Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haerun
"Merujuk pada ketentuan ILO (International Labour Organizations), perusahaan petrokimia merupakan perusahaan yang dikategorikan sebagai perusahaan dengan risiko Major Hazard. PT Pupuk Kujang melibatkan amonia untuk proses produksinya yang disimpan pada tanki penyimpanan 10000 MT. Meskipun peristiwa kebocoran pada tanki amonia di PT Pupuk Kujang belum pernah terjadi, akan tetapi risiko kebocoran tersebut seluruhya masih tetap ada. Penyimpanan amonia di PT Pupuk Kujang masih menyimpan potensi-potensi terjadinya kerusakan atau gangguan pada proses penyimpanannya yang dapat merusak tanki, sehingga timbul kebocoran amonia dalam jumlah besar. Dengan kemungkinan tersebut PT Pupuk Kujang memerlukan analisis konsekuensi untuk dijadikan landasan perencanaan sistem tanggap darurat jika skenario kebocoran dalam jumlah besar terjadi.
Dalam studi ini analisa konsekuensi kebocoran dilakukan dengan menggunakan BREEZE Incident Analyst. Hasil Penelitian menunjukan bahwa terjadinya bahaya dan dampak kebocoran dapat disebabkan oleh kegagalan major dan kegagalan minor yang dianalisa dengan Fault Tree Analysis jarak dispersi terjauh mencapai lebih dari 262.6 m dengan kadar amonia 25 ppm dan 164.6 m untuk kadar 150 ppm dan 116.9 m untuk kadar 750 ppm. Daerah yang berisiko terkena sebaran dispersi amonia dalam berbagai skenario adalah Pabrik Kujang 1A, utility Pabrik Kujang 1B,cooling tower dan refrigerant amonia."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S45564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Izdihar
"Pada penelitian ini, kavitasi (hidrodinamik dan ultrasonik) digabungkan dengan ozonasi untuk menyisihkan campuran fenol dan amonia. Gabungan metode tersebut menghasilkan dua oksidator dengan karakterisik yang berbeda. Peran kedua oksidator dikaji melalui persentase penyisihan dan produk hasil oksidasi. Penyisihan dilakukan selama 60 menit dengan memvariasikan komposisi campuran dan pH larutan. Pada perbandingan konsentrasi fenol-amonia4:1, persentase penyisihan tertinggi dicapai pada pH 4 untuk fenol sebesar49,7% dandicapai pada pH 11untuk amonia sebesar 39,6%. Pada komposisi 1:4, persentase penyisihan tertinggi baik fenol maupun amonia dicapai pada pH 11 sebesar 98% dan 14,5%. Analisa GC-MS menunjukkan jumlah senyawa hasil oksidasi meningkatdengan bertambahnya pH. Komposisi campuran berpengaruh terhadap oksidator yang menjadi mekanisme kontrol penyisihan. Pada konsentrasi fenol yang tinggi, mekanisme kontrol penyisihan adalah reaksi selektif oleh ozon, sedangkan pada konsentrasi amonia yang tinggi, mekanisme kontrol penyisihan adalah reaksi nonselektif oleh radikal OH. Selain menghasilan produk oksidasi yang bersifat asam. Proses gabungan ozonasi dan kavitasi menghasilkan senyawa ? senyawa rantai panjang.

This research combinedhydrodynamic and ultrasonic cavitations with ozonation to degrade mixture of phenol and ammonia. The combination produced two oxidators with different characteristics. The role of both oxidator was assessed in degradation percentage and oxidation products. The degradation was carried out for 60 minutes with variations of compositions andpHs. At the ratio of phenol-ammonia 4:1, the highest degradation percentage was achieved at pH 4 for phenoland at pH 11 for ammonia in the amount of 49,7% and 39,6% respectively.At composition of 1:4, the highest degradation percentage was achieved at pH 11 for both of phenol and ammonia in the amount of 98% and 14,5% respectively. GC-MS analysis showed that oxidation products improved along with the increasing of pH. Composition influencing the control mechanism of degradation. At high concentration of phenol, the control mechanism was direct attack of ozon. Whereas at high concentration of ammonia, the control mechanism was attack of OH radicals. Besides producing acidic intermediate compounds. They also produced long-chained compounds."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54825
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutrasno Kartohardjono
"This study aims to evaluate the effectiveness of a polypropylene hollow fiber membrane contactor in removing dissolved ammonia in wastewater using sulfuric acid solution as an absorbent. In the ammonia removal experiments, wastewater and absorbent solutions flowed through the shell side and the lumen side of the contactor, respectively. The pH of wastewater, rate of circulation and ammonia initial concentration were operating variables which influenced the efficiency of the removal process. The efficiency of ammonia removal increases with the wastewater pH level when it is at the same circulation rate and time. In addition, the increase in the circulation rate of the wastewater will increase the efficiency of ammonia removal and the overall mass transfer coefficient. Meanwhile, the efficiency of ammonia removal and the overall mass transfer coefficient decreased with initial ammonia concentration in the wastewater solution."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2015
UI-IJTECH 6:7 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Budi Setyawan
"Air limbah domestik dan pertanian telah menjadi masalah lingkungan disebabkan kandungan nitrogen dan fosfat berdampak pada eutrofikasi. Diketahui dari hasil studi menunjukan bahwa jenis mikroalga dapat mereduksi kadar nitrogen dalam limbah. Namun, pada umumnya limbah tidak memiliki nutrien cukup untuk pertumbuhan mikroalga. Pupuk diketahui menjadi sumber nutrien bagi tumbuhan, diduga dapat dimanfaatkan pula untuk pertumbuhan mikroalga. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemanfaatan pupuk terhadap pertumbuhan mikroalga dan kemampuan mikroalga mereduksi senyawa nitrat dan amonia. Penelitian ini membandingan tiga jenis mikroalga (Oscillatoria, Chlorella, dan Scenedesmus) pada tiga konsentrasi pupuk (0,01% (g/l); 0,02%; and 0,03%) dengan rata-rata kandungan awal nitrat dan amonia masing-masing 80 ppm pada pH netral berkisar 6,8-7,2. Setelah pengamatan selama 21 hari, terlihat penurunan konsentrasi amonia rata-rata diseluruh perlakuan sebesar 45 ppm dan peningkatan pada konsentrasi nitrat diseluruh perlakuan sebesar 37 ppm. Pertumbuhan populasi Scenedesmus terlihat paling baik dibandingkan mikroalga lainnya dengan nilai absorbansi rata-rata 0,79. Pada populasi Scenedesmus pH media menurun dari rata-rata 7,09 menjadi 4,62. Konsentrasi nitrit meningkat pada seluruh perlakuan mikroalga dengan konsentrasi pupuk 0,02% dan 0,03% dari rata-rata 0,37 ppm menjadi 5,20 ppm.

Wastewater from domestic and agriculture activities become environmental problem due to nitrogen and phosphate content which can lead to eutrophication. Some microalgae has been proved can reduce amount of nitrate and ammonia content in wastewater. However most of wastewater lack of nutrient which needed by microalgae growth. Fertilizer has been known as source of nutrient and can improve the growth of plant. The objective of this study was to find correlation between nutrientand microalgae growth and ability to reduce nitrate and ammonium compounds. The research compared between three type of microalgae (Oscillatoria, Chlorella, and Scenedesmus) in three concentration of fertilizer (0,01% (g/l); 0,02%; and 0,03%) with average intial concentration of ammonium and nitrate each was 80 ppm and pH netral around 6,8-7,2.
After 21 days observation, concentration of ammonium decreased 45 ppm in average and nitrate increased 37 ppm in average. Scenedesmus showed the best growth among others with average value of absorbance 0,79. In Scenedesmus population showed decreased of pH value from an average 7,09 to 4,62. Nitrite concentration has increased in all microalgae treatment with fertilizer concentration 0,02% and 0,03% with average nitrite value from 0,37 ppm to 5,20 ppm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T50496
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kukuh Kuntoadhi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S49181
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinulingga, Daniel
"Penelit ian ini merupakan sebuah studi tentang metode hibrida kavitasi hidrodinamika dengan reagen Fenton menggunakan orifice plate dalam mendegradasi amonia pada limbah cair sintetik. Penggunaan reagen Fenton dalam penelitian adalah untuk meningkatkan jumlah senyawa pengoksidasi yang berguna untuk mendegradasi amonia. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini pada sirkulasi larutan amonia tanpa orifice plate adalah 14,72% degradasi amonia, senyawa pengoksidasi paling banyak didapatkan pada pH 4, amonia terdegradasi optimum pada pH 4 dengan persentase degradasi amonia sebesar 16,81%, terdegradasi optimum pada konsentrasi awal H2O2 100 mg/L sebesar 19,01%, terdegradasi optimum pada variasi konsentrasi FeSO4:H2O2 = 1:7 sebesar 20,83%, dan konsentrasi awal optimum NH3 50 mg/L mencapai persentase degradasi maksimum sebesar 41,28%.

This research is a study of a hybrid method of hydrodynamic cavitation by using orifice plate and usage of Fenton Reagent to degrade synthetic ammonia in wastewater. Utilization of Fenton reagent in the research is to increase the number of useful oxidizing compounds to degrade ammonia. Results obtained from this research on the circulation of ammonia solution without the orifice plate is 14.72% degradation of ammonia, plentiful oxidizing compound are obtained at pH 10, ammonia degraded optimally at pH 4 with a percentage of 16.81%, ammonia degraded optimally in H2O2 initial concentration of 100 mg/L is 19,01%, ammonia degraded optimally with a variation of FeSO4: H2O2 = 1:7 is 20.83%, and the maximum initial concentration of 50 mg/L NH3 reached a maximum ammonia degradation percentage of 41.28%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thiofani Karin
"Penggunaan bahan bakar fosil dalam memenuhi kebutuhan listrik menyebabkan peningkatan emisi karbon dan pembentukan gas rumah kaca, sehingga dibutuhkan alternatif sumber listrik lain yang ramah lingkungan. Fuel cell merupakan perangkat yang dapat mengubah energi kimia menjadi energi listrik dan diharapkan dapat menggantikan bahan bakar fosil. Selain hidrogen, amonia merupakan bahan bakar yang populer untuk dikembangkan untuk fuel cell karena biaya produksinya lebih murah dibandingkan hidrogen dan tidak menghasilkan emisi karbon. Pada penelitian ini, nikel kobalt metal organic framework-74 (NiCo MOF-74) disintesa pada permukaan busa nikel sebagai elektroda dalam fuel cell berbahan bakar amonia.  Sintesis dilakukan dengan rasio optimum Ni:Co (1:1) menggunakan metode solvotermal. Hasil karakterisasi FTIR, XRD dan SEM-EDX menunjukkan bahwa busa nikel termodifikasi nikel kobalt metal organic framework-74 (NiCo MOF-74@NF) berhasil terbentuk. Studi elektrokimia NiCo MOF-74@NF dalam larutan elektrolit yang mengandung amonia menunjukkan densitas arus tertinggi sebesar 0.221 A, sedangkan penggunaan NiCo MOF-74@NF pada fuel cell amonia menunjukkan densitas daya tertinggi sebesar 97mW/cm2. Densitas daya ini 1,8  kali lebih besar dibandingkan busa nikel yang dimodifikasi dengan nikel kobalt tanpa struktur MOF (NiCo@NF) (54mW/cm2) dan 2,7 kali lebih besar dibandingkan dengan busa nikel tanpa modifikasi (35mW/cm2). Dengan demikiam, NiCo MOF-74@NF berpotensi digunakan sebagai elektroda dalam fuel cell berbahan bakar amonia.

sources of electricity are needed. Fuel cells are devices that can convert chemical energy into electrical energy and are expected to replace the use of fossil fuels. Apart from hydrogen, ammonia is a popular fuel to be developed for fuel cells because it is cheaper and produces no carbon emissions. In this study, nickel cobalt metal organic framework-74 (NiCo MOF-74) was synthesized on the surface of nickel foam to be used as an electrode in an ammonia fuel cell. Synthesis was carried out with the optimum ratio of Ni:Co (1:1) using the solvothermal method. The results of characterization with FTIR, XRD and SEM-EDX showed that NiCo MOF-74@NF was successfully formed. Electrochemical studies of NiCo MOF-74@NF in an electrolyte solution containing ammonia showed the highest current density (0.221 A) and generate a power density of 97mW/cm2 in ammonia fuel cell. This result was 1.8 times greater than nickel cobalt modified nickel foam without MOF structure (NiCo@NF) (54mW/cm2) and 2,7 times better than unmodified nickel foam (35mW/cm2). Hence, NiCo MOF-74@NF has the potential to be used as an electrode in ammonia fueled fuel cells."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adri Yudha Wibawa
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S50824
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juniarto
"Peternakan ayam PT Indocentral Desa Sukatani merupakan peternakan ayam petelur yang berdiri sejak 1979. Jumlah ayam petelur pada peternakan sebesar 100.000 ekor. Salah satu dampak negatif dari adanya peternakan adalah bau yang disebabkan oleh konsentrasi gas amoniak yang tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh konsentrasi amoniak dari peternakan ayam PT Indocentral Desa Sukatani terhadap gangguan kesehatan pekerja dan masyarakat sekitar. Konsentrasi amoniak diukur dengan menggunakan metode spektrofotometer-Nessler pada panjang gelombang 425 nm. Variasi titik pengambilan sampel konsentrasi amoniak didasarkan pada jenis kandang dan umur ayam. Pengaruh konsentrasi amoniak di udara dengan gangguan kesehatan dinyatakan dalam bentuk korelasi, yang didapatkan dengan menggunakan korelasi Momen Product Pearson. Konsentrasi rata-rata amoniak yang didapatkan pada area peternakan ayam PT Indocentral sebesar 38,1 ppm. Konsentrasi maksimum ditemukan sebesar 100,6 ppm pada area kandang ayam dewasa.

PT Indocentral poultry is used for breeding laying hen that has been building in 1979. This poultry have 100,000 laying hen. One of the negative impact form poultry is odor proceed form high ammonia concentration. This study analyzes influence of ammonia concentration from PT Indocentral poultry toward health disruption of worker and surrounding community. Ammonia concentration was measured by spectrophotometer-Nessler method with 425 nm wavelength. Variation of test point ammonia concentration was based of cage type and hen age. The influence of ammonia concentration in air with health disruption was expressed in correlation. This correlation was gotten from Momen Product Pearson Correlation. The average of ammonia concentration from this study in PT Indocentral poutry is 38,1 ppm. This study found the maximum of ammonia concentration is 100,6 ppm in cage of adult hen."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1206
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Nadhira
"ABSTRAK
Indonesia merupakan negara yang memiliki produksi akuakultur tinggi, yaitu sebanyak 2.344.671 ton pada tahun 2013. Budidaya perikanan seperti tambak udang menghasilkan air limbah yang mengadung amonia (NH3) dan nitrat (NO3). Kadar amonia dan nitrat pada air limbah tambak udang dapat diolah menggunakan fotobioreaktor (FBR) dengan menumbuhkan Spirulina sp. Penelitian dilaksanakan secara eksperimental dengan 3 buah fotobioreaktor skala laboratorium berukuran 50 cm x 30 cm x 20 cm selama 20 hari pengamatan dan 13 hari waktu tinggal, dengan variasi konsentrasi Spirulina sp., yaitu 7 g/l, 8 g/l, dan 9 g/l. Masing-masing fotobioreaktor dilengkapi dengan aerator 7 liter/menit dan pencahayaan 1900 lux. Variasi konsentrasi Spirulina sp. awal 7 g/l, 8 g/l, dan 9 g/l tidak menghasilkan perbedaan yang tidak signifikan berdasarkan uji statistik Independent t-test (95%). Persentase penurunan rata-rata amonia untuk fotobioreaktor dengan konsentrasi Spirulina sp. 7 g/l, 8 g/l, dan 9 g/l masing-masing adalah 33,6%, 44,9%, dan 55,3%, sedangkan untuk persentase penurunan rata-rata nitrat masing-masing adalah 20,9%, 28,5%, dan 35,1%.

ABSTRACT
Indonesia is a country that has a high aquaculture production, as many as 2.344.671 tons in 2013. The aquaculture such as shrimp farms generates wastewater which contained ammonia (NH3) and nitrate (NO3). Ammonia and nitrate levels in wastewater shrimp farms can be processed using the photobioreactor (PBR) by growing Spirulina sp. This research was carried experimentally with 3 laboratory scale photobioreactors measuring 50 cm x 30 cm x 20 cm for 20 days observation and 13 days detention time, with the variations of Spirulina sp. concentration, which is 7 g/l, 8 g/l, and 9 g/l. Each photobioreactor equipped with an 7 liter/minute aerator and 1900 lux illumination. Initial concentration variations Spirulina sp. 7 g/l, 8 g/l, dan 9 g/l does not produce a significant difference by statistical Independent t-test (95%). The average reduction percentage of ammonia for photobioreactors with Spirulina sp. concentration 7 g/l, 8 g/l, and 9 g/l respectively were 33,6%, 44,9%, and 55,3%, while the average reduction percentage of nitrate respectively were 20,9%, 28,5%, and 35,1%."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>