Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widhariyani Purnomoputri
"Pendahuluan: Analisis foto ekstraoral tampak frontal dan lateral sangat penting dalam penegakkan diagnosis dan pembuatan rencana perawatan ortodonti. Analisis dengan metode konvensional merupakan gold standard dalam analisis foto ekstraoral, namun umumnya memakan waktu. Perkembangan teknologi digital berbasis Artificial Intelligence kini dapat mempermudah analisis foto ekstraoral, dengan menggunakan WebCeph. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan hasil pengukuran foto ekstraoral tampak frontal dan lateral antara WebCeph dengan metode konvensional pada pasien ortodonti. Metode: Foto ekstraoral tampak frontal dan lateral dari 35 subjek penelitian didapatkan sesuai kriteria inklusi. Terdapat 17 parameter hasil pengukuran foto ekstraoral yang dianalisis. Uji paired t test digunakan untuk menguji perbedaan kedua metode. Interclass correlation coefficient (ICC) dan Bland-Altman plot digunakan untuk menguji reliabilitas antara kedua metode. Hasil: Selain pada sudut nasofasial, nasolabial dan mentolabial, tidak terdapat perbedaan hasil pengukuran foto ekstraoral tampak frontal dan lateral pada seluruh parameter antara kedua metode (p<0.05). Seluruh parameter menunjukkan kesepakatan hampir sempurna antara kedua metode (ICC>0.81). Kesimpulan: Meskipun terdapat perbedaan signifikan pada beberapa parameter antara WebCeph dengan metode konvensional, namun tidak terlihat perbedaan secara klinis.

Introduction: Analysis of extraoral photos in frontal and lateral views is crucial in establishing the orthodontics diagnosis and treatment planning. Conventional analysis methods are considered to be the gold standard in extraoral photo analysis, but its time consuming. The development of digital technology based on artificial intelligence now facilitates extraoral photo analysis, using WebCeph. Objective: This study aims to analyze the differences in measurement of frontal and lateral extraoral photos between WebCeph and conventional methods on orthodontics patients. Methods: Frontal and lateral extraoral photos of 35 subjects were obtained according to inclusion criteria. Seventeen parameters of extraoral photo measurements were analyzed. Paired t tests were used to evaluate the differences between the two methods. Interclass correlation coefficient (ICC) and Bland-Altman plots were used to determine agreement between the two methods. Results: Except for nasofacial, nasolabial, and mentolabial angles, all other parameters presented no significant differences between the two methods in measurement of frontal and lateral extraoral photos (p <0.05). All parameters showed almost perfect agreement between the two methods (ICC> 0.81). Conclusion: Although significant differences were detected in some measurements between WebCeph and conventional methods, but there was no clinically significant difference."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Namira Khairiyah
"Pendahuluan: Pengukuran parameter sefalometri lateral adalah bagian penting dalam perencanaan perawatan ortodonti. Pengukuran metode konvensional dilakukan secara manual, namun teknik ini memakan waktu. Metode digital dapat dilakukan menggunakan aplikasi yang saat ini semakin banyak dikembangkan dan disebarluaskan seperti aplikasi OrthoCeph yang dapat digunakan secara semi-otomatis dan aplikasi WebCeph secara otomatis dan semi otomatis. Dokter gigi dapat menggunakan aplikasi tersebut pada smartphone ataupun web agar lebih efisien dengan memastikan adanya keakuratan antara pengukuran pada radiografi sefalometri metode digital dan metode konvensional sebagai gold standard. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan pengukuran parameter sefalometri lateral (skeletal, dental, dan jaringan lunak) antara metode digital (OrthoCeph dan WebCeph) dengan konvensional. Metode: Radiografi sefalometri lateral dari 36 subjek penelitian didapatkan sesuai kriteria inklusi. Terdapat 14 parameter skeletal, dental, dan jaringan lunak sefalometri lateral yang dianalisis. Uji paired t-test digunakan untuk menguji perbedaan antar metode. Interclass correlation coefficient (ICC) dan Bland-Altman plot digunakan untuk menguji reliabilitas antar metode. Hasil: tidak terdapat perbedaan secara statistik antara metode digital OrthoCeph dan konvensional pada sebagian besar parameter pengukuran parameter sefalometri lateral, antara lain SNB, ANB, SNOP, SNMP, LINB Angular, dan II (p≥0,05). Terdapat perbedaan secara statistik pada parameter SNA, UINA Angular, UINA Linear, LINB Linear, S-Line Ls dan Li (p<0,05). Terdapat perbedaan secara statistik antara metode digital WebCeph dan konvensional pada seluruh parameter (p≥0,05) kecuali E-Line Li (p<0,05). Terdapat perbedaan secara statistik antara metode OrthoCeph dengan WebCeph pada seluruh parameter (p<0,05). Sebagian besar parameter menunjukkan kesepakatan baik hingga hampir sempurna antar metode (ICC≥0.61). Kesimpulan: Sebagian besar parameter menunjukkan perbedaan yang signifikan. Penggunaan OrthoCeph dan WebCeph masih diperlukan penyempurnaan.

Introduction: Measurement of lateral cephalometric parameters is an important part of orthodontic treatment planning. Conventional measurement methods are performed manually, but this technique is time-consuming. Digital methods can be performed using applications that are currently being increasingly developed and disseminated, such as the OrthoCeph application which can be used semi-automatically and the WebCeph application both automatically and semi-automatically. Dentists can use these applications on smartphones or the web to be more efficient by ensuring accuracy between measurements on digital cephalometric radiography and conventional methods as the gold standard. Objective: This study aims to determine and analyze the differences in lateral cephalometric parameter measurements (skeletal, dental, and soft tissue) between digital methods (OrthoCeph and WebCeph) and conventional methods. Method: Lateral cephalometric radiographs from 36 research subjects were obtained according to inclusion criteria. There are 14 skeletal, dental, and soft tissue lateral cephalometric parameters that were analyzed. Paired t-test was used to test the differences between methods. Interclass correlation coefficient (ICC) and Bland-Altman plot were used to test the reliability between methods. Results: There were no statistically significant differences between the digital method OrthoCeph and conventional method in most lateral cephalometric parameter measurements, including SNB, ANB, SNOP, SNMP, LINB Angular, and II (p≥0.05). There were statistically significant differences in the SNA, UINA Angular, UINA Linear, LINB Linear, S-Line Ls, and Li parameters (p<0.05). There were statistically significant differences between the digital method WebCeph and conventional method in all parameters (p≥0.05) except for E-Line Li (p<0.05). There were statistically significant differences between the OrthoCeph method and WebCeph in all parameters (p<0.05). All parameters showed good to almost perfect agreement between methods (ICC≥0.61). Conclusion: Most parameters show significant differences. The use of OrthoCeph and WebCeph still requires refinement."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library