Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 46 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sayers, Sean
London: Routledge , 1998
335.4 SAY m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Nugraha
"Identitas hadir sebagai bagian penting dalam kehidupan subjek. Konsep identitas hadir sebagai cara orang di luar subjek, untuk bisa membedakan subjek dengan yang lain. Seringkali identitas yang diyakini memiliki status ontologis universal, hal ini membuat terkadang identitas yang hadir terlihat tidak cocok dengan situasi disekeliling actual world subjek. Possible worlds hadir sebagai cara untuk subjek bisa melihat segala kemungkinan, salah satunya permasalahan identitas. Dengan possible worlds membentuk pola pikir subjek untuk meyakini bahwa identitas tidak hadir secara tunggal, melainkan hadir secara jamak. Hal itu terjadi karena ada kausa dan modalitas yang melekat pada subjek.

Identity is present as an important part in the life of the subject. The concept of identity is present as the way people outside the subject, to be able to distinguish subjects with others. Often, the identity of which is believed to have universal ontological status, it makes visible sometimes present identity does not match the actual situation around the world subject. Possible worlds as a way to present the subject could see all the possibilities, one of which issues identity. With the possible worlds shaping our thinking to believe that the subject does not present a single identity, but is present in the plural. It happened because there are causes and modalities attached to the subject."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Permata Sari Yuliadi
"Selat Malaka merupakan salah satu jalur pelayaran internasional terpadat yang mengalami peningkatan frekuensi pelayaran internasional setiap tahun dikarenakan selat ini sangat strategis dan memiliki nilai komersial tinggi. Kondisi morfologi, batimetri dan pasang surut (pasut) yang sangat kompleks menyulitkan kegiatan navigasi dan menyebabkan terjadinya kecelakaan kapal terutama tabrakan, kandas dan tenggelam serta meningkatkan resiko terjadinya pencemaran lingkungan akibat kecelakaan kapal tanker. Saat ini telah dibangun Trafic Separation Scheme (TSS) untuk meningkatkan keselamatan navigasi terutama mengurangi terjadinya tabrakan antar kapal.Tetapi usaha tersebut dirasakan belum maksimal mengingat kompleksnya karakteristik selat ini. Marine Electronic Highway (MEH) merupakan suatu konsep untuk meminimalisasi terjadinya kecelakaan di Selat Malaka. MEH adalah suatu konsep sistem pembaharuan informasi kelautan untuk keselamatan pelayaran serta perlindungan lingkungan laut. Sistem ini mampu menampilkan informasi real time mengenai perairan Selat Malaka yang diinginkan seperti pasut. Pasut merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan guna keselamatan pelayaran bagi kapal-kapal berdraft besar, karena dengan data pasut real time dapat dilakukan analisis, prediksi dan penentuan kedalaman aktual untuk keperluan keselamatan navigasi. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, digunakan sistem telemetri dengan medium transmisi berbasis satelit untuk melakukan pengiriman data dari stasiun pasut terpilih ke data center di Batam, sehingga informasi kedalaman aktual di perairan Selat Malaka pada lokasi dan saat tertentu dapat didistribusikan dan diterima oleh para pelaut dalam waktu yang relatif singkat guna mendukung keselamatan navigasi seperti merencanakan lintasan kapal dan memberikan petujuk bagi para pelaut untuk mengetahui ambang batas aman perairan yang akan dilalui. Metode Admiralty digunakan untuk analisis data pasut dan menentukan konstanta harmonik pasut untuk prediksi pasut dan dibandingkan dengan data pasut observasi. Selain itu, Formzahl ratio digunakan untuk menentukan tipe pasut disekitar lokasi stasiun pasut. Saat ini, telah dipilih 4 lokasi stasiun pasut untuk proyek MEH, yaitu Pulau Jemur, Tanjung Medang, Tanjung Balai Karimun dan Tanjung Sengkuang.
The Malacca Strait is one of the world’s busiest international shipping route with increase of shipping annually due to the strategic location of the strait, going it high commercial value. The strait’s morfology, bathimetry and tidal conditions are very complex, so that make navigation a very difficult task and contributes to accidents leading to collision, grounding or sinking of ships and increased risk of marine pollution (tanker accidents). Currently a Traffic Separation Scheme (TSS) system has been built to improve the safety of navigation, especially to prevend accidents between ships. This effort however is still far from enough due to the complex characteristics of the straits. Marine Electronic Highway (MEH) is one of the concept to minimize an accident in the Malacca strait. MEH is a renewal marine information system for safety navigation and environmental protection. This system can display real time information required, especially tidal information to the real time depth at the position of the ship in the Malacca Strait, Tidal information is one of the most important variable for the safety of navigation of draft ships, because through it, mariners could conduct analysis, predictions and determine of the actual depth. Using today’s advance technology, a telemetry system is use with a technology based on satellite as a transmission medium to send real time tidal data from tidal station to data centre in Batam. Hence, the actual depth of the Malacca Strait on a certain location and time could be distributed and receive by mariners in a relatively short time to support the planning of the ships sailing and giving guidelines to mariners on depth required. Admiralty method is use to analyze the tidal data and determine the tidal harmonic constants to predict the tide in which compare with tidal observed data. Beside that, Formzahl Ratio is use to determine the tidal characteristics at the surrounding tidal stations. So far, four tidal stations selected for the MEH project, these tidal locations are Pulau Jemur, Tanjung Medang, Tanjung Balai Karimun and Tanjung Sengkuang."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T39498
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Gunawan
"ABSTRAK
Penelitian ini mengenai risiko viktimisasi secara virtual yang bertransisi menjadi risiko aktual. Proses transisi risiko dari virtual melalui sarana media sosial
bertansisi menjadi risiko aktual patut dipandang sebagai sebuah masalah yang untuk diteliti.. Karena saat ini masih terdapat pengguna media sosial yang terpapar
risiko viktimisasi seksual yang umumnya anak perempuan hingga bertransisi korban secara aktual, yang seharusnya dapat dicegah melalui pemahaman mengenai penyalahgunaaan media sosial serta pengawasan dari orang tua, guru
dan masyarakat sehingga megurangi terjadi korban lain berjatuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut untuk menjelaskan bagaimana hubungan
antara pola interaksi virtual remaja perempuan melalui media sosial dengan risiko viktimisasi seksual mereka ketika interaksi virtual berubah menjadi interaksi
aktual. Metode yang digunakan metode gabungan, yang menggunakan data kuantitatif dikonfirmasi dengan data kualitatif atau Mix method One-Phased Model. Melalui data kuantitatif dalam mencari signifikansi hubungan antar
variabel digunakan koefisien korelasi product moment-Pearson, untuk mencari
signifikansi hubungan variabel X dengan Variabel Y yang melalui data kuantitatif
dengan n= 208. Respondennya terdiri dari SMAN 5 Bekasi, SMA Islam
Assyafi‟iyah, dan SMA PB Sudirman diolah melalui bantuan SPSS versi 20. Melalui data kualitatif digunakan metode wawancara kepada narasumber dan responden kemudian diinterpretasikan. Hasil dari Koefisien Determinasi (KD)
adalah sebesar 84.82 %, dan sisanya sebesar 15.18 % oleh variabel lain yang tidak
diteliti (implisit eksogenous/epsilon). Selanjutnya perhitungan di konfirmasi
melalui data kualitatif hasil wawancara. Kesimpulan hasil penelitian
Penggunaannya media sosial dikalangan siswi SMA yang memiliki eksposur
online yang sangat tinggi berpotensi terjadi risiko viktimisasi seksual. Faktor yang
paling besar dalam menentukan terjadi risiko viktimisasi ini adalah pengawasan.
Semakin sering menggunakan media sosial, maka semakin besar risiko anak
menjadi korban kejahatan penyalah gunaan media sosial. Semakin jarang
menggunakan media sosial, maka semakin kecil risiko anak menjadi korban
penyalahgunaan media sosial.

ABSTRACT
This study is focused on the risks of girl sexual victimization on social media which the
transform to be the actual risk. The process of transformation from the virtual sexual risk
through social media to be an actual risk should be viewed as a problem to be
investigated. Because there are still many girl who use social media are exposed to the
risk of virtual sexual victimization that transform into actual sexual victim risk, which
actually could be prevented misuse of social media through an understanding of social
media as well as the supervision of parents, teachers and the community that happen
eliminate further victims. The purpose of this study are to analyze how the relationship
between the ways of use social media with sexual risk victimization on virtual which
transformed to be sexual risk victimization in real. The method used in this research is the
combined method, which uses quantitative data and qualitative data which use in the
same time, and the result from quantitative data confirmed by qualitative data or known
as Mix-method One-Phased Model. Through quantitative data in the search for
significance of the relationship between variables use Product Moment Correlation
Coefficient-Pearson to find out the significance relationship between variable X with
variable Y, and continued confirmed the relationship between dependent variable and
independent variable by using qualitative data interpreted from interview with
respondents, and interviewees. Population taken from female students of SMAN 5
Bekasi, Islam Assyafi'iyah SMA and SMA PB Sudirman. By using Solvin formula it
resulted sample n=208. Results of the coefficient of determination (KD) is amounted to
84.82%, and the balance of 15:18% by other variables not studied (implicit exogenous /
epsilon). Further calculations confirmed through interviews qualitative data. Conclusion
of the study is the use of social media among high school female students who have a
very high online exposure could potentially occur risk of sexual victimization. The
biggest factor in determining the risk of victimization happens is capable guardian."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Een Herawati
"Salah satu alternatif yang dapat dijadikan pilihan untuk pengoptimalkan sumber-sumber penerimaan daerah adalah dengan mengoptimalkan pemanfaatan aset daerah. Pengelolaan aset daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dihadapkan pada dua kondisi yaitu: banyaknya aset iddle yang belum dimanfaatkan atau sudah dimanfaatkan tetapi belum berjalan dengan optimal. Aset daerah yang sudah dimanfaatkan tetapi belum berjalan secara optimal pada umumnya dikelompokkan ke dalam aset yang dipisahkan yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan tujuan profit centre.
Perusahaan Daerah Pasar Jaya (PD. Pasar Jaya) merupakan salah satu BUMD yang memiliki aset besar dan memainkan peranan strategis karena terkait langsung dengan urat nadi perekonomian rakyat dan membawa dampak sangat besar terhadap penyerapan tenaga kerja serta mendorong pertumbuhan ekonomiJakarta. PD. Pasar Jaya dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinyamengemban misi komersil dalam pemupukan laba dan sosial dalam memberikanpelayanan umum kepada masyarakat.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, menggunakan analisisfaktor lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi keadaan perusahaan,untuk mendapatkan alternatif-alternatif tindakan atau strategi dalam rangkamengoptimalkan pengelolaan aset pada Perusahaan Daerah Pasar Jaya, baik dilihat dari manfaat peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), maupun sebagaiupaya pemberdayaan pedagang yang merupakan stakeholder utama PerusahaanDaerah Pasar Jaya.

One of the alternatives that can be chosen to optimize the regional income sources is to optimize the use of regional assets. The management of regional assets in the area of DKI Jakarta?s Provincial Government is faced with two conditions, they are : many idle assets which have not been used or have been used but not yet optimized. The regional assets which have been used but not yet optimized are generally grouped into assets separated from the ones managed by the Regionally Owned Corporation (BUMD) with the objective of profit centre.
Regional Company ?Pasar Jaya? (PD. Pasar Jaya) is one of BUMD which owns large assets and plays a strategic role because it is directly connected with the people?s economic nerve and brings a very large effect towards manpower absorption also pushing the economic growth of Jakarta. PD. Pasar Jaya in implementing its main duty and function performs a commercial mission in building up profit and social in providing public service to the people. This research is an descriptive research, using the analysis factor of internal and external environment which affects the condition of the company, to achieve alternatives of action or strategies to optimize the asset management in PD Pasar Jaya, observed from the benefit of the increase in Region Actual Income (PAD) as well as an effort to endeavour the traders who are the main stakeholder of PD Pasar Jaya."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gadis Azkarilla
"Codeshare agreement merupakan kontrak transportasi udara dimana suatu pengangkut memberikan izin kepada pengangkut kedua untuk menggunakan kode penanda penerbangannya dalam sebuah penerbangan, atau dimana dua pengangkut berbagi kode penanda penerbangan dalam suatu penerbangan. Dengan demikian, penumpang diangkut oleh perusahaan penerbangan yang bukan merupakan pihak yang diidentifikasikan dalam tiket penerbangan. Codeshare agreement melibatkan contracting carrier dan actual carrier yang dapat berbeda status personalnya, sehingga menimbulkan permasalahan di bidang Hukum Perdata Internasional. Praktik codesharing memungkinkan pengalihan tanggung jawab dari contracting carrier kepada actual carrier yang berpengaruh terhadap konsep dan sistem tanggung jawab pihak actual carrier dan pihak contracting carrier yang berlaku terhadap penumpang.

Codeshare agreement is an air transportation contract, by which one carrier permits a second carrier to use its airline designator code on a flight, or by which two carriers share the same airline code on a flight. Passengers actually fly on an airline other than the one identified on the ticket. The contracting carrier and the actual carrier might have different nationalities, which cause Private International Law issues. In the operation of codesharing, there might be a transfer of liability from the contracting carrier to the actual carrier, which give an impact regarding the concept and system of liability which will be applied towards passengers."
2014
S55546
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widodo
"Artikel ini bertujuan untuk mengkaji peran permainan adaptif dalam mengatasi permasalahan psikis anak berkebutuhan khusus (ABK) dan peran model pembelajaran permainan adaptif berbasis perkembangan aktual dalam meningkatkan keberanian dan kepercayaan diri ABK untuk mencoba suatu keterampilan baru. Metode yang digunakan adalah kajian pustaka. Hasil kajian menunjukkan, pertama, permasalahan psikis ABK berupa keberanian dan kepercayaan diri untuk mencoba suatu keterampilan baru dapat diatasi dengan menerapkan permainan adaptif. Kemanjuran permainan adaptif dalam mengatasi permasalahan tersebut dikarenakan adanya konsep efikasi diri dan zona perkembangan terdekat beserta perancahnya. Dengan konsep tersebut, permainan adaptif diterapkan dengan melibatkan orang lain sebagai model sukses dan perancah untuk membantu ABK mempelajari keterampilan baru, serta pembelajarannya dimulai dari keterampilan yang sudah dapat dilakukan oleh ABK secara mandiri. Kedua, model permainan adaptif berbasis perkembangan aktual dapat meningkatkan keberanian dan kepercayaan diri ABK. Hal tersebut dikarenakan adanya penekanan pada perencanaan fungsional di lapangan dengan target utamanya ?anak mau mencoba melakukan permainan dan mengulanginya? sehingga timbul rasa nyaman. Pengembangan model dilakukan dengan menempatkan asesmen awal terhadap keterampilan ABK sebagai langkah pertama yang dikuti empat langkah berikutnya, yaitu akomodasi dan modifikasi, implementasi, pengajaran, dan evaluasi. Kesimpulan kajian ini adalah permainan adaptif dan model pembelajaran permainan adaptif berbasis perkembangan aktual dapat mengatasi permasalahan psikis ABK, terutama masalah keberanian dan kepercayaan diri untuk mencoba suatu keterampilan baru."
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2016
370 JPK 1:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Devina Azalya Permata
"Mata air yang merupakan lokasi pemusatan keluarnya air tanah yang muncul di permukaan tanah akibat perpotongan lintasan air tanah oleh fenomena alam. Mata air dapat berpotensi apabila ditinjau berdasarkan kualitas dan kuantitas, pemanfaatan secara aktual serta potensial untuk melayani. Penilaian sumber mata air pada suatu wilayah diketahui dari karakteristik dengan melakukan perhitungan kuantitas maupun kualitas, pemanfaatan secara aktual maupun potensinya untuk dapat dikelola secara berkelanjutan. Mata air yang di desa ini sudah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, tetapi pengelolaan pemanfaatnya perlu ditinjau agar dapat dikelola lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik mata air berdasarkan indikator kualitas dan kuantitas air, wilayah aktual maupun potensial pemanfaatannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan analisis spasial. Karakteristik didapat dari hasil pemgukuran debit dan pengujian parameter berupa pH, TDS, DHL Senyawa Nitrat, Sulfat, dan Fosfat.  Lokasi mata air, ketinggian, debit, serta Daerah aliran sungai digunakan untuk mengetahui wilayah potensial pemanfaatan yang terbentuk dari tiap mata air. Kemudian untuk loaksi mata air, jarak menuju daerah layanan dan penggunaan tanah digunakan untuk mengetahui wilayah aktual yang terlayani oleh mata air. Diketahui bahwa mata air di Desa Pelat terletak pada ketinggian 99 mdpl hinga 303 mdpl dengan kisaran debit 0,25 l/s hingga 2,5 l/s. Wilayah aktual yang terbentuk dari tiap mata air berada pada penggunaan tanah berjenis perkebunan, dan permukiman. Adapun wilayah potensial pemanfaatan yang terbentuk pada ketinggian 100-300 mdpl dengan luas yang beragam. Didapat hasil bahwa luasan wilayah potensial tidak semuanya sesuai dengan wilayah aktual pemanfaatanya. Terdapat beberapa lokasi mata air yang memiliki wilayah aktual yang lebih kecil dibandingkan dengan wilayah potensialnya sehingga perlu pengelolaan secara optimal agar semua mata air di Desa Pelat dapat dimanfaatkan dengan baik.

Springs which are locations for concentrating the discharge of groundwater that appear on the surface of the ground due to the intersection of groundwater passages by natural phenomena. Springs can have potential when viewed based on quality and quantity, actual utilization and potential to serve. Assessment of springs in an area is known from the characteristics by calculating the quantity and quality, actual utilization and potential for sustainable management. The springs in this village have been used by the surrounding community, but the management of the beneficiaries needs to be reviewed so that they can be managed better. This study aims to analyze the characteristics of springs based on indicators of water quality and quantity, actual and potential use areas. The method used in this research is quantitative descriptive and spatial analysis. Characteristics are obtained from the results of measurement of discharge and parameter testing in the form of pH, TDS, DHL of Nitrate, Sulfate and Phosphate compounds. The location of the springs, elevation, discharge, and watersheds are used to determine the potential
utilization areas formed from each spring. Then for the location of the springs, the distance to the service area and land use are used to determine the actual area served by the springs. It is known that the springs in Pelat Village are located at an altitude of 99 to 303 meters above sea level with a discharge range of 0.25 l/s to 2.5 l/s. The actual area formed from each spring is in the use of plantations and settlements. The potential utilization areas are formed at an altitude of 100-300 meters above sea level with various areas. The result shows that the area of ​​the potential area is not all in accordance with the actual area of ​​utilization. There are several locations of springs that have an actual area that is smaller
than the potential area so that optimal management is needed so that all springs in Pelat Village can be utilized properly.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Degoldie Sonny
"Causality berperan penting dalam menjelaskan hubungan causal pada kehidupan seharihari. Causality terbagi menjadi dua gagasan, yakni general causality untuk hubungan sebab-akibat dan actual causality untuk accountability suatu kejadian. Terdapat beberapa upaya untuk memodelkan actual causality secara formal, salah satunya adalah pemodelan menggunakan causal calculus yang diperkenalkan oleh Bochman, walaupun tidak dijelaskan bagiamana pemodelan ini diimplementasikan secara konkret. Dalam tugas akhir ini, dirancang sebuah pemodelan actual causality dalam pemrograman logika menggunakan suatu pengembangan dari abduction, yaitu contextual abduction. Abduction adalah sebuah penalaran yang mana seseorang mengambil penjelasan terbaik dari semua kemungkinan penjelasan sehingga masuk akal dalam menjelaskan suatu observasi. Contextual abduction adalah pengembangan dari abduction yang mana dapat menerima konteks masukan untuk mencari penjelasan yang sesuai dengan konteks. Pemodelan actual causality dengan contextual abduction ini diimplementasikan menggunakan TABDUAL oleh Saptawijaya dan Pereira menjadi suatu prototipe, yang dapat melakukan pencarian actual cause. Prototipe ini diuji terhadap berbagai contoh yang menggambarkan kasus permasalahan actual causality yang mengkonfirmasi hasil pemodelan dengan causal calculus oleh Bochman.

Causality has a big role in explaining causal relationships in a daily life. Causality is split into two notions, general causality, which describes relationships between cause and effect, and actual causality, which describes accountability of a certain event. There are a few attempts to formally represent actual causality, one of which uses causal calculus, introduced by Bochman, although it is not explained how to concretely implement this representation. In this final project, a formal representation of actual causality is formulated in logic programming using an extension of abduction, viz., contextual abduction. Abduction is a type of reasoning in which one picks the best explanation from all possible explanations such that it explains a given observation. Contextual abduction is an extension of abduction that takes into account an input context and find an explanation that is suitable to the context. This representation of actual causality with contextual abduction is implemented with TABDUAL of Saptawijaya and Pereira into a prototype that is able to search for actual causes. This prototype is tested against various examples that illustrate actual causality problems, confirming Bochman’s formal representation through causal calculus."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Yustina Rossa
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara purchase intention ibu terhadap sereal bayi yang diperkaya zat gizi besi untuk sereal bayi dengan klaim fortifikasi zat besi dengan asupan zat besi pada anak usia 6-23 bulan. Metode cross sectional ini untuk mengetahui hubungan antara Pengetahuan Klaim Gizi Ibu dan Niat Beli Ibu Sereal Bayi Fortifikasi Zat Besi Terhadap Asupan Zat Besi pada Anak Usia 6-23 Bulan di Tangerang. Populasi penelitian terdiri dari ibu-ibu yang berpasangan dengan anak usia 6-23 bulan. Analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel jenis kelamin, pendidikan ibu, pekerjaan, dan pendapatan rumah tangga berhubungan signifikan dengan asupan zat besi. Hubungan antara variabel jenis kelamin dengan asupan zat besi diperoleh nilai p-value = 0.024 setelah diadjust dengan variable perancu sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan antara jenis kelamin anak dengan asupan zat besi anak 6-23 bulan di Kota Tangerang, variable perancu antara lain pekerjaan (p=0.009), pendapatan rumah tangga (p=0.007) dan pendidikan ibu (p =0.019), gender anak (p=0.025) dan pengetahuan gizi terkait klaim zat besi (p=0.180) terhadap asupan zat besi. Temuan penelitian mengenai hubungan antara pengetahuan klaim zat gizi ibu dengan pembelian sereal aktual oleh ibu yang memiliki anak usia 6-23 bulan tidak menunjukkan adanya hubungan. penelitian ini memiliki kuisioner yang tervalidasi mengenai pengetahuan ibu tentang klaim zat gizi besi. Studi ini memiliki kuesioner yang divalidasi, kuesioner sikap, norma subjektif, kontrol perilaku yang dirasakan dan intention, yang diadaptasi dari Planned Behaviour Theory.

This study investigates the association between mother’s purchase intention of iron-fortified infant cereals for infant cereal with iron fortification claim with iron intake among children aged 6-23 months. This cross-sectional method is used in order to know The Association Between Mother’s Purchase Intention of Iron-Fortified Infant Cereal and Iron Intake Among Children Aged 6-23 Months in Tangerang. The study population consists of mothers in pairs with children aged 6-23 months. Bivariate analysis shows that the variables gender, mother's education, occupation, and household income are significantly associated with iron intake. The p-value of the association between the gender variable and iron intake is 0.024 after adjustment linier regression multivariant analysis, indicating that there is significant association between the gender of the child and the iron intake of children aged 6-23 months in Tangerang City, as well as the employment variable. Confounding variables include mother occupation (p=0.009), household income (p=0.007), and education. Mother (p = 0.019); child's gender (p=0.025) and iron nutrition claim knowledge (p=0.180) regarding iron intake. There is no association between mother’s knowledge on nutrition claim with mother’s actual purchase. The results of this study have authenticated questionnaires: regarding mother’s claimed knowledge of iron nutrition, the attitude, subjective norms, perceived behaviour control, and intention questionnaires, adapted from The Planned Behaviour Theory

.This study aims to identify the potential of hot spring temperature fluctuations as precursors to tectonic earthquakes along the Cimandiri Fault, utilizing Internet of Things (IoT) technology. The background of this research is the high seismic activity around the Cimandiri Fault, driven by the movement of the Eurasian and Indo-Australian plates. Temperature fluctuations in the region's hot springs are hypothesized to serve as early indicators or precursors of earthquakes. Based on the theories of K. Mogi and Jonathan R. Bedford, changes in pressure and seismic activity in the Earth's crust can lead to increased temperatures in hot springs prior to earthquake events. The study employs a method of monitoring hot spring temperatures using Arduino-based IoT technology equipped with DS18B20 temperature sensors. Temperature data were collected from two major hot spring locations, Cisolok and Cikundul, situated near the Cimandiri Fault, with recording intervals every two minutes from May to October 2024. The temperature data from the hot springs were correlated with data on tectonic earthquakes occurring within a 50 km radius of the Cimandiri Fault.Key variables analyzed include the hot spring temperatures at Cisolok and Cikundul, the distance from the earthquake epicenter, the type of rock, and the geological structures through which seismic waves travel. The results revealed temperature fluctuations in the hot springs prior to the majority of the recorded earthquakes. Eight out of ten earthquake events showed significant temperature increases in the hot springs at Cisolok and Cikundul. Further analysis indicated that the distance between the earthquake epicenter and the hot spring locations influenced the intensity and timing of the observed temperature fluctuations. Additionally, the type of rock traversed by seismic waves impacted subsurface heat movement within the aquifer, ultimately affecting the temperature fluctuations in the hot springs."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>