Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Alwi Baihaqi Rahman
"Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi prospek endapan VMS di area penelitian ‘X’ Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dengan menggunakan metode resistivitas yang terintegrasi dengan polarisasi terimbas. Terdapat 15 lintasan pengukuran dengan konfigurasi wenner. Panjang lintasan pengukuran 750 meter, spasi elektroda 10 meter, dan jarak antar lintasan 100 meter. Penelitian ini dilakukan dengan metode inversi dua dimensi dengan metode inversi least-squares smoothness-constrained, dan visualisasi tiga dimensi dengan metode interpolasi inverse distance weighting. Area penelitian ini memiliki persebaran nilai resistivitas yang bervariasi mulai dari 6.12 ohm.m sampai 850 ohm.m dan memiliki sebaran nilai chargeability yang bervariasi mulai dari 0 msec sampai 12 msec. Kombinasi nilai resistivitas rendah dan chargeability rendah berkorelasi dengan zona lemah sebagai indikator alterasi hidrotermal dan berfungsi sebagai aliran/sirkulasi fluida hidrotermal dalam membawa mineral sulfida. Sementara integrasi nilai resistivitas menengah dan chargeability tinggi berkorelasi akumulasi mineral sulfida yang diinterpretasikan sebagai area potensi endapan VMS. Secara keseluruhan, area penelitian memiliki potensi endapan VMS dengan pola terpusat pada bagian timur area penelitian. Zona potensi endapan VMS yang direkomendasikan adalah zona yang terletak di lintasan E, F, G, dan M.

This study was conducted to evaluate the prospect of VMS deposits in the research area 'X' in Bone District, South Sulawesi using the resistivity method integrated with induced polarization. There are 15 measurement lines with a wenner configuration. The length of the measurement line is 750 meters, electrode spacing is 10 meters, and the distance between lines is 100 meters. This study was conducted using a two-dimensional inversion method with a least-squares smoothness-constrained inversion method, and three-dimensional visualization using an inverse distance weighting interpolation method. This research area has a distribution of resistivity values ranging from 6.12 ohm.m to 850 ohm.m and has a chargeability value distribution ranging from 0 msec to 12 msec. A combination of low resistivity and low chargeability values is correlated with weak zones as indicators of hydrothermal alteration and function as a flow/circulation of hydrothermal fluids carrying sulfide minerals. While the combination of moderate resistivity values and high chargeability values is correlated with the accumulation of sulfide minerals, which are interpreted as potential VMS deposit areas. Overall, the research area has potential VMS deposits with a pattern centered on the eastern part of the research area. The recommended potential VMS deposit zone is the zone located on lines E, F, G, and M."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Suharta
"Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) merupakan instansi pemerintah yang bertugas mengatur pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat. Salah satu fungsinya adalah merumuskan kebijakan dalam penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian sumberdaya perikanan diantaranya melalui penerapan sistem pemantauan kapal (vessel monitoring system / VMS).
Penelitian Analisis Kualitas Pelayanan Pemasangan Transmitter VMS di DKP merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan pemilik kapal perikanan terhadap kualitas pelayanan pemasangan transmitter VMS oleh Pusat Koordinasi Pengendalian (Puskodal) VMS. Kualitas pelayanan diukur dengan menggunakan dimensi : Tangibility, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Empathy. Kualitas pelayanan diukur atas dasar persepsi pemilik kapal perikanan terhadap pelayanan yang telah mereka terima sesuai dengan kenyataan, sedangkan harapan diukur dari anggapan mereka tentang idealnya pelayanan yang diberikan oleh pihak DKP. Tingkat kepuasan diukur dari 125 responden dengan menggunakan model pengukuran Kualitas Jasa SERQUAL. Dimensi-dimensi tersebut dijabarkan dalam 25 indikator variabel berbentuk pernyataan-pernyataan yang tertuang dalam kuisioner.
Berdasarkan hasil uji validitas dan realibilitas, dari 25 indikator variabel hanya 22 indikator variabel yang dinyatakan valid dan rileabel untuk dilakukan analisis lebih lanjut. Dari hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pemilik kapal sebagai penerima layanan pemasangan transmitter VMS saat ini masih belum merasa puas (hanya biasa saja) atas pelayanan yang diberikan. Persentase tingkat kepuasan sebesar 67,38 % yang berarti masih diperlukan peningkatan kualitas pelayanan sebesar 32,62 % . Tingkat pelayanan dari masing-masing dimensi pelayanan adalah : (1)Tangibles (Tampilan Fisik) tingkat pelayanan sebesar 56,16 % (351/625) dan yang diharapkan sebesar 88,96 % (556/625); (2)Realibility (Keandalan) tingkat pelayanan sebesar 59,28% (370,5/625) dan yang diharapkan sebesar 90,36% (564,75/625); (3)Responsiveness (Daya Tanggap) tingkat pelayanan sebesar 59,84% (374/625) dan yang diharapkan sebesar 89,49% (559,33/625); (4)Assurance (Jaminan) tingkat pelayanan sebesar 62,02% (387,6/625) dan yang diharapkan sebesar 91,17% (569,8/625); (5)Empathy (Kepedulian) tingkat pelayanan sebesar 61,52 % (384,5/625) dan yang diharapkan sebesar 88,96 % (551,3/625).

Ministry of Marine Affairs and Fisheries (MMAF) has authority to manage marine and fisheries resources sustainable for public welfare. One of its function is to formulate the policy on surveillance and control fisheries resources by the implementation of Vessel Monitoring System (VMS).
Research on Analysis of Service Quality of VMS Transmitter Installation at MMAF is a descriptive research to measure the level of satisfaction of fishing vessel owners to service quality of VMS installation provided by VMS Centre. The service quality was measured by the tangibility, the reliability, the responsiveness, the assurance, and the empathy dimentions. Service quality was measured from the perception of fishing vessel's owners and the expectation of fishing vessel owners about ideally service given by MMAF. Level of satisfaction was measured of 125 respondents using the measurement of Service Quality (SERQUAL). These dimensions are formulated by using 25 variable indicators described in statements of the questionnaire. Level of satisfaction was analyzed by mode and percentage calculation method, then by factor analysis. Before the analysis of level satisfaction was done, the data obtain had been tested its validity and reliability. It was found that only 22 variable indicators were found valid and reliable for further analysis.
The research shows that the fishing vessel owners are not satisfy on the services of VMS installation. The percentage of satisfaction level is 67.38% , that means that the satisfaction level must be increased by 32,60 %. Service level of each dimensions are: (1) The tangibles of service level = 56.16% (351/625) and expectation = 88.96% (556/625); (2) The reliability of service level = 59.28% (370.5/625) and expectation = 90.36% (564.75/625); (3). The responsiveness of service level = 59.84% (374/625) and expectation = 89.49% (559.33/625); (4). The assurance of service level = 62.02% (387.6/625) and expectation = 91.17% (569.8/625); (5). The empathy of service level = 61.52% (384.5/625) and expectation = 88.96% (551.3/625)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24597
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library