Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eka Kartika Sanur
"ABSTRAK
Penelitian terhadap bangunan Toko Merah yang terletak di Jalan Kali Besar Barat No. 11 Jakarta Barat telah dapat dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan gaya arsitektur yang diterapkan pada bangunan ini dan selanjutnya untuk mengetahui apabila ada unsur-unsur budaya lain yang turut diterapkan pada bangunan ini.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 3 tahap. Tahap pertama adalah tahap pengumpulan data melalui studi kepustakaan yang bertojuaii untuk mengampulkan sumber-sumber kepustakaan yang dapat menunjang tercapainya tujuan penelitian ini. Selain itu juga digunakan studi lapangan (pengamatan langsung) dengan cara melakukan pengamatan dan perekaman yang terinci pada unsur-unsur bangunan Toko Merah. Selanjutnya pada tahap pengolahan data, dilakukan analisis komparatif dengan gedung Arsip Nasional dan sumber-sumber pustaka dalam hal kesamaan bentuk dan kesamaan ragam hias. Sebagai tahap akhir penelitian ini yaitu tahap penafsiran data. Pada tahap ini diperoleh asumsi bahwa bangunan Toko Merah dipengaruhi oleh gaya bangunan Barok yang banyak menampilkan hiasan berupa untaian daun, bunga, penggambaran tokoh dan warna-warria yang digunakan kebanyakan merah, emas dan hitam. Selanjutnya dapat diketahui bahwa selain pengaruh budaya Eropa, bangunan Toko Herah ini juga dipengaruhi oleh unsur budaya tradisional yang tampak pada hiasan kisi-_kisi pipih pada balustrade. Hiasan ini biasa terdapat di rumah-rumah Melayu.

"
1995
S11816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadiyah Adiraputri
"ABSTRAK
Pelabuhan Sunda Kelapa mengandung nilai sejarah yang tinggi untuk Jakarta maupun Indonesia. Tidak berhenti di situ, Pelabuhan Sunda Kelapa sebagai Pelabuhan juga memiliki nilai penting dalam industri dan ekonomi sebuah negara. Hal tersebut merupakan sebuah pengetahuan; nilai edukasi yang dapat diamati secara langsung mengingat wilayah Pelabuhan Sunda Kelapa masih aktif sebagai Pelabuhan. Di era yang terus berkembang, situs dan pengetahuan akan sejarah dapat dilestarikan berbarengan dengan bantuan teknologi. Ketiga hal tersebut (situs, edukasi, teknologi) memiliki potensi pariwisata yang dikemas menjadi Sunda Kelapa Observatory. Observatory yang berasal dari observe atau mengamati, berarti melihat secara harfiah dengan mata (melihat situs dan sekitarnya) dan juga melihat lebih dari itu, melihat sejarah, perkembangan, dan maupun masa depan dibantu dengan teknologi imersif.

ABSTRACT
Pelabuhan Sunda Kelapa has a high value of history for both Jakarta and Indonesia. Moreover, the idea of Pelabuhan Sunda Kelapa as a port holds an important role on a country in industry and economy field. These counts as a knowledge, an educational value that is able to be seen as it is, as Pelabuhan Sunda Kelapa is still active as a port. In this era where technology is evolving, the historical value in the form of site and knowledge can be developed simultaneously. The main three points stated (historical site, education, technology) has a tourism potential that preceding the project Sunda Kelapa Observatory. Observatory. from the word observe means to see, to see literally with the eyes (the historical site and the surroundings) and also to see beyond the vision; to see the history, development, and even the future with the touch of an immersive technology.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yusly Aenul Kamaliya
"Artikel ini membahas mengenai aktivitas bongkar muatan kayu oleh pelayaran rakyat pada tahun 1970-2000-an. Pelayaran rakyat merupakan armada pelayaran tradisional yang sudah ada di Pelabuhan Sunda Kelapa sejak awal berdiri. Pada tahun 1970-1980, pelayaran rakyat sebagai angkutan laut mengalami perkembangan dalam hal motorisasi dengan didukung oleh adanya peningkatan fasilitas di Pelabuhan Sunda Kelapa. Hal tersebut disebabkan oleh adanya program pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Orde Baru. Pelabuhan Sunda Kelapa pada masa ini dikenal sebagai pelabuhan kayu akibat banyaknya muatan kayu dibanding muatan lain. Namun, kebijakan mengenai penertiban kayu pada tahun 1990, program pembangunan pusat perkayuan, dan persaingan dengan pelayaran lokal akibat adanya kebijakan kompetisi bebas pada bidang pelayaran menjadi penyebab utama terjadinya penurunan aktivitas bongkar muatan kayu pada pelayaran rakyat. Penulisan artikel ini menggunakan metode sejarah dengan pengumpulan data berupa majalah, surat kabar, wawancara, p beberapa peraturan perundangan yang berkaitan dengan peraturan pelayaran dan pengangkutan kayu, buku, dan jurnal dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Dewan Pengurus Pusat Pelayaran Rakyat Indonesia, Dewan Pengurus Cabang Pelayaran Rakyat Sunda Kelapa, dan secara daring.

This article discusses the activities of unloading logs by people's shipping in 1970-2000s. People's shipping is a traditional shipping fleet that has existed at the Port of Sunda Kelapa since its inception. In 1970-1980, people's shipping as sea transportation experienced developments in terms of motorization supported by increased facilities at the Port of Sunda Kelapa. This was caused by the existence of a development program carried out by the New Order government. At this time, the Port of Sunda Kelapa was known as a timber port due to the large number of logs compared to other cargoes. However, the policy regarding controlling timber in 1990, the program for building a timber center, and competition with local shipping due to the policy of free competition in the shipping sector were the main causes for the decline in unloading logs activities in people’s shipping The writing of this article uses the historical method by collecting data in the form of magazines, newspapers, interviews, several laws and regulations related to shipping regulations and timber transportation, books, and journals from the National Library of the Republic of Indonesia, the Executive Board of the Indonesian People's Shipping Center, the Executive Board of the Sunda Kelapa People's Shipping Branch, and through online resources."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Soerio Hutomo
"Sebuah bagian dari rancangan ulang dari kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa yang dirancang untuk mewadahi dan memfasilitasi sejarah Kota Jakarta yang otentik untuk dinikmati para pengunjungnya, tanpa menganggu kegiatan transportasi logistik dari dan ke luar area perairan Jakarta melalui Pelabuhan Sunda Kelapa. Rancangan ulang ini dilatarbelakangi oleh peran Pelabuhan Sunda Kelapa yang memiliki peran penting sebagai pusat perdagangan antar-pulau atau antar-negara pada masa penjajahan. Nilai sejarah ini perlu dilestarikan dengan cara yang sesuai dengan masa kini, agar masyarakat bisa mengingat perjuangan serta sejarah Kota Jakarta. Selain sejarah, Pelabuhan Sunda Kelapa juga memiliki potensi ekonomi melihat dari loksinya ini. Maka itu, dilakukan revitalisasi dan sistem pengembangan pariwisata agar terintegrasi dengan potensi di sekitar dan menarik masyarakat luas. Bangunan ini, Lokal, ditujukan untuk mewujudkan tujuan sejarah Sunda Kelapa untuk masyarakat dengan menghadirkan informasi turis mengingat posisinya sebagai pintu masuk kawasan, serta mengadakan workshop pengolahan (memasak) ikan, pengolahan rempah, dan industri atau tekstil, sebagai sarana menghadirkan sejarah dalam bentuk aksi pada pengunjungnya tanpa alat-alat pabrik yang rumit sehingga bisa dilakukan oleh berbagai usia, dari siswa SD hingga dewasa.

Part of the redesign of the Sunda Kelapa Port area which was designed to accommodate and facilitate the authentic history of Jakarta to be enjoyed by its visitors, without disrupting logistical transportation activities to and from Jakartas water areas through the Sunda Kelapa Harbor. This redesign was motivated by the role of the Sunda Kelapa Port which had an important role as an inter-island or inter-state trade center during the colonial period. This historical value needs to be preserved in a way that is appropriate to the present, so that people can remember the struggles and history of the City of Jakarta. In addition to history, Sunda Kelapa Harbor also has economic potential given its location. Therefore, revitalization and tourism development systems are carried out so that they are integrated with the potential around and attract the wider community. This building, Local, is intended to realize the historical purpose of Sunda Kelapa for the community by presenting tourist information considering its position as the entrance of the region, as well as holding workshops processing (cooking) fish, spices processing, and industry or textiles, as a means of presenting history in the form of action on visitors without complicated factory equipment so that it can be done by various ages, from elementary school students to adults.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Al Fatih
"ABSTRAK
Kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa terdiri dari banyak lokasi yang menarik bagi turis asing maupun lokal. Wilayah ini memiliki fungsi asalnya sebagai pusat kegiatan industri seperti impor barang-barang dan logistik. Barang-barang tersebut diangkut dengan menggunakan kapal Phinisi yang masih menjadi kapal pengangkut utama sekaligus menjadi objek wisata karena aspek sejarahnya. Selain itu, Kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa juga menyediakan banyak tujuan wisata lain beserta sarana pendukungnya. Pusat Kebudayaan Sunda Kelapa, Pusat Informasi Wisata, Mercusuar, hingga Pusat Konservasi Air merupakan bagian dari kompleks wisata bersejarah ini. Setiap tempat terhubung melalui stasiun trem, green corridor, dan jalur sepeda. Masterplan Kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa memiliki fokus untuk menjaga wilayah tersebut tetap ramah pejalan kaki dan dirancang berdasarkan Transit Oriented Development (TOD)Sehingga, fasilitas pendukung dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. S+K Parking Hub menjadi salah satu dari sarana yang menyediakan fasilitas parkir dan mendukung aktivitas bersepeda. Fasilitas-fasilitas yang disediakan di dalam bangunan ini antara lain kafe, restoran, parkir motor, parkir sepeda, parkir mobil, hingga parkir bus pariwisata. Gedung parkir ini unik karena tersusun oleh split level yang terdiri atas fungsi-fungsi yang beragam tersebut.

ABSTRACT
Sunda Kelapa Port Area consists of many attractions for both foreign and local tourists. The existing area serves its function for industrial activities such as importing goods and logistics, while Phinisi still become main transport as well as main attraction for tourism destination for its historical aspect. Besides, Sunda Kelapa Port Area also provides many destinations and its amenities. Sunda Kelapa Cultural Center, Tourism Information Center, Lighthouse, and Water Conservation Center have become part of this heritage tourism complex. Each destination connected by tram station, green corridor, and bicycle lane. The masterplan of Sunda Kelapa Port Area focused on keep this place pedestrian friendly and designed based on Transit Oriented Development (TOD). Therefore, the supporting facilities are needed. S+K Parking Hub has become one of amenities that provide parking and bicycling activities. The program of the building contains café, restaurants, motorbike parking, bicycle hub, car parking, and bus terminal. The parking building stacked by split level that create a unique building with many different functions inside.

"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Syamtasiyah Ahyat
"ABSTRAK
Sejak zaman Kerajaan Pajajaran, dengan pelabuhannya Sunda Kelapa, pulau-pulau di
kepuiauan Seribu sudah menarik perhatian para pedagang yang akan menuju ke pelabuhan Sunda Kelapa untuk ternpat singgah atau beristirahat, misalnya untuk memperhaiki kapal, perahu, mengambil air tawar can sebagainya Kemudian Juqa pada zaman VOC, pulau- pulau yang terdekat dengan pelabuhan Batavia dijadikan tempat untuk memperbaiki kapal-kapal mereka, bahkan juga dijadikan pertahanan mereka dengan mendirikan benteng-benteng di sana. Selanjutnya pada masa Pemerintanan Hindia Belanda, pulau-puIau di kepulauan Seribu tetap difungsikan. Daerah-daerah kepulapan Seribu dijadikan wilayah Afdeeling Stad en Voorsteden van Batavia gang dikepalai oleh Asisten Residen.
Saat kini Daarah Kepulauan Seribu merupakan wilagah Jakarta-Utara, dengan penduduknya menyebar di berbagai pulau dari kepulauan Seribu, misal di pulau Pangqang, Pramuka. Tidunq, Kelapa, Kelapa ll, Untung Jawa. Dengan penduduknya terdiri dari berbagai suku di Indonesia, khususnya suku Bugis dan Mandar. Pulau-pulau ini sejak abad ke-19 sudah dihuni
oleh berbagai penduduk dari seluruh Indonesia.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Labibah `Ufarah. author
"Dalam upaya mengembalikan identitas Jakarta, Sunda Kelapa Cultural Centre menciptakan program yang menggabungkan budaya Betawi yang merepresentasikan kehidupan lama kota Jakarta dengan kondisi Sunda Kelapa dan sekitarnya pada saat ini. Program tersebut diangkat dari berbagai kegiatan lokal yang memiliki potensi untuk dikembangkan, serta tren pada masa kini di area Sunda Kelapa sendiri, dengan harapan masyarakat di sekitar Sunda Kelapa dan para turis dapat melestarikan budaya yang berkembang di Jakarta secara berdampingan. Maka dari itu, untuk merealisasikan visi ini, Sunda Kelapa Cultural Centre didesain tidak hanya untuk mengakomodasi ruang untuk acara dan kegiatan kultural maupun kontemporer, tetapi juga menyediakan ruang publik seperti galeri mode, zona kuniler, serta taman rooftop yang menggabungkan budaya etnis dan tren sekarang untuk menarik para pengunjung.

In an effort to maintain Jakartas identity, Sunda Kelapa Cultural Centre merges the Betawi cultural programmes which represent the old lives of Jakarta with the present surroundings situation within Sunda Kelapa context, both in the aspect of the locals potential activities and also the current trends in the area, in the hope that the locals and the tourists then will be able to work side by side in preserving the culture evolving in this city. Therefore, to realize this vision, Sunda Kelapa Cultural Centre is designed not only to acommodate spaces for cultural and contemporary events, but also to provide public spaces such as fashion gallery, culinary zone, and also rooftop garden which mixes ethnical and popular culture to engage more visitors.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Fadilah Yusuf
"Artikel ini membahas tentang perkembangan Pelabuhan Tanjung Priok mulai dari awal pembangunannya pada 1883 hingga 1925 ketika pelabuhan telah dilengkapi dengan stasiun. Pelabuhan Tanjung Priok merupakan proyek yang dibangun sebagai respons dari pembukaan Terusan Suez di Mesir yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan kemaritiman dari Eropa menuju Timur Jauh, termasuk Hindia Belanda. Konsekuensinya, Pelabuhan Sunda Kelapa tidak dapat lagi menampung pesatnya aktivitas perkapalan dengan laut sebagai jalur utamanya. Sebagai penggantinya, pemerintah membangun Pelabuhan Tanjung Priok. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri atas heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Artikel ini ditempatkan sebagai bagian dari historiografi maritim di Indonesia yang bertujuan mengungkap kejayaan pada masa silam. Dengan demikian, penulis membahas persoalan sebagai berikut: (1) realisasi pembangunan Pelabuhan Tanjung Priok (2) kondisi Pelabuhan Tanjung Priok (3) pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok dan (4) unsur-unsur penunjang di Pelabuhan Tanjung Priok. Selain itu, artikel ini juga memuat aktivitas pelabuhan sebelum pendirian kelembagaan formal Pelabuhan Tanjung Priok."
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2023
900 HAN 7:1 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Fajar Riska
"ABSTRAK
Di beberapa kata ferutama Jakarta, kita dapat menamukan baberapa bangunan yang memiliki nilai histons dan monumental. Salah satunya adafah Masjid Sunda Kelapa di daerah Menteng, Jakarta Pusat. Siapakah Arsileknya?
Sang arsitek temyata juga merupakan salah satu generasi awal arsitek Indonesia yang menempuh pendidikan arsitektur secara formal. Bersama dengan rekan-rekan sejamannia, tanpa terasa ia telah benkiprah di dunia afsitektur sefma hampir setengah abad dan ratusan karyanya yang tersebar di berbagai daerah te!ah menorehkan wama tersendiri bag! karya arsitektur modem di Indonesia.
Masjid Sunda Kelapa adalah safahsatu karyanya yang terkenal. Apa keistimewaan Masjid Sunda kelapa dan beberapa karyanya yang lain ?
seperti apakah karakteristik perancangan sang arsiteK, GOESTAF ABAS?

"
2001
S48271
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>