Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Irianto
"Abstrak
Percepatan proses menggemukkan ternal baik ternak lembu maupun ternak kambing sangat diperlukan oleh petani guna memangkas waktu produksi ternak dalam rangka memperkecil biaya produksi. Penghematan biaya produksi berdampak keuntungan peternak menjadi meningkat, untuk penggemukkan ternak selain diberi makanan berupa hijauan duan (rumput) juga diberikan konsentrat yang mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan bagi penambahan bobot ternak dalam waktu relatif singkat. Dari sisa hijauan atau rumput, peternak memberikannya tanpa dicacah atau dipotong terlebih dahulu. Hal ini mengakibatkan banyak bagian pangkal ruput/ hijauan yang tidak termakan oleh ternak dan menjadi sampah. Bagian yang tidak termakan mencapai 30% dari total hijauan yang diberikan. Keadaan ini merugikan peternak karena hijauan didapat dari membeli kepada pihak lain. Untuk itu diperlukan mesin yang dapat mencacah hijauan atau rumput dengan cepat dan ukurannya tertentu yang dimaui oleh ternak. Metode yang digunakan adalah metode try and error yaitu mengukur panjang potongan rumput pada putaran mesin 300 rpm, 500 rpm, dan 800 rpm. Kemudian membandingkan ukuran rumput berdasarkan hasil dari tiga putaran mesin yang berbeda. Hasil dari tiga variasi putaran adalah putaran mesin rendah yaitu 300 rpm menghasilkan ukuran panjang rumput tidak berbeda yaitu antara 1cm-15cm"
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2017
338 PLMD 20:4 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zikri Habibi
"Energi listrik adalah salah satu sumber energi paling penting di dunia dan negara-negara yang sedang berkembang. Pada daerah terpencil, transmisi dan pendistribusian energi listrik yang dihasilkan oleh bahan bakar fosil sangat sulit dan mahal sehingga memberdayakan potensi energi lokal menggunakan turbin air merupakan solusi alternative yang paling praktis. Turbin Piko hidro adalah teknologi pembangkitan energi listrik yang sangat praktis untuk diaplikasikan pada daerah terpencil dengan energi keluaran maksimum 5 kW. Ini menjadi solusi elektrifikasi untuk daerah terpencil yang belum mendapat akses energi listrik. Penulisan ini difokuskan pada turbin Archimedes Screw Turbine (AST) yang mana dapat memberikan efisiensi tinggi pada head yang sangat rendah. Penulisan ini membahas mengenai pengaruh rotational speed terhadap efisiensi dari AST dan penentuan rotational speed dari AST untuk mendapatkan efisiensi tertinggi berdasarkan geometrinya dengan menggunakan metode analitik. Diameter luar 0.66 m, diameter dalam 0.34, pitch 0.75 m, dan panjang 1 m digunakan sebagai parameter geometri. Hasilnya menunjukkan bahwa efisiensi maksimum sebesar 87.34% dapat dicapai pada putaran 40 RPM untuk head 0.74 m dan laju aliran 0.06 m3/s. Hasil ini dapat memberikan energi keluaran sebesar 380.4 W

Electricity is one of the important sources in the world especially for developing countries. In rural areas, transmission and distribution of energy generated from fossil fuels can be difficult and expensive, thus producing renewable energy such as water turbine locally is a viable solution. Pico hydro is a practical hydropower generation to be applied in rural areas with the maximum energy output is 5 kW of electricity. This can be a solution of electrification for rural areas which have not been reached by grid connection. This paper focuses on Archimedes Screw Turbine (AST) which can give high efficiency for hydropower under low head conditions. The present contribution proposes to investigate the effect of rotational speed on efficiency of an AST and determine it which allows AST to obtain the highest efficiency according to its geometry by using analytical method. 0.66 m of outer diameter, 0.34 of inner diameter, 0.75 m of pitch, and 1 m of length are used as geometrical parameter. The result shows that the highest efficiency 87.34% can be obtained at 40 rotations per minute and produces 380.4 W of power output for 0.74 m of head and 0.06 m3/s of flow rate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhsanul Fikri Fakhrurrozi
"Proses Micro Friction Stir Spot Welding (mFSSW) merupakan turunan dari proses Friction Spot Welding (FSSW) ysng digunakan pada pengelasan material berupa pelat dengan ketebalan relatif tipis. Pengelasan ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan metode pengelasan konvensional lainnya. Salah satu keunggulannya adalah hasil lasan memiliki kualitas yang lebih baik serta distorsi yang terjadi yang relatif rendah. Tujuan dari penelitian ini sendiri adalah untuk mengetahui data pengukuran evolusi temperatur dan kecepatan putar pahat saat proses pengelasan, kekuatan tarik dan kekerasan. Pada penelitian ini parameter yang divariasikan adalah geometri pahat yang terdiri dari 3 tool dengan setiap dimensi pin yang berbeda yaitu small taper pin (tool 1), medium taper pin (tool 2) dan Two stage shoulder (tool 3). Pengambilan data in situ bertujuan untuk mengetahui karakteristik perubahan temperatur dan kecepatan putar pahat pada saat proses pengelasan berlangsung. Kekuatan tarik diketahui dari hasil pengujian tarik hasil pengelasan. Kemudian kekerasan hasil pengelasan diketahui dari hasil pengujian microhardness.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengambilan data in situ, peak temperatur tertinggi terjadi pada tool 3 dengan temperatur 330.7 ℃. Pada pengujian cross-section dari ketiga tool yang ada, terdapat daerah stir zone (SZ), thermo-mechanically affected zone dan heat affected zone serta terjadi pembentukan hook. Kemudian hasil pengujian tarik menghasilkan nilai kekuatan tarik maksimum pada tool 3 dengan kekuatan tarik sebesar 379.89 N. Sedangkan pada pengujian kekerasan, nilai kekerasan rata-rata tertinggi dari daerah stir zone yang diindentasi terdapat pada tool 3. Pada semua pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin lebar diameter shoulder maka akan menyebabkan distribusi temperatur semakin tinggi akibat gaya friksi panas yang hal ini menimbulkan meningkatnya nilai kekuatan tarik dan kekerasan hasil lasan.

The Micro Friction Stir Spot Welding (mFSSW) process is a derivative of the Friction Spot Welding (FSSW) process which is used for welding materials in the form of plates with relatively thin thickness. This welding has several advantages over other conventional welding methods. One of the advantages is that the welds have better quality and relatively low distortion. In this study, the parameters varied were tool geometry which consisted of 3 tools with different pin dimensions. They are small taper pin (tool 1), medium taper pin (tool 2) and Two stage shoulder (tool 3). In situ data measurement was used to determine the evolution of temperature changes and tool rotational speed during the welding process. Tensile strength is known from the results of tensile testing of welds. Then the hardness of the welds is known from microhardness testing. The results showed that in in situ data measurement, the peak temperature occurred at tool 3 with 330.7 ℃ . In macrostructural testing, there are stir zone (SZ), thermo-mechanically affected zone and heat affected zone and hook formation occurs. Then the results of the tensile test produce the maximum tensile strength value on tool 3 with a tensile strength of 379.89 N. Meanwhile, in the hardness test, the highest average hardness value of the indented stir zone area was found in tool 3. In all these tests it can be concluded that the wider the diameter of the shoulder will cause the temperature distribution to be higher due to heat friction, which causes an increase in the value of tensile strength and hardness of the welds."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library