Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurchasanah Ananda Sari
"Daerah penelitian terletak di area sekitar Toba dengan koordinat 98.106° BT – 99.874° BT dan 1.091° LU – 3.36° LU. Pada penelitian ini digunakan metode ambient noise tomography (ANT) dengan menggunakan data dari 13 seismometer milik BMKG. Data yang digunakan merupakan data ambient noise yang berasal dari getaran terus menerus yang disebabkan oleh gelombang laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkarakterisasi kecepatan grup gelombang Rayleigh. Gelombang Rayleigh diperoleh dalam penelitian ini karena hanya digunakan komponen vertikal dari seismometer. Tahapan korelasi silang dilakukan untuk mendapatkan Fungsi Green antar stasiun. Hasil dari Fungsi Green ini kemudian digunakan untuk mendapatkan kurva dispersi yang merupakan fungsi antara kecepatan grup dengan periode. Hasil dari kurva dispersi kemudian dilakukan tomografi sehingga dihasilkan peta kecepatan grup gelombang Rayleigh dengan periode 1 – 6 s. Hasil dari penelitian ini adalah anomali kecepatan tinggi berada pada litologi granit yang letaknya berada di Pegunungan Barisan, anomali rendah pada wilayah Toba mencerminkan adanya fraksi lelehan batuan dan sedimen tebal, dan anomali rendah di sekitar Tarutung mencerminkan adanya sedimen.

The research area located in the area around Toba with the coordinates 98,106 ° E - 99,874 ° E and 1,091 ° N - 3.36 ° N. This study used the ambient noise tomography (ANT) method using data from 13 BMKG's seismometers. The data used is ambient noise data that comes from continuous vibrations caused by ocean waves. This research aims to characterize the velocity of the Rayleigh wave group. Rayleigh waves are obtained in this study because only the vertical component of the seismometer is used. The cross-correlation step is carried out to obtain Green's Function between stations. Green's Function is then used to obtain a dispersion curve which is a function of the group velocity and period. The dispersion curve results were then performed tomography to produce Rayleigh group velocity maps with a period of 1 - 6 s. This study's results are high-velocity anomalies in granite lithology located in the Barisan Mountains, low anomalies in the Toba region reflecting the presence of molten rock fraction and thick sediment, and low anomalies around Tarutung reflecting sediments."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fentya Yumna Cahyani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi kecepatan gelombang S sehingga dapat mengidentifikasi zona lemah pada zona produksi underground Grasberg Block Cave (GBC) dengan menggunakan metode Ambient Noise Tomography (ANT). Data yang digunakan berasal dari 11 sensor mikroseismik dengan frekuensi 15 Hz. Penelitian dilakukan dengan membandingkan data Ambient Noise Tomography (ANT) setelah 16 hari dilakukan proses produksi, yaitu data pada tanggal 1 April 2019 dengan data pada tanggal 16 April 2019. Selain mengkarakterisasi kecepatan gelombang S, hasil dari metode ANT ini dapat digunakan untuk melihat bahaya seismik jangka pendek dan jangka panjang pada tambang underground Grasberg Block Cave (GBC). Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis mendapati terdapatnya perubahan kecepatan gelombang shear yang cukup besar pada zona produksi sebagai akibat dari proses penambangan pada area caving PB 1 tambang underground Grasberg Block Cave (GBC) yang berpotensi menyebabkan rockbrust.

This research aims to characterize the S wave velocity for identify a weak zones in the production zone of the Underground Grasberg Block Cave (GBC) using the Ambient Noise Tomography (ANT) method. This research uses data from 11 microseismic sensors with a frequency of 15 Hz. The research was conducted by comparing the Ambient Noise Tomography (ANT) data after 16 days of the production process, that is data on April 1, 2019 with data on April 16, 2019. Apart from characterizing the speed of the S wave, the results of the ANT method can be used to see short-term and long-term seismic hazards at the Grasberg Block Cave (GBC) underground mine. Based on the research, the results show a large change in shear wave velocity in the production zone due to the mining process in the PB 1 caving area of the Grasberg Block Cave (GBC) underground mine and has the potential for rockbrust.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tio Azhar Prakoso Setiadi
"Penelitian ini menggunakan metode Ambient Noise Tomography (ANT) untuk menggambarkan model kecepatan grup gelombang Rayleigh pada bagian kerak atas Pulau Jawa yang memiliki kondisi tektonik yang kompleks. Data penelitian yang digunakan merupakan data waveform komponen vertikal dari 99 jaringan sensor seismik stasioner BMKG yang tersebar di Pulau Jawa pada tahun 2021. Pengolahan data waveform dilakukan mulai dari single data preparation, cross correlation dan stacking, analisis cross correlogram, pengukuran kurva dispersi, tomografi kecepatan dan yang terakhir adalah interpretasi hasil penelitian. Hasil inversi menghasilkan citra tomografi kecepatan grup gelombang Rayleigh pada kerak atas di wilayah Pulau Jawa berkisar antara 1,88 km/s hingga 2,60 km/s dan umumnya meningkat dengan bertambahnya periode pengukuran di wilayah Pulau Jawa. Penelitian ini berhasil mengidentifikasi patahan – patahan dan zona gunung api di Pulau Jawa dengan jelas yang berada pada wilayah batas kontras zona anomali kecepatan rendah dan zona anomali kecepatan tinggi.

This study uses the Ambient Noise Tomography (ANT) method to describe the velocity model of the Rayleigh wave group in the upper crust of Java Island which has complex tectonic conditions. The research data used is vertical component waveform data from 99 BMKG stationary seismic sensor networks distributed on Java Island in 2021. Waveform data processing is carried out starting from single data preparation, cross correlation and stacking, cross correlogram analysis, dispersion curve measurements, velocity tomography and the last is the interpretation of the research results. The inversion results produce a tomographic image of the Rayleigh wave group velocity in the upper crust in the Java Island region ranging from 1.88 km/s to 2.60 km/s and generally increases with increasing measurement period in the Java Island region. This research has succeeded in clearly identifying faults and volcanic zones in Java Island which are located in the contrasting boundary of the low velocity anomaly zone and the high velocity anomaly zone."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Safana Putri Ramadhini
"Daerah Sipoholon merupakan daerah yang terletak pada zona Sesar Sumatera dimana sekitar wilayah ini ditemukan keberadaan manifestasi panas bumi berupa sumber air panas yang berada di sepanjang zona patahan dan Cekungan Tarutung. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi litologi bawah permukaan wilayah Sipoholon melalui analisis karakter nilai kecepatan grup gelombang Rayleigh yang diperoleh menggunakan metode ambient noise tomography (ANT). Dalam penelitian ini menggunakan data waveform berkomponen vertikal yang berasal 15 jaringan sensor seismik milik BMKG-GFZ yang tersebar luas di sekitar bagian barat Danau Toba hingga Tapanuli Tengah selama rentang bulan Juni – September 2008. Proses pengolahan dilakukan melalui rangkaian single data preparation, korelasi silang & stacking, kurva dispersi, dan tomografi. Hasil tomografi menunjukan variasi zona anomali kecepatan grup gelombang Rayleigh dengan rentang nilai 1.20 km/s - 2.50 km/s. Berdasarkan hasil checkerboard test wilayah bawah permukaan yang mampu dipercaya untuk diinterpretasikan sampai dengan periode 13 detik. Keberadaan kaldera tersembunyi mampu teridentifikasi pada zona anomali kecepatan grup rendah yang berkaitan dengan deformasi dari batuan beku vulkanik yang mengalami pelapukan. Sementara itu, zona anomali kecepatan grup tinggi berasosiasi dengan keberadaan litologi tuffa Toba yang diikuti keberadaan batuan granit sebagai batuan intrusi pada lapisan bawah.

The Sipoholon area is an area located in the Sumatra Fault zone where around this area there are geothermal manifestations in the form of hot springs located along the fault zone and Tarutung Basin. This study was conducted to identify the subsurface lithology of the Sipoholon area through the Rayleigh wave group velocity value obtained using the ambient noise tomography (ANT) method. In this study, we used vertical waveform data from a network of 15 seismic sensors owned by BMKG-GFZ that were widely distributed around the western part of Lake Toba to Central Tapanuli during June - September 2008. Processing stages are carried out from the single data preparation stage, cross-correlation & stacking, dispersion curves, and tomography. The tomography results show variations in the Rayleigh wave group velocity anomaly zone with a value range of 1.20 km/s - 2.50 km/s. Based on the results of the checkerboard test, subsurface areas that can be reliably interpreted up to a period of 13 seconds. The existence of a hidden caldera can be identified in the low group velocity anomaly zone related to the deformation of volcanic igneous rocks undergoing weathering. Meanwhile, the high group velocity anomaly zone is associated with the presence of Toba tuff lithology followed by the presence of granite rocks as intrusive rocks in the lower layers.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Iqbal Tawakal
"Kondisi geologi setempat sangat mempengaruhi tingkat risiko bencana di suatu daerah. Jawa timur merupakan wilayah dengan tingkat kerentanan gempabumi cukup tinggi. Oleh karena itu Perlu ada kajian struktur bawah permukaan secara regional sebagai upaya mitigasi bencana gempabumi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui model kecepatan gelombang geser, kedalaman bedrock dan mengetahui distribusi kecepatan gelombang geser, frekuensi natural, faktor amplifikasi, dan indeks kerentanan seismik. Sinyal seismik diperoleh dari rekaman seimograf portable dan stasioner yang terpasang di wilayah Jawa Timur dan Madura. Penelitian ini menggunakan metode inversi ambient noise rasio spektrum horizontal dan vertikal (HVSR). Model kecepatan satu dimensi didapatkan dari simulasi pencarian Monte Carlo berdasarkan nilai misfit terbaik. Hasil Penelitian menunjukkan nilai Vs30 Jawa Timur berkisar 168 – 788 m/s dengan ketebalan sedimen berkisar 10 meter sampai lebih dari 200 meter. Klasifikasi jenis tanah berdasarkan SNI 1726:2012 bervariasi yaitu dari jenis tanah lunak (SE) hingga batuan keras (SA). Indeks Kerentanan seismik bervariasi dengan kisaran 0,23 sampai 64,43. Bagian Utara Jawa Timur terutama di zona kendeng memiliki tingkat risiko bencana gempabumi lebih tinggi. Daerahnya meliputi Lumajang, Malang, Pasuruan, Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Jombang, Ponorogo, Bangkalan, dan Sampangan.

The geological conditions greatly affect the level of disaster risk in an area. East Java is region with a high level of earthquake vulnerability. Therefore, there is need for regional subsurface structure studies as an earthquake disaster mitigation effort. The purpose of this study is to determine the shear wave velocity model, bedrock depth and the shear wave velocity distribution, natural frequency, amplification factor, and seismic vulnerability index. Seismic signals are obtained from portable and stationary seimograph installed in East Java and Madura. This study uses the horizontal and vertical spectrum ambient noise inversion method (HVSR). One-dimensional share wave velocity  models are obtained from Monte Carlo search simulations based on the best misfit values. The results showed that Vs30 East Java values ranged from 168-788 m/s with sediment thickness ranging from 10 meters to more than 200 meters. Classification of soil types based on SNI 1726: 012 varies from the type of soft soil (SE) to hard rock (SA). Index Seismic vulnerability varies from 0,23 to 64,44. The northern part of East Java, especially in the Kendeng zone, has a higher risk of earthquake disaster. The area includes Lumajang, Malang, Pasuruan, Mojokerto, Madiun, Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Jombang, Ponorogo, Bangkalan, and Sampang."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T52872
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utari Apriliani
"Penelitian ini menggunakan metode ambient noise tomography (ANT) untuk mengidentifikasi kondisi bawah permukaan di wilayah Cekungan Bandung. Data penelitian adalah seimic waveform yang terekam pada 15 stasiun, berasal dari gempa yang terjadi dari Januari 2022 hingga Juli 2022. Metodologi penelitian meliputi persiapan data tunggal, korelasi silang dan stacking, picking kurva dispersi, uji resolusi, pembuatan peta kecepatan grup gelombang Rayleigh, dan analisis hasil. Hasil yang diperoleh berupa peta distribusi kecepatan grup gelombang Rayleigh dengan periode antara 3 hingga 32 detik. Dari penelitian ini, didapatkan hasil bahwa pemodelan tomografi kecepatan gelombang Rayleigh di wilayah Cekungan Bandung dengan menggunakan metode ambient noise tomography menunjukkan variasi kecepatan grup antara 0,1 km/s hingga 3,5 km/s. Distribusi kecepatan gelombang Rayleigh pada hasil tomogram secara jelas mengidentifikasi beberapa struktur geologi seperti litologi batuan penyusun dan cekungan di wilayah tersebut. Penelitian juga menemukan adanya zona kecepatan rendah yang mencapai 18 detik, yang mengindikasikan keberadaan sedimentasi lapisan lunak yang sangat dalam dengan wilayah cakupan yang luas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode ambient noise tomography efektif dalam mengidentifikasi model kecepatan grup gelombang bawah permukaan, memberikan wawasan mendalam tentang struktur geologi di Cekungan Bandung.

This study utilizes the ambient noise tomography (ANT) method to identify subsurface conditions in the Bandung Basin area. The research data consists of seismic waveforms recorded at 15 stations, originating from earthquakes occurring between January 2022 and July 2022. The research methodology includes single data preparation, cross-correlation and stacking, dispersion curve picking, resolution testing, Rayleigh wave group velocity mapping, and result analysis. The results obtained are in the form of a Rayleigh wave group velocity distribution map with periods ranging from 3 to 32 seconds. The study found that the Rayleigh wave velocity tomography modeling in the Bandung Basin area using the Ambient noise tomography method shows a group velocity variation between 0.1 km/s and 3.5 km/s. The distribution of Rayleigh wave velocities on the tomogram results clearly identifies several geological structures such as the composing rock lithology and the basin in the area. The study also identified a low-velocity zone reaching 18 seconds, indicating the presence of very deep and extensive soft sediment layers. These findings demonstrate that the Ambient noise tomography method is effective in identifying the subsurface Rayleigh wave group velocity model, providing in-depth insights into the geological structure of the Bandung Basin."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhila Friany Putri
"Tahap eksplorasi merupakan tahap yang krusial dalam mencari zona prospek geotermal karena penentuan target pengeboran bergantung pada hasil eksplorasi. Studi terkait zona prospek geotermal “F”, yang manifestasi permukaannya terbatas akibat tutupan produk vulkanik tebal, sejatinya telah dilakukan oleh berbagai pihak menggunakan metode magnetotelurik, gravitasi, dan magnetik dari sumber data yang sama. Namun, hasilnya menunjukkan delineasi zona prospek yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan menggunakan metode Ambient Noise Tomography untuk meningkatkan kepastian delineasi prospek dengan integrasi data yang lebih konvergen. Metode ANT memanfaatkan keunikan sifat gelombang seismik sekunder yang menghilang ketika melewati medium fluida karena fluida memiliki sifat tidak dapat meneruskan tekanan geser. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil inversi kecepatan gelombang-S, terdapat anomali kecepatan rendah (< 1100 m/s) di tengah dan menerus ke sisi utara dan timur laut area penelitian. Anomali kecepatan rendah ini berasosiasi dengan zona reservoir yang ditunjukkan oleh MT. Sebaliknya, di sisi selatan, utamanya di dekat Kawah W, terdapat anomali kecepatan menengah hingga tinggi (± 2000 m/s) yang berasosiasi dengan penebalan clay cap pada data MT. Hasil ini juga dibuktikan oleh data sumur yang terletak di tengah zona prospek yang berhasil menghasilkan fluida. Dengan demikian, ANT terbukti dapat menguatkan zona prospek yang ditunjukkan oleh data MT.

The exploration stage is a crucial stage in searching for geothermal prospect zones because determining drilling targets depends on exploration results. The "F" geothermal prospect area surface manifestations are limited due to thick volcanic product cover. Various parties have conducted studies on the "F" geothermal prospect zone using magnetotelluric, gravity, and magnetic methods from the same data sources. However, none of the results show similar prospect zone delineations. Therefore, this research was conducted using the Ambient Noise Tomography method to increase the certainty of prospect delineation with more convergent data integration. The ANT method utilizes the unique nature of shear waves, which disappear when passing through a fluid because the fluid cannot transmit shear strain. Based on the S- wave velocity inversion results, a low-velocity anomaly (< 1100 m/s) is seen in the center then continues to the north and northeast area. This low-velocity anomaly is associated with the reservoir zone indicated by MT. In contrast, on the south side, near Crater W, medium-to-high- velocity anomaly (± 2000 m/s) is associated with the thickening of the clay cap on MT data. This result is also proven by a well located in the middle of the prospect zone, which has succeeded in flowing fluid. Thus, ANT has been proven to strengthen the prospect zone delineation indicated by MT data.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tavip Dwikorianto
"Lapangan Geotermal Hululais terletak di Propinsi Bengkulu, yang dalam tatanan tektonik berada di tepi cekungan struktur pull-apart dalam zona Sistim Sesar Sumatera. Sebanyak 24 sumur telah dibor sejak tahun 2007 sampai 2018. Distribusi permeabilitas sumur-sumur ini menunjukkan karakteristik yang bervariasi. Untuk mengidentifikasi distribusi permeabilitas dan karakteristik reservoir bawah permukaan lapangan yang tergambar dalam suatu model kecepatan gelombang shear 3D sebagai hasil pengukuran kecepatan gelombang Rayleigh, maka dilakukan penelitian menggunakan metode Ambient Noise Tomography (ANT) dalam skala lokal. Akuisisi data gelombang permukaan di lapangan ini menggunakan 20 seismometer yang dipasang di 156 titik pengamatan dengan spasi 500 - 1000 meter. Pemrosesan data diawali dengan ekstraksi gelombang permukaan hasil korelasi silang dari dua titik amat menggunakan Fungsi Green dan ekstraksi grup kecepatan dari kurva dispersi untuk pemodelan ke depan (forward model) dilakukan inversi dengan metode Fast Marching Method (FMM). Selanjutnya untuk mendapatkan resolusi pencitraan tomografi yang lebih tinggi dilakukan checker board test sebelum dilakukan inversi model dengan teknik inversi subspace. Grup kecepatan gelombang Rayleigh dalam domain periode, kemudian dilakukan konversi ke domain kedalaman dengan menggunakan metode Neighborhood Algorithm (NA) untuk mendapatkan profil kecepatan gelombang Shear 1 D. Profil kecepatan 1 D ini yang digunakan dalam pencitraan gelombang Shear dalam 3D. Hasil pencitraan tomografi gelombang Shear menggambarkan adanya distribusi anomali kecepatan (Vs) rendah yang berasosiasi dengan zona permeabel di zona patahan dan hal ini ditunjukkan adanya kondisi hilang sirkulasi pada saat pemboran sumur. Sedangkan distribusi anomali Vs tinggi yang bersasosisi dengan batuan kompak dijumpai di sumur yang tidak terjadi hilang sirkulasi pada saat pemboran. Sebaran anomali Vs rendah juga dijumpai pada kedalaman dangkal, sesuai dengan penyebaran anomali resistivitas rendah dari MT (<20 ohm-m), yang berasosiasi dengan lapisan batuan penutup (cap rock). Sedangkan penyebaran anomali Vs tinggi yang berasosiasi dengan granodiorit sebagai batuan dasar teramati di beberapa sumur pemboran. Distribusi kecepatan gelombang Shear rendah yang berasosiasi dengan zona permeabel dipakai sebagai dasar dalam penentuan target pemboran.

Hululais Geothermal Field is located in Bengkulu Province which is tectonically located on the edge of a pull-apart structure basin in the Sumatra Fault System zone. A total of 24 wells have been drilled since 2007 to 2018. The permeability distribution of these wells shows varying characteristics. To determine the permeability distribution and characteristics of the subsurface reservoir in the field described in the 3D shear wave velocity model from Rayleigh wave velocity measurements, a study was conducted using the Ambient Noise Tomography (ANT) method on a local scale. Surface wave data acquisition in this field used 20 seismometers installed at 156 observation points with a spacing of 500 – 1000 meters. Data processing begins with surface wave extraction from the cross-correlation results of two very different points using the Green's Function and velocity group extraction from the dispersion curve for forward model inversion using the Fast Marching Method (FMM). Furthermore, to obtain a higher tomography imaging resolution, a checker board was performed before the model inversion was carried out using the subspace inversion technique. The Rayleigh wave velocity group in the period domain is then converted to the depth domain using the Neighborhood Algorithm (NA) method to obtain a 1 D shear wave velocity profile. This 1 D velocity profile is used in 3D shear wave imaging. The results of shear wave tomography imaging illustrate the presence of low velocity (Vs) distribution anomalies associated with permeable zones in the fault zone and this indicates the presence of lost circulation conditions during well drilling. While the high Vs anomaly distribution associated with compact rocks was found in wells that did not indicate loss of circulation during drilling. The low Vs anomaly distribution was also found at shallow depths, in accordance with the low resistivity anomaly distribution of MT (<20 ohm-m) associated with the cap rock. While the high Vs anomaly distribution associated with granodiorite as the bedrock was observed in several drilling wells. The low shear wave velocity distribution associated with permeable zones is used as a basis for determining drilling targets."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library