Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Steven L. Simaela
"Pesatnya pembangunan dibidang industri, selain memberikan peningkatan taraf hidup masyarakat akan tetapi disisi lain akan menimbulkan dampak yang tidak diharapkan sebagai akibat dari kegiatan industri itu sendiri. Hal ini terlihat pada industri penambangan batu, dimana debu yang dihasilkan akibat proses produksi dapat menggangu kesehatan terutama sistim pernapasan pekerja. Hasil penelitian (Castello,1980) pada 20 perusahan pemecah batu di Amerika menunjukkan 30% pekerja yang diteliti mengalami gangguan fungsi paru.
Penelitian ini menggunakan rancangan Cross Sectional, dengan jumlah sampel sebesar 62 perkerja yang diambil dari bagian produksi perusahaan pemecah batu sesuai kriteria sampel yang telah ditetapkan oleh peneliti.
Dari hasil penelitian yang diketahui pekerja mengalami penurunan kapasitas maksimal paru 74,2% yang terdiri dari gangguan obstruksi adalah yang terbanyak yaitu 40%, gangguan retriksi 24,2% dan gangguan yang bersifat campuran (obstruksi dan retriksi) sebesar 9,7%. Umur pekerja rata-rata adalah 36,2 tahun dengan lama kerja rata-rata 8,7 tahun, kebiasaan menggunakan alat pelindung diri yang baik( baru mencapai 51,6% sedangkan kebiasaan merokok pada pekerja mencapai angka yang cukup tinggi yaitu 79%. Pekerja yang terpajan debu melebihi nilai ambang Batas sebesar 66%, dan didapatkan pekerja yang pernah atau sedang inengalami gangguan penyakit pare obstrutif kronis sebesar 22,6%.
Dari hasil uji regresi logistik didapatkan nilai OR untuk umur pekerja adalah 0,0858, 95%CI (0,0089-0,8306), dan nilai p = 0,0340, kadar debu nilai OR = 0,2133, 95% CI (0,0452-1,0058) dengan nilai p = 0,0509 dan lama kerja nilai OR = 0,1512, 95% CI (0,0317-0,7724) dengan nilai p = 0,0179.
Kesimpulan yang didapat adalah faktor umur, kadar debu dan lama kerja mempunyai hubungan secara statistik maupun substantif dengan kapasitas maksimal paru pekerja perusahaan pemecah batu di daerah Bogor Jawa Barat.
Selanjutnya dapat disarankan upaya memberlakukan inutasi atau rotasi kerja pada pekerja, pemeriksaan berkala terutama fungsi paru serta penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan maupun peralatan perlindungan sesuai dengan kebutuhan pekerja.
Daftar bacaan : 35 (1962-1999)

Factors Associate with Maximum Capacity of Lung Among Stone Breaker Labors PT. P in Bogor Area, West Java in The Year 2000
The impacts of industrial development are increasing the community income and also unexpected impact such as dust pollution from stone mining industry that produce health disadvantages especially respiratory system among labors. 30 % labors got lungs problem at 20 stone breaker companies in USA. ( Castello, 1980).
This study used cross sectional design with 62 samples from producing department stone breaker company's labors. As a result, 74.2 % labor got decreasing in maximum capacity of lungs with 40 % obstruction, 24.2 % restriction and 9.7 % combination. Age average is 36.2 years old, average 8.7 years working experience, wearing self protector device properly is 51.6 %, smoking habit is 79 %. Dust contact above standard is 66 % and chronic obstructive among labors is 22.6 %.
With Iogistic regression, OR value for age of labors = 0.0858, 95% CI (0.0089 - 0.8306), and p value = 0.0340, respirable dust OR value = 0,2133, 95% CI (0,0452 - 1,0058) and p value = 0.0509, working experience OR value = 0.1512, 95% CI (0.0317 - 0.7224) and p value = 0.0179.
If can be concluded that age, working experience and dust value factor have associate with maximum capacity of lungs among labors in stone breaker company in Bogor area, west Java,
Working mutation and rotation among labor, periodically lung function examination, providing health care facility and self protection device are suggested.
References : 35 (1962-1999)."
Universitas Indonesia, 2000
T7272
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ario Satyadi
"
ABSTRAK
Di PT "P" -salah satu anak perusahaan dari Astra Heavy Industries yang memproduksi Frame Forklift dan merakitnya menjadi Forklit- proses manuaktur dari bahan baku sampai menjadi barang jadi (frame) seperti gambar dibawah ini:
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menentukan sistim pengendalian persediaan-di-tengah-
proses yang tepat dimana dapat menghasilkan Tingkat Persediaan yang optimum dengan Biaya Persediaan minimum sehingga masalah kekurangan atau kelebihan bahan 1/2 jadi dapat diatasi.
Dalam usaha mengendalikan persediaan akan diterapkan suatu metode yang merupakan suatu sistem perencanaan pemenuhan kebutuhan komponen untuk proses manufaktur yang didasarkan pada Jadwal Produksi Utama dan disebut Material Requirements Planning (ABB)
dimana dalam perancangannya akau diterapkan juga konsep Safety Stock.
Hasil dari penulisan skripsi ini adalah suatu perencanaan jumlah dan jadwal penerimaan pemenuhan kebutuhan selama horison perencanaan dalam skripsi ini satu tahun berdasarkan pemenuhan ukuran pemesanan (lot sizing) yang menghasilkan Biaya Persediaan paling kecil dimana status persediaan setiap sub periode diatas atau sama dengan Safety Stock.
Kesimpulan yang dapat diambil dari skripsi ini adalah dengan pemilihan metode for sizing yang tepat untuk sedap jenis komponen maka akan diperoleh jadwal pemenuhan kebutuhan yang tepat dan dengan jumlah yang tepat pula sehingga tingkat persediaan yang tinggi atau kelebihan persediaan (overstock) dapat dikurangi sementara dengan penambahan Safety Stock maka resiko kekurangan persediaan pada saat dibutuhkan atau stockout dapat dihindari."
1997
S36632
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library