Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Yulistia
"Kebijakan Satu Anak adalah sebuah program keluarga berencana yang hanya mengizinkan satu anak di setiap keluarga Kebijakan ini dinilai berhasil menurunkan laju pertumbuhan di RRT. Dalam penerapannya kebijakan ini memberikan dampak negatif dan dampak positif bagi perempuan Tiongkok. Dampak negatifnya adalah timbulnya ketidakseimbangan dalam rasio gender di Tiongkok saat ini. Sementara itu, kebijakan ini memberikan dampak positif yang besar bagi perempuan, baik dalam pendidikan, pekerjaan, hingga keluarga. Adanya peningkatan peran dan nilai perempuan memunculkan sebuah tren “ Shèngnǚ ” di kalangan perempuan muda Tiongkok saat ini. Pada awalnya muncul perspektif yang negatif terhadap citra Shèngnǚini. Namun, kini telah terjadi pergeseran makna Shngnǚ di masyarakat Tiongkok saat ini. Dalam tugas akhir ini akan membahas mengenai bagaimana dampak dari penerapannya Kebijakan Satu Anak mempengaruhi adanya pergeseran makna Shngn di masyarakat Tiongkok . Melalui metode deskriptif, penulisan ini akan menjelaskan mengenai penerapan Kebijakan Satu Anak di Tiongkok dan terhadap perempuan Tiongkok, munculnya perspektif “ Shengnǚ” hingga bagaimana makna Shngnǚ tersebut mengalami pergeseran di masyarakat Tiongkok.
The One-Child Policy is a family planning program that only allows one childineach family. This policy is considered successful in reducing the growth rateinChina. In its implementation, this policy has a negative impact and a positiveimpact on Chinese women. The negative impact is the emergence of an imbalancein the gender ratio in China today. Meanwhile, this policy has had a significantpositive impact on women in education, work and family. Women’s increasingrole and value gave rise to a “Shèngnǚ” trend among young Chinese womentoday. Although initially there is a negative perspective of Shèngnǚ. Nowadays, there has been a shift in the meaning of Shèngnǚ in Chinese society today. Inthisfinal project, we will discuss how the implementation of the One-Child Policyaffects the shift in the meaning of Shèngnǚ in Chinese society. Throughadescriptive method, this paper will explain the implementation of the One-ChildPolicy in China and towards Chinese women, the emergence of the "Shèngnǚ"perspective to how the meaning of Shèngnǚ has shifted in Chinese society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Rania Maharani Putri
"Film Send Me to The Clouds (送我上青云) adalah film drama komedi yang dirilis pada 16 Agustus 2019 di Cina. Film ini menceritakan tentang tokoh Sheng Nan yang merupakan perempuan lajang berumur 30 tahun dan belum menikah, yang harus berjuang menghadapi kanker ovariumnya. Kemudian, Sheng Nan dihadapi dengan petualangan baru yang memberikannya akan arti kehidupan. Penelitian ini akan menguraikan bagaimana perempuan modern dengan figur mandiri di Cina kini tidak lagi perlu untuk merasa bergantung kepada laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk membahas tentang penokohan Sheng Nan sebagai Leftover Women yang merepresentasikan karakter perempuan mandiri dalam film Send Me to The Clouds. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Sheng Nan sebagai perempuan mandiri mampu menunjukkan sudut pandang positif dari fenomena Leftover Women di Cina. Melalui tokoh Sheng Nan dalam film ini, dapat diketahui bahwa fenomena Leftover Women merupakan bentuk nyata keberhasilan emansipasi perempuan di Cina.
Send Me to The Clouds (送我上青云) is a comedy-drama film released on August 16, 2019 in China. This film tells a story about Sheng Nan, a single woman who is 30 years old and unmarried, and struggle with ovarian cancer. Then, Sheng Nan is faced with a new adventure that will give her the meaning in her own life. This study will describe an independent figures women in China now adays no longer dependent on men. This study also aims to discuss the characterization of Sheng Nan as a Leftover Woman who represents an independent female character in the film Send Me to The Clouds. The method used in this research is a qualitative method. The results of the study will show that Sheng Nan as an independent woman is able to show a positive perspective on the Leftover Women phenomenon in China. Through Sheng Nan's character in this film, it can be seen that the Leftover Women phenomenon is the success of women's emancipation in China."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library