1998
T2454
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muntohar
"Dalam tugas akhir ini dibahas beberapa metode Analisis
Faktor, yaitu metode faktor utama, metode minimum residual dan
metode alpha yang biasa digunakan untuk penelitian yang
menggunakan sejumlah besar variabel.
Sedangkan pembahasannya terdiri dari model matematika,
metode perhitungan dan -suatu contoh penggunaan metode alpha
untuk analisis data kependudukan, khususnya yang berhubungan
dengan fertilitas alamiah"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Suryana Putra
"Keluarnya undang-undang anti monopoli memberikan kesempatan kepada pihak swasta asing untuk ikut bersaing di pangsa pasar penjual BBM non subsidi nasional. Hal ini mengakibatkan tingkat persaingan antar SPBU semakin tinggi. Dengan kondisi persaingan yang ketat tersebut, hal utama yang harus diprioritaskan oleh Pertamina adalah dengan memberikan kepuasan pelanggan yaitu dengan memberikan layanan yang baik dan menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung agar mampu bertahan, bersaing dan mengusai pasar. Untuk itu dilakukanlah penelitian menggunakan metode analisa faktor guna mengetahui prioritas layanan dan fasilitas pendukung yang diinginkan oleh konsumen sebuah SPBU.
Hasil dari penelitian menyebutkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi konsumen dalam memilih SPBU di dalam kota Jakarta adalah kejelasan tanda dan petunjuk lokasi, sedangkan untuk konsumen SPBU di luar kota Jakarta adalah tata cahaya pada waktu malam hari. Adapun faktor yang tidak mempengaruhi konsumen dalam memilih SPBU adalah ketepatan ukuran meteran bahan bakar.

With the publication of anti-monopoly legislation provides the opportunity for foreign private parties to compete in the market share of non-subsidized fuel sellers nationwide. This resulted in the level of the higher competition between gas stations. With stiff competition conditions, the main thing that should be prioritized by Pertamina is to provide customer satisfaction by providing good service and provide support facilities in order to survive, compete and dominate the market. For that conducted this study using factor analysis method to determine the priority of services and facilities desired by the consumer of a gas station.
Results from studies suggest that the factors that most affect consumers in choosing a gas station in the city of Jakarta is the clarity of signs and clues to the location, while for consumer retail outlets outside the city of Jakarta is the lighting at night. The factors that do not affect consumers in choosing the pump is a precision fuel gauge sizes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S42401
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Setyo Adi Raharjo
"Tesis ini membahas mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam menentukan sebuah maskapai penerbangan, khususnya untuk rute Jakarta ? Amsterdam. Untuk penelitian ini, digunakan beberapa fase yaitu fase exploratory research dengan menggunakan data dari penelitian sebelumnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam menentukan suatu maskapai penerbangan. Kemudian juga dilakukan exploratory research kepada responden dalam jumlah kecil untuk melakukan in-depth interview terkait faktor-faktor yang mempengaruhi responden untuk menentukan suatu maskapai penerbangan. Setelah diolah, maka variabel yang didapatkan lalu dibuatkan kuesioner dan kemudian disebarkan kepada responden. Hasil survei kemudian diolah dengan menggunakan analisa faktor, untuk mengkelompokkan variabel yang memiliki interdependensi yang cukup kuat. Kemudia faktor-faktor tersebut dianalisa secara deskriptif untuk membedakan karakter antara pengguna maskapai Garuda Indonesia dan pengguna maskapai penerbangan selain Garuda Indonesia. Dari sini akan didapatkan faktor-faktor apa saja yang dapat digunakan untuk melakukan exposure pemasaran, guna meningkatkan daya saing Garuda Indonesia di pasar penerbangan Eropa.

This thesis is analyzing about what key factors that influence consumers when they choose an airline, especially for Jakarta to Amsterdam route. This research use several phases and one of the phase is exploratory research using data from the previous research about factors that influence people for choosing an airline. Exploratory research also being done for small number of respondents to do in-depth interview related with what factors that influence them to choose an airline. After the data processing, the questionnaire is developed using the available variable. The survey result is analyzed using factor analysis to group variables which has a strong interdependency. Those factors are analyzed using descriptive analysis to distinguish the character of Garuda Indonesia consumers and others airline?s consumers. Those factors will be used to make a promotion exposure, to increase the competitiveness of Garuda Indonesia in the European's Flight Market."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32227
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Resa Boga Anasto
"Latar Belakang-CIS20R sebagai salah satu kuisioner untuk menilai kelelahan kronis, telah tervalidasi dan memiliki nilai reliabilitas yang baik di Belanda, Polandia dan Portugal. Untuk CIS20R versi bahasa Indonesia diharapkan memiliki validitas dan reliabilitas yang adekuat yang dinilai melalui penelitian ini.
Metode - Menilai vadilitas kuisioner CIS20R digunakan metode analisa faktor (factor analysts) dengan nilai Kaiser Meyer Olkin (KMO) dan Uji Bartlett yang kemudian ditambahkan pengujian mengenai variance dan jumlah dimensi (faktor atau matriks). Untuk reliabilitas dilakukan dengan pengukuran nilai alpha cronbach
Hasil - Hasil uji KMO didapatkan nilai koefesien korelasi (r) sebesar 0,803 sedangkan signifikansi yang didaptkan dari uji Bartlett lebih kecil dari 0,001 (p<0,001), semua variabel pertanyaan memiliki kemaknaan di atas 0,03. Hasil rotasi dari faktor (dimensi) menghasilkan 6 buah faktor (dimensi). Sedangkan untuk nilai alpha cronbach didapatkan sebesar 45%.
Simpulan - Dari nilai korelasi dan signifikansi yang dihasilkan melalui metode analisa faktor disimpulkan bahwa kuisioner CIS20R berbahasa Indonesia adalah valid (sedangkan reliabilitas dari kuisioner ini masih rendah (45%). Diperlukan penambahan variabel pertanyaan dari CIS20R berbahasa Indonesia agar dapat digunakan sebagai instrument untuk menilai kelelahan kronis

Background–CIS20R is a questionnaire to measure chronic fatigue. This instrument was validated in Dutch, Poland and Portugal and the purpose of this study is to measure the validation and reliability of CIS20R in bahasa.
Method – to validity of CIS20R in Indonesia language version used a factor analyst method with Kaiser Meyer Olkin (KMO) test, Bartlett test, scope of variances and rotation factors (or dimension) measurement. To evaluate the reliability of this questionnaire used an alpha cronbach test.
Result – coefficient correlation (r) in KMO test was 0,803 and significance (p) in Bartlett test was less than 0,001 (p < 0,001). Factor analisys suggested to build this questionnaire in 6 (six) factors (dimensions) with their own variables. Alpha cronbach test was 45%.
Conclusion – Based on factor analyst method, CIS20R in Indonesia version is a valid measurement of chronic fatigue. In the other hand, based on alpha cronbach score, CIS20R in Indonesia version is not a reliable measurement of chronic fatigue. Need a further revision of CIS20R in Indonesia version to get this questionnaire valid and reliable as chronic fatigue measurement.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Fitri Yuliani
"Seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan sarana transportasi yang serbaguna, pasar otomotif mensosialisasikan produk Multi Purpose Vehicle (MPV). Bahkan di Indonesia, pangsa pasar untuk Low Class MPV merupakan yang paling besar. Hal ini membuat persaingan di pasar otomotif pun semakin ketat karena banyaknya produsen yang mengeluarkan produk yang sama di kelas ini.
Banyaknya pangsa pasar bagi produk, tidak menjamin berhasilnya suatu produk yang dilempar ke pasaran. Untuk membuat produk Low Class MPV ini diterima oleh konsumen, maka perlu dilakukan sebuah riset untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh kosumen pada produk ini.
Sebuah penelitian penelitian pasar dengan menggunakan teknik analisis multivariat yaitu analisa faktor dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor dominan apa saja yang memempengaruhi konsumen dalam melakukan pemilihan produk Low Class MPV serta memperoleh gambaran segmentasi pasar untuk produk ini.
Hasil dari penelitian ini akan memberi manfaat terutama bagi para produsen untuk mengetahui apa yang diharapkan oleh konsumen dari produk sehingga dapat membantu dalam pengembangan produk juga strategi yang tepat untuk dipakai dalam pemasaran produk kepada segmentasi konsumen yang tepat juga.

Along with the increasing human needs of multifunction transportation, automotive markets socialize a product called Multi Purpose Vehicle (MPV). Even in Indonesia, the market for Low Class MPV is the greatest. This makes the competition in the automotive market is tight because of the large number of producers who issued the same product in this class.
A large market for this product, does not guarantee a successful product which thrown to the market. To create a Low Class MPV product which is well accepted by consumers, it needs to do a research to find out what is desired by consumers on this product.
A market research study using multivariate analysis technique called factor analysis conducted to get the dominant factors which affecting consumers in the selection of a Low Class MPV product and recognize the consumer characteristic for this product.
Results of this research will give advantage, especially for the producers to find out about consumers expectation from the product so that it will assist in the next product development and arrange an appropriate sales strategy to use in appropriate consumer's segmentation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51961
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Sanjaya
"ABSTRAK
Struktur mata rantai pemasok yang panjang menjadikan otomotif sebagai sebuah industri yang memiliki fenomena dan kedalaman masalah yang berbeda-beda. Sebagai salah satu komponen mata rantai dalam industri ini, laboratorium termasuk dalam sub-industri pendukung yang melakukan kegiatan pengujian dan verifikasi kesesuaian kualitas produk. Sebagai organisasi yang bergerak di bidang jasa teknis pengujian, kompetensi sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan yang terkandung dalam sebuah laboratorium merupakan aset intelektual utama yang memberikan keunggulan kompetitif. Penelitian ini mempelajari fenomena yang terjadi dalam sebuah laboratorium pengujian otomotif, dimana dalam penelitian ini diasumsikan sebagai sebuah organisasi berbasis pengetahuan. Observasi awal dan pengumpulan data dalam bentuk survei serta wawancara dengan pakar menjadi dasar untuk bahan verifikasi apakah pengembangan model konsep manajemen kinerja dan manajemen pengetahuan dapat diterapkan dalam sebuah laboratorium pengujian otomotif. Analisa statistika berbasis SPSS dan faktor kesenjangan diaplikasikan untuk mengolah data, sementara hasil penelitian dirangkum dalam bentuk kerangka kerja yang mengklasifikasikan tahapan evolusi laboratorium pengujian otomotif dari sebuah organisasi yang konservatif menjadi organisasi yang adaptif terhadap perubahan dan mampu dalam mengembangkan kerangka pemikiran yang berorientasi pada inovasi.

ABSTRACT
The characteristically long supply chain has rendered the automotive industry as a phenomenon which encapsulates various depths of issues. As part of the chain in this industry, laboratories are considered as a sub tier industry performing testing and verification of product quality. Since laboratories are engaged in service sector related to technical testing activities, human resource competency and knowledge which reside in a laboratory were considered as major intellectual assets that provide competitive advantage. This paper observes the phenomenon that occur in an automotive testing laboratory, which in this study is assumed to be a knowledge based organization. Preliminary observations, data collection in the form of surveys and expert interviews formed the basis for verification whether such combination of performance management and knowledge management is applicable to an automotive testing laboratory. SPSS based statistical analysis and factor analysis were applied to process the data, then the results were presented in the form of a framework model that maps the maturity and positioning of an automotive testing laboratory, ranging from conservative up to innovative organization that is adaptive to changes and capable of developing innovation oriented frame of mind."
2016
T47415
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahadiat Zulfajriansyah Lamid
"Dalam bisnis perkapalan, galangan kapal harus bisa memperkirakan harga kapal secara akurat. Perkiraan harga diperlukan dalam proses penawaran, perubahan pesanan, dan studi penjualan. Banyak pendekatan perkiraan harga yang ada, berdasarkan pada perhitungan dari kapal-kapal yang dibangun sebelumnya, parameter secara keseluruhan, dan analisa fisika. Perkiraan harga merupakan hal yang cukup sulit di dunia perkapalan. Estimator harga bisa saja kekurangan informasi teknis aktual dan mendapat data yang tidak konsisten.
Insinyur perkapalan dan arsitek kapal kebanyakan kekurangan umpan balik dalam konsekwensi harga dari pilihan teknis mereka. Manager sering kekurangan informasi ditandai dari tingkat kepercayaan diri mereka dalam memperkirakan harga dalam pilihan bisnis. Akhirnya, banyak pendekatan dalam memperkirakan harga misterius dan tidak disahkan secara formal (setiap estimator harga mempunyai buku pegangan mereka masing-masing), menyulitkan (memerlukan waktu yang terlalu lama untuk digunakan oleh pembuat pilihan), atau sulit untuk digunakan (kurva yang curam).
Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk menyediakan pendekatan yang sederhana, yang memudahkan untuk insinyur perkapalan, arsitek kapal dan estimator harga dalam memperkirakan harga kapal. Pendekatan dibuat ini berdasarkan pengamatan dan analisa dari data-data yang didapatkan dari berbagai sumber.

In shipping business, shipyards must be able to accurately estimate costs. Cost estimating is necessary for the bid process, for change orders, and for tradeoff studies. Numerous cost estimating approaches exist. They are based on extrapolations from previously-built ships, detailed bottoms-up parametrics, and integrated physics-based analyses. Cost estimating can be frustrating to shipyard personnel. Cost estimators may lack timely technical information and face data inconsistencies.
Ship engineers and naval architects commonly lack feed-back on the cost consequences of their technical decisions. Managers often lack information denoting the level of confidence in cost estimates upon which they must make business decisions. Finally, many approaches to cost estimating are mysterious and not formally validated (each cost estimator has his own black book), complicated (too time consuming to be of use to decision makers), or difficult to use (steep learning curve).
This paper presents an approach that is simple, yet enables instant sharing of cost and technical data among ship engineers, naval architects and cost estimators; gives confidence measures to managers; and is user friendly. The approach is based on several years' development work in support of shipyard engineers, naval architects, and cost estimators.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51016
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Nazarudin
"Analisa faktor -faktor yang melatarbelakangi peristiwa pembunuhan berantai yang dilakukan oleh kelompok pelaku (kasus W, S, & D), terjadi dalam rentang waktu tahun 2021 sampai dengan tahun 2023. Di lima lokasi pembunuhan berbeda di Bekasi dan Cianjur, yang mengakibatkan korban meninggal dunia sebanyak delapan orang. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dengan metode penelitian studi kasus. Pengambilan data yang berada di lokasi Lapas Kelas II A Bekasi tempat W, S & D menjadi kompensasi. Data penelitian diperoleh melalui wawancara yang tidak terstruktur kepada narasumber dan Berita Acara Kepolisian (BAP). Analisa permasalahan dalam penelitian ini menggunakan teori Differential Association Edwin H. Sutherland dan Karir kriminal Edwin Lemert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejahatan utama dalam pembunuhan berantai adalah kejahatan penipuan penggandaan uang. Dalam analisa teori Differential Association Sutherland perilaku kriminal W sebagai pelaku yang dominan mempengaruhi lingkungan budaya. Interaksi dan komunikasi W kepada S&D dalam kelompok primer melalui relasi kuasa sosok fiktif "Aki Banyu" sebagai teknik untuk memudahkan kejahatannya. Meningkatnya kejahatan dan berulang kali terjadi penindasan ( Enforcement ) untuk berbagi macam keadaan lain untuk membunuh korbanya satu persatu dengan berbagai alasan baik keuntungan ekonomi, menghilangkan jejak kejahatan penipuan, dan sakit hati. Tindakan tersebut seolah-olah dibenarkan oleh pelaku. Kemudian karir kriminal kejahatan W, S & D sudah berada pada tahapan karir kriminal meskipun penyimpangan kejahatan penipuan dan pembunuhan yang dilakukan belum ada stigma, akan tetapi kejahatan sudah sampai tahap sekunder dalam menjalankan potensinya, reaksi sosial masyarakat belum muncul ketika kejahatan berlangsung karena tidak adanya stigma kejahatan yang diketahui oleh masyarakat dalam kejahatan penipuan dan pembunuhan, riwayat hidup W, S & D secara jelas memberikan gambaran dalam melakukan kejahatan ketiganya dipengaruhi latar belakang ekonomi yang kurang baik. Sehingga dalam teori ini dapat menggambarkan karir kriminal pelaku kejahatan pembunuhan berantai yang mempengaruhi perilaku penyimpangan kejahatan yang dilakukanya. Dimana dalam penerapan penelitian berguna dalam memahami kejahatan tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan kriminal akan tetapi latar belakang budaya yang mempermudah kejahatan dan melihat aspek individu dalam proses menjadi kriminal sebagai penjahat. Hal ini berguna bagi pihak yang berwajib dalam pencegahan kejahatan serupa.

Analisis faktor yang melatarbelakangi peristiwa pembunuhan berantai yang dilakukan oleh pelaku kelompok (kasus W, S, & D), terjadi dalam rentang tahun 2021 hingga 2023. Di lima lokasi pembunuhan berbeda di Bekasi dan Cianjur yang mengakibatkan delapan orang tewas. . Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dengan metode penelitian studi kasus. Pengambilan data dilakukan di lokasi Lapas Kelas II A Bekasi dimana W, S & D merupakan warga binaan. Data penelitian diperoleh melalui wawancara tidak terstruktur terhadap narasumber dan Berita Acara Kepolisian (BAP). Analisis masalah dalam penelitian ini menggunakan teori Asosiasi Diferensial Edwin H. Sutherland dan karir kriminal Edwin Lemert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak pidana utama dalam pembunuhan berantai adalah tindak pidana penipuan penggandaan uang. Dalam analisis teori Asosiasi Diferensial Sutherland, perilaku kriminal W sebagai pelaku dominan dipengaruhi oleh lingkungan budaya. Interaksi dan komunikasi W dengan S&D pada kelompok primer melalui hubungan kekuasaan tokoh fiksi “Aki Banyu” sebagai teknik untuk memudahkan kejahatannya. Kejahatan yang meningkat dan berulang karena penguatan (Enforcement) hingga berbagi berbagai keadaan lain untuk membunuh korbannya satu per satu karena berbagai alasan antara lain keuntungan ekonomi, menghilangkan jejak kejahatan penipuan, dan sakit hati. Tindakan tersebut sepertinya dibenarkan oleh pelaku. Kemudian karir pidana kejahatan W, S & D sudah berada pada tahap karir kriminal walaupun kejahatan penipuan dan pembunuhan yang dilakukan belum mendapat stigma, namun kejahatan tersebut sudah mencapai tahap sekunder dalam menjalankan potensinya, yaitu reaksi sosial dari pelaku kejahatan W, S & D. masyarakat belum muncul pada saat kejahatan itu terjadi karena tidak adanya stigma kejahatan yang dikenal masyarakat dalam kejahatan penipuan dan pembunuhan, riwayat hidup W, S & D dengan jelas menggambarkan bahwa dalam melakukan kejahatan ketiganya dipengaruhi oleh kondisi perekonomian yang buruk. latar belakang. Sehingga teori ini dapat menggambarkan karir kriminal para pembunuh berantai yang mempengaruhi perilaku menyimpang dari kejahatan yang dilakukannya. Dimana dalam penelitian ini implikasi yang berguna dalam memahami kejahatan tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan kriminal tetapi latar belakang budaya yang memfasilitasi kejahatan dan melihat aspek individu dalam proses menjadi penjahat sebagai penjahat. Hal ini berguna bagi pihak berwenang dalam mencegah kejahatan serupa."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulya Muflianto
"Penelitian ini mengenai faktor-faktor perilaku penyebab kecelakaan kerja yang mempengaruhi produktivitas. Faktor-faktor perilaku penyebab kecelakaan atau perilaku tidak aman saat bekerja dapat dilakukan dengan menggunakan analisa faktor dan dilanjutkan dengan analisa regresi majemuk. Analisa faktor digunakan untuk menyederhanakan hubungan yang kompleks dan beraneka ragam dalam sekumpulan variabel yang diteliti dengan menemukan dimensi atau faktor umum yang menghubungkan variabel-variabel yang tampaknya tidak berhubungan sehingga memberikan pemahaman terhadap struktur pokok. Metoda selanjutnya yaitu dengan analisa regresi yaitu metode untuk menganalisis variabilitas dari sebuah variabel independen dengan mengurutkan kepada informasi yang tersedia dari satu atau lebih variabel independen.
Dari penelitian ini diperoleh faktor perilaku dominan sebagai penyebab terjadinya kecelakaan kerja di area produksi. Selain itu dari faktor-faktor yang diperoleh juga akan disusun sebuah model dan juga rancangan pengelompokan dari faktor-faktor tersebut berdasarkan tingkat pernyataan perilaku penyebab kecelakaan secara keseluruhan.

This research concern element factor from accident cause behavioral that affect labor productivity. Element factor cause from accident or unsafe behavior at work can be define by using factor analysis then followed by multiple regression analysis. Factor analysis is used to simplify the complex relationships and diverse set of variables in the study by finding common dimensions or factors that connect the variables that appear unrelated in order to provide an understanding of basic structure. Next method is using by the method of regression analysis to analyze the variability of an independent variable to sort the information available from one or more independent variables.
This research obtained from the behavior of the dominant factors as causes of the accident in the production area. Beside from the factors obtained that will also be prepared a draft model and also the grouping of these factors based on the level of behavior statements as a whole cause of the accident.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51802
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library