Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alifah
"Pemda DKI mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan dengan menyediakan dana JPK Gakin. Peserta program JPK Gakin adalah keluarga miskin di DKI Jakarta yang terdata oleh BPS, pemegang kartu sehat serta Surat Keterangan Tidak Mampu yang memiliki KTP DKI Jakarta.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan manajemen piutang pasien JPK Gakin dan SKTM. Penelitian dilaksanakan di RSUD Koja. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pengamatan langsung disertai wawancara mendalam dengan pegawai RS dan pasien JPK Gakin dan SKTM. Metode penelitian yang digunakan adalah metodologi penelitian kualitatif.
Hasil penelitian ini adalah penerapan manajemen piutang pasien JPK Gakin dan SKTM di RSUD Koja pada tahun 2009 tidak sepenuhnya sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Saran yang diberikan adalah memperbaiki sistem manajemen piutang dari unsur masukan dan proses.

The governor of DKI Jakarta implement the goals of healthy development by providing some fund allocation of JPK Gakin. The people who involved JPK Gakin program are the underprivileged family in DKI Jakarta who listed in BPS, had healthy card, SKTM, and DKI Jakarta ID.
The aim of this research is to study the application of account receivable management for JPK Gakin and SKTM patients. This research held in Koja Hospital. The type of this research is descriptive analytic with observation and depth interview with hospital staff and JPK Gakin and SKTM patients. The method of this research is qualitative method.
The result of this research is the application of account receivable management for JPK Gakin and underprivileged patient at Koja Hospital in 2009 not fully based on policy from Health Department of DKI Jakarta. The advice for this research is to fix the system of account receivable management from input and process.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rifqi
"Laporan magang ini membahas mengenai proses audit yang dilakukan oleh KAP JKL terhadap akun pendapatan PT DPI untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016. Fokus pembahasan terletak pada pengakuan, pengukuran dan pengungkapan akun pendapatan PT DPI prosedur audit, temuan audit, dan proses audit yang dilakukan oleh KAP JKL, serta analisisnya. Berdasarkan hasil proses audit, kebijakan akuntansi atas pendapatan di PT DPI telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK yang berlaku. Prosedur audit yang dijalankan oleh KAP JKL telah sesuai dengan teori standar yang berlaku.

The Report is aimed to explain KAP JKL's process towards revenue accounts of PT DPI for the period ended June, 30th 2016. The focus of the report lies on recognition, measurement and disclosure of revenue account of PT DPI audit Findings, audit procedures performed by KAP JKL as well as the analysis. Based on the result of the audit process, accounting policy for that revenue accounts have complied with the Indonesian Financial Accounting Standards IFAS . In addition, the audit procedures, which are applied by KAP JKL, have complied with the theory and the standards which prevailed.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Kurniawati
"Laporan magang ini mengevaluasi prosedur audit yang dilakukan oleh KAP SMR atas akun piutang usaha di DRE. DRE adalah entitas yang menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam bentuk real estat, aset yang berkaitan dengan real estat, serta kas dan setara kas. Evaluasi didasarkan pada prosedur audit yang terdapat dalam International Standard of Auditing (ISA) dan Standar Audit (SA) yang berlaku di Indonesia . Prosedur audit difokuskan atas akun piutang usaha pihak ketiga yang dimiliki oleh DRE. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, prosedur audit KAP SMR telah sesuai dengan standar audit yang berlaku dan dapat disimpulkan bahwa DRE telah menyajikan akun piutang usaha secara wajar dalam semua hal yang material.

The internship report evaluates audit procedures performed by KAP SMR on DRE account receivables. DRE is an entity that collect funds from the investor and invest it in the form of real estate, assets related with real estate, also cash and cash equivalents. Evaluation is based on audit procedures contained in the International Standard of Auditing (ISA) and Audit Standards (SA) that applied in Indonesia. Audit procedures are focused on third party account receivable owned by DRE. Based on the evaluation, KAP SMR audit procedure is in accordance with the applicable audit standards and it can be concluded that the DRE has presented the accounts receivable fairly in all material respects."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Margaretha Suryata
"Abstrak
Krisis ekonomi yang melanda negara Asia termasuk Indonesia berdampak pada transaksi bisnis perusahaan, yang selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Perkembangan perekonomian di Indonesia mengalami penurunan yang drastis, dapat dilihat dari berbagai faktor, yaitu pertama tingkat pertumbuhan GDP yang diramalkan akan negatif 5% tahun 1998, kedua, tingkat inflasi yang tinggi untuk tahun 1998 mencapai 44,3% menurut ramalan IMF, ketiga, angka kurs mata uang Ruapiah yang terdepresi sangat bedar dibanding negara Asia lainnya yaitu mengalami kemerosotan sampai 52% hingga tahun 1997, keempat, besarnya hutang luar negeri Indonesia per Desember 1997 mencapai USD 136,2 Milyar mengakibatkan lonjakan beban yang harus ditanggung pemerintah, terlihat pada meningkatnya angka APBN sebesar 45% (biasanya sekitar 11-12%).
Ksemua faktor tersebut berpengaruh terhadap perkembangan industri di Indonesiam khususnya tekstil dan bahan kimia yang masih banyak memuat kandungan impor. Kedua insdustri tersebut erat sekali kaitannya dengan PT Argo Beni yang bergerak di bidang pencelupan kain grey. Walaupun dari sejak berdirinya perusahaan ini (1992) masih mengalami kerugian, tetapi terdapat perbaikan dengan makin menurunnya angka kerugian dari tahun ke tahun sampai 1996.
Perbankan merupakan sektor yang paling terpuruk akibat krisis ini, sehingga mengakibatkan langkanya likuiditas di pasaran, hal ini berdampak pada meningkatnya suku bunfa pinjaman. Pada situasu dimana suku bunga bank sangat tinggi dan pinjaman bank tidak dapat diharapkan, maka pengelolaan modal kerja merupaka salah satu alternatif yang sangat penting untuk mempertahankan kelangsungan bisnis perusahaan.
Komponen Modal kerja terdiri dari aktiva lancar (kas, surat-surat berharga, piutang dagang, persediaan) dan hutang lancar (hutang dagang, pinjaman jangka pendek bank). Kesemuanya ini erat sekali hubungannya dengan kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Jika pengelolaannya tidak benar akan berpengaruh terhadap pengikisan kekayaan para pemegang saham. Dengan menggunakan berbagai pendekatan dan pembahasan dan pengawasan terhadap masing-masing komponen modal kerja akan jelas terlihat kinerja dari masing-masing bagian yang terkait.
Setelah melakukan analisa dan pembahasan terhadap pengelolaan modal kerja di PT Argo Beni, penulis berkesimpulan:
1. Tidak ada koordinasi dan pengawasan sehingga menimbulkan banyak pemborosan dan inefisiensi, hal ini tercermin pada pertama, tingginya nilai piutang overdue, kedua, tingginya nilai persedian dan ketiga, besarnya pinjaman jangka pendek perusahaan pada situasi dimana suku bunga sangat tinggi dan mata uang rupiah melemah terhadap dollar.
2. Struktur organisai yang tidak mencerminkan mekanisme pengaturan dan pengawasan dan proses pemberian wewenang serta pembuatan keputusan.
Untuk melakukan pembenahan diperlukan komitmen dari pimpinan untuk mendukung pelaksanaan proses pembenahan. Penempatan orang yang tepat (capable) pada posisi yang tepat pula, akan mempercepat proses tersebut, sehingga dapat memimpin perusahaan dalam era yang menuntut efisiensi, transparasi dan profesionalisme yang tinggi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dairy, Stefani Maharani Rumondang
"Laporan magang ini membahas tentang prosedur audit KAP PQR terhadap akun piutang usaha PT XYZ. PT XYZ adalah perusahaan yang bergerak dalam industri perniagaan gas. Piutang usaha adalah konsekuensi dari pendapatan secara kredit. Berdasarkan PSAK 55, perusahaan harus mengukur nilai piutang dan penurunan nilainya. Selama audit dilakukan, auditor menemukan bukti objektif atas penurunan nilai piutang. Tim audit telah melakukan diskusi bersama manajemen dan menyepakati untuk melakukan penyesuaian atas penurunan nilai piutang usaha tersebut. Oleh karena itu, KAP PQR tetap memberikan opini wajar tanpa pengecualian pada PT XYZ untuk laporan keuangan 2017.

This report aimed to explain the audit procedures conducted by KAP PQR on account receivable of PT XYZ. PT XYZ is a company operating in gas trading industry. Account receivable is generated from the revenue on account. Based on PSAK 55, company must measure the account receivable and its impairment. During the audit, the auditor found objective evidences of impairment on account receivables. The auditor and the management has discussed and agreed to make adjustments in respect of impairment on account receivables. Thus, KAP PQR issues unqualified opinion of PT XYZ financial statement for the year ended 2017."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiya Almasdina Raisha
"Laporan magang ini membahas mengenai prosedur audit substantif yang dilaksanakan oleh KAP S H terhadap akun piutang PT DAR untuk periode laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2017. Pembahasan dan analisis pada laporan magang ini berfokus pada praktik pengakuan dan pengukuran piutang PT DAR. Perlakuan akuntansi atas piutang PT DAR telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 55 tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Revisi 2014 . Berdasarkan hasil prosedur audit substantif yang dilaksanakan oleh tim audit KAP S H, auditor menemukan adanya kesalahan pada pencadangan piutang tidak tertagih yang bersifat material. Kesalahan ini telah dikoreksi sesuai dengan ketentuan yang tertera pada PSAK No. 55 Revisi 2014.

This report aimed to explain and analyzed the audit process done by KAP S H to PT DAR's Account Receivable for the period ending December 31, 2017. This report focuses on explaining and analyzing PT DAR's receivable recognition and measurement's policies. PT DAR's accounting policy on their account receivable has complied with Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 55 about Financial Instruments: Recognition and Measurement Revised 2014. Based on the substantive audit procedure done by KAP S H, the auditors did find a material misstatement due to an error on their impairment. This error has been adjusted in accordance with standard listed in PSAK No. 55 Revised 2014."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Usman
"ABSTRAK
Pengelolaan rumah sakit mernbutuhkan biaya yang cukup besar, terus menerus dan terus meningkat, disisi lain kemampuan sumber dana dari perintah sangat terbatas. Untuk itu pecan serta masyarakat dalam pembiayaan rumah sakit perlu digali dan ditingkatkan. Atas dasar itu pemerintah melakukan terobosan dengan diberlakukannya Keputusan Pemerintah No. 38 tanggal 22 Agusutus 1991 tentang Unit Swadana dan Tata Cara Pengelolaan Keuangan. , Masalah dalam penelitian ini dengan memperhatikan data adalah meningkanya jumlah piutang pasien umum rawat imp dan cenderung meningkat setiap tahunnya.
Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan gambaran tentang manajemen piutang pasien umum rawat imp kelas III berikut permasalahannya. Untuk mendapatkan gambaran tersebut dilakukan analisis terhadap faktor-faktor internal yang berhubungan dengan proses terjadinya piutang pasien umum rawat inap.
Metodologi penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan semi kualitatif, melalui pengkajian terhadap sistem yang sedang berjalan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meningkatnya jumlah piutang pasien umum rawat inap disebabkan oleh masih lemahnya sistem manajemen piutang pasien umum rawat inap kelas III. Tahapan pra perierimaan yang merupakan tahapan yang penting ternyata belum ada Kegiatan informasi yang seharusnya dilakukan pada tahap tersebut, pada tahap berikutnya juga tidak dilakukan. Informasi biaya belum dapat disampaikan kepada pasien / penanggungjawabnya secara berkala, sehingga pasien / penanggungjawabnya tidak dapat memperkirakan jumlah biaya yang hams disiapkan. Masih ada kegiatan-kegiatan / kebijakan-kebijakan yang belum dikukuhkan dalam : Standar Prosedur Operasional " tertulis, sehingga tidak cukup kuat sebagai bahan acuan apabila ada pihak-pihak yang mempertanyakan legalitas kebijakan tersebut. Kurangnya koordinasi, penyediaan tenaga dan slat juga kurang memadai yang mengganggu kelancaran dalam kegiatan. Upaya penanggulangan yang dapat dilakukan adalah memperbaiki kelemahan-kelemahan dari setiap tahapan.
Penerapan upaya ini diharapkan dapat menekan jumlah piutang pasien umum rawat inap kelas III dan meningkatkan penerimaan rumah sakit.

ABSTRACT
Analysis of the System on Account Receivable Procedure for Self-Paid Inpatients in Dr. Hasan Sadikin General Hospital Year 1997/1998Managing a hospital requires a high cost, in which increases from time to time, mean while the goverment's budget is very limited. Therefore, developing and strengthening community participation is a need.
Based on the above situation, the goverment made its moves through the issuance of Decree pf the Goverment No. 38, dated August 22 1991 on Self Financing and Financial Management Procedures. The issue of this research is focusing on the yearly increase of bad for self-paid inpatients.
The objective of the research is to give the general idea on the management of account receivable for class III self-paid in patients with its problems. Enabling to do so, analysis on the internal factors which associated with the process of account receivable for class III self-paid inpatients was carried out Methodology research chosen is in a form of a descriptive through qualitative approach using analysis on the on going system.
The result showed that the increase of account receivable self-paid patients is due to the weakness of the on going system in managing account receivable for self-paid inpatients. The pre admission stage which became an important stage for transaction to occur, has not been developed yet. Information which should be address during this stage and the following stages were unaccomplished. Periodic information on cost of services as self-paid inpatients was not delivered ti the guarantor, therefore, the guarantors was unable to predict the sum of cost need to be prepared. It is also found that there were some procedures I policies that has not yet written in the Standard Operating Procedure, which can not be used as reference of a legal policy. The lack of coordination, human resources, and hardware interferes the smooth implementation of the system.
Elimination of weakness in every stage, The above solutions hopefully with decrease account receivable for class III self-paid inpatients and increases the revenue.
Reference : 28 ( 1977 - 1997 )
"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fridayanti
"ABSTRAK
Dewasa ini rumah sakit tidak dapat mengandalkan pendapatan dari pembayaran tunai saja sehingga pendapatan dari pembayaran secara kredit mempunyai peranan penting dalam kelangsungan hidup rumah sakit untuk itu diperlukan manajemen piutang yang dapat meminimalkan piutang dan mengoptimalkan penerimaan pendapatan.
Masalah dalam penelitian ini adalah saldo akhir piutang pasien jaminan perusahaan terus meningkat dimana proporsi piutang semakin lebih besar dari penerimaan tunai dan hari rata-rata piutang dilunasi melewati batas waktu perjanjian.
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh Karakteristik Piutang Pasien Jaminan Perusahaan dalam hal ini dikelompokan menurut resiko kreditnya yaitu: (1) Perusahaan Besar, (2) Perusahaan Menengah/Kecil, (3) Perusahaan Asuransi karena masing-masing kelompok diduga mempunyai karakteristik tingkat perputaran piutang (Turnover Rate) dan lama pembayaran (Collection Periode) yang berbeda.
Jenis penelitian ini adalah KUANTITATIF-ANALITIK. Metode yang digunakan telaah dokurnen dengan Analisis Gerak Berkala (Time Series) dan Uji Hipotesa Statistik dengan pendekatan pemecahan masalah. Data diambil dari buku piutang pasien jaminan perusahaan dan bukti tranfer di Rumah Sakit Mohammad Husni Thamrin.
Berdasarkan analisis gerak berkala kegiatan kredit Piutang Pasien Jaminan Perusahaan Besar, Perusahaan MenengahlKecil dan Perusahaan Asuransi mempunyai karakteristik yang berbeda dimana letak perbedaannya adalah pada jumlah tagihan (Billing) dan jumlah pelunasan (Collection) dimana memberikan prestasi kegiatan kredit yang berbeda dalam bentuk saldo piutang dan periode pembayaran.
Berdasarkari hasil uji hipotesa statistik ; (1). Beda rata-rata Tagihan Perusahaan Besar paling sedikit Rp.62.924.581,- lebih tinggi dari Perusahaan MenengahlKecil, dan Rp.63.467.387,- lebih tinggi dari Perusahaan Asuransi. Sedangkan antara Perusahaan MenengahlKecil dengan Perusahaan Asuransi tidak ada perbedaan. (2). Beda rata-rata Pelunasan Perusahaan Besar paling sedikit Rp.50.158.016,--lebih tinggi dari Perusahaan Menengah/Kecil, dan Rp.50.670.641,-lebih tinggi dari Perusahaan Asuransi. Sedangkan pelunasan Perusahaan Menengah/Kecil dengan Perusahaan Asuransi tidak ada perbedaan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah aktifitas kredit Perusahaan Besar yang menjadi penyebab pokok permasalahan penelitian ini. Mengefektifkan kebijakan pemberian kredit dan kebijakan penagihan khususnya pada Piutang Jaminan Perusahaan Besar adalah prioritas pemecahan masalah.
Saran yang dapat diberikan adalah (1). Mengevaluasi kebijakan kredit yang diberikan kepada Perusahaan Besar dengan mempertimbangkan prinsip marginalitas dalam standar kredit, ketentuan DESINSENTIF dan INSENTIF dalam syarat kredit. (2). Membuat struktur upaya penagihan dengan ketentuan jatuh tempo.(3) Mengoptimalkan manajemen piutang pasien muiai dari prosedur pemberian kredit sampai dengan penghapusan piutang.(4) Membuat perangkat pengawasan dan pengendalian manajemen piutang pasien.(5) Membuat laporan periodik kegiatan kredit pelanggan.

ABSTRACT
The Characteristic Of Corporate Company Guarantee Patient's Account Receivable In Mohammad Husni Thamrin Hospital Januari 1995 - Desember 1996
The problem of this research is the increase of the last balance of the corporate company guarantee patient's account receivable, in which the last proportion of this account receivable is bigger than in cash payment and the average of corporate company account receivable is paid in expired time of agreement.
The purpose of this research is to get the characteristic of the corporate company guarantee patient's account receivable, in this case we divided (according to the credit's risk) as follows : (1). Big Company. (2) Medium/Small Company. (3). Insurance Company. Because each of the corporate company is presumed has different characteristic of the turn over rate level and the collection eriod level.
The type of this research is ANALYTIC-QUANTITATIVE, the method that used is document research with a time series analysis and statistic hyphotesis testing with a problem solving approach. The data is collected from the detail ledger of corporate company guarantee patient's account receivable and the transfer evidence in Mohammad Husni Thamrin Hospital.
Base on the time series analysis of the big company guarantee patient's account receivable, the medium/small company guarantee patient's account receivable and the Insurance company guarantee patient's account receivable have a different characteristics. The differences are the credit activity, in this case it is in the amount of Bill and the amount of Collection. In which they give different credit activity's result in the form of receivable balance and the payment period.
The result, based on the statistic hyphotesis testing are as follows
The difference of the recovery in debt's average in big company is at least Rp. 62.924.581,- higher than medium/ small company and at least Rp. 63.467.387,- higher than insurance company. Whereas, there are no differences between medium/small company and insurance company at a 0,05.
The difference of the amount of the collection in a big company is at least Rp. 50.158.016,- higher than medium/small company and at least Rp. 50.070.641,- higher than insurance company. Whereas, the collection of the medium/small company is not different from the collection of the insurance company at a 0,05.
The conclusion of this research is the activity of credit of a big company thar caused the problem for this research. The priority of problem solving approach in this research is to make an effective capability of a credit policy and the recovery of debt capability, especially in big company guarantee patient's account receivable. The suggestion from this research are as follows :
- To evaluate the capability of credit policy which is given to a big company is by considering the MARGINALITY PRINCIPAL in the credit standard, the certainty of DISINSENTIVE and INSENTIVE in the credit condition.
- To make the STRUCTURE of COLLECTION EFFORT is by considering the time Iimit of the payment.
- To optimize the management of the patient account receivable ; first, from the procedure of credit giving, then end at the account receivable write-off.
- To make controls and guidance on the customer's credit activities.
- To make a periodic report on the customer's credit activities.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoti Atmodjo
"Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 38 tahun 1991 tentang Unit Swadana dan Tata Cara Pengelolaan Keuangannya dilaksanakan pembentukan Rumah Sakit Unit Swadana. Pembentukan RS Unit Swadana merupakan kebijaksanaan dalam rangka mendukung sistem Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang berimbang dan dinamis, serta dalam rangka usaha deregulasi dan debirokratisasi, yang bertujuan mengatasi kelemahan yang ada pada struktur anggaran saat ini yang belum mampu menyediakan anggaran rutin secara cukup.
Sebagai Unit Swadana, RSUP Dr.Kariadi dapat menggunakan secara langsung penerimaan fungsionalnya, yang dalam pelaksanaannya disusun melalui Daftar Rencana Kegiatan (DRK).
Dalam upaya meningkatkan penerimaan fungsional dilakukan kajian terhadap masalah piutang yang terutama terjadi pada pasien rawat inap bayar sendiri.
Dari penelitian yang meliputi 20.887 pasien rawat inap, 15.021 (71,92%) orang merupakan pasien rawat inap bayar sendiri yang sebagian besar (14.166 orang/94,31 %) dirawat di kelas III (A dan B).
Piutang sebesar Rp. 538.068.726,00 disebabkan oleh 24,21% pasien rawat inap bayar sendiri. Beberapa faktor yang mempunyai hubungan yang sangat signifikan (p < 0,001) menimbulkan terjadinya piutang adalah kelas perawatan, cara pulang dan lama perawatan.
Agar cost recovery (55,77%) dapat lebih ditingkatkan, diperlukan upaya upaya memperkecil nilai piutang yang terjadi saat pasien meninggalkan rumah sakit. Salah satu upaya adalah mengurangi risiko terjadinya piutang pada pasien yang pulang di luar jam dinas. Karena adanya keterbatasan tenaga administrasi di Instalasi Rawat Inap, bagi pasien yang meninggalkan rumah sakit di luar jam dinas belum dibuat perincian biaya perawatannya oleh petugas administrasi Instalasi Rawat Inap, Berdasarkan rata-rata pendapatan pasien menurut kelas perawatan, dapat dipertimbangkan pembayaran uang panjar sebesar rata-rata pendapatan tersebut.

ABSTRACT
Study of Account Receivable Self Pay Inpatients Problem at Kariadi Hospital in 1995/1996Based on President Decision No. 3811991 about Swadana Unit and order of Budgeting Management is carried out a Swadana Unit Hospital forming. A forming of Swadana Unit Hospital is a policy to carry on a balance and dynamic State Budgeting System, and in achieving deregulation and debereaucratisation which aims to overcome a weakness of budgeting structure which have not been able to serve an enough routine budgeting at the present time.
As the Swadana Unit, RSUP Dr. Kariadi is able to use functional receivable directly, which primarily happened in self pay inpatients.
From the 20.887 inpatients research, there are 15.021 (71,92%) self pay inpatients which the greater part (14.166 person/94,31%) is cured in the 3rd class (A and B).
The amount of the account receivable, Rp. 538.726,00 is caused by 24,21% self pay inpatient. Many factors which have a meaningful significant relation (p<0,001) to make an account receivable are the nursing class, the way of leaving the hospital and the time of the treatment.
In order to be able to make higher cost recovery (55,77%), is needed an effort to minimize the account receivable amount when the patient left the hospital. One of the attempt is to minimize the risk of the account receivable of the patients who left the hospital during the time work off. Because of the less administration officers, the inpatient Installation administration officer has no time to be able to make a patient treatment cost calculation. Based on the average of the patient income, it could be considered of paying earnest money as much as the income average."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuncoro Wicaksono Adi Baroto
"[Tujuan penulisan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan serta pengaruh dari manajemen modal kerja terhadap profitabilitas untuk perusahaan manufaktur di Indonesia dengan melihat rasio perputaran hutang, piutang dan persediaan pada periode 2009-2013. Jumlah perusahaan yang termasuk kedalam penelitian ini adalah sebanyak 175 perusahaan dengan periode 5 tahun. Pada penelitian ini menggunakan 1 model dengan jumlah total 4 rasio yang digunakan untuk menggambarkan modal kerja dan profitabilitas, antara lain return on assets, account receivable turnover, account payable turnover dan inventory turnover. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa variabel account receivable turnover dan inventory turnover berpengaruh terhadap profitabilitas, namun variabel account payable turnover tidak berpengaruh terhadap profitabilitas secara signifikan.

The purpose of this writing is to determine relationship and effect of efficiency of working capital toward profitability by looking at payable turnover ratio, accounts receivable turnover ratio and inventories turnover ratio on manufacture’s company in Indonesia (2009-2013). The number of companies included in this study are 175 companies on 5 years. This study used 1 model with 4 ratio, such as return on assets, account receivable turnover, account payable turnover dan inventory turnover. Result from this study shown that variable variabel account receivable turnover dan inventory turnover has significant effect for profitability, but account payable turnover does not significantly affect the profitability.;The purpose of this writing is to determine relationship and effect of efficiency of working capital toward profitability by looking at payable turnover ratio, accounts receivable turnover ratio and inventories turnover ratio on manufacture’s company in Indonesia (2009-2013). The number of companies included in this study are 175 companies on 5 years. This study used 1 model with 4 ratio, such as return on assets, account receivable turnover, account payable turnover dan inventory turnover. Result from this study shown that variable variabel account receivable turnover dan inventory turnover has significant effect for profitability, but account payable turnover does not significantly affect the profitability.;The purpose of this writing is to determine relationship and effect of efficiency of working capital toward profitability by looking at payable turnover ratio, accounts receivable turnover ratio and inventories turnover ratio on manufacture’s company in Indonesia (2009-2013). The number of companies included in this study are 175 companies on 5 years. This study used 1 model with 4 ratio, such as return on assets, account receivable turnover, account payable turnover dan inventory turnover. Result from this study shown that variable variabel account receivable turnover dan inventory turnover has significant effect for profitability, but account payable turnover does not significantly affect the profitability.;The purpose of this writing is to determine relationship and effect of efficiency of working capital toward profitability by looking at payable turnover ratio, accounts receivable turnover ratio and inventories turnover ratio on manufacture’s company in Indonesia (2009-2013). The number of companies included in this study are 175 companies on 5 years. This study used 1 model with 4 ratio, such as return on assets, account receivable turnover, account payable turnover dan inventory turnover. Result from this study shown that variable variabel account receivable turnover dan inventory turnover has significant effect for profitability, but account payable turnover does not significantly affect the profitability., The purpose of this writing is to determine relationship and effect of efficiency of working capital toward profitability by looking at payable turnover ratio, accounts receivable turnover ratio and inventories turnover ratio on manufacture’s company in Indonesia (2009-2013). The number of companies included in this study are 175 companies on 5 years. This study used 1 model with 4 ratio, such as return on assets, account receivable turnover, account payable turnover dan inventory turnover. Result from this study shown that variable variabel account receivable turnover dan inventory turnover has significant effect for profitability, but account payable turnover does not significantly affect the profitability.]"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S61041
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>