Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kartika Diana Dewi
"Program revitalisasi gerokan Pramuka yang telah digulirkan sejak 2006, belum mampu memberikan perubahan yang signifikan dalam gerakan Pramuka itu sendiri pada kenyataannya di lapangan. Hal ini dapat dilihat dari masih kurangnya minat para pemuda dan pellljar di Indonesia untuk aktif dalam kegiatan kepramukaan, walaupun secara tertulis jumlab anggota Pramuka adalah 16.374.299 orang. Fokus penelitian ini adalah posisi gerakan Pramuka di dalam benak stakeholders, dan strategi untuk mereposisi gerakan Pramuka sebagai wadah pengembangan kepemimpioan pemuda.
Berdasarka penelitian melalui pendekatan kualitatif dengan menggunakan teori Kriteria Positioning dan Alasan Reposisi oleh Hermawan Kertajaya (2004), diperoleh kesimpulan bahwa stakeholders memposisikan Gerakan Pramuka hanya sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ataupun di perguruan tinggi dan mereka meni!ai tidak ada kepentiogan bagi mereka untuk berpartisipasi aktif didalamnya. Gerakan Pramuka perlu melakukan reposisi dengau strategi PNU3P (!. Pasar. Perluas target pasar sarnpai pra siaga, fokus pasar Penegak dan Pandega pada basis pembioaan di masyarakat, 2. Nilai. Tarnbabkau nilai-nilai modernisme, 3. Unggul. Tunjukkan keunggulan dengan membuat tagline, 4. Unik. Tunjukkan keunikan, 5. Ubah. Lakukan perubahan pada atribut dan buat positioning statement yang menarik6. Promosi. Lakukan promosi melalui keJja sama dengan berbagai pihak).

The scout revitalization program which has been done since 2006in realityhas not yet given a significant change for the scout movement itself. This fact can be seen from the declining of interest of the youth and students in Indonesia to actively take a part in the scout activities; yet, it is claimed that there are 16. 374.299 members of Indonesia scout The focus of this research is the position of scout in stakeholders' perspective, and the strategy to reposition the scout movement as a media of youth leadership development Based on the research conducted in qualitative approach by using Positioning Criteria and Reposition Reasons Theory by Hem1awan Kertajaya (2004).
It is concluded that the stakeholders position scout movement only as an extracurricular activity at school or university, and they think that there is no importance for them to be actively involved in it The scout movement needs to do a reposition by applying PNU3P strategy (I. Pasar- Market; Enlarge the market target up to pre- 'siaga'' focus on "penegak" and "pandega" in educational base within society; 2. Nilai -Value; add the modernism ·values; 3. Unggul- Strong, show the streng by making a tagline; 4. Unik - Unique, demonstrate the uniqueness; 5. Ubah - Change, make changes on the attributes and create an interesting positioning statement; 6. Promosi - Promotion. do promotion through cooperation with other stakeholders).
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33500
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, 2008
369.409 2 JEJ
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Subijanto Wijono
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1979
S5979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ai Nurhamidah
"Organisasi Pramuka di Bahrain beregerak sebagai organisasi kepemudaan yang mendidik para pemuda Bahrain agar menjadi seorang yang “be prepared”. Di tengahtengah krisis kepemimpinan yang melanda dunia, baik dunia bagian barat maupun dunia bagian timur, pramuka diyakini sebagai organisasi yang membina para anggotanya untuk menjadi seorang yang memiki kualitas diri dan memiliki karakter pemimpin yang baik, begitu pula dengan Pramuka Bahrain. Pramuka Bahrain juga sebagai organisasi kepemudaan yang membina anggotanya agar memiliki kepribadian dan kepemimpinan yang baik, pribadi yang siap untuk melaksanakan kewajibannya terhadap Tuhan dan negara, serta siap untuk menjadi seorang volunteer dan pioneer bagi sesamanya.
Metode yang digunakan dalam penulisan jurnal ini adalah metode studi pustaka, metode wawancara dan metode deskriptif. Kemudian kerangka teorinya berdasarkan teori organisasi sosial yang dikemukanan oleh Stephen P. Robbins (1994). Penulisan jurnal ini diharapkan mampu mendeskripsikan Pramuka Bahrain dari perspektif pendidikan soft skill yang bergerak di bidang sosial. Pramuka Bahrain banyak ikut serta dalam kegiatan sosial, seperti membersihkan daerah tercemar, penyemprotan insektisida, membantu untuk mengatur pelayanan donor darah, berperan aktif dalam acara-acara olahraga dan mengambil alih pertolongan pertama (P3K) di sekolah-sekolah maupun dalam acara besar lain yang diadakan oleh Gulf Cooperation Council (GCC).
Scouts Organization in Bahrain moves as a youth organization that educates the youth of Bahrain to become a "be prepared". In the midst of a leadership crisis that hit the world, both the world and the western part of the eastern world, scouts believed to be an organization that fosters its members to become a thinking about the qualities and has the character of a good leader, as well as Bahrain Scouts. Bahrain Scouts youth organizations as well as to foster their members to have a good personality and leadership, personal ready to carry out his duty to God and country and is ready to become a volunteer and pioneer for others.
The method used in writing this journal is book study method, interview and descriptive methods. Then the framework of his theory based on the theory of social organization dikemukanan by Stephen P. Robbins (1994). Writing journals are expected to describe the Bahrain Scouts from the perspective of soft skills education engaged in the social field. Scouting Bahrain many participate in social activities, such as cleaning up polluted areas, spraying insecticide, helping to organize the service blood donors, active in sports events and take over first aid (P3K) in schools and in other large events are held by Gulf Cooperation Council (GCC).
"
Depok: [Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia], 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lord Robert Baden-Powell
Jakarta: renebook, 2018
369. 430 92 LOR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nari Aditian
"Anemia adalah suatu keadaan kekurangan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah yang terutama disebabkan oleh kekurangan zat gizi (khususnya zat besi) yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut (Depkes, 1998). Penelitian di Indonesia didapatkan 41,4 % - 66,7% remaja putri menderita anemia (WHO, 2001).
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran dan hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi anemia dengan kejadian anemia. Dalam penelitian ini, status anemia pada remaja putri di SMP 133 Pulau Pramuka Kepulauan Seribu merupakan data sekunder dari hasil penelitian Yayasan Kusuma Buana (2008). Rancangan studi yang digunakan adalah Cross Sectional. Populasi dari penelitian ini menggunakan remaja putri SMP 133 Pulau Pramuka Kepulauan Seribu. Metode sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2009). Besar sampel sebanyak 132 orang dengan umur antara 12-16 tahun. Adapun variabel penelitian ini adalah status anemia, pengetahuan, sikap, kebiasaan sarapan, kebiasaan jajan dan menstruasi. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, kebiasaan sarapan, kebiasaan jajan dan menstruasi dengan kejadian anemia, dianalisa dengan uji statistik Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95 %. Hasil penelitian menunjukkan kejadian anemia siswi SMP 133 Pulau Pramuka Kepulauan Seribu adalah 39,4%, dengan tingkat pengetahuan baik sebesar 53,8%, sikap positif sebesar 47,7%, yang selalu sarapan pagi di rumah sebesar 27,3% dan juga ada 40,2% yang selalu sarapan di sekolah. Sedangkan untuk jajan dalam 1 hari, hampir seluruh siswi di SMP 133 Pulau Pramuka Kepulauan Seribu menyukai jajan sebesar 98,5%. Dan remaja putri di SMP 133 Pulau Pramuka Kepulauan Seribu mayoritas sudah mengalami menstruasi (92,4%).
Dari hasil uji statistik ditemukan tidak ada perbedaan pengetahuan, sikap, kebiasaan sarapan, kebiasaan jajan dan menstruasi dengan status kejadian anemia remaja putri di SMP 133 Pulau Pramuka Kepulauan Seribu. Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan, sikap, kebiasaan sarapan, kebiasaan jajan dan menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri SMP 133 Pulau Pramuka Kepulauan Seribu. Saran dari penelitian ini adalah perbanyak konsumsi makanan yang lebih bervariasi agar kebutuhan zat besi tetap terpenuhi. Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian lebih lanjut dan perlu diadakan kerjasama antara instansi terkait dengan pemerintah untuk memperbaiki kualitas SDM remaja putri SMP 133 Pulau Pramuka Kepulauan Seribu."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mamesah, Pingkan Lydia
"Biorock merupakan teknik transplantasi karang yang menggunakan listrik sebagai pendorong terbentuknya kalsium karbonat (CaCO3.). Biorock diduga dapat mempercepat pertumbuhan karang dan memperkuat kelangsungan hidup karang.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan biorock (membuktikan bahwa biorock dapat mempercepat pertumbuhan karang) dan tipe fragmentasi terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup karang transplan.
Lokasi penelitian adalah di Nusa Keramba Resto Pulau Pramuka, Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNLKS). Penelitian dilakukan dari bulan April hingga Juli 2009. Data penelitian berupa pertambahan panjang, jumlah cabang karang, dan persen kelangsungan hidup karang.
Hasil uji anova menunjukkan bahwa perlakuan biorock memengaruhi pertambahan panjang; perlakuan fragmentasi memengaruhi pertambahan panjang dan cabang; interaksi antar kedua perlakuan memengaruhi pertambahan cabang.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa karang biorock memiliki pertumbuhan yang lebih stabil dibandingkan dengan karang non-biorock dan bahwa jumlah fragmentasi yang lebih banyak menghasilkan jumlah cabang yang lebih banyak juga."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S31559
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hariman Akbar
"Fokus penelitian ini adalah persepsi Pelajar SMA di DKI Jakarta terkait erat dengan pelaksanaan program komunikasi pemasaran yang dilaksanakan oleh gerakan Pramuka. Penulis mencoba mengana1isis persepsi yang terjadi di pelajar SMA setelah diperlihatkan komunikasi permasaran gerakan Pramuka. Menurut Burnett dan Moriarty (1999), komunikasi pemasaran adalah proses dimana informasi atau ide-ide dikomunikasikan secara efektif kepada khalayak sasaran yaitu sekelompok orang yang menerima pesan-pesan pemasaran dan potensial dalam menanggapi pesan-peson yang dikomunikasikan tersebut. Bentuk-bentuk komunikasi pemasaran meliputi perik1anan, promosi penjualan, pemasaran langsung, penjualan pribadi dan hubungan masyarakat.
Hasil penelitian survei memperlihatkan persepsi responden pelajar kelas 1 SMA di DKI Jakarta terhadap atribut gerakan Praruuka sudah positif terhadap nama, kualitas dan seragam gerakan Prarouka, akan tetapi masih memberi tanggapan yang biasa saja terhadap akses masuk ke dalam gerakan Pramuka. Kemudian persepsi responden pelajar kelas 1 SMA di DKI Jakarta terhadap aktivitas komunikasi pemasaran gerakan Pramuka yaitu iklan dan media iklan yang lain serta brosur sudah positif, akan tetapi masih belum menarik mereka untuk masuk gerakan Pramuka. Dukungan orang tua sebagai bentuk pengaruh terhadap persepsi pelajar dalam pengambilan keputusan mengikuti gerakan Pramuka sudah baik dan perlu dipertahankan dengan meningkatkan komunikasi pemasaran yang dapat menyentuh mereka. Diharapkan komunikasi pemasaran yang lebih baik dapat meningkatkan persepsi pelajar terhadap gerakan Pramuka.

The focus of this research is the perception of High School Students in Jakarta is closely related to the implementation of marketing communications programs implemented by the Scout Movement. The author tries to analyze the perceptions that occur in high school after the Scout Movement are shown in marketing communications. According to Burnett and Moriarty (1999), marketing communication is the process by which information or ideas are communicated effectively to the target audience is a group of war who receive marketing messages and potential in response to the messages being communicated to them. Forms of marketing communications including advertising, sales promotion, direct marketing, personal selling and public relations.
The results show the respondents perceptions survey class 1 High School Student in Jakarta against the Scout Movement is a positive attribute to the name, quality and uniform of the Scout Movementt but still give a normal response to the access into the Scout Movement. Then the perception of class 1 High school Student respondents in Jakarta against the activities of the Scout Movement of marketing communications advertising and other media advertisements and brochures are positive, but still not entice them to enter Scouting Movement. Support parents as a form of influence on student perceptions in the decision to follow the Scout Movement is good and needs to be maintained by increasing marketing communications that can touch them. It is hoped that better marketing communications can enhance the studentts perception of the Scout Movement.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T21223
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>