Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Allen, H.C.
Sidney: Angus & Robertson,, 1959
994.04 ALL b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Victoria: Heinemann, 1984
994 NEW
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Blainey, Geoffrey, 1930-
Melbourne: Sun Books, 1982
994 BLA l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Palmer, Vance
South Yarra, Victoria: Currey O'Neill, 1966
994.02 PAL l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander, Fred, 1899-1996
Melbourne: Thomas Nelson, 1972
994.04 ALE a (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Melborne: William Heinemann, 1974
994 NEW
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cappiello, Rosa Raffaella
St. Lucia ; New York: University of Queensland Press, 1984
853.914 CAP pt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Susilastuti Sunarya
Abstrak :
Latar Belakang Masalah

Australia adalah satu dari beberapa negara tetangga Indonesia yang walaupun secara geografis terletak sangat dekat, tetapi justru kurang dikenal secara mendalam. Meskipun secara geografis letaknya berbatasan dengan Indonesia, namun sejarah Australia mempunyai latar belakang yang berbeda dengan sejarah Indonesia maupun negara tetangga lainnya yang serumpun.

Sejarah mencatat bahwa meskipun orang Aborigin adalah penduduk asli Australia, tetapi tidak banyak yang diketahui tentang mereka pada masa awal Australia. Sejarah Australia dimulai dengan kedatangan pemukim kulit putih yang tiba kira-kira 200 tahun yang lalu untuk membuka koloni penjara (penal colony) di benua yang belum lama ditemukan orang kulit putih. Sebagian besar pemukim kulit putih pertama adalah narapidana dan orang buangan/terhukum dari Inggris yang tentu saja membawa kebudayaan Eropa, khususnya Inggris, bersama mereka.
Salah satu ciri dalam masyarakat kulit putih adalah rasialisme yang dilandasi oleh perasaan superior mereka sebagai bangsa yang "berbudaya" terhadap ras kulit berwarna.

Sikap rasialis tersebut juga tampak pada sikap pemukim kulit putih terhadap orang Aborigin yang masih menganut kebudayaan yang menurut para pendatang merupakan kebudayaan yang primitif. Kesederhanaan alat-alat dan Cara hidup orang Aborigin yang sangat tergantung dan dekat pada alam dianggap tidak akan menimbulkan ancaman bagi keberadaan para pendatang kulit putih. Berkat persenjataan mereka yang jauh lebih modern dan didukung oleh kecerdikan mereka, maka para pendatang tidak membutuhkan waktu yang lama untuk dapat mendesak suku Aborigin ke daerah pedalaman yang tandus dan kering. Kebudayaan alarm yang dimiliki orang Aborigin juga bukan merupakan ancaman yang berarti dalam sistem ekonomi masyarakat kulit putih.

> Ancaman dari ras kulit berwarna baru kuat dirasakan setelah kedatangan imigran bebas Cina pada masa pendulangan emas di pertengahan abad ke-19. Dari segi jumlah, imigran Cina dirasakan sebagai ancaman karena mereka datang dalam jumlah yang cukup besar dibandingkan jumlah para imigran bebas kulit putih di ladang-ladang emas. Rasa terancam itu juga meluas ke segi ekonomi?
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>