Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 225 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Ketut Kardhana
"Program Perusahaan Jawatan (Pcrjan) RSUPN-CM Jakarta, mulai dilaksanakan awal Januari 2002. RSUPN-CM adalah ruah sakit rujukan nasional yang telah dikembangkan menjadi rumah sakit Petjan. Perusahaan Jawatan adalah suatu bentuk badan usaha yang independent, dan dapat mengelola penerimaan dan pengeluarannya sendiri tanpa subsidi dari Pemerintah.
Rumah sakit, merupakan salah satu indusrih sosial yang memberikan pelayanan kesehatan. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, rumah sakit harus menjadi industri yang bersifat padat karya, padat modal serta padat ilmu dan teknologi. Pelayanan kesehatan yang efiktif dan efìsien, diharapkan akan memberikan pelayanan yang paripurna kepada masyarakat.
Persaingan nzmah sakit dalam memperebutkan pasar pelayanan keschatan, menipakan hal yang mendasar dan sangat mendesak Kondisi ini lebih disebabkan karena banyak didixikannya rumnah sakit baru, kesadaran masyarakat akan pentingnya anti kesehatan, keinginan masyarakat untuk memperoleh penanganan kesehatan dengan teknologi yang mutakhir seria keinginan masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang paripurna.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoLeh gaznbaran dan mengukur indikator kineia pelayanan medik. dan Lingkungan rumah sakit seria untuk mengetui faktor-faktor yang bcrpenganih terhadap keinginan konsumen terhadap jasa pelayanan di RSUPN-CM, dalam rangka untuk meneapai tujuan RSUPN-CM sesual dengan visi dan misinya, menjadi rumab sakit pendidikan bermutu ASEAN tahun 2003 dan bermutu ASIA PASIFIK tahun 2015.
Hasil utama dari penelitian ini adalah. beh untuk pelayanan dokter dari responden untuk semua kelas, elemen yang mendapat tanggapan positif adalah penampilan dokter cukup rapi, pengobatan cukup manjur dan dokter yang ramah. Sedangkan penilalan terhadap pelayanan perawat dan responden untuk semua kelas, Elemen yang memperoleh penilaian yang baik yaitu pelayanan perawat cukup terampil, instruksi perawat terhadap pesien cukup jelas Serta penilaian tertinggi terhadap fasilitas rumah sakit untuk semua kelas yaitu, tarif dari layanan rumah sakit sedang, baru kemudian menyusul elemen penting berlkutnya seperti rumah sakit cukup tenang dan mutu penyajian makanan yang balk serta faktor keamanan cukup aman.
Begitu pula dengan kinerja dokter, behwa dokter hanya datang memeriksa pasien kadang-kadang, ini berarti bahwa manajemen kinerja dokter belum dilaksanakan dengan optimal, serta penjelasan dokter (inform consend) belum sepenuhnya dijalankan dengan baik.
Berdasarkan hasil peneitian ini disarankan untuk mengadakan evaluasi indikator mutu pelayenan medik, Perawat dan Penunjang di RSUPN-CM, peran Komite Medik ditingkatkan sesuai dengan fungsinya sehingga setiap tindakan medik sudah sesuai dengan rtandwd opemlkin procedure (SOP) yang berlaku. Dan meningkatkan kualitas SDM karyawan RSUPN-CM secam menyeluruh sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya dalam rangka mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcus Subakat
"ABSTRAK
Bank merupakan usaha jasa keuangan disamping bergantung pada kepercayaan masyarakat atau nasabah juga tergantung pada kemampuan dari manajemen dalam mengelola bisnisnya. Keduanya saling mempengaruhi terhadap perkembangan usaha perbankan.
Manajemen Bank harus mampu mengambil kebijaksanaan yang tepat dalam upaya pengembangan bisnis dan sekaligus menjaga kepercayaan dari nasabah. Bank yang dikelola oleh manajemen yang profesional akan lebih meningkatkan kepercayaan para nasabahnya.
Terlebih pada era globalisasi dewasa ini, nasabah akan menuntut para manajemen bank untuk dapat mengambil dan melaksanakan kebijaksanaan yang tepat dan cepat namun penuh dengan kehati-hatian (prudent).
Dalam mengambil kebijakan, manajemen bank harus mempertimbangkan banyak aspek, sehingga kebijakan yang diterapkan dapat menghasilkan seperti apa yang diharapkan. Untuk itu diperlukan informasi yang cepat dan tepat serta akurat khususnya mengenai kondisi keuangan bank yang dikelolanya, agar manajemen dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan perusahaan untuk dipakai sebagai dasar dalam penetapan kebijakan untuk pengembangan dan memperbaiki kinerja bank.
Informasi yang diperlukan mengenai kondisi keuangan bank akan tercermin pada laporan keuangan yang pada umumnya disajikan secara konsolidasi. Laporan konsolidasi tersebut diperlukan baik oleh manajemen, nasabah bank (balk nasabah deposan maupun nasabah pemberi pinjaman) maupun pihak institusi. Namun untuk keperluan manajemen bank, informasi dari laporan keuangan konsolidasi saja tidak cukup karena tidak terinci menurut pelaku pasar yang ada, sehingga tidak dapat teridentifikasi secara jelas kegiatan masing-masing segmen pasar. Sementara itu setiap segmen pasar mempunyai karakteristik yang berbeda dan diperlukan kebijakan yang berbeda pula. Agar manajemen dapat memperoleh gambaran secara jelas mengenai kinerja masing-masing segmen maka disamping laporan keuangan konsolidasi, juga diperlukan laporan keuangan yang terpisah menurut unit bisnis, sehingga informasi yang diperoleh lebih rinci dan tepat.
Dengan disusunnya laporan keuangan menurut unit bisnis, manajemen dapat melakukan analisis yang lebih mendalam dengan berbagai rasio keuangan yang ada, sehingga dapat mengambil kebijakan yang tepat dalam pengendalian likuiditas, pengendalian biaya bunga, biaya overhead dan sebagainya. Dengan kebijakan yang tepat, bank dapat meningkatkan daya saingnya dalam menghadapi persaingan pasar global yang semakin tajam."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Istiyono
"Bisnis perbankan di Indonesia dalam lima tahun terakhfr ¡ni menghadapi masa yang sangat sulit. Kondisi ekonomi ini masih belum benar-benar pulih. Walaupun di tahun 2001 sebagian besar bank telah membukukan laba, namun, sebagian besar dari pendapasan yang diperoleh perbankan masih berasal dari bunga obligasi rekapitulasi pemerintah.
Peran bank yang diharapkan mampu sebagai penggerak kegiatan bisnis riil temyata masih kurang berfungsi secara optimal. Hal ini dapat dilihat dari rasio antara pinjaman terhadap simpanan pihak ketiga atau lebih dikenal dengan Loan to Deposit Ratio (LDR), rata-rata tingkat LDR perbankan nasional di tahun 2001 masih jauh dari harapan Bank Indonesia yaitu antara 80%-110%.
Dengan kondisi dimana pertumbuhan ekonomi masih rendah dan belum pulihnya kondisi ekonomi Indonesia, maka margin lain yang cukup tinggi seperti yang diperoleh dari penyaluran kredit pada masa sebelum bisnis semakin sulit dicapai. Margin dan penyaluran kredit semakin kecil, disamping itu penempatan dana pada kredit juga sangat berisiko terhadap perubahan kondisi perekonomian nasional maupun global.
Seiring dengan perkembangan ekonomi yang semakin mengglobal perbankan nasionai tetap dituntut untuk dapat bersaing; tidak hanya dengan sesama bank lokal namun juga dengan bank asing. Untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah maka peran teknologi-informasi, kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor yang sangat penting.
Dengan semakin meningkatnya biaya-biaya dan semakin sulitnya untuk memperoleh Pendapatan, maka kesadaran untuk menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien merupakan suatu keharusan. Manajer harus secara aktif mengidentifikasi, memahami dan mengendalikan biaya-biaya yang berada dalam kendalinya.
Dewasa ini, hampir semua bisnis tak terkecuali perbankan. nasabah merupakan satu kunci bagi keberhasilan suatu bisnis. Orientasi Produk/jasa telah bergeser menjadi orientasi kepada nasabah. Dengan demikian perlakuan yang tepat kepada nasabah akan memiliki dampak yang besar bagi kelangsungan bank. Salah satunya adalab bank akan mampu mempertahankan nasabah lama atau bahkan mampu menarik nasabah baru.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka analisis profitabilitas nasabah menjadi sangat relevan untuk diiaksanakan. Terdapat beberapa cara untuk melakukan analisis profitabilitas nasabah. khususnya dalam menghitung biaya dan membebankan biaya-biaya tersebut kepada obyek biayanya.
Di antara tiga kornponen biaya produk, biaya overhead-lah yang cukup sulit untuk dibebankan. Dengan berlatar beIkang terbadap beberapa fakior berikut i kecenderungan semakin meningkatnya porsi biaya overhead terhadap biaya produk ii.semakin bervariasinya jenis produk, iii. semakin bervariasinya produk/jasa. iv.semakin kompleksnya pengerjaan suatu produk atau jasa, maka metode plantwide, dan departement dianggap kurang adil dan akurat sedangkan pendekatan berdasarkan aktivitas dianggap cukup relevan untuk diterapkan.
Beberapa faktor yang menyebabkan pembebanan biava aktivitas atau yang lebih dikenal dengan Activity-based Costing (ABC) sangat relevan untuk diterapkan yaitu:
1. ABC dianggap dapat memembebankan biaya kepada obyek biaya secara lebih baik dan akurat, terutama dengan semakin meningkatnya komponen biava overhead:
2. Inti kegiaian di lembaga keuangan adalah SDM. dimana aktivitas SDM juga mengkonsumsi biaya yang cukup besar.
3. ABC Mampu memberikan gambaran yang lebih baik bagi manajemen terhadap faktor faktor pemicu kenaikan maupun penurunan biaya.
4. Manajemen dapat mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang memberikan atau tidak memberikan nilai tambah;
5. Manajernen dapat mengidentifikasi dan memahami jumlah waktu pegawai dan untuk kegiatan apa waktu tersebut digunakan, sehingga selanjutnya akan dapat dilakukan perencanaan pengembangan pegawai secara Iebih efektif dan efisien.
Pembebanan biaya yang dilakukan secara serampangan (arbitrer) seringkali membawa dampak negatif, terlebih bila biaya-biaya tersebut tidak dibebankan dan diserap oleh suatu unit biaya tertentu. Beberapa dampak negatif yang sering timbul adalah :
a. Manajemen salah dalam mengevaluasi kinerja unit kerja;
b. Kurangnya kesadaran akan biaya yang timbul atas kegiatan yang dibuatnya;
c. Tidak adanya kontrol diantara unit kerja (pencipla dan pengguna).
Dalam karya akhir ini dilakukan penelitian pada salah satu Kantor Cabang Bank "X" di Jakarta, untuk selanjutnya disebut Kanca ?F?, dengan fokus penelitian terhadap analisis profitabilitas ekspor selama tahun 2001. Dalam analisis biaya digunakan pendekatan berdasarkan ABC khususnya pada perhitungan dan pembebanan biayanya. Dari hasil penelitian dan analisis dapat diperoleh gambaran bahwa:
1. Dari 68 eksportir yang melakukan transaksi melalui Kanca "F", hanya 58,8% atau 40 eksportir yang telah menjadi nasabah ekspor Kanca "F".
2. Sepuluh nasabah besar telah memberikan kontribusi pendapatan sebesar 92.46% atau USD 985.015 dan 77.44% atau 4.696 transaksi dari jumlah transaksi ekspor di Kanca ?F?. Adapun dalam analisis profitabilitas kesepuluh nasabah besar telah memberikan kontribusi laba sebesar 80,50%."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T3074
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tian Tristiani Ma`rufin
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tian Tristiani Ma`rufin
"ABSTRAK
Dana merupakan masalah yang menentukan dalam industri konstruksi, karena itu kegiatan pemilihan sumber sumber dana hingga pengalokasiannya pada aktiva lancar dan aktiva tetap akan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan guna memperoleh keuntungan yang memadai. Kelangsungan hidup suatu perusahaan industri konstruksi ditentukan oleh kemampuannya dalam menjaga keseimbangan antara keputusan dalam hal alokasi dana dengan pemenuhan kebutuhan dana dari pemilihan sumber-sumber dana yang ada, karena berkaitan langsung dengan masalah likuiditas dan profitabilitas. Sebagai perusahaan industri konstruksi, P.T. X (Persero) menghadapi suatu dilema yaitu antara pencapaian tujuan likuiditas dan tujuan profitabilitas. Untuk mencapai tujuan profitabilitas berarti perusahaan harus berusaha menggunakan dananya seefisien mungkin guna memperoleh keuntungan. Berarti perputaran aktiva harus cepat dan sedapat mungkin dihindari dana yang tertanam terlalu besar berbagai aktiva. Di lain pihak untuk menjaga likuiditas maka perusahaan perlu menempatkan dana yang agak pada besar dalam berbagai aktiva sebagai safety factor. Salah satu sumber utama pendapatan (Persero) adalah keuntungan yang diperoleh dari pengerjaan proyek-proyek pemerintah. Namun mengingat pemerintah disektor pembangunan semakin menurun bahkan dengan klasifikasi sebagai perusahaan konstruksi golongan A menyebabkan persaingan semakin ketat, serta devaluasi mata uang rupiah terhadap dollar yang merupakan kebijaksanaan pemerintah di bidang moneter dan tingkat suku bunga yang tinggi menyebabkan peningkatan biaya sehingga mempengaruhi keuntungan yang diperoleh. Untuk itu sedapat mungkin (Persero) harus mempertahankan kepentingan likuiditas dan profitabilitas yang seimbang. Perumusan inti Bagaimana dan P.T. X anggaran P.T. X permasalahan dari skripsi ini adalah keseimbangan antara kepentingan likuiditas profitabilitas serta bagaimana sumber dan alokasi dana dengan' keadaan seperti tersebut di atas (khususnya tahun 1984 hingga tahun 1987). Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analitis, data dikumpulkan melalui penelitian kepustakaan dan lapangan serta menerapkan analisa rasio dengan standar pengukuran maka dalam skripsi ini menyimpulkan bahwa selama empat tahun terakhir P.T. X (Persero) belum mencapai .keseimbangan antara kepentingan likuiditas dan kepentingan profitabilitas. Meskipun demikian P.T. X (Persero) telah memberikan sumbangan terhadap pemerintah sebagai agent of .Isvelopment dengan menyelesaikan proyek-proyek pemerintah dan penyerapan tenaga kerja."
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S9184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktaviarini Santi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S16241
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuda Nurmantara
"Karya tulis ini menggunakan teknik pemodelan SEM untuk memverifikasi model teoritis dari manajemen pengetahuan. Tujuan dari studi ini adalah untuk menjelaskan pengaruh Knowledge management terhadap kinerja perusahaan. Analisis empiris memperkirakan pengaruh Knowledge management terhadap kinerja UKM menggunakan data yang dikumpulkan melalui kuesioner, diisi oleh 108 UKM.
Model penelitian ini terdiri dari enam dimensi utama; (1) Use of knowledge, (2) Knowledge acquisition, (3) Knowledge storage, (4) Motivation, (5) measuring the efficiency of knowledge management implementation, and (6) knowledge transfer, namun demikian, kinerja perusahaan diukur oleh Growth UKM dan Profitability UKM.

This study use SEM as a techique model to verify theoritical modelling from knowledge management. The purpose of this study is to explain the evidance of knowledge management to company performance. An empirical analysis estimate the evidance of knowledge management againt SME performance using the data that collected by quistionnaire, and it filled by 108 SME's.
The model of this this study consist of 6 primary dimenssion : (1) Use of knowledge, (2) Knowledge acquisition, (3) Knowledge storage, (4) Motivation, (5) measuring the efficiency of knowledge management implementation, and (6) knowledge transfer. Otherwise the company performance is measure by SMEs Growth and SMEs Profitability.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuvita Puspitasari
"Skripsi ini menganalisa mengenai pengaruh Degree of Operating Leverage (DOL) dan Degree of Financial Leverage (DFL) terhadap perubahan profitabilitas perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh DOL dan DFL untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah perusahaan sudah dapat secara efektif menggunakan DOL dan DFL dalam tujuannya meningkatkan profitabilitas perusahaan. Dalam penelitian ini, digunakan metode data panel dengan estimasi fixed effect.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan aplikasi Eviews, baik pengujian secara individu DOL dengan profitabilitas dan DFL dengan profitabilitas maupun pengujian bersama DOL dan DFL terhadap profitabilitas didapatkan hasil yang sama yaitu bahwa pada α =1% DOL berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan Profitabilitas perusahaan (ROE, ROI, ROA, dan EPS), sementara untuk DFL didapatkan hasil DFL tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan profitabilitas perusahaan.

This skripsi is analys about the influence of degree of operating leverage (DOL) and degree of financial leverage (DFL) against of the change profitability of the company. The purpose of this study was to determine how much influence the DOL and DFL to increase the profitability of the company. The usefulness of this study was to see if the company has been able to effectively use the DOL and DFL in its goal improving the company's profitability. In this research, research use the method of panel data with the estimated fixed effect.
On the result of the research that research use Eviews aplication, even of DOL individual examination with the profitability and examination mutual DOL and DFL against profitability find the result is same, it's mean if α = 1% DOL influence significant against influence of profitability of company (ROE, ROI, ROA, and EPS), while for DFL find a result that DFL not influence of profitability of company.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44182
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Nur Shadrina
"Kelompok kepemilikan bank dan masuknya pihak asing pada sistem perbankan di suatu negara merupakan hal yang sangat menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menangkap perbedaan antara kelompok kepemilikan bank seperti yag di definisikan oleh Bank Indonesia pada kelompok bank persero, bank campuran dan bank asing dalam hal prilaku kehati-hatian dan tingkat profitabilitas yang dihasilkan oleh kelompok bank tersebut pada periode 2002-2011. Dengan menggunakan model berupa pooled least square dummy varible, penulis ingin menangkap setiap hubungan yang terjadi antar variable yang digunakan dalam penelitian dan ditemukan adanya perbedaan antar kelompok bank dalam hal tingkat kehati-hatian dan profitabilitas, dan juga ditemukan adanya trade off diantara kedua hal tersebut.

Bank ownership and the effect of foreign interference into the banking system within the country is a very interesting topic for empirical study. This research examines the effect of bank ownership on prudential behavior and profitability on Indonesian state owned, joint venture and foreign bank in 2002-2011 period. The categorization of bank follows Indonesian central bank definition. Using estimation model of pooled least square dummy variable, the writer aims to capture specific relationship between each variable used in the study. The study found a significant effect on bank ownership towards its prudential behavior and profitability. It is also found a trade-off between those two indicators."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>