Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cekmas Cekdin
Yogyakarta: Andi, 2016
621.381 CEK t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Zainuri
"ABSTRAK
Dalam batas-batas tertentu, upaya peningkatan kapasitas dan stabilitas penyaluran energi listrik melalui saluran transmisi tegangan tinggi dapat dilakukan dengan mengoperasikan kompensator-kompensator saluran, yaitu sistem kompensasi serf untuk mengatur impedansi saluran, kompensasi shunt untuk mengatur tegangan dan penggeseran phase untuk mengatur sudut phase saluran. Pada kondisi tertentu, ada kemungkinan diperlukannya penggunaan ke tiga sistem kompensasi di atas secara sekaligus, yang hal ini menimbulkan beberapa permasalahan, antara lain menyangkut masalah ukuran fisik instalasi yang besar, kompleksnya pengoperasian, biaya keseluruhan relatif tinggi, serta masalah "switching" pada saat peralihan sistem kompensasi.
Tesis ini menyajikan konsep cars mengatur ke tiga parameter dasar sistem tenaga (tegangan, impedansi dan sudut phase saluran) secara sekaligus, dengan menggunakan suatu kompensator yang disebut sebagai "Kompensator Multiguna". Kompensator ini bersifat sebagai sumber tegangan dan sekaligus sebagai sumber arus. Sebagai sumber tegangan, kompensator menginjeksikan tegangan pengatur untuk mengendalikan tegangan, impedansi dan sudut phase saluran. Sedangkan sebagai sumber arus, kompensator mengatur aliran daya reaktif di saluran dengan menyerap/menyalurkan arus reaktif. Tesis ini menyajikan juga pandangan mengenai komponen-komponen dasar kompensator, kemampuan operasionalnya, serta beberapa aspek yang terkait dengan prospek penerapannya di lapangan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwa Noerdin
"Kerusakan transformator dapat diakibatkan oleh berbagai gangguan, misalnya sambaran petir, surja hubung, gangguan antar lilitan, hubung singkat, beban lebih, gangguan inti dan kebocoran tangki. Dekomposisi minyak trafo yang disebabkan panas atau tekanan listrik, akan menghasilkan bermacam gas dengan kadar berbeda-beda untuk masing-masing gangguan sehingga dapat dianalisis. Disamping menyebabkan dekomposisi minyak trafo, gangguan-gangguan tersebut di atas juga akan menyebabkan kerusakan mekanis pada bagian-bagian transformator yang mengalami gangguan. Tesis ini membahas mengenai penyebab kerusakan transformator dengan cara melakukan analisis terhadap kandungan gas yang mudah terbakar dalam minyak trafo, data beban harian dan data kerusakan fisik transfonnator.

Transformer damages are caused by several kinds of disturbances, such as short circuits, lightning strikes, switchings, core faults, interturn faults, overloads and tank faults. Decomposition into gasses of transformer oil caused by heat and electric stress can be analyzed because gas contents differs for each disturbance. Besides decomposition of transformer oil the disturbances will also cause mechanical damages on the parts of the disturbed transfonner. This these is discussing transformer damages caused, by analyzing the content of combustible gases in transformer oil, dayly load data and physical damages of transformer.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T40695
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Aisyah Ratnawandari
"Peningkatan kebutuhan masyarakat akan daya listrik perlu diikuti dengan pengembangan sistem tenaga listrik antara lain berupa penambahan pembangkit listrik baru. Jenis energi primer atau bahan bakar pembangkit listrik merupakan salah satu hal penting yang akan mempengaruhi biaya produksi pembangkit, dimana biaya bahan bakar merupakan bagian terbesar dari biaya produksi pembangkit. Sistem tenaga listrik Jawa Bali (STLJB) di tahun 2007 - 2011 akan melakukan penambahan pembangkit-pembangkit listrik non BBM, antara lain PLTU batubara dan PLTP, dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan daya listrik dan mengurangi ketergantungan pada BBM yang harganya cenderung naik. Tesis ini akan mengkaji mengenai pengaruh penambahan pembangkit listrik STLJB di tahun 2007 - 2011 terhadap biaya produksi pembangkit, dengan bantuan perangkat lunak simulasi produksi.

To fulfill the increasingly society need on electric power, electric power system development in the form of additional power plants is required. The influence of power plants addition on electric generation cost is in connection to the kind of power plants, where its fuel cost takes the biggest part in electric generation cost. The Java Bali power system being the biggest interconnected power system in Indonesia have many oil fired power plants, while oil prices tend to increase. To reduce the electric generation cost and to fulfill the societies need on electric power, in the year 2007 - 2011 the Java Bali power system add new non oil fired power plants such as coal power plants and geothermal plants. This thesis will overview the development of Java Bali power system in the year 2007 - 2011 and its influence on the electric generation cost, with production simulation software as an aid tool."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40792
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sechan,Janvier
"Harga minyak bumi yang mahal menjadikan subsidi pemerintah untuk PLTD menjadi sangat besar. Namun untuk beberapa propinsi tertentu di luar P. Jawa, PLTD masih menjadi andalan untuk menyuplai energi listrik, padahal masih banyak sumber daya alam di Indonesia yang berpotensi sebagai sumber energi alternatif belum dimanfaatkan, salah satunya adalah energi angin. Studi ini akan menentukan tinggi menara yang optimal untuk PLTB bila dibangun di Kupang, NTT yang akan digunakan untuk menghitung biaya produksi sistem hybrid Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dan PLTD di Kupang, NTT dan penghematan tahunan yang dapat diperoleh dari sistem hybrid tersebut.

High oil prices lately have made huge government's subsidies for diesel electric generating plants. However, certain provinces outside Java island still rely on diesel electric generating plants to supply their electricity, while, a lot of natural resources in Indonesia which has a potential as alternative energy resources weren't been developed yet, amongst them is wind energy. This study will determine the optimal tower's height for wind turbine in Kupang, NTT. The result will be used to calculate the production cost of wind turbine generating plant and diesel electric generating plant hybrid system in Kupang, NTT and the amount of annual savings from the hybrid system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40789
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Adhi Setiawan
"Pencarian sumber energi baru dan terbarukan sebagai sumoer energi alternatif terus dilakukan, mengingat semakin berkurangnya cadangan sumber energi hidrokarbon di dunia. Salah satu potensi sumber energi altematif yang dapat dikonversikan menjadi energi listrik di Indonesia adalah energi ombak. Hal ini mengingat kenyataan bahwa tujuh puluh persen dari luas wilayah Indonesia berupa laut. Teknologi konversi energi ombak yang sudah dikembangkan adalah teknologi "Saluran meruncing" (Tapered Channel) atau Tapchan, teknologi "Kolom Air Berosilasi" (Oscillating Water Column/OWC) seperti Mighty Whale, "Tangki udara bertekanan tetap" (Constant Air Pressure Tank) dan sebagainya. Pada tesis ini akan dibahas mengenai potensi ombak di Indonesia yang dilanjutkan dengan studi pemanfaatan energi ombak untuk pembangkitan tenaga listrik dengan mempertimbangkan berbagai hal seperti tinggi, periode ombak serta besarnya daya yang dapat dimanfaatkan.

The search for new and renewable energy as alternative energy resources is still being done due to the depletion of hydrocarbon reserves all over the world One of this alternative energy resources which can be converted into electrical energy in Indonesia is sea wave energy. This is because of the fact that 70% of Indonesia's surface consists of the sea. Sea waves energy conversion technologies already being developed are the Tapered Channel technology or Tapchan, Oscillating Water Column technology like Mighty Whale, Constant Air Pressure Tank, etc. This thesis discusses the sea waves energy potential in Indonesia followed by a study to utilize it for electric power generation by keeping in mind many points like height, periods of sea waves and the power which can be utilized.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T41010
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Wijayanto
"Arti penting penjadwalan perawatan unit pembangkit disebabkan oleh kenyataan bahwa keandalan dan biaya operasi dari sebuah sistem tenaga listrik sangat dipengaruhi oleh hilangnya pasokan daya dari unit pembangkit yang sedang dirawat. Beberapa metode yang biasa digunakan untuk penjadwalan adalah metode pemrograman integer, metode pemrograman dinamis, dan metode heuristik dengan menggunakan sistim pakar. Tesis ini akan membahas penggunaan metode Algoritma Genetik (AG) untuk penjadwalan perawatan unit pembangkit di sistem interkoneksi Jawa-Bali. AG adalah suatu metode optimalisasi yang ampuh dan cocok untuk digunakan dalam persoalan yang kompleks dan berskala besar. Algoritma ini meniru suatu mekanisme seleksi alam pada makhluk hidup yang ditemukan oleh Charles Darwin yaitu "Survival of the fittest", yang menyatakan individu yang kuatlah yang akan bertahan. Dari hasil eksekusi program diperoleh jadwal perawatan yang optimum dengan standar deviasi cadangan day a ± 8. 7 %. (934 ± 82 MW).

The importance of generator unit maintenance scheduling is due to the fact thaf reliability and operating cost of power system utilities are affected by the maintenance outage of generating facilities. Several methods have been used in finding maintenance scheduling, ie. integer programming, dynamic programming, and heuristic using expert system. This thesis will introduce an application of genetic algorithm on generator maintenance scheduling in the Java-Bali interconnected system. Genetic algorithm is a powerful/optimization method that can solve a large scale combinatorial optimization problem. This algorithm imitate a natural individu selection mechanism found by Charles Darwin, ie. "survival of the fittest" in which the strongest individu will survive. Program execution gives an optimum maintenance schedule with standard deviation of reserve capacity :t 8. 7 %. (934 :t 82 MW).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T40702
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Muhamad Reza
"Dalam suatu sistem photovoltaic (PV) terdapat berbagai macam jenis modul surya yang dapat digunakan seperti mono-crystalline, poly-crystalline, dan thin film. Untuk mengetahui efektivitas penggunaan thin film solar cell pada sistem PV di wilayah ASEAN yang berkoordinat dari 80 LS sampai dengan 80 LU, dilakukan analisa perbandingan teknis dan ekonomis antara modul surya jenis thin film dan crystalline. Simulasi dilakukan dengan menggunakan Solar Advisor Model dengan rentang waktu selama 12 bulan. Output sistem PV thin film tertinggi diperoleh di kota yang berkoordinat 8.60 LS dengan nilai rata-rata GHI 5.46 kWh/m2/hari yaitu sebesar 21,161 kWh dan selisih output antara sistem PV thin film dan polycrystalline sebesar 7.76%. Sedangkan kota dengan koordinat 2.20 LS dengan nilai rata-rata GHI 4.43 kWh/m2/hari, selisih output antara sistem PV thin film dan polycrystalline sebesar 10.52%. Hal ini berarti penggunaan sistem PV dengan modul surya jenis thin film di kota yang memiliki nilai rata-rata GHI yang tinggi kurang optimal dibandingkan dengan penggunaan sistem PV thin film di kota yang memiliki nilai GHI yang lebih rendah. Sistem PV thin film bekerja lebih optimal saat nilai GHI dibawah 500 W/m2 yaitu terjadi kenaikan output diatas 10%. Pada saat nilai GHI tinggi yaitu diatas 1000 W/m2, kenaikan output antara sistem PV thin film dan polycrystalline hanya sebesar 4~5%. Perubahan sudut tilt terhadap selisih output antara sistem PV thin film dan polycrystalline menghasilkan rentang selisih output sebesar 9~12%. Sedangkan Perubahan sudut azimuth menghasilkan prosentase selisih output dalam rentang 9~10%. Hal ini menunjukkan perubahan sudut tilt dan azimuth tidak terlalu mempengaruhi kenaikan output sistem PV antara sistem PV thin film dan polycrystalline. Nilai LCOE yang paling rendah diperoleh di kota dengan koordinat 8.70 LS yaitu sebesar 18.85 ¢/kWh dengan prosentase selisih LCOE antara sistem PV thin film dan polycrystalline sebesar 15.13%.

In a system of photovoltaic (PV) there are various types of solar modules that can be used such as mono-crystalline, poly-crystalline and thin film. To determine the effectiveness of thin film solar cell in the region with coordinate from 80 north latitude to 80 south latitude, conducted a technical and economical comparative analysis between thin film and polycrystalline solar modules. Simulations carried out by using Solar Advisor Model with a span of 12 months. The highest Thin film PV system output obtained in city with coordinate 8.60 south latitude with the average value of GHI 5.46 kWh/m2/day in the amount of 21.161 kWh and the difference between the output of thin film and polycrystalline PV systems is 7.76%. While city coordinate 2.20 south latitude with an average value of GHI 4.43 kWh/m2 /day, the difference between the output of thin film and polycrystalline PV systems is 10.52%. This means that the use of thin film solar modules PV systems in a city that has an average high value of GHI is less optimal compared with the use of thin film PV systems in cities that have a lower value GHI. Thin film PV systems work more optimal when GHI values below 500 W/m2, there is an increase in output above 10%. At the time of high GHI score is above 1000 W/m2, the increase in output between thin film and polycrystalline PV systems is only by 4 ~ 5%. Changes in the difference of tilt angle between the output of thin film and polycrystalline PV system produces difference output ranges between 9 ~ 12%. While changes in the azimuth angle made the percentage of difference generating output in the range of 9 ~ 10%. It shows changes in tilt and azimuth angle do not unduly influence the rise in output of a PV system between the thin film and polycrystalline PV system. Lowest LCOE values obtained in the city with coordinate 8.70 south latitude that is equal to 18.85 ¢ / kWh with the percentage difference between the LCOE of thin film and polycrystalline PV systems is 15.13%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44438
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Janhari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39806
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Dharmawan Sutalilima
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>