Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fika Dwi Nikendary
"Unit pengolahan air limbah merupakan satu kesatuan alat-alat pengolahan air limbah dimana akan berjalan dengan baik apabila kinerja dari masing-masing alat dapat saling mendukung. Proses ini membutuhkan biaya yang sangat besar karena alat-alat yang dibutuhkan banyak dan mahal. Penemuan dalam perkembangan alat pengolahan limbah telah dilakukan dan diterapkan di lapangan. Salah satu alat yang telah ditemukan adalah penemuan dari Ir. Agus S., M.Sc. dengan menggabungkan fungsi aerasi dan pompa (aerator pump), dimana digunakan suatu rotating blade. Alat ini telah digunakan selama kurang lebih 9 tahun dan hasil yang telah dicapai cukup memuaskan, namun alat ini masih memiliki kekurangan yaitu kurang efektif untuka air limbah yang mengandung benang dan serat (debris). Oleh sebab itu untuk mengatasinya digunakan fixed screw cylinder sebagai pengganti rotating blade, yang menjadi dasar penelitian ini. Adapun tujuannya untuk menciptakan suatu alat yang dapat membantu dalam pengolahan air limbah hemat energi. Dalam percobaan ini digunakan air bersih sebagai pembanding utama, air tissue, dan air tanah.

The processing unit of waste water is a union of many components, which would be working well if the performance of each component supporting one another. The processing of waste water cost highly, because all the components needed are a lot and expensive. The invention of developing waste water components has been done and applied in the field area. One of the invented components was founded by Ir. Agus, M.Sc, by combining the function of aeration and pump (aerator pump) and using rotating blade. These components have been used for about 9 years, and the result that has been reached was satisfied enough, but these components still have disadvantages of the decreased of effectiveness for waste water that contain debris. This is a kind of waste water which interrupted the performance of the components. To overcome this problem we uses fixed-screw cylinder to replace rotating blade, which become the basic of research. The purpose is to create a component in order to help saving energy of waste water processing. This research uses clean water as the main comparative, water+tissue, water+soil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35462
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S36032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Soeryawan
"Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan akan air. Dengan semakin meningkatnya kesejahteraan dan pengetahuan, mendorong manusia untuk memperhatikan pentingnya kuantitas dan juga kualitas air. Sungai merupakan sumber penyediaan air untuk kebutuhan manusia, tetapi akibat kegiatan industri yang menimbulkan limbah dan pertanian yang menggunakan pestisida akan mengakibatkan kualitas air berkurang. Untuk meningkatkan kembali kualitas air tersebut, dapat dilakukan dengan mengolah terlebih dahulu air limbah sebelum dibuang ke sungai. Proses pengolahan air limbah ini bisa dilakukan secara biologis oleh mikroorganisme atau bakteri pengurai, tetapi untuk menguraikan bahan organik bakteri memerlukan oksigen terlarut. Oleh karena itu diperlukan alat aerasi (aerator) untuk mcningkatkan kandungan oksigen terlarut di dalam air. Dengan melihat semakin besarnya kebutuhan alat aerasi untuk meningkatkan kualitas air, maka perlu dikembangkan alat aerasi yang baik dan efisien. Di laboratorium Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia telah mempunyai alat aerasi yaitu propeller aerator yang dibuat oleh Yulianto S. Nugroho sebagai hasil tugas skripsi. Namun karakteristik dari propeller aerator tersebut belum lengkap. Berdasarkan kondisi tersebut di atas, penulis ingin melengkapi data-data karakteristik propeller aerator tersebut, yaitu data mengenai putaran kritis baling-baling pada saat mulai muncul gelembung dengan mengatur putaran motor menggunakan inverter. Serta data mengenai laju aliran massa udara yang diinjeksikan ke air pada beberapa variasi sudut propeller terhadap permukaan air dan pada beberapa variasi putaran baling-baling."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S36880
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Yuliawati
"Pengolahan air limbah memerlukan suatu alat yang terdiri dari unit-unit pengolahan air limbah. Setiap unitnya sangat berpengaruh terhadap pengolahan yang dilakukan dan dapat ditunjukkan dengan parameter-parameter pengolahan air limbah seperti DO, BOD, CO dan lain-lain. Akan tetapi untuk mengolah air limbah yang akan dialirkan ke badan-badan air yang ada memerlukan biaya yang sangat besar. Hal ini disebabkan oleh mahalnya harga suatu unit pengolahan air limbah. Salah satu cara untuk mengurangi biaya pengolahan air limbah adalah dengan menggabungkan fungsi aerasi dan pompa. Penggabungan fungsi ini dilakukan dengan mengurangi pompa dan menggantinya dengan blower yang menggunakan prinsip airlift pump untuk menarik lumpur yang berasal dari bak sedimentasi. Alat yang menggunakan rotating blade atau baling-baling ini telah diterapkan selama -+ 9 tahun. Penggunaan alat ini (aerator pump) telah menunjukkan hasil yang cukup berarti akan tetapi alat ini kurang efektif untuk air limbah yang mengandung serat atau benang. Air limbah yang mengandung serat atau benang ini mengganggu prinsip kerja alat ini dimana serat atau benang ini tersangkut pada blade atau baling-baling dan menyebabkan kinerja alat menurun. Penggantian rotating blade dengan fixedscrew cylinder diharapkan dapat mengatasi dari air limbah yang berserat. Hal inilah yang melatarbelakangi penelitian penggunaan fixedscrew cylinder pada aerator pump dalam rangka untuk mengurangi biaya pengolahan air limbah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh sudut 60-derajat dan luas kanal 1,266 cm-persegi yang digunakan pada alat pengolahan ini terhadap kinerja aerator pump sehingga aerator pump dengan fixedscrew cylinder dapat mengolah air limbah untuk semua kondisi termasuk air limbah yang mengandung serat atau benang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah air bersih, air tissue dan air yang ditambahkan dengan lempung. Dalam penelitian ini akan didapatkan besarnya perbandingan nilai debit udara dan debit air yang diperlukan untuk kinerja alat pengolahan ini. Sedang untuk mengetahui pengaruh pengoolahan air limbah dengan menggunakan alat ini, dilakukan pengukuran DO pada inlet dan outlet. DO yang dihasilkan merupakan parameter efektivitas kinerja alat ini.

The processing of waste water needs a kind of tool consisting of waste water processing units. Each unit greatly influences the process that has been done and can be shown by parameter like DO, BOD, CO, etc. Yet to process the waste water which will be flowed to water bodies is costly. It is caused by the expensive price ofwaste water unit. One way to decrease the cost of waste water processing is by combining the aeration function and pump. The function combining is done by decreasing the pump and replace it with blower which uses the the airlift pump principle to draw mud from sendimentation tub. This tool has been applied for 9 years. The tool (aerator pump) has shown a quite significant result but it is less effective for fibre - containing waste water. That kind of waste water disturbs the tool's working principle because fibre tends to stick on the blade and decreasing the tool's effectiveness. Replacing the rotating blade with fixedscrew cylinder is expected to overcome the condition of fibre - containing waste water. That also the main background of this research in order to lessen the cost of waste water processing. The research is conducted to find out the infuence of 60_ angle and canal area of 1,266 cm_ used on the tool toward the aerator pump performance, so that the aerator pump with fixedscrew cylinder can process waste water in any conditions including fiber - containing one. The sampel used in the research are clean water, clay + clean water and tissue + clean water. This research will show the comparisons between air pressure (Pu) and water debit (Qw) needed to make the tool work. While to find out the impact of waste water processing by using the tool, researchs measured the DO on the inlet and outlet. The DO result is the effectiveness parameter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salahudin Al Ahyudin
"Sistem pengolahan limbah modem didesain untuk mernenuhi permintaan akan peninglcatan kualitas ejluent air limbah. Salah satu proses yang penting dalam peningkatan kualitas effluent air limbah tersebut adalah proses aerasi,yaitu proses pemberian oksigen ke dalam air lirnbah agar mikroorganisme yang ada didalam air limbah dapat menguraikan limbah tersebut. Proses aerasi yang biasa dilakukan adalah dengan cara menghembuskan udara ke dalam air atau dengan menyemprotkan air ke udara sehingga terjadi kontak antara udara dengan air.
Pada sistem aerasi yang pertama, udara dialirkan melalui iubang (nosel) yang diletakkan pada dasar kolam aerasi, selanj utnya udara bergerak naik dalam bentuk gelembung udara_ Selama gelembung bergerak naik akan terjadi fenomena transfer gas-gas yang ada didalam gelembimg ke dalam cairan akibat perbedaan konsentrasi gas-gas yang ada di dalam gelembung dengan yang ada di air sekitarnya. Sedangkan pada sistem aerasi yang kedua dapat dilakukan melalui aerasi mekanik, yaitu dengan menggunakan turbin, atau melalui rotor disk. Pada sistem rotor disk hanya sebagian dari rotor yang terendam air limbah. Ketika rotor diputar maka air limbah yang menempel dengan rotor disk akan ikut berputar sehingga membuat air limbah tersebut kontak dengan udara.
Pada tugas akhir ini penulis akan mengoptimasi sistem aerator yang ada pada STP WTC Mangga Dua yang menggunakan sistem rotor disk dengan sistem aerasi difusi. Pengoptimasian dilakukan dengan membandingkan jumlah daya yang diperlukan untuk kedua sistem aerasi tersebut_ Pada sistem aerasi difusi pengoptimasian difokuskau pada peningkatan efisiensi transfer oksigen sehingga jumlah oksigen yang dialirkan ke dalam tangki aerasi dapat dikurangi dan daya yang diperlukan oleh blower pun menjadi semakin kecil. Efrsiensi transfer oksigen tergantung dari luas permukaan bidang transfer massa antara udara dengan air limbah, atau dengan kata lain efisiensi transfer oksigen tergantung dengan ukuran gelembung Dengan mencari efisiensi transfer maksimum yang diijinkan agar unjuk kerja sistem aerator tetap baik. Maka ukuran gelembung dan diameter nosel yang optimal akan diketahui. Sehjngga dapat diketahui kapasitas udara yang hams dialirkan dan akhimya daya yang di perlukan blower dapat diketahui.

System processing of modem wastewater designed to fulfill request the high quality of effluent wastewater. One of the important process to increase the quality of effluent wastewater is aeration, the process giving of oxygen into wastewater so that the existing mikroorganisme in the wastewater can decompose the waste. The aeration process which is usually done is by exhaling air into water or by spraying water into the air so that happened Contact between air with water.
At the first aeration system, air conducted through hole (noale) at bottom of aeration basin, hereinafter air go up in the form of air bubble. Durin bubble go up will happened phenomenon of transfer of existing gas in bubble into dilution effect of difference of gas Concentration exist in bubble with in water. Wltile at the second aeration system is done by mechanical aeration or by rotor disk. In the rotor disk system only a portion of disk submerged. When disk rotor tumed around the waste water which patch with disk rotor will follow to rotate so that make waste water contact with air.
At this paper the writer will optimize the aerator system exist in STP WTC Mangga Dua using disk rotor system with diffusion aeration system. The optimization done by comparing the amount of energy needed to both aeration system. At diffusion aeration system the optimization focussed by increase oxygen transfer efiicieney so that the amount of oxygen which is poured into aeration tank can lessen and energy needed by blower even also become smaller. Efficiency of oxygen transfer depend on surface area of mass transfer between air with waste water, or equally efficiency of oxygen transfer depend on bubble size. With searching the maximum of efficiency transfer which is permitted to aeration system. So that the optimum bubble size and diameter of nozzle can know. Then the air capacities which must be conducted can know, and Enally the energy needed by blower can know.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37493
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Octo Sindji
"Aerator kincir air merupakan alat aerasi yang terdiri dari kincir, pelampung, kerangka dan motor listrik. Aerator tipe ini bekerja dengan menciptakan deburan pada permukaan air sehingga terjadi proses aerasi yang dapat meningkatkan konsentrasi oksigen terlarut di dalam air. Pengoperasian aerator kincir air dapat meningkatkan konsentrasi oksigen terlarut dan kualitas air pada suatu badan air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh operasional waktu optimal aerator kincir air terhadap persentase perubahan konsentrasi parameter oksigen terlarut (DO), amonia, nitrat, dan chemical oxygen demand (COD). Penelitian ini juga akan memvalidasi waktu optimal operasional aerator kincir air terhadap konsistensinya dalam mempertahankan kesesuaian konsentrasi parameter dengan baku mutu. Waktu optimal pengoperasian aerator kincir air yang akan divalidasi pada penelitian ini adalah 3 jam nyala dan 11 jam mati (1 siklus) yang diperoleh berdasarkan perhitungan regresi linear hasil penelitian sebelumnya. Penelitian dilakukan pada 4 titik berbeda dan aerator dioperasikan selama 3 siklus secara kontinu dengan studi kasus Danau Mahoni Kampus UI Depok. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji anova, uji t, dan persentase perubahan nilai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengoperasian aerator selama 3 jam dapat meningkatkan konsentrasi DO hingga 73,6% (4,30 mg/L menjadi 6,67 mg/L), menyisihkan amonia sebesar 8,12% (2,36 mg/L menjadi 2,18 mg/L), meningkatkan nitrat sebesar 21,02% (1,05 mg/L menjadi 1,33 mg/L, dan menyisihkan COD sebesar 87,40% (38,50 mg/L menjadi 27,33 mg/L). Aerasi dengan aerator kincir air pada waktu optimal tersebut terbukti dapat meningkatkan konsentrasi DO dengan konsisten hingga memenuhi baku mutu kelas I.

Paddlewheel aerator is an aeration device consisting of a paddle, float, frame and electric motor. This type of aerator works by creating a splash on the surface of the water so that an aeration process occurs which can increase the concentration of dissolved oxygen in the water. The operation of a paddlewheel aerator can increase the dissolved oxygen concentration and water quality in a water body. This study aims to analyze the effect of the optimal operating time of the paddlewheel aerator on the percentage change in the concentration of dissolved oxygen (DO), ammonia, nitrate, and chemical oxygen demand (COD). This research will also validate the optimal operating time of the paddlewheel aerator on its consistency in maintaining the conformity of the parameter concentration with the quality standard. The optimal operating time of the paddlewheel aerator that will be validated in this study is 3 hours on and 11 hours off (1 cycle) which was obtained based on the results of linear regression calculation of previous studies. The study was conducted at 4 different points and the aerator was operated for 3 cycles continuously with a case study of Mahoni Lake in Universitas Indonesia. Data analysis was performed using the ANOVA test, t test, and the percentage change in value. The results showed that operating the aerator for 3 hours could increase the DO concentration up to 73.6% (4.30 mg/L to 6.67 mg/L), removing ammonia by 8.12% (2.36 mg/L to 2 .18 mg/L), increased nitrate by 21.02% (1.05 mg/L to 1.33 mg/L, and remove COD by 87.40% (38.50 mg/L to 27.33 mg/L). L) Aeration with a paddlewheel aerator at that optimal times has been proven to increase the DO concentration to meet the class I quality standard."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Refaldi Prayitno
"Danau Mahoni merupakan danau yang menampung berbagai macam pencemar baik dari dalam kampus maupun luar kampus. Beban pencemar berasal dari limpasan air hujan, aliran dari Danau Agathis, pemukiman sekitar kampus, dan air limbah dari fakultas sekitar Danau Mahoni. Air limbah yang mengalir ke Danau Mahoni mengandung pencemar organik seperti nitrogen, karbon, fosfor, sulfur, dan unsur organik lainnya. Kandungan nutrien dalam air limbah seperti nitrogen dan fosfor merupakan dua jenis bahan pencemar pada perairan yang mempunyai dampak buruk bagi kehidupan makhluk hidup di perairan. Salah satu cara untuk mengurangi pencemaran di badan air adalah dengan meningkatkan kadar oksigen terlarut /DO. Upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan jumlah DO yaitu dengan cara melakukan aerasi. Salah satu tipe aerator yang cukup banyak digunakan adalah tipe kincir air (paddle wheel). Aerator kincir air sudah banyak digunakan dalam budidaya ikan dan udang karena mempunyai fungsi aerasi dan sirkulasi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas kinerja aerator kincir pada jarak vertikal tertentu, menganalisis perubahan parameter kualitas air utamanya parameter DO, amonium, dan fosfat pada waktu optimum, dan menganalisis berapa waktu optimum aerator kincir air untuk memperbaiki kualitas air Danau Mahoni pada jarak vertikal. Waktu optimum pengoperasian aerator kincir air yang akan divalidasi pada penelitian ini adalah 3 jam menyala. Penelitian ini dilakukan pada 4 titik sampel dan 5 waktu berbeda. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji anova, uji t, regresi linier, perubahan persentase konsentrasi, dan pemetaan dengan aplikasi windows surfer. Berdasarkan analisis hasil penelitian, diperoleh bahwa aerator kincir air mampu meningkatkan DO pada jarak vertikal dari 3,7 mg/L menjadi 4,06 mg/L dengan efektivitas peningkatan sebesar 9,8 % pada waktu aerasi optimum 3 jam. Pada parameter nutrien seperti amonia aerator kincir air mampu menyisihkan amonia dari 1,66 mg/L menjadi 0,97 mg/L selama waktu aerasi 3 jam Pada parameter nutrien lainnya yaitu fosfat aerator kincir air tidak berpengaruh signifikan terhadap penyisihan fosfat selama waktu aerasi 3 jam. Berdasarkan analisis hasil penelitian, waktu optimum aerasi yaitu 3 jam dapat meningkatkan parameter DO air Danau Mahoni pada jarak vertikal hingga memenuhi baku mutu kelas II air danau. Akan tetapi pada parameter amonia dan fosfat selama pengujian aerasi sampai 4 jam, hasilnya belum berpengaruh secara signifikan terhadap penyisihan amonia dan fosfat pada jarak vertikal (kedalaman) untuk memenuhi baku mutu kelas II air danau.

Lake Mahoni is a lake that accommodates various kinds of pollutants both from within the campus and outside the campus. The pollutant load comes from rainwater runoff, flows from Lake Agathis, settlements around the campus, and wastewater from faculties around Lake Mahoni. The wastewater flowing into Lake Mahoni contains organic pollutants such as nitrogen, carbon, phosphorus, sulfur, and other organic elements. Nutrient content in wastewater such as nitrogen and phosphorus are two types of pollutants in waters that harm the life of living things in the waters. Efforts that can be made to increase the amount of DO are using aeration. One type of aerator that is widely used is the paddle wheel type. Paddlewheel aerators have been widely used in fish and shrimp farming because they have good aeration and circulation functions. This study aims to analyze the effectiveness of the performance of the wheel aerator at a certain vertical distance, to analyze changes in water quality parameters, especially the DO, ammonium, and phosphate parameters at the optimum time, and to analyze what is the optimum time for the paddlewheel aerator to improve the water quality of Lake Mahoni at a vertical distance. The optimum operating time of the paddlewheel aerator which will be validated in this study is 3 hours. This research was conducted at 4 sample points and 5 different times. Data analysis was performed using the ANOVA test, t-test, linear regression, changes in concentration percentages, and mapping with the Windows Surfer application. Based on the analysis of the research results, it was found that the paddlewheel aerator was able to increase DO at a vertical distance from 3.7 mg/L to 4.06 mg/L with an increased effectiveness of 9.8% at an optimum aeration time of 3 hours. For nutrient parameters, such as ammonia, the paddlewheel aerator was able to remove ammonia from 1.66 mg/L to 0.97 mg/L during 3 hours of aeration. On other nutrient parameters, namely phosphate, the paddlewheel aerator did not significantly affect phosphate removal during 3 hours of aeration. . Based on the analysis of the results of the study, the optimum time for aeration, which is 3 hours, can increase the DO parameter of Lake Mahoni water at a vertical distance to meet the class II quality standard of lake water. However, for the parameters of ammonia and phosphate during the aeration test for up to 4 hours, the results have not significantly affected the removal of ammonia and phosphate at the vertical distance (depth) to meet class II lake water quality standards."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Don Fonseka Reza Abdul Latif
"Danau Mahoni adalah salah satu danau yang berada di kawasan Universitas Indonesia dengan fungsinya sebagai daerah resapan air dan sebagai penampung limbah-limbah yang berasal dari fakultas yang berada disekitarnya. Pencemar yang masuk ke badan air ini dapat menurunkan kualitas air danau dan membahayakan ekosistemnya. Salah satu proses pengelolaan air yang dapat meningkatkan kualitas air adalah proses aerasi. Tipe aerator yang umum digunakan adalah aerator berjenis kincir air (paddle wheel). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan parameter DO, amonia, dan nitrat pada lingkup area yang ditinjau dengan variasi jarak horizontal, menganalisis jarak optimum dari pengaruh pengoperasian aerator kincir air pada saat aerasi selama 4 jam, Menganalisis pengaruh durasi pengoperasian aerator yang lebih lama terhadap perubahan parameter air danau yang ditinjau, dan menganalisis pengaruh pengoperasian aerator terhadap perubahan parameter pada air di belakang aerator. Data yang diperoleh nantinya akan dianalisis menggunakan metode uji T, uji korelasi, dan presentase perubahan nilai. Berdasarkan analisis hasil penelitian, diperoleh bahwa aerator tipe kincir air dapat meningkatkan DO dari 3,58 mg/L menjadi 7,86 mg/L atau sebesar 54,44% pada waktu pengoperasian selama 5 jam. Pengoperasian aerator ini juga dapat menurunkan konsentrasi amonia dari 2,3 mg/L menjadi 0,82 mg/L atau sebesar 179,64% pada pengoperasian selama 5 jam. Pada parameter lainnya yaitu nitrat, terjadi peningkatan dari 1,7 mg/L menjadi 2,1 mg/L pada pengoperasian selama 5 jam. Pengoperasian aerator kincir air juga memberikan pengaruh yang signifikan ke arah belakang dari peletakan aerator kincir air. Secara keseluruhan waktu optimum aerator kincir air yang diperoleh dari penelitian ini adalah 5 jam dengan jangkauan maksimal hingga 5,5 meter, pengoperasian pada waktu optimum tersebut dapat meningkatkan konsentrasi parameter DO dan nitrat hingga memenuhi baku mutu kelas I dan untuk parameter amonia memenuhi baku mutu kelas III.

Lake Mahoni is one of the lakes located in the University of Indonesia area with its function as a water catchment area and as a reservoir for waste originating from the faculties around it. Pollutants that enter these water bodies can reduce the quality of lake water and endanger the ecosystem. Substances that have the potential to pollute Mahogany Lake are organic pollutants such as ammonia, nitrate, nitrite, phosphorus, and other elements. One of the water management processes that can improve water quality is the aeration process. This process will add oxygen to the water and then reduce the pollutant content in the water. One type of aerator commonly used is the paddle wheel type aerator. This study aims to analyze changes in DO, ammonia, and nitrate parameters in the scope of the area reviewed by varying horizontal distances, analyzing the optimum distance from the effect of operating a waterwheel type aerator when aeration is carried out for 4 hours, analyzing the effect of operating duration of a waterwheel type aerator that is longer time on changes in lake water parameters under review, and analyze the effect of operating a waterwheel type aerator on changes in parameters in the water behind the aerator. The data obtained will later be analyzed using the T test method, correlation test, and the percentage change in value. Based on the analysis of the research results, it was found that the waterwheel type aerator could increase DO from 3.58 mg/L to 7.86 mg/L or by 54.44% during 5 hours of operation. Operation of this aerator can also reduce the concentration of ammonia from 2.3 mg/L to 0.82 mg/L or 179.64% in operation for 5 hours. In other parameters, namely nitrate, there was an increase from 1.7 mg/L to 2.1 mg/L in operation for 5 hours. The operation of the waterwheel aerator also has a significant influence towards the rear of the placement of the waterwheel aerator. Overall, the optimum time for the waterwheel aerator obtained from this study is 5 hours with a maximum range of up to 5.5 meters, operation at this optimum time can increase the concentration of DO and nitrate parameters to meet class I quality standards and for ammonia parameters to meet class I quality standards. III.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Syairozy Syauqi
"Danau memiliki peran penting dalam sebuah ekosistem seperti menjaga keanekaragaman hayati, meregulasi siklus hidrologi, dan sebagai daerah resapan air. Untuk menjaga fungsi danau maka kualitas danau harus diperhatikan. Danau Mahoni di Universitas Indonesia mempunyai sifat fisik yaitu berwarna hijau sehingga diduga kualitas air Danau Mahoni sudah menurun. Untuk meningkatkan kualitas air danau dapat dilakukan aerasi dengan menggunakan aerator tipe kincir air (paddle wheel). Penelitian ini akan menganalisis pola distribusi spasial perubahan parameter DO, amonia, dan nitrat pada lingkup area yang ditinjau, memetakan konsentrasi parameter yang ditinjau sebelum aerasi dan setelah 3 jam aerasi, dan menganalisis pengaruh arah dan jarak terhadap perubahan parameter yang ditinjau. Data yang diperoleh nantinya akan dianalisis menggunakan metode statistik deskriptif, uji ANOVA, uji T berpasangan, dan uji korelasi spearman. Selain itu, data yang diperoleh juga akan diproyeksikan menjadi peta kontur dengan menggunakan aplikasi QGIS. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa pengoperasian aerator tipe kincir air selama 3 jam meningkatkan konsentrasi DO dari 3 mg/L menjadi 7 mg/L atau sebesar 133,3%. Pengoperasian aerator ini juga menurunkan konsentrasi amonia dari 2,38 mg/L menjadi 2,01 mg/L atau sebesar 15,5%. Parameter lain yang diuji, yaitu nitrat, mengalami peningkatan yaitu dari 2,1 mg/L menjadi 2,7 mg/L atau 28,6%. Perlakuan aerasi pada Danau Mahoni terbukti dapat meningkatkan konsentrasi DO hingga memenuhi baku mutu kelas I. Hasil analisis menunjukkan bahwa arah tidak mempengaruhi perubahan konsentrasi, tetapi jarak mempengaruhi perubahan konsentrasi. Dari hasil analisis juga diketahui bahwa semakin jauh titik sampel dari aerator maka konsentrasi DO dan nitrat akan semakin kecil, sedangkan konsentrasi amonia akan semakin besar.

Lakes have an important role in an ecosystem such as maintaining biodiversity, regulating the hydrological cycle, and as a water catchment area. To maintain the function of the lake, the quality of the lake must be considered. Lake Mahoni at the University of Indonesia has physical properties, namely green in color, so it is suspected that Lake Mahoni's air quality has decreased. To improve the quality of lake water, aeration can be carried out using a paddle wheel type aerator. This study will analyze the pattern of spatial distribution of changes in DO, ammonia, and nitrate parameters in the scope area under review, mapping the concentration of the parameters before aeration and after 3 hours of aeration, and analyze the effect of direction and distance on changes in the parameters. The data obtained will later be analyzed using descriptive statistical methods, ANOVA test, paired T test, and Spearman correlation test. Apart from that, the data obtained will also be projected into a contour map using the QGIS application. Based on the analysis, it was found that the operation of the waterwheel type aerator for 3 hours increased the DO concentration from 3 mg/L to 7 mg/L or 133.3%. Operation of this aerator also reduced the concentration of ammonia from 2.38 mg/L to 2.01 mg/L or 15.5%. Another parameter tested, namely nitrate, experienced an increase from 2.1 mg/L to 2.7 mg/L or 28.6%. Aeration treatment at Mahoni Lake was proven to be able to increase DO concentrations to meet class I quality standards. The results of the analysis showed that direction did not affect changes in concentration, but distance did affect changes in concentration. From the analysis results it is also known that the farther the sample point is from the aerator, the lower the DO and nitrate concentrations will be, while the greater the ammonia concentration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library