Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fathomi Abdillah Safi
"Artikel ini bertujuan untuk menganalisis tujuan Indonesia yang tetap mengirimkan pasukan tempurnya sebagai Kontingen Garuda dalam misi United Nation Emergency Forces II (UNEF II) meskipun pada saat itu Indonesia sedang menghadapi gejolak dalam negeri di Timor Portugis pada tahun 1975-1977. Dalam artikel ini, penulis menggunakan teori peran yang dikemukakan oleh Kalevi Jaakko Holsti (1970) sebagai kerangka analisis untuk menjelaskan motivasi dan peran Indonesia dalam mengirimkan pasukan perdamaian ke luar negeri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik analisis triangulasi. Hasil akhir dari artikel ini menunjukkan bahwa Indonesia mengirimkan Kontingen Garuda dalam misi UNEF II sebagai bagian dari komitmen Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia dan mendukung prinsip-prinsip Perserikatan Bangsa-Bangsa. Selain itu, Indonesia berupaya untuk memperkuat posisi diplomasi dan mendapatkan legitimasi dari negara-negara internasional. Meskipun sedang menghadapi konflik di Timor Portugis, Indonesia tetap konsisten dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya sebagai negara yang menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang motivasi dan peran yang ingin diambil oleh Indonesia salah satunya melalui misi pemeliharaan perdamaian dan kontribusinya dalam menjaga stabilitas regional dan dunia.

This article aims to analyze the purposes of Indonesia still sending its combat troops as a Garuda contingent in the United Nations Emergency Forces II (UNEF II) mission in 1974-1979, even though at that time Indonesia was facing internal unrest in Portuguese Timor. In this article, the author uses the role theory presented by Kalevi Jaakko Holsti (1970) as an analysis framework to explain the motivation and role of Indonesia in sending peacekeepers abroad. This research uses a qualitative approach with triangulation analysis techniques. The final results of this article indicate that Indonesia has sent Garuda contingents to UNEF II as part of Indonesia's commitment to world peace and supporting the principles of the United Nations. In addition, Indonesia is striving to strengthen its diplomatic position and gain legitimacy from international states. Despite the conflict in Portuguese Timor, Indonesia remains consistent in fulfilling its role and responsibilities as a state of international peace and security. This research provides a better understanding of the motivation and role that Indonesia wants to take on one of its peacekeeping missions and its contribution to regional and global stability.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadiyan Dewanto
"Penelitian ini membahas tentang diplomasi pertahanan dalam pengiriman misi pasukan Kontingen Garuda Indonesia yang bertugas di Timur Tengah. Pengiriman pasukan Kontingen Garuda Indonesia dilakukan demi kepentingan nasional di masa pemerintahan Orde Baru. Konflik terjadi pada tahun 1973 dimana Mesir menyerang daerah Semenanjung Sinai yang diduduki oleh Israel sejak tahun 1967. PBB sebagai organisasi dunia berusaha mewujudkan perdamaian dengan membentuk pasukan penjaga perdamaian United Nation Emerging Force II (UNEF II). Indonesia merupakan salah satu negara yang berkontribusi di misi UNEF II dengan mengirimkan Kontingen Garuda untuk melakukan segala tindakan pencegahan dalam konflik di Timur Tengah. Pengiriman pasukan Kontingen Garuda ini juga diartikan sebagai ajang Indonesia untuk berdiplomasi di forum berskala Internasional. Penulis beragumen bahwa pengiriman pasukan Kontingen Garuda Indonesia di misi UNEF II merupakan bagian diplomasi Indonesia dalam rangka mewujudkan kepentingan nasional khususnya dalam bidang pertahanan. Berbeda dengan kajian – kajian sebelumnya yang membahas secara umum tentang peranan misi pasukan perdamaian Indonesia. Penelitian ini akan menekankan secara khusus tentang implementasi diplomasi indonesia dalam pengiriman pasukan perdamaian UNEF II di masa orde baru. Perihal sumber penelitian sejarah, penelitian ini menggunakan sumber – sumber berupa arsip, surat kabar, majalah, buku, dan jurnal.

This article discusses defense diplomacy in sending missions to the Kontingen Garuda Indonesia troops serving in the Middle East. The dispatch of the Kontingen Garuda Indonesia was carried out in the national interest during the New Order government. The conflict occurred in 1973 where Egypt attacked the Sinai Peninsula area occupied by Israel since 1967. The United Nations as a world organization is trying to bring about peace by forming a peacekeeping force United Nation Emerging Force II (UNEF II). Indonesia is one of the countries that contributed to the UNEF II mission by sending a Garuda Contingent to take all preventive measures in conflicts in the Middle East. The sending of the Kontingen Garuda troops is also interpreted as an opportunity for Indonesia to have diplomacy in international forums. The author argues that sending troops from the Garuda Indonesia contingent to the UNEF II mission is part of Indonesia's diplomacy in the context of realizing national interests, especially in the defense sector. This is different from previous studies which generally discuss the role of the Indonesian peacekeeping mission. This research will emphasize specifically on the implementation of Indonesian diplomacy in sending UNEF II peacekeepers in the New Order era. Regarding the sources of historical research, this research uses sources in the form of archives, newspapers, magazines, books, and journals."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library