Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dini Adani Putri
"Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit dengan penderita yang cukup banyak di dunia. Indonesia sendiri merupakan negara yang menempati urutan keempat dengan jumlah penderita diabetes terbanyak sedunia. Berbagai pengobatan selalu dikembangkan untuk menurunkan jumlah penderita diabetes tiap tahunnya, salah satu pilihan adalah pengobatan herbal. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa tanaman dari suku Clusiaceae memiliki khasiat sebagai anti diabetes, Calophyllum hosei Ridl. merupakan salah satunya. Dalam penelitian ini, C. hosei akan diteliti lebih lanjut khasiatnya terhadap penghambatan alfa-glukosidase yang akan menentukan apakah tanaman ini memiliki khasiat sebagai anti diabetes. Ekstrak etanol dari tanaman C. hosei difraksinasi menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, dan butanol sehingga dihasilkan fraksi bertingkat. Fraksi-fraksi tersebut kemudian diuji aktivitas penghambatan alfa-glukosidase menggunakan alat spektrofotometri multiwell dengan panjang gelombang 405 nm untuk menentukan nilai persen inhibisi yang akan digunakan untuk menentukan nilai IC50. Fraksi yang berpotensi memiliki khasiat kemudian dipisahkan dengan menggunakan kromatografi kolom dengan pelarut bertingkat. Subfraksi yang dihasilkan kemudian diuji aktivitas penghambatan alfa-glukosidase untuk menentukan nilai persen inhibisi. Subfraksi yang paling tinggi persen inhibisinya kemudian akan dicari nilai IC50. Fraksi n-heksan, etil asetat, butanol dan air masing-masing memiliki IC50 sebesar 327,88; 119,4; 34,43 dan 102,33 ppm. Sedangkan subfraksi teraktif memiliki nilai IC50 sebesar 84,36 ppm. Akarbose yang digunakan sebagai pembanding memiliki nilai IC50 sebesar 91,17 ppm.

Diabetes mellitus is a disease with a lot of patients in the world. Indonesia itself is a country that ranks fourth in the number of diabetics worldwide. Various treatments have always been developed to reduce the number of people with diabetes each year, alternative options such as herbal medicine is one of them. A lot of experiences shown that plants from family clusiaceae have a efficacy as an antidiabetic drug, one of them is Calophyllum hosei Ridl. In this study, C. hosei will be further examined efficacy against inhibition of alpha-glucosidase that will determine whether this plant has efficacy as an anti diabetic drug. The ethanol extract from plant C. hosei Ridl. is fractionated by using a funnel to obtain fraction of n-hexane, ethyl acetate, butanol and water. Fractions are then tested as alpha-glucosidase inhibition activity as a parameter using a multiwell spectrophotometry with a wavelength of 405 nm to determine the percent inhibitory values that will be used to determine the IC50 value. Faction that has potential, which is ethyl acetate fraction, then isolated using column chromatography with solvent that gradually rising its polarity. Subfractions then tested using alpha-glucosidase inhibition activity as a parameter to determine the percent inhibition values. Subfraction with highest percent inhibitory then used as a sample to determine the IC50 value. Fraction of n-hexane, ethyl acetate, butanol and water each have IC50 of 327.88; 119.4; 34.43 and 102.33 ppm. While the most active subfraction from ethyl acetate fraction has IC50 value of 84.36 ppm. Acarbose, which has used as a comparator, has IC50 value of 91.17 ppm."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S60406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Nur Annisaa
"ABSTRAK
Metformin dan glibenklamid adalah salah satu terapi kombinasi diabetes mellitus DM tipe 2 yang umum digunakan dalam praktik klinis. Kombinasi agen antidiabetik lain dengan mekanisme aksi yang saling menguntungkan seperti metformin dan akarbose dapat dipertimbangkan penggunaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas kombinasi metformin-glibenklamid dan metformin-akarbose pada total 37 pasien DM tipe 2 di Puskesmas Kecamatan Kembangan. Nilai HbA1c pada kelompok pasien yang mengkonsumsi kombinasi metformin-glibenklamid n=20 dan kombinasi metformin-akarbose n=17 diukur pada minggu ke-0 dan minggu ke-12 untuk melihat rata-rata perubahan nilai HbA1c sebagai parameter efektivitas. Pengukuran HbA1c dilakukan dengan Afinion trade; AS100 Analyzer dengan prinsip kerja afinitas boronat. Uji beda rata-rata dalam kelompok menunjukkan kombinasi metformin-glibenklamid secara signifikan menurunkan nilai HbA1c dari 8,70 menjadi 7,86 p > 0,05 , sementara kombinasi metformin-akarbose secara signifikan menurunkan nilai HbA1c dari 8,45 menjadi 7,76 p < 0,05 . Hasil uji beda rata-rata menunjukkan tidak terdapat perbedaan rata-rata perubahan nilai HbA1c yang signifikan antar kelompok penelitian p > 0,05 , dengan kombinasi metformin-glibenklamid menghasilkan rata-rata penurunan HbA1c yang lebih besar dibandingkan kombinasi metformin-akarbose 0,84 vs 0,69 . Oleh karena itu, kombinasi metformin-glibenklamid memiliki efektivitas yang lebih baik daripada kombinasi metformin-akarbose dalam menurunkan nilai HbA1c pasien DM tipe 2.

ABSTRAK
Metformin and glibenclamide is one of the most used combination therapy of type 2 diabetes mellitus T2DM in clinical pratice. Combination of other antidiabetic agents with beneficial mechanisms of action such as metformin and acarbose may be considered to be used. This study aim to compare the effectiveness of metformin glibenclamide and metformin acarbose combination on total 37 patients in Kembangan rsquo s Community Health Center. HbA1c values of patients consuming metformin glibenclamide n 20 and metformin acarbose n 17 combination were measured on week 0 and week 12 to observed mean changes of HbA1c values as effectiveness 39 parameter. HbA1c values were measured by Afinion trade AS100 Analyzer with boronate affinity method. Within group differences showed that metformin glibenclamide combination unsignificantly reduced HbA1c from 8,70 to 7,86 p 0,05 , while metformin acarbose combination significantly reduced HbA1c from 8,45 to 7,76 p 0,05 . Result of mean different test between group showed an unsignificant difference p 0,05 , with metformin glibenclamide combination yield a greater mean reduction of HbA1c compare to metformin acarbose combination 0,84 vs 0,69 . In conclusion, metformin glibenclamide combination has superior effectiveness compare with metformin acarbose combination in reducing HbA1c values in T2DM patients."
2017
S69583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wafa
"ABSTRAK
Diabetes melitus adalah salah satu penyakit tidak menular yang menyebabkan 4% kematian di Indonesia. Efektivitas obat antidiabetes tipe 2 biasanya dilihat dari nilai HbA1c yang mencerminkan rata-rata glukosa darah pasien, glukosa darah 2 jam postprandial dan glukosa darah puasa. Terapi diabetes melitus tipe 2 memiliki berbagai pola terapi kombinasi. Terapi yang berbeda akan memberikan efektivitas yang berbeda pula. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas terapi kombinasi metformin-sulfonilurea dan metformin-akarbose terhadap parameter glikemik pasien diabetes melitus tipe 2 yaitu nilai HbA1c, glukosa darah 2 jam postprandial dan glukosa darah puasa. Penelitian ini merupakan penelitian kohort retrospektif dengan pengumpulan data primer dan sekunder menggunakan teknik total population sampling. Data primer yang digunakan adalah hasil pengisian kuesioner dan data sekunder didapatkan dari rekam medis dan sistem informasi rumah sakit. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara responden yang menggunakan metformin-sulfonilurea dibandingkan dengan responden yang menggunakan metformin-akarbose terhadap perubahan nilai HbA1c (p value=0.060). Hasil analisis juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara metformin-sulfonilurea dan metformin-akarbose dengan nilai glukosa darah 2 jam postprandial akhir (p value=0.655) dan nilai glukosa darah puasa akhir (p value=0.460). Variabel olahraga mempengaruhi efektivitas metformin-sulfonilurea dan metformin-akarbose terhadap perubahan nilai HbA1c, variabel jenis kelamin terhadap perubahan nilai glukosa darah 2 jam postprandial dan variabel diet terhadap perubahan nilai glukosa darah puasa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Tidak terdapat perbedaan bermakna pada perbandingan efektivitas antara terapi kombinasi metformin-sulfonilurea dan metformin-akarbose.

ABSTRACT
Diabetes mellitus is an uninfectious disease that causes 4% of deaths in Indonesia. The effectiveness of type 2 antidiabetic drugs is usually seen from the HbA1c value that reflects the patient's average blood glucose, 2-hour postprandial blood glucose and fasting blood glucose. Type 2 diabetes mellitus therapy has various combination therapy patterns. Different therapies will provide different effectiveness. This study aims to compare the effectiveness of metformin-sulfonylurea and metformin-acarbose combination therapy on glycemic parameters of type 2 diabetes mellitus patients, namely HbA1c value, postprandial 2 hours blood glucose and fasting blood glucose. This research is a retrospective cohort study with primary and secondary data collection using purposive sampling technique. Primary data used are the results of filling out the questionnaire and secondary data obtained from medical records and hospital information systems. The analysis showed that there was no significant difference between respondents who used metformin-sulfonylurea compared with respondents who used metformin-acarbose to changes in the HbA1c value (p value=0.060). The analysis also showed that there was no significant relationship between metformin-sulfonylurea and metformin-acarbose with 2 hours postprandial blood glucose value (p value=0.655) and fasting blood glucose value (p value=0.460). Sports variable affects the effectiveness of metformin-sulfonylureas and metformin-acarbose on changes in HbA1c values, gender variable on changes in postprandial 2 hours blood glucose values and dietary variable on changes in fasting blood glucose values. The conclusion of this study is that the effectiveness comparison of metformin-sulfonylurea and metformin-acarbose combination therapy is not significant."
2019
T55013
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library