Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Robinson, Roland
South Melbourne: Macmillan, 1978
821 ROB l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
O`Neill, Michael J.
New York : Twayne Publishers, 1964
822.912 ONE l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Robinson, Rolland
Australia: Macmillan, 1973
928 ROB d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mahieu Vincent.
"kumpulan cerita pendek mengenai kejadian yang muncul dari ke hari."
Bandung.: Gambir., 1955.
BLD 839.36 MAH t.
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Raymond Lawang
"Deep Eutectic Solvent (DES) merupakan gabungan Hydrogen Bond Acceptor (HBA) dan Hydrogen Bond Donor (HBD) yang memiliki potensi sebagai alternatif absorben CO2 pada pemrosesan natural gas dibandingkan dengan pelarut konvensional, seperti alkanoamin dan ionic liquid. Berdasarkan eksperimen, DES terbukti memiliki kemampuan menangkap CO2 yang sangat baik. DES dapat diklasifikasikan menjadi DES hidrofobik dan hidrofilik berdasarkan ketertarikannya terhadap air. Penelitian ini menggunakan DES hidrofobik untuk meminimalisasi penyerapan air yang dapat menurunkan kemampuan DES dalam menyerap CO2 sehingga mempermudah proses regenerasi DES berbasis pemisahan flash. Modeling dilakukan untuk membuktikan kemampuan DES dalam menyerap CO2 berdasarkan prediksi oleh model termodinamika modified Peng-Robinson EOS dengan pembuatan model kesetimbangan gas-cair (VLE) DES-CO2. Selain itu, dilakukan juga simulasi menggunakan Aspen Plus yang berbasis absorpsi fisika model ekuilibrium serta regenerasi DES berbasis flash system yang dioptimasi dan divalidasi berdasarkan data eksperimental dengan nilai % rata-rata relatif deviasi absolut (AARD) berkisar antara 0,993% hingga 1,151%. Kemudian, diperoleh profil kelarutan CO2 dalam DES saat absorpsi yang menurun dan profil recovery CO2 dalam DES saat regenerasi yang meningkat seiring terjadinya peningkatan laju alir umpan DES. Hasil menunjukan DES yang mengandung CO2 dapat diregenerasi hingga mencapai kemurnian 99,9%.

Deep Eutectic Solvent (DES) is a combination of a Hydrogen Bond Acceptor (HBA) and a Hydrogen Bond Donor (HBD), showing potential as an alternative CO2 absorbent in natural gas processing compared to conventional solvents such as alkanolamines and ionic liquids. Experimental studies have demonstrated that DES possesses an excellent CO2 capture capability. DES can be classified into hydrophobic and hydrophilic DES based on their affinity for water. This research utilizes hydrophobic DES to minimize water absorption into DES, which can reduce the CO2 absorption efficiency of DES, thus facilitating the regeneration process of DES based on flash separation. Modelling is conducted to verify the CO2 absorption capability of DES, as predicted by the modified Peng-Robinson EOS thermodynamic model. This involves creating a VLE (Vapor-Liquid Equilibrium) model for DES-CO2. In addition, simulation is also conducted using Aspen Plus based on a physical absorption equilibrium model. The regeneration of DES is based on an optimized flash system, validated against experimental data with an average absolute relative deviation ranging from 0.993% to 1.151%. The results indicate that the CO2 solubility profile in DES during absorption decreases, and the CO2 recovery profile in DES during regeneration increases with the increasing feed flow rate of DES. The findings show that DES containing CO2 can be regenerated to achieve a purity of 99.9%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Nawang Puspitawati
"Faktor Kompresibilitas Z diperlukan dalam sistem gas yang mengandung CO2 dan H2S agar dapat digunakan oleh praktisi untuk simulasi dan perhitungan desain proses gas. Gas alam dengan kandungan CO2 dan H2S merupakan gas campuran yang sangat tidak ideal. Untuk itu pada penelitian ini dilakukan perhitungan untuk memperoleh faktor kompresibilitas pada gas campuran dengan menggunakan persamaan keadaan Peng-Robinson yang terbukti mempunyai akurasi baik untuk menghitung properties dari hidrokarbon. Perhitungan faktor kompresibilitas Z campuran gas alam dilakukan pada variasi kondisi gas alam yaitu kompisisi kandungan CO2 dan H2S 0 sampai dengan 15 fraksi mol, pada tekanan 6.89 MPa sampai dengan 20.68 MPa dan pada temperatur 305.56 K sampai dengan 444.44 K. Faktor kompresibilitas gas alam yang mengandung CO2 dan H2S dapat diprediksi dengan menggunakan persamaan keadaan Peng-Robinson tanpa parameter interaksi biner BIP dengan deviasi sebesar 3.23 terhadap perhitungan menggunakan REFPROP. Sedangkan faktor kompresibilitas yang diprediksi menggunakan persamaan keadaan Peng-Robinson dengan BIP memperbaiki nilai deviasi menjadi 0.71 . Pemakaian nilai BIP untuk memprediksi faktor kompresibilitas campuran gas alam untuk berbagai kondisi lain juga menunjukkan bahwa nilai BIP tersebut cukup valid dengan REFPROP yang memiliki deviasi rata - rata sebesar 1.12

Compressibility factor Z is required in gas systems containing CO2 and H2S to be used by practitioners for simulation and gas process design calculations. Natural gas with CO2 and H2S content is a mixed gas that is not ideal. Therefore, in this study calculations were performed to obtain the compressibility factor in gas mixture by using the Peng Robinson equation which proved to have good accuracy to calculate the properties of hydrocarbons. The calculation of compressibility factor Z of natural gas mixture was carried out on variation of natural gas condition ie CO2 and H2S content composition 0 to 15 mole fraction, at pressure of 6.89 MPa up to 20.68 MPa and at temperature 305.56 K up to 444.44 K. Natural gas compressibility factor containing CO2 and H2S can be predicted by using Peng Robinson equation without binary interaction parameter BIP with deviation of 3.23 against calculation using REFPROP. While the predicted compressibility factor using the Peng Robinson equation with BIP fixes the deviation value to 0.71 The use of BIP values to predict the compressibility factor of natural gas mixtures for various other conditions also indicates that the BIP value is quite valid with REFPROP which has an average deviation of 1.12."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T47931
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reyhan Puji Putranto
"Isoeugenol merupakan hasil turunan produk minyak cengkeh yang banyak dimanfaatkan dalam industri parfum, aroma dan rasa makanan, minyak esensial, obat, antioksidan serta antibakteri. Pada penelitian ini, studi elektrokimia isoeugenol dipelajari sebagai dasar dalam pengembangan proses konversi isoeugenol menjadi produk bernilai manfaat tinggi. Penelitian ini menggunakan elektroda kerja emas, boron doped diamond, dan boron doped diamond termodifikasi emas. Preparasi elektroda BDD Au dilakukan dengan metode elektrodeposisi menghasilkan ukuran partikel Au sekitar 500 nm dan morfologi berupa poligonal sisi. Elektroda pendukung dan elektroda acuan masing-masing menggunakan platina spiral dan Ag/AgCl dalam 1 M KCl.
Parameter matriks larutan menggunakan variasi pH buffer Britton-Robinson dalam akuabides. Berdasarkan voltamogram siklik diperoleh pH optimum untuk elektrooksidasi isoeugenol menggunakan elektroda emas, boron doped diamond dan boron doped diamond termodifikasi emas terjadi pada masing-masing nilai pH 3, pH 6, dan pH 3. Nilai potensial oksidasi untuk elektroda emas, boron doped diamond dan boron doped diamond termodifikasi emas adalah 660 mV, 710 mV dan 662 mV. Nilai arus oksidasi untuk elektroda emas, boron doped diamond dan boron doped diamond termodifikasi emas adalah 108,28 A; 52,813 A dan 106,689 A.

Isoeugenol is a derivative product of clove oil which is widely used in perfume industry, aroma and taste of food, essential oil, medicine, antioxidant and antibacterial. In this study, electrochemical studies of isoeugenol were studied as a basis in the development of isoeugenol conversion process into high value products. This study used gold, boron doped diamond, and boron doped diamond modified gold as working electrodes. BDD Au electrode preparation was performed by electrodeposition method yielding Au particle size about 500 nm and morphology of polygonal side. Supporting electrode and reference electrode are using spiral platinum and Ag AgCl in 1 M KCl.
Matrix solution is use a variation of Britton Robinson buffer pH in aquabides. Based on the cyclic voltammogram obtained the optimum pH for isoeugenol electrooxidation using gold electrodes, boron doped diamond and boron doped diamond modified gold occur in each pH value 3, pH 6, and pH 3. Oxidation potential values for gold electrodes, boron doped diamond and boron doped diamond modified gold is 660 mV, 710 mV and 662 mV. The oxidation current values for gold electrodes, boron doped diamond and boron doped diamond modified gold are 108.28 A 52.813 A and 106,689 A.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regita Marthalivia
"Bahasa Pecok merupakan bahasa yang terbentuk melalui interaksi budaya antara orang-orang Belanda dengan penduduk pribumi. Secara umum, bahasa Pecok memiliki pelafalan yang berbeda dengan bahasa Belanda karena adanya pengucapan bahasa Belanda yang menggunakan sistem fonologis bahasa Melayu, sehingga menyebabkan terjadinya perubahan fonem dalam Bahasa Pecok. Penelitian ini berfokus untuk menguraikan pola fonologis yang mengakibatkan perbedaan fonem antara kata-kata dalam kedua bahasa ini dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Melalui penelitian ini ditemukan beragam bentuk perubahan fonem dari bahasa Belanda ke bahasa Pecok. Perubahan fonem-fonem ini terjadi karena adanya perbedaan sistem fonologis yang menjadi dasar bagi bahasa Pecok, yang secara signifikan berbeda dari sistem fonologis yang diterapkan dalam bahasa Belanda. Perubahan ini termasuk penambahan fonem vokal dan konsonan, pengurangan gugus konsonan, serta perubahan pola konsonan dan vokal pada kata berbahasa Pecok.

Pecok language is a language formed through cultural interaction between the Dutch and the local population. Pecok in general has a different pronunciation from Dutch because of the Dutch pronunciation which uses the Malay phonological system, causing phoneme changes in the Pecok language. This study focuses on elaborating the phonological patterns that lead to phoneme differences between words in these two languages by using a qualitative descriptive method. Through this study, a variety of phoneme changes from Dutch to Pecok were found. These phoneme changes occurred due to differences in the phonological system on which the Pecok language is based, which is significantly different from the phonological system applied in Dutch. These changes include the addition of vowel and consonant phonemes, reduction of consonant clusters, as well as changes in consonant and vowel patterns in Pecok words."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amabel Odelia Bilbo
"Bahasa petjok adalah salah satu bahasa yang berkembang di Hindia Belanda dan bahkan masih dituturkan oleh berbagai kalangan hingga akhir abad 20. Salah satu orang yang mempopulerkan bahasa petjok ke dunia luas adalah Wieteke van Dort atau Tante Lien. Selain dipopulerkan melalui pertunjukan, bahasa petjok juga dibawa oleh Tjalie Robinson dalam salah satu bukunya yang berjudul “Ik en Bentiet” yang ditulis pada tahun 1984. “Ik en Bentiet” adalah buku yang menceritakan tentang tokoh “Ik” dan tokoh Bentiet dalam berbagai cerita pendek pada setiap babnya. Tjalie Robinson menulis buku ini dengan bahasa petjok yang disajikan dalam percakapan maupun narasi yang berjumlah 40 bab. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kalimat berbahasa Petjok di dalamnya serta menganalisis apakah kalimat yang digunakan merupakan kalimat lengkap atau tidak. Melalui penelitian ini, pembaca diharapkan dapat memahami dengan lebih jelas apa maksud dari dialog-dialog tersebut dan memahami kalimat-kalimat berbahasa Petjok yang terdapat dalam buku ini.

Petjok, or creole, is one of the languages that flourished in the Dutch East Indies and was still spoken by many until the end of the 20th century. One of the people who popularized petjok language to the wider world was Wieteke van Dort or Tante Lien. Besides being popularized through performances, petjok language was also brought up by Tjalie Robinson in one of her books entitled "Ik en Bentiet" written in 1984. "Ik en Bentiet" is a book that tells about the character "Ik" and the character Bentiet in various short stories in each chapter. Tjalie Robinson wrote this book with petjok language presented in conversation and narration which amounted to 40 chapters. This study aims to analyze the Petjok language sentences in it and analyze whether the sentences used are complete sentences or not. Through this research, readers are expected to understand more clearly what the dialogues mean and understand the Petjok language sentences contained in this book."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Akmal Daffari
"Coalbed methane (CBM) adalah gas alam dengan kandungan utama gas metana (CH4) yang terkandung di dalam pori-pori permukaan pada matriks lapisan batubara. Indonesia saat ini memiliki cadangan CBM sebesar 453 Tcf (6% cadangan CBM dunia) yang tersebar pada 11 coal basin dan merupakan sumber energi alternatif yang besar. Sumber energi ini dapat dimanfaatkan bagi Indonesia sebagai salah satu solusi untuk pemenuhan kebutuhan energi nasional. Maka dari itu informasi mengenai kapasitas adsorpsi batubara Indonesia, terutama adsorpsi gas metana sangat diperlukan untuk memprediksi kandungan gas pada reservoir tersebut. Prediksi adsorpsi metana pada batubara Indonesia ini dilakukan menggunakan metode Simplified Local Density-Peng Robinson yang mana memiliki kapabilitas untuk memprediksi adsorpsi metana tekanan tinggi pada fasa superkritis yang ditemukan pada Coalbed methane. Pengembangan model yang dilakukan meliputi dua parameter yang di optimasi yakni, densitas adsorben dan volume pori adsorben (V). Penelitian ini, jenis batubara Indonesia yang akan digunakan adalah Barito dan Ombilin dengan tekanan tinggi diatas suhu kritis yakni pada rentang 30oC-60oC dan pada tekanan 0,79-6,27 Mpa. Berdasarkan hasil simulasi, didapat rentang volume pori adsorben Barito dan Ombilin diantara 0,0126 – 0,0205 ml/g dan batubara Barito pada suhu 30oC tekanan 5,9 MPa memiliki kapasitas adsorpsi metana tertinggi pada batubara Indonesia yang diuji dengan kapasitas 4,8601 mg/g. Pemodelan Simplified Local Density-Peng Robinson dapat merepresentasikan adsorpsi metana pada batubara Indonesia dan batubara yang bukan berasal dari Indonesia dengan akurat dengan nilai %AAPD sebesar 1,2386%.

Coalbed methane (CBM) is a natural gas with the main content of methane gas (CH4) contained in the surface pores of the coal seam matrix. Indonesia currently has CBM reserves of 453 Tcf (6% of world CBM reserves) spread over 11 coal basins and is a large alternative energy source. This energy source can be utilized for Indonesia as a solution to fulfill national energy needs. Therefore, information about the adsorption capacity of Indonesian coal, especially methane gas adsorption is needed to predict the gas content in the reservoir. Prediction of methane adsorption in Indonesian coal was carried out using the Simplified Local Density-Peng Robinson method which has the capability to predict high pressure methane adsorption in the supercritical phase found in Coalbed methane. The model development carried out includes two optimization parameters, namely, adsorbent density and adsorbent pore volume (V). In this study, the types of Indonesian coal that will be used are Barito and Ombilin with high pressure above the critical temperature in the range of 30oC-60oC and at a pressure of 0.79-6.27 MPa. Based on the simulation results, the range of the pore volume of the Barito and Ombilin adsorbents is between 0.0126 - 0.0205 ml/g and Barito coal at a temperature of 30oC and pressure of 5.9 MPa had the highest methane adsorption capacity in the tested Indonesian coal with the capacity of 4.8601 mg/g. Simplified Local Density-Peng Robinson modeling can accurately represent methane adsorption on Indonesian coal and coal that is not from Indonesia with the percentage of error (%AAPD) of 1.2386%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>