Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rosa Indrianty
"[ABSTRAK
Pelatihan Vokasional merupakan suatu rangkaian kegiatan pelatihan yang berpengaruh pada peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk suatu pekerjaan bagi penyandang disabilitas agar kompeten dalam dunia kerja dan memiliki dayasaing yang tinggi. Penelitian evaluasi ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan disajikan secara deskriptif sehingga dapat diketahui dan digambarkan dengan mudah apa yang terjadi dalam bidang penjahitan pelatihan mulai dari input, proses, dan output yang merupakan capaian hasil tujuan jangka pendek pelatihan vokasional bidang penjahitan angkatan XV tahun 2012 terhadap kompetensi alumni yang bekerja di Perusahaan X serta faktor-faktor pendukung dan penghambat pelatihan vokasional.

ABSTRACT
Vocational tranning is a series of tranning activities that affect the improvement of knowledge, skills, and attitudes required for employment for persons with disabilities to be competent in the world of work and have high competitiveness. The evaluation study conducted by qualitative approach and presented descriptively so that it can easily be identified described what is happening in the field of tailoring tranning ranging from input, process, output and outcome result are short-term goals of vocational tranning in tailoring force XV in 2012 competence alumni who work at company X as well as factors supporting and obstacles vocational tranning.
, Vocational tranning is a series of tranning activities that affect the improvement of knowledge, skills, and attitudes required for employment for persons with disabilities to be competent in the world of work and have high competitiveness. The evaluation study conducted by qualitative approach and presented descriptively so that it can easily be identified described what is happening in the field of tailoring tranning ranging from input, process, output and outcome result are short-term goals of vocational tranning in tailoring force XV in 2012 competence alumni who work at company X as well as factors supporting and obstacles vocational tranning.
]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S2015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Ramadhani
"Perilaku diskriminasi membuat penyandang disabilitas kehilangan akses untuk mendapatkan hak nya sebagai warga negara terutama dalam hal mendapatkan pekerjaan. Banyak penyandang disabilitas yang tidak bisa mendapatkan pekerjaan karena latar belakang pendidikan yang rendah dan tidak adanya keterampilan. Untuk memberikan jaminan akses pekerjaan, Indonesia sudah mengesahkan Undang-Undang no.8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas dan di dalam aturan ini terdapat kewajiban pemerintah dan perusahaan untuk memperkerjakan penyandang disabilitas. Pada kenyataannya kesempatan kerja yang harus diberikan kepada penyandang disabilitas ini belum terealisasi dengan maksimal karena salah satunya perusahaan belum siap memperkerjakan penyandang disabilitas karena belum memenuhi kualifikasi yang ditentukan. Melihat perkembangan dan kemajuan teknologi saat ini sudah mulai muncul berbagai lapangan pekerjaan yang bisa di akses oleh penyandang disabilitas. Untuk membantu penyandang disabilitas bersaing di dalam pasar kerja yang sudah memasuki era digitalisasi ini perlu disiapkan kemampuan dan keterampilan di bidang teknologi. Sebuah perusahaan sosio-enterprise yaitu PT. Thisable Enterprise bergerak dalam pemberdayaan peyandang disabilitas dalam memberikan pelatihan dan pekerjaan kepada penyandang disabilitas. Saat ini PT. Thisable Enterprise bekerjasama dengan perusahaan berbasis aplikasi yaitu Gojek mempekerjakan penyandang disabilitas pada vertikal bisnis Go-Life. Isu ini penting untuk diteliti mengingat masih belum ada penelitian yang fokus melihat tahapan pemberdayaan yang dilakukan oleh lembaga non pemerintah. PT. Thisable Enterprise merupakan perusahaan swasta pertama yang memberikan pelatihan vokasional berbasis teknologi dan menyalurkan tenaga kerja penyandang disabilitas ke berbagai perusahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini mengkaji tahapan pemberdayaan melalui pelatihan vokasional untuk penyandang disabilitas oleh PT. Thisable Enterprise. Tahapan pemberdayaan melalui tiga tahapan yaitu tahapan penyadaran, tahapan pengkapasitasan dan tahapan pendayaan. Faktor pendukung pemberdayaan ini adalah adanya hubungan kemitraan yang luas serta faktor penghambatnya adalah masih belum luasnya lapangan pekerjaan bagi penyandang disabilitas.

Discriminatory behavior makes persons with disabilities lose access to their rights as the color of the state, especially in terms of getting a job. Many persons with disabilities are unable to find jobs due to low educational backgrounds and lack of skills. To guarantee access to work, Indonesia has passed Law No. 8 of 2016 concerning people with disabilities and in this regulation there is an obligation for the government and companies to employ people with disabilities. In fact, the job opportunities that must be provided to persons with disabilities have not been maximally realized because one of the companies is not ready to employ persons with disabilities because they have not met the specified qualifications. Seeing the developments and advances in technology at this time, various job fields that can be accessed by persons with disabilities have started to emerge. To help persons with disabilities compete in the job market which has entered the era of digitalization, it is necessary to prepare abilities and skills in the field of technology. A socio-enterprise company, namely PT. Thisable Enterprise is engaged in empowering people with disabilities in providing training and employment to people with disabilities. Currently PT. Thisable Enterprise collaborates with an application-based company, Gojek, to employ people with disabilities in the Go-Life business vertical. This research is important to study considering that there is still no research that focuses on the empowerment process carried out by non-governmental organizations. PT. Thisable Enterprise is the first private company to provide technology-based vocational training and channel workers with disabilities to various companies. This research uses a qualitative approach with descriptive research type. This study examines the empowerment process through vocational training for people with disabilities by PT. Thisable Enterprise. The empowerment process goes through three stages, awareness stage, the capacitating stage and the empowerment stage. The supporting factor for this empowerment is the existence of a broad partnership relationship and the inhibiting factor is the insufficient employment opportunities for persons with disabilities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reksa Pangestu Aji
"Berbagai perubahan terjadi akibat dampak dari pandemi COVID-19 yang menuntut mahasiswa agar dapat lebih adaptif dalam mempersiapkan diri untuk bisa melakukan transisi karier yang baik dengan mengikuti program magang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan analisis regresi berganda dengan melibatkan sebanyak 189 mahasiswa usia 18-25 (M = 21,49, SD = 0,835) yang berasal dari perguruan tinggi di Indonesia yang mengikuti program magang. Proses pengambilan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur Career Adapt-Abilities Scale (CAAS) oleh Savickas dan Porfeli (2012) dan Vocational Identity Scale Assessment (VISA) oleh Porfeli et al. (2011). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa identitas vokasional memiliki peran secara signifikan pada adaptabilitas karier (F(6,189)= 20,402, p = 0,000, R2= 0,402). Hasil tersebut menunjukkan bahwa untuk memiliki adaptabilitas karier yang baik, perlu bagi mahasiswa untuk memiliki identitas vokasional yang baik pula. Meski demikian, jika dilihat dari setiap dimensi identitas vokasional, hanya terdapat tiga sub-dimensi yang berperan pada adaptabilitas karier mahasiswa yaitu exploration in-depth, career commitment making, dan commitment flexibility. Limitasi serta saran untuk penelitian selanjutnya dijelaskan dalam penelitian ini.

Various changes have occurred as a result of the impact of the COVID-19 pandemic, which demands that students be more adaptive in preparing themselves for a successful career transition by participating in internship programs. This research is a quantitative study that uses multiple regression analysis involving 189 final-year students aged 18-25 (M = 21.49, SD = 0.835) from universities in Indonesia who participated in an internship program. The data collection process was carried out using the Career Adapt-Abilities Scale (CAAS) from Savickas and Porfeli (2012) and Vocational Identity Scale Assessment (VISA) from Porfeli et al. (2011). The results of the study revealed that vocational identity had a significant role in career adaptability among undergraduate students who have or have been participating in internship programs (F(6,189) = 20.402, p = 0.000 , R2 = 0.402). These results show that in order to have good career adaptability, it is necessary for students to have a good vocational identity as well. However, if we look at each vocational identity dimension, there are only three sub dimensions that play a role in student career adaptability, namely in-depth exploration, making career commitments, and commitment flexibility. Limitations and suggestions for further research are described in this study."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabe Gamaliel
"Skripsi ini membahas tentang tahapan pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan bagi penerima manfaat rehabilitasi sosial napza di Sentra Handayani. Penelitian ini dilatarbelakangi isu penyalahgunaan yang prevalensinya kian meningkat. Upaya rehabilitasi sosial dilakukan dengan pendekatan holistik salah satunya memberikan bekal kemandirian berupa keterampilan vokasional agar korban penyalahguna napza dapat bekerja memenuhi kebutuhannya dan keluarga setelah selesai menjalani rehabilitasi sosial. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu tahapan pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan di suatu human service organization di bidang rehabilitasi penyalahgunaan zat yakni Sentra Handayani, dan menggambarkan faktor pendukung dan penghambat pelaksanaannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif, informan wawancara berjumlah tiga belas orang, disertai data hasil observasi, dan studi dokumentasi. Rentang waktu penelitian dari September 2022 sampai Desember 2023. Hasil penelitian menunjukan terdapat enam tahapan dalam pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan di Sentra Handayani yang berjalan berurutan meliputi tahap intake & engagement bertujuan membangun kedekatan, kepercayaan, dan kesadaran akan kebutuhan layanan sehingga terjadi kesepakatan layanan. Tahap asesmen komprehensif bertujuan mengidentifikasi permasalahan dan potensi pm. Tahap perencanaan atensi bertujuan merumuskan strategi pemecahan masalah berdasarkan kesepakatan bersama. Tahap implementasi menjalankan rencana layanan yang telah disepakati. Tahap terminasi bertujuan mengevaluasi pemulihan dan kesiapan pm untuk kembali ke masyarakat. Tahap aftercare/pasca layanan adalah layanan monitoring dan pemberian dukungan setelah terminasi. Hasil penelitian juga menunjukan faktor-faktor pendukung pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan terdiri dari motivasi diri penerima manfaat, dukungan pihak manajerial memfasilitasi dan mendorong pelaksanaan layanan pelatihan vokasional, instruktur vokasional yang kompeten, sinergi baik antar profesi, fasilitas memadai baik ruangan kelas maupun peralatan praktik, dukungan keluarga membangun motivasi penerima manfaat. Faktor-faktor penghambat antara lain, pengaruh zat narkotika yang menyebabkan sulit berkonsentrasi, mengingat, mengendalikan emosi, dan badan terasa sakit. Masalah pribadi seperti masalah ekonomi, hubungan keluarga, kekhawatiran akan masa depan membebani pikiran penerima manfaat sehingga memengaruhi performa belajar. Anggaran terbatas untuk akomodasi petugas menghambat layanan aftercare. Terakhir stigma negatif masyarakat terhadap mantan penyalahguna napza yang menghambat penerima manfaat bersosialisasi dan mendapat pekerjaan.

This thesis discusses the stages of vocational training and entrepreneurship development for social drug rehabilitation beneficiaries at the Handayani Center. This research is motivated by the issue of abuse, the prevalence of which is increasing. Social rehabilitation efforts are carried out using a holistic approach, one of which is providing independence in the form of vocational/work skills. Therefore, this research aims to find out the stages of vocational training and entrepreneurship development in a human service organization in the field of substance abuse rehabilitation, namely the Handayani Center, and describe the supporting and inhibiting factors for its implementation. This research uses a qualitative approach with a descriptive type, with thirteen interview informants, accompanied by data from observations and documentation studies. The research time span is from September 2022 to December 2023. The research results show that there are six stages in vocational training and entrepreneurship development at the Handayani Center which run sequentially, including the intake & engagement stage aimed at building closeness, trust and awareness of service needs so that a service agreement can be reached. The comprehensive assessment stage aims to identify problems and potential beneficiaries. The attention planning stage aims to formulate problem solving strategies based on mutual agreement. The implementation phase carries out the agreed service plan. The termination stage aims to evaluate the beneficiaries recovery and readiness to return to society. The aftercare/post-service stage is monitoring services and providing support after termination. The research results also show that the supporting factors for vocational training and entrepreneurship training consist of self-motivation of the beneficiaries, managerial support to facilitate and encourage the implementation of vocational training services, competent vocational instructors, good synergy between professions, adequate facilities both classrooms and practical equipment, family support builds beneficiary motivation. Inhibiting factors include the influence of narcotic substances which make it difficult to concentrate, remember, control emotions, and body aches. Personal problems such as economic problems, relationships with family, worries about the future relax the mind of the beneficiary thereby affecting learning performance. Limited budgets due to staff shortages hinder aftercare services. Lastly, society's negative stigma towards former drug abusers prevents beneficiaries from socializing and getting work."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Maulidya Chasanah
"Berbagai perubahan yang terjadi dari adanya revolusi industri 4.0 dan pandemi COVID-19 menuntut mahasiswa tingkat akhir untuk lebih adaptif dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan di dunia kerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran keberfungsian keluarga dan identitas vokasional terhadap adaptabilitas karier mahasiswa. Penelitian ini dilakukan pada 430 mahasiswa strata satu (atau setara) di tingkat akhir menggunakan alat ukur FACES-IV dari Olson (2011) untuk mengukur keberfugsian keluarga, VISA dari Porfeli et al. (2011) untuk identitas vokasional, dan CFI-R dari Rottinghaus et al. (2016) untuk adaptabilitas karier. Data penelitian diolah dengan uji mediasi berganda menggunakan Hayes Macro PROCESS. Hasil penelitian ini menemukan bahwa keberfungsian keluarga memiliki peranan secara langsung (β = 0,06, t(428) = 1,99, p = 0,047) maupun tidak langsung (coefficient = 0,25, SE = 3,40%, CI = 0,18 — 0,31) terhadap adaptabilitas karier mahasiswa tingkat akhir melalui identitas vokasional. Hasil menunjukkan untuk dapat memiliki adaptabilitas karier yang baik, penting bagi mahasiswa memiliki identitas vokasional. Untuk memiliki identitas vokasional yang matang, mahasiswa masih memerlukan dukungan dari lingkungannya, terutama dari keluarga yang memberikan pengarahan, pengawasan, dan kesempatan untuk berdiskusi. Hasil penelitian ini secara spesifik menggambarkan kondisi mahasiswa tingkat akhir di konteks pandemi sehingga generalisasi hasil yang diperoleh, terbatas pada kondisi serupa.

Various changes that have occured from the industrial revolution 4.0 and the COVID-19 pandemic requires final-year students to be adaptive and prepare themselves to face the challenges in the world of work. This study aims to determine the role of family functioning and vocational identity on student career adaptability. This research was conducted on 430 undergraduate students (or equivalent) in their final-year, using the FACES-IV from Olson (2011) to measure family functioning, the VISA from Porfeli et al. (2011) to measure vocational identity, and the CFI-R from Rottinghaus et al. (2016) to measure career adaptability. The research data were processed by multiple mediation test using the Hayes Macro PROCESS. The results of this study found that family functioning has a direct (β = 0.06, t(428) = 1.99, p = 0.047) and indirect effect (coefficient = 0.25, SE = 3.40%, CI = 0.18 - 0.31) on career adaptability through vocational identity. The results show that to have a better career adaptability, it is important for students to have a more stable vocational identity. To have a mature vocational identity, students still need support from their environment, especially from families who provide direction, supervision, and opportunities for discussion. The results of this study specifically describe the conditions of final-year students in pandemic context, thus it can be a limitation as well as the uniqueness of this study."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dasuki
"Pembangunan kesejahteraan sosial terhadap penyandang cacat (tubuh) dewasa ini telah banyak yang berhasil mengangkat harkat dan martabat sebahagian penduduk miskin dan rentan, khususnya bagi penyandang cacat Pembangunan itu dilaksanakan melalui program rehabilitasi vokasional baik oleh pemerintah maupun masyarakat pada lembaga sosial atau panti-panti sosial penyandang cacat. Upaya tersebut merupakan perjuangan untuk mewujudkan memperoleh hak yang sama dalam mendapatkan pekerjaan guna memperbaiki kesejahteraan dan kondisi kehidupan para penyandang cacat.
Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan pemerintah Jepang (IMCA) membangun Pusat Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (PRVBD) di Cibinong Bogor. Pusat ini merupakan salah satu lembaga di bawah Departemen Sosial RI yang melaksanakan program pemberdayaan para penyandang cacat berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Tujuan utama PRVBD adalah meningkatkan sumber daya manusia penyandang cacat di bidang keahlian maupun keterampilan dalam bidang tertentu seperti : elektronik, penjahitan, percetakan, komputer dan meta/ work.
Kegiatan evatuasi program rehabilitasi vokasional dalam pemberdayaan pelayanan dimaksudkan untuk mempelajari dan mendalami perencanaan strategis dan pelaksanaan manajemen kinerja, dalam upaya penyaluran pendayagunaan tenaga kerja penyandang cacat di masyarakat.
Evaluasi ini bertujuan untuk memperoleh gambaran sejauh mana keberhasilan kinerja pemberdayaan yang telah banyak dilakukan oleh lembaga pelayanan sosial dapat dimonitor. Pelaksanaan evaluasi dilakukan melalui beberapa cara antara lain dengan membandingkan rencana strategis dan rencana operasional dengan kenyataan yang terjadi. Berbagai indikator mengenai rencana strategis dan program ditentukan untuk mengukur kinerja agar dapat diketahui tingkat perkembangan maupun kemajuannya.
Analisis SWOT dikerjakan untuk mempelajari kekuatan dan kelemahan lembaga dalam mernanfaatkan peluang, dan kesempatan terhadap kegiatan yang dilaksanakan dengan mengurangi ancamannya. Untuk melengkapi informasi juga dilaksanakan wawancarai, diskusi, dan observasi terhadap kinerja PRVBD.
Berdasarkan hasil kajian di lapangan diperoleh fakta bahwa posisi pelayanan sebagai petaksana kegiatan program rehabilitasi vokasional menunjukkan lancarnya pelaksanaan bimbingan dan keterampilan, dapat menyerap pengetahuan dan dapat mengembangkan kualitas diri secara integritas dengan kinerja, serta sistematis dalam proses pemberdayaan. Prinsipnya terietak pada faktor kekuatan dan hambatan diri dalam proses pemberdayaan itu sendiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyaluran pendayagunaan tenaga lokal selama empat angkatan pada umumnya dapat ditempatkan dalam pasar tenaga kerja.
Pada akhir pembahasan pelaksanaan hasil evaluasi program rehabilitasi vokasional bina daksa, untuk kegiatan tidak lanjut bagi arah perkembangan lembaga pelayanan sosial penyadang cacat di masa depan, dapat di rumuskan formulasi strategi kebijaksanaan berupa penetapan dari beberapa rekomendasi bagi kegiatan kinerja pelayanan. Penetapan kebijakan ini akan menjadi pola acuan pelaksanaan program dalam mencapai keberhasilan menghadapi masa depan organisasi, antara lain sebagai berikut :
1. Mendukung tersedianya peluang pasar tenaga kerja kelayan berdasarkan kompetensi manajemen.
2. Meningkatkan strategi manajemen organisasi dalam resosialisasi penyaluran penempatan tenaga kerja kelayan.
3. Meningkatkan soslalisasi program PRVBD terhadap Iembagal instansi/ perusahaan dalam upaya mengatasi kompetisi tenaga kerja di masyarakat.
4. Memperkuat kompetensi staff dan manajemen dalam mengantisipasi pengaruh giobalisasi.
5. Meningkatkan kemampuan kinerja kerjasama guna memanfaatkan UU Penyandang cacat dan PP UPKS Penyandang carat terhadap peluang pasar tenaga kerja pada perusahaan-perusahaan.
6. Meningkatkan kepedulian program pemberdayaan penyandang cacat tubuh kepada perusahaan-perusahaan.
7. Meningkatkan kerjasama inter/ antar Iembagal perusahaan di dukung staf dan perlengkapan saranal prasarana kantor."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T1326
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Kayla Nazhifa
"Penelitian ini mengenai gambaran pemberdayaan penyandang disabilitas melalui program pelatihan vokasional Yayasan Menembus Batas yang dibahas berdasarkan disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Penyandang Disabilitas di Indonesia masih mengalami tingkat kemiskinan yang tinggi, karena masih adanya diskriminasi pada penyandang disabilitas di pasar tenaga kerja. Fenomena itu menunjukan perlunya pemberian layanan yang berkelanjutan dan memberdayakan penyandang disabilitas. Salah satu layanan yang dapat dilakukan adalah pemberian pelatihan vokasional guna meningkatkan keterampilan dan kemampuan individu penyandang disabilitas. Diperlukan juga pelatihan vokasional yang sesuai dengan kebutuhan penyandang disabilitas dalam memasuki pasar tenaga kerja dan meningkatkan keberfungsian sosial serta kemandirian individu penyandang disabilitas. Urgensi penelitian ini adalah untuk mengungkapkan pengembangan layanan bantuan pelatihan vokasional yang sesuai dengan kebutuhan penyandang disabilitas untuk bersaing di pasar tenaga kerja. Mengingat masih ada pelatihan vokasional dari panti atau yayasan di Indonesia yang tidak sesuai dengan pasar tenaga kerja. Yayasan Menembus Batas merupakan perusahaan sosial yang diinisiasikan berdasarkan pengalaman secara langsung pendirinya yang penyandang disabilitas tuli yaitu Angkie Yudistia dalam bersaing di pasar tenaga kerja. Oleh karena itu tujuan penelitian ini untuk menjelaskan potensi yayasan dalam pengembangan program pelatihan vokasional dan menjelaskan faktor pendukung dan penghambat dalam proses pelatihan vokasional di Yayasan Menembus Batas. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan jenis penelitian studi deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dari bulan Februari 2022 hingga November 2022 dengan metode wawancara kepada 8 orang informan yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Yayasan Menembus Batas melakukan pengembangan pelatihan vokasional dengan memaksimalkan potensi yayasan yaitu dengan adanya penggunaan teknologi, asesmen kebutuhan peserta dan pengguna manfaat serta meningkatkan motivasi peserta melalui pemberian materi, modul dan pendekatan secara personal kepada komunitas penyandang disabilitas. Faktor penghambat terdiri dari kurangnya motivasi penyandang disabilitas dalam mengikuti pelatihan dan kekurangan juru bahasa dalam proses kegiatan. Namun, Yayasan Menembus Batas memiliki potensi dalam proses pelatihan sebagai faktor pendukung yaitu adanya penjalinan kerjasama perusahaan yang luas, pemberian pelatihan vokasional yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja dan sesuai dengan perkembangan zaman berbasis digital. Selain itu, sebagai pengembangan, Yayasan melakukan survey kebutuhan kepada pengguna manfaat dan peserta pelatihan sehingga pelatihan yang diberikan relevan dan sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat viii Universitas Indonesia memberikan kontribusi untuk pengembangan Ilmu Kesejahteraan Sosial pada mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia mengenai upaya pengembangan program layanan pada program pelatihan vokasional untuk meningkatkan kompetensi sosial penyandang disabilitas dalam pasar tenaga kerja.

This study discuss the description of the empowerment of persons with disabilities through the Vocational Training Program by Yayasan Menembus Batas, which is discussed based on the Social Welfare Science discipline. Persons with Disabilities in Indonesia still experience high levels of poverty due to discrimination against persons with disabilities in the labor market. This phenomenon shows the need to provide sustainable services and empower persons with disabilities, one of which can be done by providing vocational training to improve the skills and abilities of individuals with disabilities. There is also a need for vocational training that fits the needs of persons with disabilities in entering the labor market and improves the social functioning and independence of individuals with disabilities. The urgency of this research is to reveal the development of vocational training assistance services that suit the needs of persons with disabilities to compete in the labor market. Considering that there are still vocational training from institutions or foundations in Indonesia that are not in line with the labor market. Yayasan Menembus Batas is a social enterprise that was initiated based on the direct experience of its founder who is deaf and disabled, namely Angkie Yudistia, in competing in the labor market. Therefore the purpose of this study is to explain the potential of the foundation in developing vocational training programs and to explain the supporting and inhibiting factors in the vocational training process at Yayasan Menembus Batas. This research was conducted qualitatively with a descriptive study type of research. Data collection was carried out from February 2022 to November 2022 by interviewing 8 informants who were selected using a purposive sampling technique. The results of this study indicate Yayasan Menembus Batas develops vocational training by maximizing the potential of the foundation, namely by using technology, assessing the needs of participants and benefit users and increasing participant motivation through providing materials, modules and personal approaches to the disabled community. Inhibiting factors consist of a lack of motivation for persons with disabilities in participating in training and a shortage of interpreters in the activity process. However, Yayasan menembus Batas has potential in the training process as a supporting factor, namely the establishment of broad corporate partnerships, the provision of vocational training in accordance with the needs of the labor market and in accordance with the development of the digital-based era. In addition, as a development, the Foundation conducts a needs survey for beneficiaries and training participants so that the training provided is relevant and in accordance with the needs of the labor market. The results of this research are expected to contribute to the development of Social Welfare Science in the Human Resource Management course regarding efforts to develop service programs in vocational training programs to improve the social competence of persons with disabilities in the labor market."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jesica Tiffany Cecillia
"Dunia pekerjaan yang saat ini terus berubah menuntut individu yang berada dalam masa transisi karier memiliki sumber daya untuk beradaptasi dalam dunia pekerjaan, terlebih pada mahasiswa tingkat akhir. Meski telah banyak ditemukan berpengaruh positif terhadap adaptabilitas karier, masih terdapat inkonsistensi hubungan antara dukungan sosial terhadap adaptabilitas karier. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran ketiga dimensi identitas vokasional, sebagai faktor internal individu, dalam memediasi hubungan antara dukungan sosial dan adaptabilitas karier. Partisipan penelitian merupakan 466 mahasiswa tingkat akhir di perguruan tinggi mengisi kuesioner Career Adapt-Abilities Scale-Indonesian Form, Multidimensional Scale of Perceived Social Support, dan Vocational Identity Status Assessment. Analisis mediasi dengan PROCESS menunjukkan dukungan sosial memiliki hubungan signifikan dengan adaptabilitas karier (b = 0,40, t(466) = 3,16, p < 0,01). Analisis mediasi menunjukkan bahwa dua dari tiga dimensi identitas vokasional memediasi secara sebagian hubungan antara dukungan sosial dan adaptabilitas karier pada mahasiswa tingkat akhir, yakni dimensi career exploration (b = 0,19, 95% CI = [0,13-0,26]) dan dimensi career commitment (b = 0,18, 95% CI = [0,13-0,25]). Di sisi lain, tidak ditemukan peran mediasi dari dimensi career reconsideration dari identitas vokasional.

The everchanging world of work nowadays requires individuals who are in career transition period to have the resources to adapt, especially for final year students. Although many studies have found its positive role, there are still contradictory and inconsistent findings of the relationship between social support and career adaptability. This study was aimed to see the role of the three vocational identity dimensions, as individual internal factors, in mediating the relationship between social support and career adaptability. Participants in this study were 466 final year university students who filled questionnaires consisting of Career Adapt-Abilities Scale-Indonesian Form, Multidimensional Scale of Perceived Social Support, dan Vocational Identity Status Assessment. Mediation analysis using PROCESS confirmed that social support had a positive and significant relationship with career adaptability (b = 0,40, t(466) = 3,16, p < 0,01). Mediation analysis revealed that two of the three dimensions of vocational identity played a mediating role in the relationship of social support and career adaptability, namely career exploration (b = 0,19, 95% CI = [0,13-0,26]) and career commitment (b = 0,18, 95% CI = [0,13-0,25]). However, mediating role of career reconsideration dimension were not proven in this study."
Depot: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuther, Tara L.
Ausralia: Wadsworth/Cengage Learning, 2013
150 23 KUT c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>