Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shella Novia Dhianty
"Polusi air dapat disebabkan oleh limbah rumah tangga, limbah industri, atau kegiatan pertanian. Ini dapat meningkatkan kandungan senyawa organik dan anorganik dari air. Situ Gede adalah tempat yang terletak di desa Situ Gede, Jawa Barat. Situ Gede adalah tempat rekreasi di bogor. Penelitian di sana bertujuan untuk mengetahui kondisi kualitas air yang besar dengan menggunakan indeks saprobik. Metode pengambilan sampel air dilakukan secara vertikal dan horizontal. Hasil analisis kualitas air terdapat indeks saprobik besar di stasiun 1 ke stasiun 3 yang mengalami ∝ -Mesosaprobik / Polisaprobik ke Polisaprobik / ∝ -Mesosaprobik. Indeks Saprobik dengan tingkat polusi yang sangat tinggi ditemukan di stasiun 3. Kelimpahan fitoplankton di stasiun 1 dan stasiun 3 setiap minggu mengalami peningkatan horisontal tertinggi dan kelimpahan di stasiun 3. Sementara itu, kelimpahan tertinggi secara vertikal di stasiun 2.

Water pollution can be caused by household waste, industrial waste, or agricultural activities. This can increase the content of organic and inorganic compounds of water. Situ Gede is a place located in village of Situ Gede, West Java. Situ Gede is Recreational area in Bogor. The research there aims to find out the condition of large water quality by using the saprobic index. Method of taking water sample is done vertically and horizontally. The results of the analysis of the water quality there are large saprobic index at station 1 to station 3 experiencing ∝ - Mesosaprobik/Polisaprobik to Polisaprobik/∝ - Mesosaprobik. The Saprobic index with a very high level of pollution is found at station 3. The phytoplankton abundance at station 1 and station 3 every week experiences the highest horizontal increase and abundance at station 3. Meanwhile, the highest abundance vertically at station 2."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fauzan
"Situ Gede rentan terkena cemaran organik dan anorganik. Hal tersebut dikarenakan lahan di sekitar Situ Gede dijadikan pemukiman penduduk, tempat makan, dan tempat pemancingan ikan yang berdampak pada organisme perairan, khususnya fitoplankton. Keberadaan fitoplankton di perairan Situ Gede selain dipengaruhi dari masukan cemaran juga dipengaruhi secara tidak langsung oleh musim. Musim yang berbeda memiliki curah hujan berbeda, yang memengaruhi pengenceran dan pemekatan perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kualitas perairan Situ Gede, Bogor, pada musim peralihan 1 (April 2019) dan musim peralihan 2 (Oktober 2019) menggunakan struktur komunitas fitoplankton. Pengambilan sampel fitoplankton dilakukan secara horizontal dan vertikal. Berdasarkan struktur komunitas fitoplankton, musim peralihan 1 dan musim peralihan 2 secara umum tergolong tercemar sedang. Kelimpahan fitoplankton tertinggi terdapat pada musim peralihan 2, yakni sebanyak 1912 sel/L. Indeks keanekaragaman fitoplankton pada musim peralihan 1 dan musim peralihan 2 bernilai 1,98 dan 1,68. Indeks kemeratan fitoplankton pada musim peralihan 1 dan musim peralihan 2 masing-masing bernilai 0,54 dan 0,50. Genus yang paling mendominasi pada kedua musim tersebut adalah Microcystis, dengan persentase masing-masing 51,17% dan 53,7%. Curah hujan pada musim peralihan 1 sebesar 670,8 mm, sedangkan curah hujan pada musim peralihan 2 sebesar 381,9 mm.
Situ Gede is susceptible to organic and inorganic contamination, because the area around Situ Gede is made into a residential area, eating area, and a place for fishing that impacts on aquatic organisms, especially phytoplankton. The presence of phytoplankton in Situ Gede waters is not only influenced by the pollutant, but also indirectly affected by season. Different seasons have different rainfall, which affects water dilution and concentration. This study aims to assess the water quality of Situ Gede, Bogor, in transition season 1 (April 2019) and the transition season 2 (October 2019) using phytoplankton community structure. Phytoplankton was sampled horizontally and vertically. Based on phytoplankton community structure, Situ Gede water in transition 1 and transition season 2 are generally classified as moderately polluted. The highest abundance of phytoplankton is in transition season 2 (1912 cells / L). Phytoplankton diversity indices in transition season 1 and transition season 2 is 1,98 and 1.68, respectively. Phytoplankton evenness indices in transition season 1 & transition season 2 is 0.54 and 0.50, respectively. The most dominant genus in both seasons was Microcystis, with percentages respectively 51.17% and 53.7%. Rainfall in transition 1 is 670.8 mm, while rainfall in transition 2 is 381.9 mm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library